• Tidak ada hasil yang ditemukan

tazkiyat al-nafs dalam memperoleh ketenangan jiwa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "tazkiyat al-nafs dalam memperoleh ketenangan jiwa"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Fokus Penelitian

Bagaimana Tazkiyat Al-Nafs oleh Takhalli dalam mendapatkan ketenangan jiwa di pondok pesantren Al-Jaizi Sruni Jenggawah-Jember tahun 2018/2019. Bagaimana Tazkiyat Al-Nafs karya Tajalli dalam mendapatkan ketenangan jiwa di pondok pesantren Al-Jaizi Sruni Jenggawah-Jember tahun 2018/2019.

Tujuan Penelitian

Bagaimana Tazkiyat Al-Nafs Mendapatkan Ketenangan Jiwa Melalui Tahalli di Pondok Pesantren Al-Jaizi Sruni Jenggawah-Jember Tahun 2018/2019. Untuk mendeskripsikan Tazkiyat Al-Nafs melalui Tahalli dalam meraih ketenangan jiwa di Pondok Pesantren Al-Jaizi Sruni Jenggawah-Jember Tahun Pelajaran 2018/2019.

Manfaat Penelitian

Ngandharake Tazkiyat Al-Nafs lumantar Tajalli kanggo nggayuh katentreman ing pesantren Al-Jaizi Sruni Jenggawah-Jember taun 2018/2019. Tumrap pesantren, Al-Jaizi sruni jenggawah-Jember bisa menehi sumbangan positif babagan Takziyat Al-Nafs.

Definisi Istilah

Bagi para relawan, sebagai data atau informasi untuk refleksi tentang Tazkiyat Al-Nafs dalam memperoleh kedamaian batin yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Al-Jaizi Sruni Jenggawah-Jember. Bagi institusi IAIN Jember untuk memperkaya literatur atau referensi bagi peneliti selanjutnya yang relevan di perpustakaan IAIN Jember mengenai Tazkiyat Al-Nafs dalam mencapai ketenangan jiwa di Pondok Pesantren Al-Jaizi Sruni Jenggawah-Jember.

Sistematika Pembahasan

Tazkiyat Al-Nafs Melalui Tahalli dalam mendapatkan ketenangan jiwa di Pesantren Al-Jaizi Sruni Pesantren Jenggawah-Jember 2018/2019. Tazkiyat Al-Nafs Melalui Tajalli dalam mendapatkan ketenangan jiwa di Pesantren Al-Jaizi Sruni Pesantren Jenggawah-Jember 2018/2019.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Kajian Teori

Tazkiyat Al-Nafs melalui Takhalli untuk mencapai ketenangan jiwa di Pondok Pesantren Al-Jaizi Sruni Jenggawah-Jember tahun 2018/2019. Tazkiyat Al-Nafs melalui Tahalli dalam meraih ketenangan jiwa di pondok pesantren Al-Jaizi Sruni Jenggawah-Jember tahun 2018/2019. Tazkiyat Al-Nafs melalui Tajalli dalam meraih ketenangan jiwa di pondok pesantren Al-Jaizi Sruni Jenggawah-Jember tahun 2018/2019.

Wawancara Santri Putri tentang Tazkiyat Al-Nafs dalam memperoleh ketenangan batin di Pondok Pesantren Al-Jaizi Sruni Jenggawah-Jember Tahun 2018/2019.

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Subjek Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan suatu hal yang sangat penting dalam penelitian, adapun yang dimaksud dengan metode pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh data sehingga data tersebut diharapkan mempunyai tingkat keabsahan yang dapat diperhitungkan. Ilmuwan hanya dapat bekerja dengan data, yaitu fakta tentang dunia nyata yang diperoleh melalui observasi.3 Melalui observasi, peneliti dapat mempelajari tentang realitas perilaku manusia atau benda dalam suatu situasi dan makna dari perilaku tersebut. Dalam menggunakan teknik ini peneliti menggunakan jenis observasi non partisipan, karena peneliti mengacu pada pendapat Sudarwan Danim4 tentang jenis observasi non partisipan, hal ini dilakukan karena peneliti ingin mengamati aktivitas sehari-hari subjek yang diamati.

Metode wawancara atau wawancara merupakan suatu bentuk komunikasi antara dua orang, termasuk seseorang yang ingin mendapatkan informasi dari orang lain dengan cara mengajukan pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu.5 Penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur dengan pertanyaan yang dapat diubah dan disesuaikan dengan kebutuhan. keadaan. dan kondisi. Benda-benda tersebut dapat berupa catatan, buku, koran, majalah, prasasti, risalah rapat, ceramah, agenda, dan lain-lain. Sehubungan dengan pelaksanaan Tazkiyat Al-Nafs melalui Takhalli, Tahalli dan Tajalli dalam memperoleh ketenangan jiwa di Pondok Pesantren Al-Jaizi Sruni Jenggawah-Jember Tahun 2018/2019.

Analisis Data

Sebelum seorang peneliti memilih data berdasarkan kategori yang dibutuhkan, ia harus terlebih dahulu memiliki dan mengumpulkan data tersebut. Pengumpulan data terlebih dahulu dilakukan melalui kondensasi data, suatu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yang mengacu pada proses memilih, memfokuskan, menyederhanakan, merangkum dan mentransformasikan data sesuai dengan keseluruhan data. catatan, transkrip wawancara.8. Penyajian data dapat berbentuk deskripsi. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat berupa uraian singkat, grafik, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. 9 Penyajian data terjadi setelah data direduksi, dengan penyajian data kita dapat memahami apa yang terjadi dan apa yang perlu dilakukan.

Pernyataan awal bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti pendukung yang kuat pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Temuan dapat berupa gambaran atau gambaran suatu benda yang semula samar-samar, sehingga menjadi jelas setelah diteliti. Pencabutan ini dilakukan karena kesimpulan yang dikemukakan di awal masih bersifat sementara dan dapat berubah sewaktu-waktu.

Analisis data dalam penelitian kualitatif terjadi secara terus menerus selama penelitian berlangsung, mulai dari reduksi data, penyajian data, hingga penyelesaian data dan verifikasi data.

Keabsahan Data

Triangulasi sumber ini digunakan untuk membandingkan hasil wawancara antara informan yang satu dengan informan yang lain agar data yang diperoleh merupakan data yang valid.

Tahap-tahap Penelitian Dilapangan

  • Profil Pondok Pesantren Al-Jaizi Sruni
  • Letak Geografis Pondok Pesantren Al-Jaizi Sruni
  • Kegiatan kegiatan di Pondok Pesantren Al-Jaizi Sruni 53
  • Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Al-Jaizi

Pondok Pesantre Al-Jaizi terletak di desa Sruni, kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, didirikan pada tahun 1933 oleh Al Mukarrom Kyai Jaiz, yang awalnya berasal dari Kertosono dan kemudian menimba ilmu di beberapa pondok pesantren, salah satunya di Kertosono dan terakhir di Sumberan, sejak di Kertosono Kyai Jaiz diperintahkan untuk mencari tempat, yang bernama Dawoan (salah satu sungai di tepinya tegak berdiri pohon), maka Kyai Jaiz mencari Dawoan beberapa kali. bulan, kemudian ada seseorang yang memberi petunjuk tentang Dawoan dan menghantar Kyai Jaiz ke tapak sekarang di kampung Sruni, selepas itu tapak Dawoan ditemui. Maka Kyai Jaiz bercadang untuk membelinya, tetapi ayah Manan tidak bersetuju untuk dibeli oleh Kyai Jaiz, tetapi bercadang untuk memberikannya kepada Kyai Jaiz. Selepas beberapa bulan, Bapak Manan akhirnya bersedia menerima tawaran Kyai, dan akhirnya dibeli oleh Kyai Jaiz dan membina sebuah langgar atau musholla kecil yang diperbuat daripada buluh.

Kemudian kyai Jaiz meninggal dunia dan digantikan oleh putranya, kyai Bastomi, hingga pada tahun 2009, kyai Bastomi meninggal dunia dan digantikan oleh kyai Solhan Hadi hingga sekarang.1. Pondok Pesantren Al-Jaizi dibangun di atas sebidang tanah dekat Sungai Dawoan berdasarkan instruksi yang diterima. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kyai Solhan Hadi, latar belakang didirikannya Pondok Pesantren Al-Jaizi berdasarkan bimbingan yang diterima, dan tujuannya adalah untuk membantu masyarakat agar selalu tabah dalam beribadah, mendekatkan diri kepada Allah. Ya Allah, selamat akhirat dan wafat husnul khotimah. 2.

Pondok Pesantren Al-Jaizi merupakan lembaga induk dengan data santri putra sebanyak 12 orang dan santri putri sebanyak 23 orang dengan jumlah santri sebanyak 35 orang. Data jumlah santri dan umur santri senior di Pondok Pesantren Al-Jaizi. Data santri dan tahapan perolehannya di Pondok Pesantren Al-Jaizi Sruni Jenggawah-Jember tahun 2018/2019 berjumlah 35 orang. Sarana dan prasarana yang ada di Pondok Pesantren Al-Jaizni antara lain masjid, musala, ruangan (gotaan), tempat wudhu, toilet, ruang guru, sumur dan dapur umum.

Penyajian Data dan Analisis Data

Dari hasil wawancara di atas dapat saya jelaskan bahwa dalam pembersihan ini seorang suluk harus benar-benar mempersiapkan diri dan berniat untuk meninggalkan apa yang telah dilakukan, terutama kebiasaan-kebiasaan buruk yang tidak biasa dilakukannya terlebih dahulu. sulit untuk pergi, namun pada umumnya suluk bila Jika berniat pergi lalu mengosongkannya, maka tidak akan sulit untuk meninggalkannya, mengingat. Hasil wawancara di atas dapat saya ungkapkan kembali, yaitu: Mengosongkan diri dari sifat-sifat buruk di masa lalu merupakan sesuatu yang sulit, tidak semua orang mau melakukannya atau sadar akan hal yang telah dilakukannya. Sholat sunnah tahajjud, tasbih, hajat, dan lain-lain, kemudian sujud syukur, doa dan segera dilanjutkan dengan wirid yang tegas.” 12.

Sholat sunah tahajjud, tasbih, hajat, dan sebagainya, kemudian sujud syukur, doa dan segera benang yang telah ditentukan.” 13. Hasil wawancara di atas dapat memberikan informasi bahwa dalam pelaksanaan dzikir yang diperintahkan untuk dilakukan, dzikir tersebut adalah juga sesuai dengan perintah yang dikerjakan atau ditaati. Sholat sunnah tahajjud, tasbih, hajat, dll, lalu habisnya syukur, doa dan segera benang yang ditentukan.

Sholat sunnah tahajjud, tasbih, hajat, dan lain-lain, kemudian sujud syukur, doa dan langsung diiringi wirid yang telah ditentukan. Hasil wawancara di atas dapat memberikan informasi bahwa, Setiap santri ingin mencapai tahap sempurna, namun karena usianya yang sudah lanjut, sering kali terhambat oleh penyakit, dan usianya juga belum cukup, dengan kata lain Allah SWT yang memanggil mereka. pertama, tahap kedua, dan ketiga, bahkan ada yang hampir selesai. Tahapan awal penyelesaian ijazah adalah mengulangi apa yang telah diucapkan, terus menerus seperti ini.” 21 Hasil wawancara di atas dapat saya ungkapkan kembali, yaitu bahwa penyucian jiwa tidak mempunyai tujuan lain selain agar hati menjadi ketenangan, ketenangan terhadap berbagai hal, urusan dunia, persiapan menghadapi akhir hayat, serta mengisi hati dengan ibadah, sehingga tujuan utamanya tidak lain adalah Nafs Mutmainnah.

Pembahasan Temuan

Tezkiyat Al-Nafs pertama dan kedua dikerjakan dengan baik sesuai petunjuk dengan tahapan. Tazkiyat Al-Nafs Melalui Takhalli Dalam Memperoleh Ketenangan Jiwa Penyucian jiwa dikaitkan dengan penggunaan cara yang pertama yaitu Takhalli yang artinya pengosongan. Tazqiyat Al-Nafs Melalui Tahalli Dalam Memperoleh Ketenangan Jiwa Setelah mereka dikosongkan atau ditinggalkan dari sifat-sifat menjijikkan yang dipengaruhi oleh urusan dunia sehingga jauh dari Allah, maka mereka dipenuhi dengan dzikir, seperti dzikir. dengan menyebut Allah sampai 5000 kali sehari semalam sesuai ketentuan, lalu Dzikir lainnya sesuai tahapannya.

Tazkiyat Al-Nafs Melalui Tajalli Dalam Mencapai Ketenangan Jiwa Tajalli disini lebih kepada kesempurnaan apa yang telah dikerjakan, sehinggalah ke pengijazahan atau akad untuk sentiasa melakukan apa yang diajak seperti berzikir, solat dan puasa. Santri yang melakukan proses Tazkiyat Al-Nafs diharapkan lebih giat berzikir dan lebih menjaga kesihatan agar proses bersuci tidak terhalang. Keadaan suasana pondok pesantren ketika proses penerapan Tazkiyat Al-Nafs Dalam mencapai ketenangan jiwa di pesantren berlangsung.

Syarat Santri Mengikuti Tazkiyat Al-Nafs Dalam Mendapat Ketenangan Hati Menggunakan Takhalli, Tahalli dan Tajalli. Temubual bersama Kyai Solhan Hadi mengenai Tazkiyat Al-Nafs melalui Takhalli dalam mendapatkan ketenangan jiwa di pondok pesantren Al-Jaizi Sruni Jenggawah-Jember tahun 2018/2019. Temubual bersama Cik Nyai Titin mengenai Tazkiyat Al-Nafs melalui Tahalli dalam mendapatkan ketenangan jiwa di pondok pesantren Al-Jaizi Sruni Jenggawah-Jember tahun 2018/2019.

PENUTUP

Saran

  • Penelitian Terdahulu
  • Data Jumlah dan Tahapan Santri Al- Jaizi
  • Data Santri Putra-Putri Al-Jaizi
  • Sarana dan prasarana pondok pesantren Al- Jaizi

Diharapkan kepada mursyid dan khalifah dapat memenuhi perannya sebagai pembimbing dan guru bagi para saliq, karena orang-orang yang mempunyai wewenang di asrama Islam, untuk melakukan proses Tazkiyat Al-Nafs, diharapkan mursyid dan khalifah Khalifah akan selalu mendampingi dan memantau pelaksanaan pembersihan, tarekati hingga perbaikan suasana.

Referensi

Dokumen terkait