• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggung Jawab Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta: Studi Tahun 2003

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tanggung Jawab Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta: Studi Tahun 2003"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dalam skripsi ini penulis mencoba menganalisis pengaruh INDEPENDENSI DAN KEAHLIAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI JAKARTA. Dalam penelitian ini kami menggunakan sampel sebanyak 100 orang akuntan pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta yang terdaftar di Bank Indonesia (BI) dan Forum Akuntan.

PERUMUSAN MASALAH

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Sebagai auditor pada kantor akuntan publik di Jakarta, penulis juga ingin memperoleh informasi mengenai tanggung jawab yang harus dipenuhi dalam setiap penugasan audit. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang independensi dan keahlian auditor pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta.

SISTEMATIKA PEMBAHASAN

BAB I: PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

METODE PENELITIAN

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

KESIMPULAN DAN SARAN

PENGERTIAN AKUNTANSI DAN AUDITING

Sebelum menjelaskan perbedaan akuntansi dan auditing, penulis akan menjelaskan terlebih dahulu pengertian akuntansi dan auditing. Setelah memahami pengertian akuntansi dan auditing, kita dapat menyimpulkan bahwa akuntansi dan auditing merupakan dua bidang yang berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan.

INDEPENDENSI

Self-interest threat – a threat to the auditor's independence resulting from a financial or other conflict of self-interest. Advocacy threat – a threat to the auditor's objectivity arising from the auditor becoming an advocate for (or against) the client's position in any adversarial proceedings or situations.

KEAHLIAN AUDITOR

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam SA Pasal 210 Tahun 1994 disebutkan bahwa “Dalam melaksanakan suatu audit untuk sampai pada suatu pernyataan pendapat, auditor harus selalu bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang akuntansi dan auditing. terlihat bahwa betapapun mampunya seseorang dalam bidang lain, termasuk bisnis dan keuangan, ia tidak akan mampu memenuhi syarat yang dimaksud, apabila ia tidak mempunyai pendidikan formal dan pengalaman yang memadai dalam bidang audit dan audit. akuntansi.

TAHAPAN DALAM PROSES AUDIT

Ketika merencanakan audit, auditor harus mempertimbangkan sifat, ruang lingkup dan waktu pekerjaan yang akan dilakukan dan harus menyiapkan program audit tertulis. Tahapan akhir audit setelah selesainya pekerjaan lapangan adalah tahap penyusunan laporan audit dan mengkomunikasikannya kepada klien.

TANGGUNGJAWAB AUDITOR

Laporan auditor harus menyatakan apakah akun tahunan telah disusun sesuai dengan prinsip pelaporan keuangan yang berlaku umum. Laporan audit harus mengidentifikasi keadaan di mana kebijakan akuntansi tidak diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan pada periode sebelumnya. Laporan auditor harus memuat opini atas laporan tahunan secara keseluruhan atau pernyataan bahwa opini tersebut tidak dapat diberikan.

Kode Etik Akuntan Indonesia merupakan pedoman kerja anggota Ikatan Akuntan Indonesia yang bertanggung jawab dan obyektif. Rumusan Kode Etik yang ada saat ini sebagian besar merupakan rumusan Kode Etik yang telah disusun pada Kongres Ikatan Akuntan Indonesia ke-6 dan dilengkapi dengan informasi yang diperoleh dari Seminar Satu Hari Pembaharuan Kode Etik Akuntan Indonesia. Akuntan Indonesia pada tanggal 15 Juni. 1994 di Hotel Daichi Jakarta serta hasil pembahasan pada rapat Komite Kode Etik Akuntan Indonesia tahun 1994 di Bandung.

TINJAUAN PENELITITAN SEBELUMNYA

Profesi audit mempunyai kepercayaan klien untuk membuktikan kewajaran laporan keuangan yang disampaikan kliennya (Murtanto dan Gudono, 1999). Untuk menjaga kepercayaan klien dan pengguna laporan keuangan auditan lainnya, independensi dan keahlian seorang auditor sangat dituntut. Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa seorang auditor harus mempunyai pengetahuan yang tinggi di bidang audit untuk memperoleh keahlian.

Seseorang yang bekerja sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya akan mencapai hasil yang lebih baik dibandingkan seseorang yang tidak cukup mengetahui tugasnya. Seperti yang dikatakan Bonner (1990), peningkatan pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan formal tambahan sama baiknya dengan peningkatan pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman khusus.

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 1. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

  • PERUMUSAN HIPOTESIS 1. Independensi

Adanya independensi dapat menjamin auditor akan melakukan auditnya dengan objektivitas dan integritas yang tinggi. Pengalaman dan pengetahuan terkait auditing merupakan karakteristik yang penting bagi keahlian audit, namun untuk meningkatkan kualitas profesi auditor perlu memperhatikan karakteristik lain seperti karakteristik psikologis dan komponen pengetahuan (Murtanto dan Gudono, 1999). Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, telah dinyatakan pada paragraf sebelumnya bahwa auditor harus selalu menjaga sikap mental tidak memihak dalam menjalankan tugasnya.

Pengertian keahlian menurut Bedard (1986) adalah seseorang yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan prosedural luas yang ditujukan untuk pengalaman audit.

METODE DAN JENIS PENELITIAN .1 Metode Penelitian

Dari keempat metode penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa metode yang cocok digunakan dan relevan dengan topik yang dipilih penulis adalah metode ex post facto. Metode penelitian ex post facto dengan teknik statistik analitik merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui adanya korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan metode perhitungan angka yang diperoleh dari hasil kuisioner responden sebagai sampel yang kemudian diolah. berdasarkan rumus standar tertentu. Metode penelitian ex post facto dengan teknik statistik non analitik sama dengan teknik statistik analitik, namun teknik statistik non analitik tidak menggunakan rumus baku dalam pengolahan datanya.

Metode penelitian ex post facto dengan teknik statistik non analitik dengan menggunakan persentase (mean), teknik kuartil dan sebagainya. Dalam tesis ini penulis menyatakan bahwa jenis penelitian yang digunakan adalah ex post facto dengan teknik statistik analitik (kuantitatif dengan teknik statistik analitik).

POPULASI DAN PROSEDUR PENENTUAN SAMPEL .1 Populasi

Terkait dengan definisi di atas, maka populasi penelitian dalam penelitian ini adalah sejumlah auditor pada kantor akuntan publik di Jakarta. Sedangkan menurut Kartini Kartono, sampel diartikan sebagai “contoh, wakil atau wakil dari suatu populasi yang cukup besar, yaitu sebagian dari keseluruhan yang dipilih dan bersifat mewakili keseluruhan”. Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran, disini perlu kami jelaskan bahwa penelitian ini dilakukan dengan bantuan sampel karena seluruh objek dalam populasi tidak dapat diakses untuk penelitian secara keseluruhan karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.

Sampel sebanyak 75 orang diambil dari populasi yang terjangkau dengan cara “Accidental Sampling” atau penentuan sampel secara sembarang dan apabila jumlah sampel sudah tercapai maka pengambilan sampel selesai.

INSTRUMEN PENELITIAN

Dalam penelitian ini peneliti memilih menggunakan kuesioner tertutup karena penelitian hanya ingin mencari pengaruh antara variabel independensi dan keahlian terhadap tanggung jawab auditor, serta mencari signifikansi hubungan ketiga variabel tersebut. Setelah soal disusun, sebaiknya dilakukan pengecekan apakah ada soal yang perlu diperbaiki, sehingga diharapkan mendapatkan kuesioner yang lebih baik. Dari kedua instrumen penelitian yang disebutkan di atas, kuesioner merupakan instrumen yang primer (utama) karena dengan instrumen tersebut dapat diketahui secara pasti apakah terdapat pengaruh antara independensi dan keahlian serta tanggung jawab auditor pada beberapa Kantor Akuntan Publik di Jakarta.

OPERASIONAL KONSEP

Agar suatu konsep dapat diteliti secara empiris, maka konsep-konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan cara mengubahnya menjadi variabel-variabel yang mempunyai arti sesuatu yang mempunyai nilai yang bervariasi. Definisi operasional adalah suatu unsur penelitian yang memberitahukan cara mengukur suatu variabel, atau dengan kata lain definisi operasional adalah semacam pedoman pelaksanaan cara mengukur suatu variabel. Dengan adanya definisi operasional ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi ilmiah yang dapat membantu pembaca atau peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama, dan.

Apakah auditor independen dalam menjalankan tugasnya mulai dari kerja lapangan hingga menerbitkan laporan audit. Apakah auditor mampu mengambil keputusan berdasarkan pengujian yang dilakukan dan bukti audit yang diperoleh.

TEKNIK ANALISIS

Uji normalitas digunakan untuk memeriksa apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama dan untuk mengetahui apakah sebaran data yang akan digunakan dalam penelitian normal atau tidak. Jika nilai r > 0 berarti telah terjadi hubungan linier positif yaitu semakin besar nilai variabel tanggung jawab auditor (dependen), maka semakin besar nilai variabel independensi dan keahlian (independen), atau semakin kecil nilainya. dari . Jika nilai r < 0 berarti terdapat hubungan linier negatif yaitu semakin rendah nilai variabel tanggung jawab auditor (dependen), maka semakin tinggi nilai variabel independensi dan keahlian, atau semakin tinggi nilai variabel independensi dan keahlian auditor. variabel tanggung jawab auditor maka semakin rendah nilai variabel independensi dan keahlian.

Jika nilai r = 0 berarti tidak terdapat hubungan antara variabel tanggung jawab auditor dengan variabel independensi dan profesionalisme. Salah satu tujuan penggunaan metode regresi adalah untuk menghitung estimasi atau persamaan regresi yang akan menjelaskan hubungan antara dua variabel.

TINJAUAN UMUM

Bentuk usaha kantor akuntan publik dapat berbentuk perusahaan swasta (perseorangan) atau usaha koperasi (kemitraan). Selain audit umum atas laporan keuangan, kantor akuntan publik juga memberikan jasa audit khusus, sesuai kebutuhan. Dalam melaksanakan program ini, Kantor Akuntan Publik memenuhi standar atestasi yang tertuang dalam Standar Profesional Akuntan Publik.

Jasa konsultasi yang diberikan oleh kantor akuntan publik mencakup berbagai bentuk dan bidang sesuai dengan kompetensi akuntan publik yang bersangkutan. Dalam memberikan jasa konsultasi tersebut, Kantor Akuntan Publik berpedoman pada Standar Jasa Konsultasi yang terdapat dalam Standar Profesional Akuntan Publik. g) Pelayanan perpajakan.

DATA PENELITIAN

Misalnya, mayoritas responden pernah bekerja sebagai akuntan di kantor akuntan publik antara satu hingga dua tahun (47,14%). Misalnya saja mayoritas responden sebesar 61,43% menjawab belum pernah bekerja di KAP lain sebelum bergabung dengan KAP saat ini. Hasil kuesioner yang dikumpulkan menunjukkan bahwa 5 (7,14%) responden tingkat pendidikan terakhir (sedang ditempuh) sedang menempuh pendidikan magister, sejumlah responden mempunyai pendidikan formal setingkat sarjana, sejumlah responden mempunyai pendidikan formal setingkat sarjana, sejumlah responden mempunyai pendidikan formal setingkat sarjana, sejumlah responden mempunyai pendidikan formal setingkat sarjana, sejumlah responden mempunyai pendidikan Diploma Tiga (D -3), dan sisanya 2 (2,86%) responden telah menyelesaikan pelatihan dan kursus SMEA.

Dari hasil kuisioner yang terkumpul, banyak sekali responden yang menyatakan setuju bahwa pengalaman 3 tahun sebagai auditor dapat dikatakan ahli, sedangkan yang tidak setuju cukup banyak. Dengan demikian, sebagian besar responden setuju bahwa pengalaman 3 tahun sebagai auditor dapat dianggap profesional.

Tabel 4 – 2: Jumlah Kuesioner yang disebar, yang kembali dan yang bisa digunakan  Kuesioner Disebar  Kuesioner Kembali  Tingkat Pengembalian  Yang Bisa Digunakan  Persentase Yang Bisa Digunakan
Tabel 4 – 2: Jumlah Kuesioner yang disebar, yang kembali dan yang bisa digunakan Kuesioner Disebar Kuesioner Kembali Tingkat Pengembalian Yang Bisa Digunakan Persentase Yang Bisa Digunakan

UJI VALIDITAS

Dari hasil kuesioner yang dikumpulkan, jenis perusahaan klien yang diaudit sebanyak responden mengaudit perusahaan dagang, responden mengaudit perusahaan jasa, sebanyak responden mengaudit perusahaan manufaktur, sebanyak 2 (2,86%) responden mengaudit dana dan sebanyak sebanyak 6 (8,57%) responden melakukan audit dana. ) telah mengaudit semua jenis perusahaan klien. Kuesioner ini juga digunakan oleh Murtanto (1999) tanpa mengubah isi kuesioner sebelumnya dan dinyatakan valid.

UJI RELIABILITAS

Hasil dari dua puluh tiga pertanyaan dalam kuesioner mengenai independensi, keahlian dan tanggung jawab auditor dapat dirangkum dalam bentuk persentase pada tabel 4-15 hingga tabel 4-17.

Tabel 4-15: Persentase Jawaban Pertanyaan Dalam Kuesioner-Aspek Independensi  Auditor
Tabel 4-15: Persentase Jawaban Pertanyaan Dalam Kuesioner-Aspek Independensi Auditor

UJI NORMALITAS

Artinya pertanyaan mengenai keahlian dan tanggung jawab auditor dianggap berdistribusi normal karena dapat mewakili populasi sampel dengan persentase 70% (lebih dari 50%).

PENGUJIAN HIPOTESIS 1. Metode Korelasi Pearson

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis berhasil menolak hipotesis Ho1 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara independensi dengan tanggung jawab auditor, dengan korelasi positif lemah sebesar 0,296. B). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil analisis berhasil menolak hipotesis Ho2 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara keahlian dengan tanggung jawab auditor yang mempunyai korelasi positif lemah sebesar 0,375. Koefisien regresi sebesar 0,195 menyatakan bahwa setiap peningkatan (karena bernilai positif) independensi maka tanggung jawab auditor akan meningkat sebesar 0,195.

Angka R-squared sebesar 0,141 atau 14,10% yang berarti variabel tanggung jawab auditor dapat dipengaruhi oleh variabel keahlian sebesar 14,10% yang berarti sangat lemah. Koefisien regresi sebesar 0,305 menyatakan bahwa setiap kenaikan (karena bernilai positif) keahlian maka tanggung jawab auditor akan meningkat sebesar 0,305.

Tabel 4-21: Hasil SPSS dengan Metode Korelasi Pearson
Tabel 4-21: Hasil SPSS dengan Metode Korelasi Pearson

KESIMPULAN

KETERBATASAN PENELITIAN

SARAN UNTUK PENELITIAN MENDATANG

Arens, Alvin A, Elder, Randal J and Beasley, Mark S, "AUDIT AND ASSURANCE SERVICES: AN INTEGRATED APPROACH", Ninth Edition, Pearson Education, Inc., New Jersey, Prentice Hall, 2000. Arens, Alvin A and Loebbecke, James K, "AUDIT: AN INTEGRATED APPROACH", Sixth Edition, Englewood Cliffs, New Jersey, Prentice Hall, 1994. H., "KNOWLEDGE OF EXPERIENCE AND ERROR FREQUENCY AS POTENTIAL DETERMINANTS OF EXPERTISE", The Accounting Review, 66 (April

E., “EFEK PENGALAMAN DALAM AUDIT: ATURAN PENGETAHUAN KHUSUS TUGAS”, The Accounting Review, 65 (januari), 72-90 Brenda Porter, Jon Simon en David Hatherly, “PRINSIP OF EXTERNAL. Ikatan Akuntan Indonesia, “PROFESSIONELE STANDAARDEN VOOR OPENBARE ACCOUNTANTS”, 1e druk, Yogyakarta, Bagian Penerbitan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 1994.

Gambar

Tabel 4 – 2: Jumlah Kuesioner yang disebar, yang kembali dan yang bisa digunakan  Kuesioner Disebar  Kuesioner Kembali  Tingkat Pengembalian  Yang Bisa Digunakan  Persentase Yang Bisa Digunakan
Tabel 4-4: Jenis Kelamin Responden
Tabel 4-5: Usia Responden
Tabel 4-6: Lama Kerja Responden Sebagai Auditor
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi Kantor Akuntan Publik dalam meningkatkan kinerja KAP secara keseluruhan dengan meningkatkan

Bagi Kantor Akuntan Publik penelitian ini dapat memberikan masukan kepada pihak perusahaan, dalam hal ini KAP, mengenai struktur audit, komitmen organisasi,

consideration yang berpengaruh terhadap kepuasan auditor.. Rando Meidiansyah Putra 2012 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Job Satisfaction Auditor Pada Kantor Akuntan

Penelitian ini disusun untuk mengetahui bagaimana pengaruh tekanan ketaatan, kompleksitas tugas dan pengalaman auditor terhadap audit judgment pada kantor akuntan publik di

Pemeriksaan Umum (General Audit), yaitu suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang independen dengan maksud

Salah satunya adalah standar atestasi yang memberikan kerangka untuk fungsi atestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup tingkat keyakinan tertinggi yang diberikan dalam

Bagi Kantor Akuntan Publik dapat memberikan masukan dan informasi yang bermanfaat mengenai Pengaruh Etika Profesi, Kecerdasan Emosional, dan Pengalaman Auditor

Pihak Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Bali yang telah membantu sebagai responden untuk memberikan data dan informasi yang diperlukan penulis dalam