Teknik Analisis Data Kualitatif
MK. Penelitian Pendidikan Biologi Kuliah ke-14
Murni Ramli, Ed.D Prodi Pendidikan Biologi FKIP-Universitas Sebelas Maret
Tujuan Perkuliahan
• Menjelaskan prosedur analisis data kualitatif
• Menjelaskan pendekatan yg umum dipakai
• Membedakan antara data analisis dan data interpretation
• Mengeksplorasi penggunaan teknologi dalam analisis data
• Analisis data adalah proses membuat data bermakna
• Analisis data riset kualitatif bukan pekerjaan yg mudah
• Tujuan analisis data: meningkatkan pemahaman tentang data, dan untuk dipaparkan kepada yg lain terkait apa yg dikerjakan peneliti
• Data analisis kualitatif perlu waktu, dan prosesnya sulit
• Data riset kualitatif biasanya menumpuk berupa hasi
wawancara/transkrip, rekaman, video, releksi, informasi dari dokumen, yg semuanya harus diperiksa dan diinterpretasi
Cakupan Analisis data
• Reducing data (Mengurangi/membuang data)
• Organizing data
• Sintesa data
• Mencari pola signifikan
• Menemukan hal yg penting
Arah analisis kualitatif
• Mengungkap fenomena yg dipelajari
• Mensintesa informasi dan menjelaskan hubungan
• Menyusun teori tentang bagaimana dan mengapa sebuah hubungan muncul
• Menghubungkan pengetahuan baru yg diperoleh dg pengetahuan atau teori yg sudah ada
STEP ANALISIS DATA
1. FAMILIARIZING & ORGANIZING
DATA
1.a MENGENALI DATA
• Peneliti perlu mengenali seluruh data yg diperolehnya melalui proses membaca, membaca ulang catatan dan transkrip wawancara,
menonton ulang rekaman video, dan mendengarkan berulang-ulang rekaman suara
• Peneliti perlu mendalami datanya
• Semua data (field notes, audiotapes, videotapes, komentar observer, dan data lain) disusun dalam format yg siap untuk dianalisis –bukan data mentah, tetapi dalam bentuk TRANSKRIPSI, jadi HARUS DITULIS
Tips Mentranskripsi data
• Semua arti kata harus fix/sudah didefinisikan
• Ketika mentranskripsi masukkan keterangan tambahan, mis. Gesture, mimic, ketawa, karena dapat menambah makna
• Jangan mengganti kata untuk membuatnya sesuai tata Bahasa yang benar, tapi tulis apa adanya
• Pada saat mentranskripsi, informasi yang dapat diidentifikasi dapat ditandai misalnya diberi strip/diwarnai berbeda
• Apakah analisis dapat dilakukan tanpa transkripsi?
• Ya, bisa dilakukan tetapi tidak direkomendasikan
• Cara yg bisa ditempuh: Peneliti dapat mencatat ringkasan info di notes ketika mendengarkan hasil rekaman data wawancara
• Cara ini memang tidak makan waktu, tetapi terkadang ada informasi yang tidak tertulis sehingga analisisnya menjadi tidak mendalam
Reflective log
• Setelah transkripsi semua data jadi, maka lakukan pembacaan ulang untuk mengenali data
• Dan buatlah catatan ringkasan/memo terhadap transkrip tsb (Proses ini disebut reflective log)
Catatan tsb merupakan hasil pemikiran atau persepsi kita terhadap apa yg dinyatakan pada transkripsi
• Catatan tsb dapat berupa catatan pinggir atau key words/kata kunci di dalam lembar transkripsi
• Baca ulang catatan key notes tsb, review, dan buatlah list key words/key notes yg sudah Anda buat Ini langkah awal mengembangkan coding
1.b. Mengorganisasi data
• Setelah data difamilirasasi, langkah selanjutnya adalah mengorganisasi data
• Langkah pertama adalah membuat list sumber data, bisa dalam
berbagai cara, misalnya berdasarkan interview, mis tanggal interview, dan file data nya dinamakan apa saja. Atau bisa juga berdasarkan
pertanyaan, data disusun berdasarkan pertanyaan, dan jawabannya.
Bisa juga berdasarkan orang/narsum/responden, berdasarkan tempat
• Fotocopy semua data, dan bekerjalah pada lembaran copy an
• Data original disimpan, dan jangan sampai hilang
• Peneliti dapat menggunakan software untuk mengorganisasi data
Kriteria pemilihan software
• Mudah dipakai/dioperasikan dan compatible dg system computer yg dimiliki
• Cek data apa yg bisa diolah (teks, images, multimedia)
• Dapat membaca, mencari, dan mereview teks
• Mempunyai fungsi pencatatan memo
• Mempunyai proses kategorisasi, dapat mengembangkan, mengaplikasikan, mendisplay dan mereduksi kode
• Mempunyai fitur sorting (menyeleksi), menggabungkan, membandingkan data dan mengembangkan concept map
• Memiliki kemampuan mengimport dan mengekspor data dari program kuantitatif
• Kemampuan mendukung beberapa peneliti dan memerger (menggabungkan) data dari peneliti yg berbeda, namun setopik
• Sebelum memasukkan ke program software, pastikan melengkapi data dengan tanggal, nama, waktu/jam, tempat, dan siapa
2. Coding and Reducing
2.a. Coding
• Kegiatan ini meliputi kegiatan mengidentifikasi kategori dan tema/topik yg muncul pada data
• Kegiatan mengkategori sama dengan kegiatan mengelompokkan barang di pertokoan, mis kategori pakaian, buku, peralatan rumah
tangga (KATEGORI UTAMA). Pada kelompok pakaian ada sub kategori:
pakaian anak dan pakaian orang dewasa (SUB KATEGORI). Lalu pada pakaian anak dapat dibuat sub sub kategori baru, yaitu pakaian bayi, dan pakaian anak usia pra sekolah, dan pakaian anak usia SD. Lalu masing-masing sub sub kategori ini bisa dibagi lagi menjadi pakaian untuk anak laki-laki dan anak perempuan
Langkah mengkoding by Strauss and Corbin (1998), ch 5 pp 483
1. Open coding adalah langkah pertama koding yaitu membuat kategori utama/inti
2. Axial coding: mencari keterhubungan antara kategori-kategori utama, dan membuat sub kategori baru
3. Selective coding: menunjukkan keterhubungan antara semua kategori untuk menghasilkan teori baru
Prinsip mengkoding
• Baca berulang-ulang data (mis. Data wawancara)
• Lalu sortirlah data berdasarkan pada unit of meaning: kata tertentu, frase, kalimat, cara berpikir responden, pola perilaku, kejadian yang SERING MUNCUL, dan kelihatannya PENTING
• Masing-masing unit of meaning dilabel atau ditulis dengan frase atau kata yang dapat dimengerti, tanpa diberi catatan penjelas---disebut INITIAL CODE
• Initial code dapat berupa nama atau kata yang diucapkan responden (in vivo codes) atau bisa jg nama/istilah yang dibuat peneliti, atau bisa juga dari istilah yang berkembang
dari teori yang dipakai oleh peneliti
• Pada saat melakukan initial codes, buatlah sebanyak-banyaknya code, karena akan direduksi
• Initial codes ini nanti akan menjadi kategori utama tentatif
Strategi Menganalisis utk mengembangkan codes
1. Tanyakan tentang data (Apa artinya, siapa yg terlibat, bagaimana itu bisa terjadi, seberapa sering kejadiaanya)-Gunakan kata tanya 5 W dan 1 H
2. Buat perbandingan
3. Perhatikan perbedaan arti kata/frase
4. Gunakan Teknik flip-flop mencari lawan kata/istilah 5. Gambarkan berdasarkan pengalaman pribadi
6. Wafe the red flag—kata-kata yang menunjukkan hint, mis kata selalu, sering, tidak pernah, semua orang tahu
lanjutan
7. Lihat bahasanya: mis penggunaan kata saya, aku, kami, dan dia 8. Lihat ekspresi emosi
9. Lihat kata yg menunjukkan waktu: kapan, sesudah, setelah, sejak, kemudian
10. Pemikiran metafora dan kemiripan kata: mis istilah kambing hitam, lebah pekerja
11. Lihat pada kasus negative
12. Lihat pada struktur naratif: Bgm cerita diorganisasikan, bagaimana dimulai dan diakhiri
lanjutan
13. Dismantle dichotomies: cek pada contoh pernyataan yang menunjukkan perbedaan mis. Kata postif dan negative
14. Examine silence: cek pada apa yg tidak disampaikan oleh responden 15. Attend to disruptins: Apakah ada tempat yang tidak bermakna
karena responden tidak melanjutkan pernyataannya, apk ada kontradiksi
lanjutan
• Selain pendekatan tersebut, seorang peneliti juga harus memperhatikan aspek budaya, struktur social, dan level pengetahuan dari partisipan
• Peneliti dapat memulai dengan mengkode dalam jumlah yang terbatas (lean coding), dan kemudian mengembangkan menjadi sekumpulan kode yang lebih kompleks
• Setelah data semua nya direkam, peneliti dapat memetakan semua unit yang berada pada kategori yang sama, lalu menyimpannya dalam satu folder tertentu
• Penandaan bisa bermacam-macam,mis dengan sticky notes yang berbeda warna dengan basis kategori
• Proses selanjutnya dapat dilakukan dengan bantuan computer untuk mencari keterhubungan antarkategori
• Berapa jumlah kategori yang dibuat, sangat tergantung pada tipe daa, rumusan masalah, kemampuan menganalisis peneliti
Piramida data T e m
Kategori a
Data Mentah
lanjutan
• Data mentah adalah semua data yang diperoleh dari riset kualitatif, baik berupa wawancara, hasil pengamatan, hasil rekaman suara, video, dokumen
• Kategori adalah pengelompokan data berdasarkan kemiripan konten/konsep/persepsi/kata/frase/situasi/perilaku, dll
• Tema adalah benang merah yang dihasilkan berdasarkan keterhubungan antarkategori
• Contoh koding: Donald Ary, pp 487-488
Riset tentang Keterlibatan orang tua di sekolah urban
• Desain riset: Ada 4 focus group discussion (FGD) di empat sekolah
• Yang diselidiki: konflik antara orang tua dengan sekolah, kendala menyelesaikan konflik, dan strategi resolusinya
• Cara penulisan data komentar: No 1, 2, 3 dst menunjukkan orang tua, dan A, B, C, D, dst menunjukkan dia mengikuti FGD di sekolah yang mana
Kategori: Melaporkan Perkembangan Siswa
• Orang tua mengindikasikan bahwa mereka tidak pernah diberi informasi ketika anak mereka tidak berhasil di sekolah
• J7: He’s right about whenever, the teachers you know, if you want to get feedback from them as to the progress of your child. Whenever I do want to get feed- back as to how my child is doing, where is it that he or she is lacking, I always call and schedule an appointment with the teachers, and that has worked for me. But it is true, I’ll agree with him, if you don’t ask, they don’t say anything. And I do think that
maybe that shouldn’t be the case because by the time we dig, we find out as to how our child is doing, maybe that will be too late.
Kategori: Pengkomunikasian terkait insiden
• Orang tua peduli dengan lemahnya komunikasi terkait insiden
• J6: In my girls classroom, all those kids were playing with a used
condom. They were throwing it to each other. And when I tried to talk about it, they [the school] ignored us. They didn’t want to talk about it because that was a very delicate subject.
Kategori: Memahami Kebijakan, Program, dan Prosedur
• Orang tua mengindikasikan bahwa mereka tidak mendapatkan informasi yang cukup atau pemahaman terkait kebijakan, program, dan prosedur/aturan di sekolah
• B11: The only thing is that my son and my daughter they have been here, but I’m from another country. I speak another language at home and for some reason, they put them in the ESL program, which they don’t speak another language. I speak the language, but they don’t. My husband is born here. He speaks good
English. But when I call the school, they say yes, once you speak another language in the house, they should be in ESL class, which I didn’t understand because they are good in writing and reading. I don’t know why they have to go to ESL. I call them many times and I say I want to take them out of the ESL program, but they say no, once I speak another language in the house, they have to be in ESL.
lanjutan
• Peneliti menggabungkan ketiga kategori di atas menjadi satu tema, yaitu: We are not being told what we need to know (Kami tidak diberi tahu apa yang perlu kami ketahui)
• Peneliti juga mewawancarai kepala sekolah, dan membuat grafik perbandingan komentar ortu dan kepsek (p 488)
Analisis Kualitatif yang banyak dipakai
• Constant comparative method: mengkombinasikan koding kategori
induktif dan melakukan perbandingan secara simultan. Mis pada riset di atas, peneliti membangun kategori berdasarkan data yang ada, dan
membandingkan pandangan ortu dan kepsek, lalu menyimpulkan tema yg bisa dihasilkan
• Negative case analysis/discrepant data analysis: Menganalisis data
yang bersifat negative/kontradiktif dengan kecenderungan data utama, tidak sesuai dengan kategori utama, tidak sesuai dengan pola yang
umum didapati di data. Cara ini memberi kesempatan kepada peneliti untuk bersifat seimbang pada kecenderungan yg dipunyainya dalam penelitian
Apakah kategori awal pengkodingan bisa berubah?
• Ya, bisa berubah. Sejalan dengan perkembangan analisis yang
dilakukan peneliti, kategorisasi bisa mengalami perubahan, berupa dihilangkan, digabungkan/disatukan, atau muncul kategori baru, dan keterhubungan baru ditemukan
2.b. Reducing
• Proses reducing dilakukan pada saat mengkoding, misalnya dengan menghilangkan kategori utama yang tidak sesuai dan menggantinya dengan data yang baru
• Proses reducing juga dapat dilakukan dengan mengurangi data yang dipergunakan karena pertimbangan kejenuhan data
Teknologi untuk Coding
• Cek di Donald Ary, pp 494-495
3. Interpreting and representing
Interpreting
• Setelah data dikoding, maka selanjutnya data perlu diinterpretasi untuk memperoleh MAKNA dari data
• Pada proses ini peneliti mengemukakan APA PENEMUAN PENTINGNYA, DAN MENGAPA ITU PENTING, DAN APA YANG BISA DIPELAJARI DARI
TEMUAN TSB
• Interpreting adalah proses refleksi terhadap data teks/kata dan perilaku dari partisipan, dan mengabstraksi pemahaman penting pada temuan tsb
• Proses ini adalah proses induktif
• Dalam melakukan interpretasi, peneliti BOLEH mengembangkan
hipotesis untuk membantunya dalam memformulasi interpretasinya
lanjutan
• Interpretasi data kualitatif menyulitkan karena tidak ada aturan jelasnya
• Kualitas interpretasi tergantung pada: LATAR BELAKANG peneliti,
PERSPEKTIF, PENGETAHUANNYA, ORIENTASI TEORI yg dimilikinya, DAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL peneliti
• Dalam menginterpretasikan data harus diingat bahwa sumber kita adalah data yang kita temukan, jangan terbawa perasaan, jangan berimajinasi
lanjutan
• Cara atau pendekatan interpretasi tergantung pada desain penelitia kualitatifnya
• Pada naratif inkuiri: peneliti menjelaskan keluasan makna sebuah narasi/cerita
• Pada fenomonologi: peneliti memeriksa esensi dari sesuatu dan menjelaskannya secara tekstual dan terstruktur
• Pada grounded theory: peneliti mengembangkan proposition
• Pada ethnomology: peneliti mencoba menggambarkan bagaimana aspek budaya berpengaruh pada sebuah komunitas
3b. Representing
• Cara merepresentasikan/mempresentasikan hasil penelitian juga sangat tergantung pada desain penelitian kualitatif yang dipakai
• Representasi adalah bagaimana data disajikan
• Apakah ada garfik, gambar, diagram, atau skema?
• Cara yg sering dipakai dalam penelitian kualitatif adalah merepresentasikan berdasarkan tema, topik, kasus, dan mendemonstrasikan semuanya dengan detil
• Pada umumnya ethnography: menampilkan narasi disertai table, gambar, dan sketsa
lanjutan
• Pada studi kasus: detil view dari kasus yang dipelajari yg disajikan secara naratif, table, dan gambar
• Pada Grounded theory: visual model dari teori yang dilahirkan
• Fenomonologi: Narasi dari esensi fenomena yang dikaji
• Naratif inkuiri: cerita pengalaman hidup dalam bentuk plot, karakter, setting, dan interaksi, serta penulisan mengikuti kronologi
Proposal dan Laporan Penelitian Kualitatif
• Cek Panduan FKIP
Laporan Riset Kualitatif
• Abstrak/Ringkasan
• Pendahuluan
• Desain Penelitian (menjelaskan bagaimana kredibilitas/validitas, dan realiability
• Metode Penelitian (lokasi, sampel, Teknik sampling, Teknik pengumpulan data, prosedur data analisis)
• Hasil
• Interpretasi dan Implikasi
• Referensi
• Appendix