HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Nama
Nama dari forum ini adalah Musyawarah Besar (Mubes) Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) Itenas Bandung.
Pasal 2 Status
Mubes HMTK Itenas merupakan forum tertinggi HMTK Itenas Bandung.
Pasal 3 Wewenang Wewenang dari Mubes HMTK Itenas Bandung adalah:
1. Meminta pertanggungjawaban Ketua Dewan Pengurus HMTK Itenas Bandung.
2. Meminta pertanggungjawaban Dewan Pengawas HMTK Itenas Bandung.
3. Meninjau, menyusun, dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HMTK Itenas Bandung.
4. Membuat ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan organisasi yang wajib dijunjung tinggi dan dilaksanakan oleh setiap anggota HMTK Itenas Bandung.
Pasal 4 Peserta
1. Mubes HMTK Itenas Bandung akan berjalan apabila dihadiri minimal 4 delegasi, dengan minimal 3 delegasi memiliki hak suara.
2. Peserta persidangan Mubes HMTK Itenas Bandung ini terdiri dari:
a. Delegasi tiap angkatan di HMTK Itenas Bandung yang terdiri dari angkatan 2018+ dan sebelumnya, angkatan 2019, angkatan 2020, dan angkatan 2021.
b. Peninjau dari Angkatan 2022.
3. Delegasi tiap angkatan di HMTK Itenas Bandung adalah utusan anggota HMTK Itenas Bandung yang ditugaskan untuk mewakili suara angkatan, minimal 3 orang yang memiliki hak suara.
4. Peninjau adalah anggota HMTK Itenas Bandung di luar delegasi. Yaitu alumni,dan atau undangan HMTK Itenas Bandung.
BAB II
KETENTUAN KHUSUS Pasal 5
Bentuk Keputusan
Bentuk pengesahan suatu keputusan dilakukan dengan cara mengetukkan palu oleh pimpinan sidang, adapun jumlah pengetukannya sebagai berikut :
1. 1 kali ketukan palu menyatakan bahwa keputusan yang diambil dapat ditinjau kembali
2. 2 kali ketukan palu menyatakan bahwa keputusan yang diambil tidak dapat ditinjau kembali dan di ganggu gugat
3. 3 kali ketukan palu menyatakan bahwa sidang dibuka dan ditutup.
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA Pasal 6
Hak Delegasi Tiap Angkatan di HMTK Itenas
Delegasi tiap angkatan di HMTK Itenas Bandung mempunyai hak-hak sebagai berikut:
1. Mengikuti seluruh acara kegiatan Mubes HMTK Itenas Bandung.
2. Delegasi mempunyai hak suara dan hak bicara jika terdiri dari minimal 3 orang tetapi jika kurang dari 3 orang hanya mempunyai hak bicara saja dan setiap anggota mempunyai hak bicara.
3. Peserta diperkenankan membawa makan ringan dan minum selama Mubes berlangsung.
Pasal 7 Hak Peninjau Hak Peninjau adalah:
1. Mengetahui dan mengikuti seluruh kegiatan Mubes HMTK Itenas Bandung.
2. Mempunyai hak bicara jika di setujui oleh forum.
3. Peninjau diperkenankan makan dan minum selama Mubes berlangsung.
Pasal 8 Kewajiban Peserta
1. Setiap anggota HMTK yang menghadiri Mubes HMTK Itenas Bandung di wajibkan memakai minimal 1 atribut
2. Peserta melaksanakan jalannya Mubes HMTK Itenas Bandung pada waktu yang telah ditetapkan oleh panitia.
3. Setiap peserta diberi kesempatan untuk berbicara apabila sudah dipersilahkan oleh pimpinan siding.
4. Peserta yang ingin meninggalkan dari ruangan diharapkan untuk mencari pengganti agar syarat Mubes HMTK tetap terpenuhi.
5. Jika pada saat acara mubes berlangsung ada delegasi yang meninggalkan forum sehingga membuat syarat mubes menjadi tidak terpenuhi, maka acara mubes di berhentikan terlebih dahulu sampai syarat mubes terpenuhi kembali.
6. Peserta dapat menjaga kondusivitas agar menjaga jalannya acara mubes
Pasal 9 Pergantian Delegasi
Delegasi tiap angkatan di HMTK Itenas Bandung tidak dapat digantikan dan atau diwakilkan oleh angkatan lain.
BENTUK PERSIDANGAN Pasal 10
1. Sidang Mubes HMTK Itenas Bandung terdiri dari sidang Pleno, sidang Komisi, dan sidang Paripurna.
2. Sidang Pleno adalah sidang yang dihadiri dan diikuti oleh seluruh peserta Mubes HMTK Itenas Bandung untuk membentuk sidang Komisi.
3. Sidang Komisi adalah sidang yang dihadiri oleh seluruh peserta setelah di kelompokkan sesuai dengan masalah yang telah ditetapkan oleh sidang Pleno.
4. Sidang Paripurna adalah sidang yang dihadiri dan diikuti oleh seluruh peserta Mubes HMTK Itenas Bandung untuk menetapkan dan memutuskan hasil-hasil sidang Komisi dan sidang Pleno.
BAB V
PERMUSYAWARATAN Pasal 11
1. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawah untuk mufakat.
2. Apabila dengan cara musyawarah tidak tercapai kata mufakat, maka pengambilan keputusan dilakukan dengan cara pemungutan suara.
3. Pengambilan keputusan yang dilakukan dengan cara pemungutan suara dinyatakan sah apabila disetujui sekurang-kurangnya ½ dari keseluruhan + 1 delegasi sidang yang mempunyai hak suara.
4. Apabila pengambilan keputusan pada ayat ketiga tidak tercapai, maka dilakukan pemungutan suara ulang. Dan jika tidak tercapai, maka sidang di skors oleh pimpinan sidang melalui persetujuan dari tiap delegasi untuk loby.
BAB VI KOMISI-KOMISI
Pasal 12
1. Sidang Pleno berhak membentuk komisi-komisi sesuai dengan kebutuhan.
2. Sidang Komisi bertugas mengadakan musyawarah, menelaah, dan mengambil keputusan mengenai persoalan-persoalan yang menjadi tugas komisi yang bersangkutan.
BAB VII PIMPINAN SIDANG
Pasal 13
1. Pimpinan sidang Pleno dan sidang Paripurna merupakan satu kesatuan yang bersifat kolektif, terdiri dari seorang pimpinan sidang I, pimpinan sidang II, pimpinan sidang III.
2. Sidang Komisi dipimpin seorang pimpinan sidang dan dibantu seorang notulen yang dipilih oleh anggota komisi.
Pasal 14
Pemilihan pimpinan sidang dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat.
Pasal 15
Pimpinan sidang mempunyai tugas memimpin sidang sesuai dengan tata tertib persidangan.
Pasal 16
Pimpinan sidang bertanggung jawab atas jalannya persidangan.
Pasal 17
Pimpinan sidang komisi melaporkan hasil sidang komisi dalam sidang pleno yang di sahkan dalam sidang paripurna.
Pasal 18
Dalam menjalankan tugasnya, pimpinan sidang mempunyai hak dan wewenang:
1. Menghentikan pembicaraan dari anggota apabila dianggap terlalu lama atau keluar dari pokok pembicaraan.
2. Memberi peringatan kepada anggota sidang yang mengganggu jalannya persidangan.
3. Apabila peserta sidang tidak menaati peraturan Mubes HMTK Itenas Bandung, maka pimpinan sidang berhak untuk mempersilakan peserta yang bersangkutan meninggalkan ruang persidangan.
Pasal 19
Pimpinan sidang dapat memutuskan skors sidang dengan batas waktu yang telah disepakati oleh seluruh delegasi.
PENUTUP Pasal 20
1. Segala hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian dalam sidang.
2. Tata tertib ini berlaku sejak diputuskan sampai selesainya persidangan.