• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANTANGAN PEMBELAJARAN ONLINE DI ERA PANDEMI COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TANTANGAN PEMBELAJARAN ONLINE DI ERA PANDEMI COVID-19"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PROCEEDINGS

TANTANGAN PEMBELAJARAN ONLINE DI ERA PANDEMI COVID-19

Sunarti(1), Conita Dini(2), Dyna Melania(3), Nurul Izzah(4)

Universitas Negeri Malang

[email protected](1), [email protected](2), [email protected](3), [email protected](4)

Abstract: The influence of Covid-19 on the learning process has resulted in mental and cultural unpreparedness for education in Indonesia. Learning that was face-to-face (offline) now has to switch to online learning. This of course raises several challenges in online learning. This study used a research instrument in the form of a questionnaire. Several studies on online learning during the pandemic have been conducted but only focus on the impact of Covid-19 on learning. This study describes in detail the challenges faced by students in the learning process during the pandemic.

Keywords: pandemic, Covid-19, online, learning

PENDAHULUAN

Pengaruh Covid-19 terhadap proses pembelajaran menyebabkan ketidaksiapan secara mental dan budaya bagi masyarkat di Indonesia. Dalam pelaksanaan lockdown ini perlu adanya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat guna mewujudkan kesejahteraan sosial dan kesehatan masyarakat tanpa membatasi agama, kalangan, dan profesi (Yunus & Rezki, 2020). (Persell, 1978) mengungkapkan pada jurnalnya bahwa proses pembelajaran di sekolah merupakan alat kebijakan publik terbaik sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan skill. Begitu juga ketika kita merujuk (Jonsson et al., 2017) bahwa menghadiri sekolah akan meningkatkan kapasitas memori murid. Pembelajaran yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka (luring) kini harus berubah menjadi jarak jauh (daring). Pembelajaran secara daring berlaku bagi semua jenjang pendidikan di Indonesia, mulai dari jenjangpaud (pendidikan anak usia dini) hingga perguruan tinggi. Pada sebuah artikel yang ditulis oleh (Carlsson et al., 2015) menjelaskan dimana para remaja di Swedia memiliki jumlah hari yang berbeda untuk mempersiapkan diri menghadapi test penting.Pemberlakuan proses pembelajaran secara jarak jauh menyebabkan beberapa kendala baik dari segi metode mengajar, gaya belajar siswa maupun sarana dan prasarana.

Dampak dari diberlakukannya pembelajaran secara daring yakni pelajar maupun pengajar terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di rumah dengan memanfaatkan platform online.

Dalam pelaksanaanya, sebagian besar siswa mengalami kesulitan saat pembelajaran daring (Hamalik, 2004) .Kendala sinyal menjadi masalah utama yang dijumpai, walaupun banyak juga yang menganggap kendala yang paling dirasa adalah pembelajaran ini sangat tidak efektif, mengingat tidak adanya interaksi langsung pelajar dan mengajar membuat materi yang disampaikan tidak dapat

(2)

PROCEEDINGS

diterima dengan baik (Buana, 2020). Masalah-masalah ini menyebabkan siswa berasumsi bahwa pembelajaran secara luring lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran secara daring.

Dalam menanggapi permasalahan ini, maka penting untuk dilakukan studi tentang tantangan pembelajaran daring. Sebagai cara untuk mengidentifikasi implementasi pembelajaran daring di rumah pada siswa akibat dari adanya pandemik COVID-19. Masih banyaknya masyarakat Indonesia yang tidak mematuhi himbauan dari pemerintah untuk menanggulangi pandemi virus corona ini, diakibatkan oleh salah satu konsep di dalam psikologi yang dinamakan bias kognitif.2

METODE

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner. Kuesioner tersebut berisikan beberapa pertanyaan seputar pembelajaran daring kepada mahasiswa pendidikan bahasa Mandarin tahun 2018 di Universitas Negeri Malang. Pengisian kuesioner bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak mahasiswa yang memiliki kendala atau permasalahan terhadap metode belajar secara daring. Kuesioner berupa google form yang dibagikan melalui aplikasi WhatsApp group mahasiswa pendidikan bahasa Mandarin tahun 2018 di Universitas Negeri Malang. Jumlah responden yang dari pengisian kuesioner sejumlah 37 mahasiswa dengan berbagai macam jawaban pandangan terhadap proses belajar dan pembelajaran daring.

PEMBAHASAN

1. Respon Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Daring

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran. embelajaran daring memberikan dampak positif dan negatif terhadap mahasiswa.

Dampak positif dan negatif ini tidak bisa dipandang remeh karena dapat menyangkut minat mahasiswa dalam proses pembelajaran. Tentunya setiap mahasiswa memiliki pandangan masing- masing terkait dengan diberlakukannya pembelajaran daring. Beberapa lebih memilih pembelajaran dilakukan secara daring, beberapa yang lain tidak sependapat. Ada yang nyaman dengan pembelajaran daring tersebut, tentunya juga ada yang merasa kesulitan dengan pembelajaran daring tersebut.

(3)

PROCEEDINGS

Tabel 1. Peminat belajar dan pembelajaran daring

Data dari kuesioner yang diberikan kepada mahasiswa pendidikan bahasa Mandarin tahun 2018 di Universitas Negeri Malang terhadap proses belajar pembelajaran secara daring menunjukkan bahwa 4 suka, 16 lumayan, dan 17 tidak suka. (Carlsson et al., 2015)melaporkan dalam penelitiannya bahwa mahasiswa cenderung lebih sering menghayal/atau tidak fokus pada perkuliahan daring dibandingkan ketika kuliah tatap muka. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran daring ada beberapa materi yang kurang bisa dipahami dengan baik. Jaringan dan kuota internet juga menjadi salah satu alasan yang menghambat proses pembelajaran sehingga dapat membuat penguasaan materi pembelajaran menjadi kurang optimal.

Dalam pembelajaran daring, tentunya dibutuhkan platform yang dapat menunjang proses pembelajaran. Dengan menggunakan platform yang tepat dan nyaman, kebutuhan dalam proses pembelajaran dapat terpenuhi dan materi pembelajaran akan diterima dengan baik oleh mahasiswa.

Kebanyakan pengajar di prodi pendidikan bahasa Mandarin yang menggunakan platform aplikasi berupa WhatsApp dan Zoom. Hal ini karena kedua aplikasi tersebut lebih banyak digunakan di kalangan mahasiswa. Selain itu, kedua aplikasi dapat diakses secara gratis/tidak dipungut biaya.

Gambar 1. Presentase dengan Media

Setiap mahasiswa memiliki pendapat sendiri terhadap pembelajaran daring yang dilakukan.

Terdapat 23% mahasiswa sering menggunakan platform WhatsApp, Zoom, dan Google Meet.

Sebanyak 19% mahasiswa menggunakan platform belajar Edmodo. Sisanya sebesar 12% yang

Media penunjang proses belajar dan pembelajaran

WhatsApp Group Zoom

Google Meet Edmodo Voov YouTube Sipejar No. Respon mahasiswa terhadap pembelajaran daring Jumlah Peminat

1 Suka 4

2 Lumayan 16

3 Tidak suka 17

Total peminat : 37

(4)

PROCEEDINGS

menggunakan platform seperti Voov, Youtube, atau Sipejar. Sebagian besar dari mereka mengatakan bahwa pembelajaran daring kurang efektif untuk dilakukan. Pembelajaran daring menggunakan kuota internet yang tidak sedikit sehingga dapat menyebabkan lebih boros dalam pembelian kuota internet. Pembelajaran daring juga menyebabkan kurangnya pemahaman materi yang diterima mahasiswa.

Hal ini terjadi saat gangguan jaringan yang berlangsung dalam proses pembelajaran sinkron menggunakan zoom. Selain itu, pembelajaran daring juga sangat menghabiskan waktu. Lebih banyak tugas yang diberikan selama pembelajaran daring dan materi yang susah dipahami sendirian. Tentunya juga dengan pembelajaran daring, mahasiswa harus selalu menatap layar alat- alat elektronik seperti handphone dan laptop sehingga banyak yang merasa lebih kelelahan saat pembelajaran daring dan dapat membuat mata minus bertambah.

Namun, beberapa dari mereka juga menyukai pembejaran daring. Mereka menganggap pembelajaran daring ini dapat mengatasi keterbatasan waktu dan tempat. Tidak perlu bersusah payah untuk datang ke sekolah atau kampus. Dengan pembelajaran daring juga dapat melakukan banyak aktivitas di rumah.

Tantangan Proses Belajar Dan Pembelajaran Daring

Berdasarkan data kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa pendidikan bahasa Mandarin UM angkatan 2018, tantangan/kendala mahasiswa saat proses belajar dan pembelajaran secara daring di kalangan mahasiswa, yaitu :

1. Peserta didik atau mahasiswa yang tidak memiliki alat elektronik pribadi untuk melakukan proses belajar dan pembelajaran ,mereka cenderung meminjam alat elektronik seperti HP (hand phone) atau laptop untuk melakukan belajar dan pembelajaran.

2. Susahnya mencari signal untuk peserta didik atau mahasiswa yang banyak tinggal di daerah blankspot atau daerah pedesaan yang umumnya minim akan signal.

3. Peserta didik atau mahasiswa yang memiliki kendala seperti alat elektronik rusak atau penyimpanan memori pada alat elektronik tersebut penuh dan menjadikan hambatan untuk pengerjaan tugas tersebut.

4. Kurangnya kosentrasi peserta didik atau mahasiswa dalam proses pembelajaran karena adanya gangguan masalah teknis pada platform online.

5. Terbatasnya interaksi antara pengajar dan mahasiswa sehingga menurunkan tingkat pemahaman materi pembelajaran.

KESIMPULAN DAN SARAN

Proses pembelajaran secara daring yang menjadi solusi alternatif untuk melangsungkan proses pembelajaran. Ketidaksiapan mental dan budaya pendidikan di Indonesia menyebabkan beberapa tantangan dalam proses pembelajaran jarak jauh. Sebanyak 43,2% atau sejumlah 16 mahasiswa berpendapat “lumayan suka” terhadap pembelajaran secara daring, dan sebanyak

(5)

PROCEEDINGS

45,9% atau 17 mahasiswa menyatakan tidak suka, pembelajaran daring tidak memberi pengaruh yang positif terhadap pendidikan. Dengan perbedaan itu, pemerintah perlu melakukan penelitian lebih lanjut dan memberi penyelesaian yang tepat untuk masalah ini.

Kenyamanan mahasiswa dalam proses pembelajaran perlu diperhatikan agar dapat memberi keefektifan dalam penyampaian materi-materi pembelajaran. Solusi yang bisa ditawarkan adalah dengan meningkatkan sarana dan prasarana yang nantinya bisa menjadi pijakan mahasiswa memperoleh ilmu. Dibutuhkannya media belajar yang interaktif untuk pengajar dan peserta didik agar pembelajaran secara daring dapat berjalan secara efektif dan efisien.

DAFTAR RUJUKAN

Buana, D. R. (2020). Analisis perilaku masyarakat Indonesia dalam menghadapi pandemi virus corona (covid-19) dan kiat menjaga kesejahteraan jiwa.

SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-i

,

7

(3). https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i3.15082

Carlsson, M., Dahl, G. B., Öckert, B., & Rooth, D.-O. (2015). The effect of schooling on cognitive skills.

The Review of Economics and Statistics

,

97

(3), 533–547.

Hamalik, O. (2004).

Proses belajar mengajar

. Bumi Aksara.

Jonsson, B., Waling, M., Olafsdottir, A. S., Lagström, H., Wergedahl, H., Olsson, C.,

Fossgard, E., Holthe, A., Talvia, S., Gunnarsdottir, I., & Hörnell, A. (2017). The effect of schooling on basic cognition in selected nordic countries.

Europe’s Journal of Psychology

,

13

(4), 645–666. https://doi.org/10.5964/ejop.v13i4.1339

Persell, C. H. (1978). Education and inequality: The Roots and results of stratification in american schools.

Contemporary Sociology

,

7

(6), 759.

https://doi.org/10.2307/2065708

Yunus, N. R., & Rezki, A. (2020). Kebijakan pemberlakuan lock down sebagai antisipasi penyebaran corona virus covid-19.

SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i

,

7

(3), 227–238. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i3.15083

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan aktivitas belajar dirumah dengan media daring menuntut mahasiswa menguasai media yang beragam”. Teknologi atau lebih tepatnya internet, ponsel pintar dan laptop

Hasil penenlitian menunjukkan 49% mahasiswa dapat mengakses pembelajaran dengan baik, 74,96% mahaiswa mampu belajar secara mandiri, 48,61% mahasiswa menyatakan

Sedangkan instrument angket kesiapan belajar disusun dengan memuat delapan indikator yaitu (1) mahasiswa mengetahui tentang pembelajaran daring, (2) wali/orang tua

Kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan daring dengan tema Mendesain Aktivitas Pembelajaran Daring yang Menarik” telah memberikan kontribusi yang cukup

Dari total 84 mahasiswa yang terdiri dari berbagai tingkatan ternyata kecemasan belajar yang didominasi oleh mahasiswa prodi pendidikan matematika adalah kecemasan belajar rendah

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang “Strategi Pembelajaran Daring Berbasis Media Online Pada Mata Pelajaran IPS di Era Pandemi Covid 19 Studi Kasus di SD Negeri 1

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DALAM JARINGAN DARING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA MASA PANDEMI COVID-19 Studi terhadap Mahasiswa BK FKIP UHAMKA Angkatan 2018 SKRIPSI Diajukan

Pembahasan Dari data hasil yang telah diperoleh dari kuesioner yang sudah diberikan kepada sampel untuk keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran online yang dibagi menjadi 8 delapan