Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan metode demonstrasi. Keluarga saya, terutama kakek dan nenek saya, kakak Febri Hartono, yang selalu memberikan dukungan moril, materiil dan spiritual.
Latar Belakang Masalah
Sumber : Hasil UTS Kelas IV MI Tarbiyatul Athfal Kabupaten Batanghari Berdasarkan KKM. Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV MI Tarbiyathul Athfal masih banyak siswa yang belum tuntas belajarnya.
Identifikasi Masalah
Metode demonstrasi diharapkan dapat merangsang siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa dapat tercapai sesuai dengan tujuan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengangkat judul sebagai berikut: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV MI Tarbiyathul Athfal Batanghari Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/2017.
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Meningkatkan kemampuan guru dalam memecahkan masalah yang muncul dalam pembelajaran, serta menambah pengetahuan tentang penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran matematika.
Penelitian yang Relevan
Dan sistem teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, dokumentasi dan observasi. Dari kedua tesis tersebut dengan penelitian yang telah penulis lakukan terlihat adanya keterkaitan penggunaan metode demonstrasi baik dalam strategi maupun dalam langkah-langkah penelitian.
Konsep Teori Variabel terikat
Pengertian Motivasi Belajar Siswa
Upaya untuk meningkatkan motivasi belajar meliputi nilai, pujian, pujian, hukuman, dan dorongan. Berdasarkan penjelasan teori motivasi di atas, peneliti akan mengukur motivasi belajar siswa yang dibuktikan dengan respon atau aktivitas yang berlangsung dalam proses pembelajaran di kelas.
Hasil Belajar Matematika kelas IV MI Tarbiyathul Athfal a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Nashar, “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar.”13 Sementara itu, Keller dalam Nashar. Hasil belajar afektif mengacu pada sikap dan nilai yang diharapkan diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran.
- Karakteristik Metode Demonstrasi
- Langkah-langkah Metode Demonstrasi
- Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi Metode ini memiliki kelebihan sebagai berikut : Metode ini memiliki kelebihan sebagai berikut
- Mata Pelajaran Matematika
- Pola 1– 4 – 1
- Pola 2 – 2 – 2
- Pola 3 – 3
Kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi. Metode ini memiliki keuntungan sebagai berikut: Metode ini memiliki keuntungan sebagai berikut: Metode ini memiliki keuntungan sebagai berikut. Demonstrasi membutuhkan peralatan, bahan, dan tempat yang sesuai, yang berarti penggunaan metode ini membutuhkan pembiayaan yang lebih mahal.
Hipotesis Tindakan
Variabel terikat
Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah motivasi siswa selama mengikuti proses pembelajaran matematika dimana guru menggunakan metode demonstrasi. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar pretest yang diperoleh sebelum diberikan tindakan dan hasil belajar posttest yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi yang ditunjukkan dengan nilai yang diperoleh setelah mengikuti ujian pada akhir setiap siklus.
Variabel bebas
Awali demonstrasi dengan kegiatan yang merangsang siswa berpikir, ciptakan suasana sejuk dengan menghindari suasana tegang, dan berikan kesempatan kepada siswa untuk aktif berpikir lebih jauh sesuai dengan yang terlihat dari proses demonstrasi.
Setting penelitian
Subjek penelitian
Prosedur Penelitian
- Prosedur Tindakan Kelas
- Tahap-Tahap Penelitian
- Tahap Pelaksanaan Tindakan
- Tahap observasi
- Tahap Refleksi
Atur kursi agar semua siswa dapat memperhatikan dengan seksama, tunjukkan tujuan yang harus dicapai siswa, sarankan tugas untuk diselesaikan siswa. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengamati perkembangan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi yang dilakukan oleh guru yang juga peneliti dengan menggunakan lembar observasi.
Teknik Pengumpulan Data
Metode Observasi
Tes Hasil Belajar
Metode Dokumentasi
Instrument Penelitian
Tehnik Analisis Data
Penentuan rata-rata skor kategori motivasi belajar Tabel 3.2 Rata-rata kategori skor motivasi belajar 28 No. Skor rata - rata. Data kuantitatif diperoleh dari tes hasil belajar siswa untuk mengukur sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa.
Indikator Keberhasilan
Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyathul Athfal merupakan lembaga pendidikan formal yang bercirikan pendidikan formal yang bercirikan agama Islam di Desa Balaikencono Kecamatan Batanghari Lampung Timur. Struktur kepengurusannya tidak dirancang dengan baik, namun masih sebagai tempat pengajian umum, sehingga pada tahun 1966 kegiatan belajar mengajar telah mendapat ijin resmi resmi dari Departemen Agama dengan nama Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyathul Athfal balaikencono, yang merupakan pendidikan formal pertama yang bercirikan agama islam di desa Balaikencono dan sekitarnya, proses kegiatan belajar mengajar masih di mushola al-falah bersama kepala sekolah. Misi untuk mencapai visi tersebut adalah misi Madrasah Ibtidaiyah tarbiyathul athfal memiliki misi sebagai berikut: Menyelenggarakan pendidikan umum dan keagamaan yang mengutamakan peningkatan kualitas guru dan siswa dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dan IMTAQ, Pengembangan dan pengamalan nilai-nilai akhalaqul karimah yang sesuai dengan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa MI Tarbiyathul Athfal dari kelas 1 sampai kelas IV berjumlah 71 siswa, dengan rincian pada Tabel 3.4. Struktur Organisasi MI Tarbiyathul Athfal Batanghari Lampung Timur Struktur organisasi MI Tarbiyathul Athfal dijelaskan pada Gambar 4.1. Susunan Pengurus Tarbiyathul Athfal MI Batanghari Lampung Timur Susunan Pengurus Tarbiyathul Athfal MI dijelaskan pada Gambar 4.2.
Deskripsi Hasil Penelitian
Pelaksanaan Siklus 1
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 6 Mei 2017 pukul 08:00 WIB s/d 09:30 WIB berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Siklus 1. Pada Siklus I proses perhatian siswa dalam proses pembelajaran sudah cukup, hal ini dikarenakan siswa dapat menyesuaikan diri dengan situasi belajar dan aktif selama pembelajaran, namun masih ada beberapa siswa yang tidak berani mengungkapkan pikirannya. Pada Siklus I antusiasme siswa dalam proses pembelajaran sudah cukup karena siswa mampu mengerjakan tugasnya dengan baik, namun masih ada beberapa siswa yang malu untuk bertanya jika ada tugas yang belum mereka pahami.
Pada Siklus I antusias siswa dalam proses pembelajaran sudah cukup, hal ini dikarenakan siswa langsung mengerjakan tugas sesuai aturan kerja, namun ada beberapa siswa yang belum siap saat deadline pengerjaan terlewati. Hal ini dapat dikatakan pada kriteria sedang pada siklus I antusiasme siswa dalam proses pembelajaran cukup, hal ini dikarenakan siswa dapat memperhatikan dan menanggapi insentif dari guru, namun ada beberapa siswa yang kurang serius dalam memberikan reaksi. . Belum berhasil pada siklus I, karena masih ada beberapa siswa yang mendapat nilai di bawah KKM yang ditetapkan.
Pelaksanaan siklus 2
Dalam II. siklus, proses perhatian siswa dalam proses pembelajaran sudah baik, karena siswa dapat aktif dan mengeluarkan pendapatnya selama pembelajaran. Dalam II. siklus, antusiasme siswa terhadap proses pembelajaran sangat baik yaitu. karena siswa langsung menyelesaikan tugas sesuai aturan kerja dan sesuai deadline. Ini dapat dikatakan untuk kriteria tinggi pada II. Pada siklus ini, antusiasme siswa terhadap proses pembelajaran sangat baik, hal ini dikarenakan siswa dapat memperhatikan dan merespon rangsangan guru serta dapat memberikan respon yang baik terhadap rangsangan tersebut.
Hal ini merupakan refleksi dan tindakan untuk meningkatkan motivasi belajar pada siklus I. 2) Hasil belajar siswa siklus II. Sehingga dapat diketahui hasil belajar siswa dari tes formatif yang dilaksanakan pada akhir siklus II. Pelaksanaan pembelajaran matematika pada siklus II dengan metode demonstrasi kelas IV MI Tarbuyathul Athfal Batanghari sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun.
Pembahasan
Terakhir, motivasi siswa pada siklus 11 mencapai 2,9. Kinerja ini menunjukkan bahwa tujuan yang diharapkan tercapai karena rata-rata hasil siklus II lebih baik dari siklus I. Pada siklus 1 masih ada beberapa siswa yang tidak mau bertanya kepada guru atau teman jika ada tugas yang masih harus dikerjakan. tidak dipahami untuk mendapatkan hasil rata-rata 2,1. Sehingga guru pada siklus II membuat proses pembelajaran lebih menarik, sehingga siswa berani bertanya tentang proses pembelajaran Siklus II meningkat dibandingkan siklus I yaitu mencapai hasil rata-rata 3,4.
Untuk meningkatkan motivasi guru memberikan waktu untuk mengerjakan soal dan memberikan hukuman kepada siswa yang tidak mengerjakan soal pada waktunya agar siswa termotivasi untuk menyelesaikan tugas belajarnya sehingga pada siklus II motivasi tanggung jawab siswa dalam tugas belajarnya meningkat 3.3. Motivasi respon siswa terhadap stimulus yang diberikan guru pada siklus I adalah 1,7, masih ada beberapa siswa yang kurang serius dalam memberikan jawaban. Terakhir, pada siklus II motivasi respon yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru meningkat rata-rata 2,7 yang berarti sudah mencapai tujuan karena mengalami peningkatan pada siklus I.
Siklus 2 Pretest Postest Pretes Posttest
Saran
- Standar Kompetensi
- Kompetensi Dasar
- Indikator Pembelajaran
- Tujuan Pembelajaran
- Materi ajar
- Metode Pembelajaran
Diharapkan metode demonstrasi ini dapat dijadikan salah satu alternatif yang dapat dijadikan sebagai sumbangsih pemikiran dan informasi khususnya bagi guru matematika dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar, karena dengan menerapkan metode demonstrasi ini siswa dapat menjadi interaktif dan siswa dapat menarik perhatian sehingga dapat membantu siswa dalam memahami materi matematika. . Diharapkan kepala sekolah lebih memotivasi guru mata pelajaran matematika untuk lebih menerapkan pembelajaran metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar. Diharapkan siswa lebih tertarik untuk memahami materi melalui usaha sendiri dengan harapan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar bagi siswa.
Oemar Hamalik. Proses belajar mengajar Jakarta: Bumi Aksara, 2004 Sadirman AM, Interaksi belajar dan motivasi, Jakarta: Rajawali Pers, 1986 Sardirman. Manajemen Pengajaran Jakarta: PT Rhineka Cipta, 2010. Suharismi Arikunto Penelitian Tindakan Kelas Jakarta: Bumi Aksara, 2007 Sukardi Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta: PT Bumi Aksara. Standar Kompetensi : Geometri dan Pengukuran Memahami sifat-sifat bangun geometri sederhana dan hubungan antar bangun datar.
Kegiatan Inti ( 50 menit) Eksplorasi
Guru mengatur tempat duduk agar siswa dapat memperhatikan dengan seksama saat pelajaran dimulai dengan jelas. Guru mengingatkan siswa untuk selalu berpakaian rapi saat berangkat ke sekolah dan mengecek kerapian siswa sebelum memulai pelajaran. Guru memotivasi siswa dengan mengumumkan hasil nilai evaluasi pada pertemuan sebelumnya, dengan tujuan agar siswa lebih semangat mengikuti pelajaran.
Guru memberikan lembar kerja siswa dan alat peraga berupa balok dan kubus kepada setiap kelompok untuk didiskusikan. Siswa berkesempatan untuk mengkomunikasikan hasil diskusinya dengan mendemonstrasikan cara menyebutkan sifat-sifat balok dan kubus menggunakan bentuk geometris dan kubus yang terbuat dari karton sesuai dengan tugas yang diberikan.
Penutup ( 10 menit)
- Sumber dan Media Belajar
Kunci Jawaban
- Langkah-langkah Kegiatan A. Kegiatan Awal (10 menit)
- Penilaian
- Sebutkan sifat-sifat bangun ruang kubus?
- Pak Andi ingin menggambar bangun balok dengan panjang 5 cm, bantulah andi untuk menggambar bangun balok tersebut?
- Bu anita ingin menggambar bangun ruang kubus dengan panjang 10 cm, bantulah bu anita untuk menggambar bangun kubus tersebut?
- Budi mempunyai satu kardus buku, coba bantulah andi untuk menjawab pertanyaan nya kardus tersebut berbentuk bangun apa?
Guru meminta salah satu siswa maju ke depan dan membuat kisi-kisi kubus dengan mendemonstrasikan penggunaan bahan kemasan pasta gigi. Siswa diberi kesempatan untuk mengomunikasikan hasil diskusinya dengan menunjukkan cara membuat kisi-kisi kubus menggunakan paket pasta gigi sesuai dengan tugas yang diberikan. Guru memimpin proses pembuatan dan menggambar kisi-kisi serta diskusi dengan berkeliling setiap kelompok.
Siswa diberi kesempatan untuk mengkomunikasikan hasil diskusinya dengan menunjukkan cara membuat dan menggambar kisi-kisi kubus menggunakan alat tulis dan karton sesuai dengan tugas yang diberikan.