• Tidak ada hasil yang ditemukan

Team work and groups

N/A
N/A
Eka Lustikawati

Academic year: 2025

Membagikan "Team work and groups"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

TEAM TEAM

UNDERSTANDING UNDERSTANDING

WORKS

Organization Behaviour Theory B

Rizal Ayu Aviz

(2)

Materi :

Chapter 10

Differents Group and Teams

Types of Teams Creating Effective Teams

Turning Groups of Employees Into Teams

Beware! Teams Arent’s Always The

Answers

(3)

Differents Group and Teams

Kelompok dan tim bukanlah hal yang sama (meskipun secara fungsional, istilah tersebut sering digunakan untuk merujuk pada hal yang sama)

GROUP : Terdiri dari individu-individu yang berinteraksi untuk berbagi informasi dan tetapi tidak selalu memiliki tujuan yang sama. Anggota kelompok dapat memiliki tujuan pribadi masing-masing/fokus pada tugas pribadi. Karena itu, kinerja grup hanya merupakan

penjumlahan kontribusi individu, tanpa sinergi tambahan.

TEAM : Sekelompok individu dg sinergi positif melalui koordinasi, menciptakan tingkat kinerja yang melampaui jumlah usaha individu. Tim adalah sistem dinamis yang terus beradaptasi dengan tantangan baru, dan prosesnya, yang disebut "teaming," menekankan interaksi dan kolaborasi antar anggota.

Meskipun baik kelompok kerja maupun tim menunjukkan perilaku, norma, dan koordinasi dasar

yang sama, work team secara sengaja disusun untuk meningkatkan upaya kolektif.

(4)

Tabel Perbandingan Kelompok dan Tim

(5)

Contoh

Work Grup

kelas B magister manajemen

Angkatan 2024, hal ini merupakan

suatu kelompok kerja, karena hanya memiliki goals berbagai informasi

yang terkait dengan mata kuliah baik materi ataupun tugas yang diberikan oleh pengajar. Selain itu setiap

mahasiswa pasti akan bertanggung jawab terhadap diri mereka masing- masing yang dibuktikan oleh prestasi belajar melalui indeks penilaian

Work Teams

seperti kelompok 2 OBT ini, hal ini

ditunjukan bahwa dalam pengerjaan materi presentasi ini kami

berkolaborasi dengan pembagian tugas yang baik yang dipimpin oleh ketua kelompok sebagai dicision

making, dengan adanya pembagian tugas tersebut dimaksudkan untuk

memberikan input yang sesuai dengan keahlian masing – masing untuk

meningkatkan Upaya kolektif dengan

goals yaitu presentasi yang baik dan

menarik serta informatif

(6)

PROBLEM SOLVING TEAMS

seperti tim pengendalian kualitas, telah digunakan selama bertahun-tahun dan awalnya umum ditemukan di pabrik-pabrik manufaktur.

Tim ini bersifat permanen dan biasanya bertemu secara teratur, mingguan atau harian, untuk membahas standar kualitas dan masalah terkait produk yang dihasilkan

SELF-MANAGED TEAMS

tim ini secara mandiri menentukan cara memecahkan masalah dan berbagi pembelajaran dengan tim lain. Tim ini terdiri dari karyawan yang bekerja pada pekerjaan yang saling terkait dan berbagi tanggung jawab dengan supervisi, termasuk perencanaan, penjadwalan,

pembagian tugas, pengambilan keputusan operasional, serta koordinasi dengan pemasok dan pelanggan.

Beberapa tim bahkan memilih anggotanya sendiri dan menilai kinerja satu sama lain, sehingga peran supervisor menjadi kurang penting

CROSS FUNCTIONAL TEAMS

tim lintas fungsi merupakan penggabungan karyawan dari bidang/keahlian berbeda dg level/hierarki yg sama untuk mencapai tujuan perusahaan/organisasi.Tim ini efektif dalam menggabungkan keahlian beragam untuk pertukaran informasi, pengembangan ide, pemecahan masalah, dan koordinasi proyek kompleks

MULTISYSTEM TEAMS

menggunakan teknologi untuk menghubungkan anggota yang secara fisik terpisah, memungkinkan kolaborasi lintas lokasi untuk mencapai tujuan bersama. Anggota tim bekerja secara online melalui intranet perusahaan, media sosial, konferensi video, e-mail, dan aplikasi pesan, bahkan jika mereka berada di benua yang berbeda.

Types of Teams

(Jenis-jenis team)

(7)

Multiteam systems (MTS) adalah jaringan dari dua atau lebih tim independen yang berbagi tujuan bersama dan

berkolaborasi untuk mencapai tujuan organisasi yang lebih luas, sering kali disebut sebagai "team of teams." of teams

Multisystem Teams

MTS memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari tim tradisional. Misalnya, mereka lebih efektif jika memiliki peran "boundary spanners," yang bertugas mengoordinasikan antar tim untuk mengurangi tuntutan komunikasi dan mengoptimalkan kolaborasi. Sebaliknya, "boundary spoilers" yang

mengomunikasikan informasi yang tidak akurat dapat menghambat koordinasi. Pelatihan untuk

menyelaraskan perspektif tim-tim di dalam MTS dapat mengurangi konflik dan meningkatkan kolaborasi, namun identifikasi berlebihan terhadap sistem dapat menimbulkan ketidakpastian peran.

Pemimpin MTS memiliki tugas kompleks untuk mengarahkan dan memastikan sinergi antar tim.

Kepemimpinan yang mendukung dan memberikan perhatian lebih kepada tim dalam MTS dapat

memberdayakan mereka untuk menyelesaikan masalah dengan lebih mandiri dan efektif.

(8)

Tim sering kali dibentuk dengan sengaja tetapi terkadang berkembang secara alami.

Creating Effective Teams

Komponen utama tim yang efektif ke dalam tiga kategori umum :

1

2 3

(9)

Dalam penerapan model efektivitas tim, ada hal penting yang perlu diperhatikan.

Terdapat lima faktor kontekstual utama yang memiliki hubungan signifikan

dengan kinerja tim

Team Composition

Saat membangun tim, baiknya mencari orang- orang yang banyak akal, yang fleksibel, dan juga orang-orang yang bijaksana. Kebijaksanaan juga

mencerminkan integritas. Walaupun ini adalah kualitas yang baik, tetapi bukan satu-satunya yang harus kita pertimbangkan ketika menyusun staf tim. Kategori komposisi tim mencakup variabel

yang berhubungan dengan bagaimana tim harus diisi.

efektivitas tim mencakup proses (misalnya prosedur, aktivitas, dan perilaku) dan keadaan tim (misalnya keadaan

emosional, sikap, atau motivasi kolektif) seperti komitmen anggota terhadap rencana dan tujuan bersama, motivasi,

efikasi tim, identitas tim, kohesi tim, model mental, konflik, kemalasan sosial, dan kepercayaan. Karakteristik- karakteristik ini cenderung menjadi prediktor yang sangat baik untuk kinerja tim dan sikap anggota tim. Karakteristik-

karakteristik ini terutama penting dalam tim yang lebih besar dan dalam tim yang sangat saling bergantung.

Team Context

Team Processes and

States

(10)

Adequate Resource

Leadership and Structure

Sumber daya yg memadai, setiap tim kerja bergantung

pada sumber daya di luar kelompok untuk bertahan.

Kelangkaan sumber daya secara langsung

mengurangi kemampuan tim untuk melakukan

pekerjaannya secara efektif dan mencapai tujuannya.

Tim tidak dapat berfungsi jika mereka tidak setuju tentang siapa yang harus melakukan apa

dan tidak memastikan bahwa semua anggota berbagi beban

kerja. Ini membutuhkan kepemimpinan dan struktur, baik

dari manajemen atau dari anggota tim sendiri. Selain memulai struktur untuk anggota tim, pemimpin memainkan peran

motivasi yang penting bagi anggota tim.

Culure and Climate

budaya (misalnya, nilai-nilai organisasi, keyakinan, dan asumsi) dan iklim (misalnya,

kebijakan organisasi, praktik, dan prosedur)

sangat penting dalam organisasi. Namun, tim dapat memiliki budaya dan

iklim sendiri yang mempengaruhi efektivitas

mereka.

Perfomance Evalation and Reward System

Evaluasi kinerja individual dan insentif dapat mengganggu pengembangan tim berkinerja tinggi. Jadi, selain mengevaluasi

dan memberi penghargaan kepada karyawan atas kontribusi

individual mereka, manajemen harus menggunakan sistem

kinerja hybrid yang menggabungkan penghargaan

individual untuk mengakui kontribusi individual dan penghargaan kelompok untuk mengakui hasil tim yang positif.

dan komitmen tim.

Crises and

Extreme Context

Krisis dan konteks ekstrem adalah wadah di mana kelebihan tim dapat diuji.

Konteks ini dapat membuka potensi anggota tim yang melakukan hal-hal luar biasa

di bawah tekanan. Mereka juga dapat menyebabkan hancurnya struktur tim, yang

mengakibatkan bencana

1 2 3 4 5

Team Context

terdapat lima faktor kontekstual utama yang memiliki hubungan signifikan dengan kinerja tim

(11)

(Keberagaman anggota), Dalam bab tentang keberagaman, kesetaraan, dan inklusi dalam organisasi, kita membahas sifat keberagaman dalam kelompok dan

bagaimana hal itu memengaruhi dinamika kelompok dalam kelompok.

Namun,BagaimanaApakah keberagaman tim mempengaruhi kinerja tim? Tingkat di mana anggota unit kerja (kelompok, tim, atau departemen) berbagi atribut

demografis yang sama, seperti usia, identitas gender, ras, tingkat pendidikan, atau masa jabatan organisasi, merupakan subjekdemografiDemografi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tingkat keberagaman dalam kelompok dan tim dan menunjukkan bahwa atribut seperti usia atau tanggal bergabung harus menjadi hal penting bagi organisasi, seperti dalam prediksi konflik.

Abilities of Member 1.

(Kemampuan anggota), Kemampuan menentukan batas apa yang dapat dilakukan anggota dan seberapa efektif mereka akan tampil dalam tim

2. Personality of Members

(Kepribadian anggota), Beberapa dimensi yang diidentifikasi dalam model kepribadian Big Five sangat relevan dengan efektivitas tim. Kesadaran (Conscientiousness) sangat penting bagi tim. Orang yang teliti baik dalam mendukung anggota tim lain dan merasakan kapan dukungan mereka benar-benar dibutuhkan.

3. Allocation of Roles

(Alokasi peran), Tim memiliki kebutuhan yang berbeda, dan anggota harus dipilih untuk memastikan semua peran yang berbeda terisi

4. Diversity of member

5. Cultural Differences

Untuk tim, bukti menunjukkan bahwa keragaman budaya mengganggu proses tim, setidaknya dalam jangka pendek. Secara umum, keragaman budaya tampaknya menjadi aset untuk tugas yang membutuhkan berbagai sudut pandang. Tetapi tim yang heterogen secara budaya memiliki lebih banyak kesulitan dalam belajar bekerja sama dan memecahkan masalah. Namun Beberapa peneliti telah menemukan bahwa manfaat keberagaman budaya bagi tim bergantung pada komposisi budaya tim

6. Team Size

Beberapa peneliti telah menemukan bahwa manfaat keberagaman budaya bagi tim bergantung pada komposisi budaya tim. Selain itu, Para ahli menyarankan untuk menggunakan jumlah orang yang paling sedikit yang dapat melakukan tugas tersebut. Sayangnya, para manajer sering kali keliru dengan membuat tim yang terlalu besar karena mereka percaya bahwa semakin banyak orang berarti semakin banyak manfaat (sementara semakin meremehkan jumlah jam yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek dan kerugian lain yang terkait dengan penambahan orang).95Ketika tim memiliki anggota berlebih, kekompakan dan tanggung jawab bersama menurun, kemalasan sosial meningkat, dan orang-orang kurang berkomunikasi.96

Anggota tim yang besar mengalami kesulitan untuk berkoordinasi satu sama lain, terutama saat menghadapi tekanan waktu. Jika unit kerja alami lebih besar dan Anda menginginkan kerja sama tim, pertimbangkan untuk membagi kelompok menjadi beberapa subtim .

Kategori komposisi tim mencakup variabel yang berhubungan dengan bagaimana tim harus diisi staf.

a Te

m

C

o m p o s

t i o i

Te n

a

m

C

o m p o s

t i o i n

7.Member Preferences

Tidak semua karyawan dapat bekerja dengan baik dalam tim. Jika diberi pilihan, banyak karyawan akan memilih sendirikeluarpartisipasi tim. Ketika orang yang lebih suka bekerja sendiri diminta untuk bekerja sama, ada ancaman langsung terhadap moral tim dan kepuasan masing-masing

anggota.Hal ini menunjukkan bahwa, saat memilih anggota tim, manajer harus mempertimbangkan preferensi individu

Team Composition

(12)

01

02

Team Processes

Common Plan and Purpose

Proses tim penting untuk efektivitas karena memengaruhi kolaborasi dan hasil kerja tim. Proses yang baik memungkinkan tim menghasilkan output lebih besar daripada total input individu (sinergi).

Tim yang efektif memulai dengan menganalisis misi, mengembangkan tujuan yang jelas, dan menciptakan strategi untuk mencapainya. Tujuan bersama berfungsi seperti GPS, memberikan arah bagi tim.Tim yang baik juga menunjukkan refleksivitas, yaitu kemampuan untuk menyesuaikan tujuan saat diperlukan. Refleksivitas membantu tim beradaptasi, meningkatkan kinerja, dan kesejahteraan psikologis, terutama di lingkungan yang dinamis atau penuh tekanan.

Team Processes and States

03

Mental models

Anggota tim yang efektif berbagi model mental yang akurat. Dengan kata lain, mereka memiliki pemahaman yang sama tentang elemen kunci dalam lingkungan tugas mereka. Jika anggota tim memiliki model mental yang salah, terutama dalam situasi stres akut, kinerja mereka akan terganggu.

Tim dengan model mental bersama melakukan interaksi lebih sering satu sama lain, lebih termotivasi, memiliki sikap yang lebih positif terhadap pekerjaan mereka, dan menunjukkan tingkat kinerja yang lebih tinggi yang dinilai secara objektif.

(13)

04

05

Team Conflict

Social Loafing

Konflik tim adalah ketidaksepakatan antar anggota yang dapat berupa:

Konflik Hubungan: Ketegangan interpersonal yang biasanya disfungsional.

1.

Konflik Tugas: Ketidaksepakatan tentang cara melakukan tugas, yang dapat meningkatkan kinerja jika dikelola dengan baik.

2.

Konflik Etis: Perbedaan pandangan tentang isu etika dalam pekerjaan.

3.

Dampaknya tergantung pada jenis konflik, stabilitas emosional anggota, dan cara penyelesaiannya.

Individu bisa malas bekerja dalam kelompok jika kontribusinya tidak terlihat. Tim yang efektif mencegah hal ini dengan memastikan setiap anggota bertanggung jawab secara individu dan bersama-sama terhadap tujuan tim. Anggota harus tahu dengan jelas tanggung jawab mereka masing-masing dan peran mereka dalam tim.

Team Processes and States

06

team states

Selain proses tim, keadaan yang muncul juga penting untuk efektivitas tim. Keadaan kolektif yang bersifat sikap, emosional, dan motivasional ini sangat penting karena mereka memandu bagaimana anggota tim mendekati kerja sama. Konteks, struktur, dan proses dalam suatu tim dapat sudah ada, tetapi tanpa keadaan positif yang muncul, anggota tim mungkin kurang termotivasi untuk bekerja sama.

Motivation 07

Tim yang efektif memulai dengan menganalisis misi tim, mengembangkan tujuan untuk mencapai misi tersebut, dan menciptakan strategi untuk mencapai tujuan. Tim yang secara konsisten berkinerja lebih baik memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang perlu dilakukan dan bagaimana melakukannya

(14)

08

09

Team Efficacy

Team Identity

Tim yang efektif memiliki kepercayaan diri yang tinggi; mereka percaya bahwa mereka dapat berhasil. Kita menyebut ini sebagai team efficacy (efikasi tim). Tim yang telah berhasil meningkatkan keyakinan mereka tentang kesuksesan di masa depan, yang pada gilirannya memotivasi mereka untuk bekerja lebih keras.

Identitas tim memainkan peran penting dalam efektivitas tim. Dalam bab sebelumnya tentang perilaku kelompok, kami membahas peran penting identitas sosial dalam kehidupan orang-orang.

Ketika individu terhubung secara emosional dengan kelompok yang mereka ikuti, mereka lebih cenderung berinvestasi dalam hubungan dengan kelompok tersebut. Hal ini juga berlaku untuk tim.

Team Processes and States

10

Team Cohession

Kohesi terjadi ketika anggota tim membentuk ikatan yang kuat, mendorong mereka untuk bekerja sama dan tetap bersatu. Tim yang kohesif cenderung memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan tim yang kurang kohesif. Selain itu, kesuksesan tim juga dapat meningkatkan kohesi, menciptakan siklus positif antara kinerja dan persatuan tim.

(15)

Banyak organisasi secara historis telah berusaha keras untuk

merekrut, melatih, dan memberikan penghargaan kepada anggota tim mengingat betapa pentingnya tim bagi kesuksesan organisasi.

Turning Groups of Employees into Teams

Selecting : Hiring for team Effectiveness 1.

Manajer harus merekrut anggota tim yang memiliki keterampilan interpersonal dan teknis yang dibutuhkan. Beberapa sifat kepribadian dan kemampuan berkontribusi pada kinerja tim yang efektif, sehingga penting untuk menempatkan anggota secara strategis.

Selain itu, beberapa manajer menggunakan perekrutan kluster, yaitu memilih tim yang sudah ada untuk peran baru guna menghindari masa transisi pembentukan tim. Namun, ini melibatkan risiko dan biaya tinggi.

Untuk tim virtual, manajer perlu memilih anggota dengan keterampilan khusus seperti kepemimpinan, pengambilan keputusan, interpersonal, dan analitis.

(16)

2. Training : Creating Effective Teams

Spesialis pelatihan melakukan latihan yang memungkinkan tim untuk berfungsi lebih efektif dengan mempelajari keterampilan dan praktik tim yang relevan.

Pelatihan Tim Efektif: Meningkatkan sikap anggota, proses tim, dan aspek kognitif seperti pengembangan model mental bersama.

Pentingnya Model Mental Bersama & Sistem Memori Transaktif: Tim perlu dilatih untuk mengembangkan pemahaman bersama dan sistem memori transaktif

agar lebih efektif.

Kesulitan Akses Informasi: 83% responden survei melaporkan masalah dalam mengakses informasi yang diperlukan untuk pekerjaan mereka.

Manajemen Pengetahuan: Perusahaan yang tidak mempromosikan

manajemen pengetahuan dapat membuat karyawan merasa demotivasi (Vishal Sharma, CTO SearchUnify).

Sistem Memori Transaktif Virtual: Sangat penting di era kerja jarak jauh untuk memastikan tim dapat bekerja efisien tanpa pertemuan langsung.

Pelajaran dari Pandemi COVID-19: Tim harus cepat belajar keterampilan baru dan beradaptasi dengan cara kerja yang berbeda selama pandemi.

Pelatihan Berkelanjutan: Pelatihan tim harus terus berkembang seiring waktu dan manajer perlu memantau kebutuhan pelatihan secara berkala.

(17)

Sistem Penghargaan yang Mendorong Kerja Sama: Organisasi perlu mengubah sistem penghargaan untuk mendorong kerja sama, bukan kompetisi.

Manfaat Penghargaan Tim:

Menciptakan tujuan bersama

Memberikan pengakuan kepada setiap anggota

Membangun ikatan yang lebih kuat dan mendorong kerja sama Contoh Penghargaan Tim:

Liburan Bersama: Perusahaan memberikan hadiah berupa liburan singkat ke destinasi lokal seperti Bali atau Yogyakarta bagi tim yang mencapai target.

Pentingnya Nada Kerja Sama:

Penghargaan tim harus menetapkan nada kerja sama sejak awal untuk menghindari keputusan terburu-buru dan kualitas buruk.

Bahaya Kompetisi dalam Tim:

Kompetisi "ramah" dapat menyebabkan konflik dan iklim tim yang tidak sehat.

Penghargaan untuk Individu dalam Tim:

Promosi dan kenaikan gaji diberikan kepada individu yang berkontribusi pada tim dengan melatih, berbagi informasi, menyelesaikan konflik, dan menguasai keterampilan baru.

Distribusi Penghargaan:

Penghargaan tim lebih efektif jika didistribusikan berdasarkan kontribusi individu, bukan dibagikan secara merata.

Penghargaan Intrinsik:

Persahabatan dan kepuasan menjadi bagian dari tim yang sukses adalah bentuk penghargaan intrinsik yang penting.

Penghargaan Berbasis Pengalaman:

Perayaan dan kesempatan untuk berinteraksi dapat menjadi penghargaan yang memotivasi.

3. Rewarding : Providing Incentives for Exceptional Teams

(18)

Kerja Sama Tim: Manfaat vs. Biaya

Kerja sama tim memerlukan lebih banyak waktu dan sumber daya dibandingkan kerja individu.

Tim menghadapi tuntutan komunikasi, konflik, dan rapat yang harus dikelola.

Manfaat tim harus melebihi biayanya agar efektif.

Tiga Tes untuk Menentukan Kebutuhan Tim:

Kompleksitas Pekerjaan: Apakah pekerjaan lebih baik dilakukan oleh lebih dari satu orang? Jika tugas sederhana, lebih baik dilakukan individu.

1.

Tujuan Bersama: Apakah pekerjaan menciptakan tujuan bersama yang lebih besar dari sekadar agregat tujuan individu?

2.

Saling Ketergantungan: Apakah keberhasilan setiap anggota bergantung pada keberhasilan anggota lain? Contoh: Sepak bola (tim), vs. bowling (individu).

3.

Beware! Teams Aren’t Always the Answer

(19)

Mulai dengan Misi dan Tujuan Pilih Struktur Tim yang Tepat Koordinasi Antar Tim

Ciptakan Dukungan untuk Tim Ukuran dan Komposisi Tim

Dukung Keragaman Tim Peran Pemimpin Tim

Pilih dan Latih Anggota yang Tepat Evaluasi Kebutuhan Tim

Implikasi untuk para manajer

(20)

Very Much!

Thank You

Referensi

Dokumen terkait

From the contagion perspective, we propose that not only job demands (both at the individual and team level) may result in work family conflicts, but also that there will be

PERAN KOMUNIKASI INTERNAL DALAM MENINGKATKAN TEAM WORK

Istilah gangs (geng) ini sejak lama telah digunakan untuk merujuk pada kelompok-kelompok berkisar dari “play group” (kelompok bermain di masa kanak-kanak dan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM TEAM WORK TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DESA TELUKNAGA STUDI KASUS PROGRAM KAMPUNG AIRPORT Laporan Skripsi Sebagai Salah Satu

KEYWORDS: Workplace aggression, Non-compliant to organization policy, and Team cooperation How to cite this paper: Chizoba Bonaventure Okolocha | Onwuchekwa Juliet Anuri "Work

KEY TERMS coaching informally appointed team cohesive team norms delegated participative leadership empowerment synergy feedback team formal groups team

ORGANIZATIONAL JUSTICE AND WORK MOTIVATION: THE PERSPECTIVE OF CIVIL SERVANT GROUPS IN BANTEN AND CENTRAL JAVA PROVINCES Minrohayatia, Sakina Nusarifa Tantrib*, Prisila Damayantic

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh team work self efficacy dan work life balance terhadap kinerja karyawan di PT Finance Multi Finance Kredit Plus Kota