• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNIK KOMPUTASI ELEKTRO

N/A
N/A
Ali Zamroni

Academic year: 2023

Membagikan "TEKNIK KOMPUTASI ELEKTRO"

Copied!
198
0
0

Teks penuh

Matriks silang adalah matriks diagonal yang elemen-elemennya mempunyai ukuran yang sama tetapi tidak bernilai nol atau satu. Matriks identitas adalah matriks diagonal yang semua elemen pada diagonal utamanya bernilai 1 atau bisa juga disebut matriks identitas. Matriks simetris diagonal nol, jika a ij = -a ji , misalnya matriks simetris 3  3 yang semua elemen diagonalnya a ji = 0.

Matriks pita adalah matriks yang mempunyai elemen sama dengan 0, kecuali pita yang berpusat pada diagonal utama. 10. Matriks yang ditransposisikan adalah matriks yang dibentuk dengan mengubah baris menjadi kolom dan kolom menjadi baris (notasinya adalah A T. Dua matriks A dan B dikatakan sama jika unsur-unsur matriks A sama dengan unsur-unsur matriksnya. B dan besaran keduanya sama, a ij = b ji untuk semua nilai i dan j.

Jika A = [a ij ] dan B = [b ij ] adalah dua matriks berdimensi mn, maka untuk operasi penjumlahan atau pengurangan (A  B) kedua matriks tersebut sama dengan matriks C = [ c ij ] berdimensi mn, dimana setiap elemen matriks C merupakan jumlah (selisih) elemen-elemen A dan B yang terhubung. Perkalian matriks A dengan skalar g diperoleh dengan mengalikan seluruh elemen dari A dengan skalar g, jika gA = C, maka c ij = ga ij.

Penjumlahan / Pengurangan

PENGURANGAN MATRIKS

Perkalian scalar terhadap matriks

Perkalian Matriks

Transpos matriks A adalah matriks A T dan kolom-kolomnya adalah baris-baris A, baris-barisnya adalah kolom-kolomnya A.

Transformasi Elementer

DETERMINAN

Sifat-sifat determinan

Perhitungan nilai determinan Metode Sarrus

Metode Chio

Metode minor (ekspansi)

Invers Matriks

Menggunakan transformasi elementer

Metode Invers Matriks

VIIV

VIIIIV

IXVI

PENYELESAIAN

PERSAMAAN LINIER

PENYELESAIAN PERSAMAAN LINIER

Persamaan Linier Simultan

Persamaan linier simultan tak homogen yang paling sedikit terdapat satu nilai vektor konstanta B yang bukan nol atau bn  0.

Metode Eliminasi Gauss

Multiply an equation through by an nonzero constant

Interchange two equation

Add a multiple of one equation to another

Algoritma Metode Eliminasi Gauss

Metode Gauss-Jordan

Algoritma Metode Gauss-Jordan

Matriks Matriks Tridiagonal (Metode Sapuan Ganda Choleski)

Matriks invers

Metode Gauss-Jordan dapat digunakan untuk mencari matriks invers yang koefisien matriksnya ditambah dengan matriks identitas. Metode Gauss-Jordan digunakan untuk mereduksi koefisien matriks menjadi matriks identitas, setelah selesai, berada di sisi kanan matriks.

Matriks Iterasi

Pada metode Jacobi, nilai x1 yang dihitung dari persamaan pertama tidak digunakan untuk menghitung nilai x2 dengan persamaan kedua.

Metode Iterasi Gauss-Seidel

Atau dengan kata lain proses iterasi terhenti jika selisih antara nilai xi (i=1 sampai n) dengan nilai x i pada iterasi sebelumnya lebih kecil dari nilai toleransi kesalahan yang ditentukan. Masalah ini merupakan 'spinning problem' yang sangat perlu diperhatikan karena compiler yang salah akan menyebabkan iterasi berubah dan hasil yang benar tidak akan diperoleh.

Algoritma Metode Iterasi Gauss- Seidel

AKAR-AKAR PERSAMAAN

AKAR-AKAR PERSAMAAN

Metode Setengah Interval

Buat evaluasi berikut untuk menentukan di dalam sub-interval mana akar persamaan berada

Hitung perkiraan baru dari akar dengan menggunakan persamaan (3.1)

Apabila perkiraan baru sudah cukup kecil (sesuai dengan batasan yang ditentukan), maka hitungan selesai dan xt adalah akar persamaan yang dicari, jika belum maka hitungan kembali ke langkah 3

Metode Interpolasi Linier

Cari dulu nilai fungsi setiap interval x yang sama hingga diperoleh dua nilai fungsi f(xi) dan f(xi+1) yang berurutan dengan tanda berlawanan (Gambar 3.3). Nilai fungsi setiap interval x, digunakan untuk menghitung nilai fungsi f(x) yang kemudian digunakan kembali untuk interpolasi linier dengan nilai f(xi) atau f(xi+1) sehingga kedua fungsi mempunyai nilai yang berbeda. tandanya, prosedur ini diulangi hingga nilai f(x) yang diperoleh mendekati nol.

Metode Newton-Raphson

Pilih nilai awal x i sembarang

Penyelesaian

Hitungan dilanjutkan dengan prosedur yang sama dan hasilnya diberikan dalam tabel berikut ini

Metode Secant

Penyelesaian : Iterasi 1

Hitungan dilanjutkan dengan prosedur yang sama dan hasilnya diberikan dalam tabel berikut

Metode Iterasi

Persamaan ini menunjukkan bahwa nilai x merupakan fungsi dari x, sehingga estimasi awal dari akar dapat digunakan untuk menghitung estimasi baru dengan menggunakan rumus iteratif berikut. Terlihat dari tabel bahwa pada iterasi yang semakin tinggi hasil perhitungan semakin mendekati akar persamaan yang benar, dengan kata lain error yang muncul semakin kecil.

Dengan prosedur yang sama hitungan dilanjutkan dan hasilnya diberikan dalam tabel berikut ini

PERHITUNGAN NUMERIK

PERHITUNGAN NUMERIK

Kesalahan (error) Pada Penyelesaian Numerik

  • Kesalahan bawaan
  • Kesalahan pembulatan
  • Kesalahan pemotongan
  • Persamaan deret Taylor

Misalnya kesalahan sebesar satu cm dalam mengukur panjang sebuah peniti akan sangat terlihat dibandingkan dengan kesalahan yang besarnya sama dalam mengukur panjang sebuah jembatan. Sedangkan kesalahan relatif merupakan besarnya tingkat kesalahan dengan membandingkan kesalahan yang terjadi dengan nilai pastinya. Metode numerik sering kali memilih pendekatan berulang, yaitu estimasi saat ini dibuat berdasarkan estimasi sebelumnya.

Jika suatu fungsi f(x) diketahui di titik xi dan semua turunan f terhadap x diketahui di titik tersebut, maka dengan menggunakan deret Taylor (persamaan 4.6) nilai f di titik xi+1 yang terletak dalam jarak x dari titik xi dapat dinyatakan.

DERET TAYLOR

1sin(

Diferensial Numerik

Seperti terlihat pada Gambar 4, turunan pertama f terhadap x di titik xi didekati dengan kemiringan garis yang melalui titik B (xi, f (xi)) dan di titik C (xi + 1, f (xi + 1 )). Jika data yang digunakan untuk menaksir selisih fungsi berada pada titik xi – 1 dan xi + 1, maka pendugaan tersebut disebut selisih terpusat. Untuk mempermudah penulisan, bentuk f (xi, yj) selanjutnya dapat dituliskan sebagai fi, j dimana i dan j menyatakan komponen-komponen pada arah sumbu x dan sumbu y, jika fungsinya berada pada sistem tiga dimensi ( x , y, z sistem koordinat), maka f (xi , yj, zk) ditulis sebagai fi, j, k.

Subskrip n menunjukkan bahwa variabel f ​​merupakan fungsi waktu, pada Gambar 4.4, kisi-kisi jumlah titik digunakan untuk memperkirakan diferensial parsial fungsi f terhadap x dan t.

Gambar 4 Perkiraan garis singgung suatu fungsi
Gambar 4 Perkiraan garis singgung suatu fungsi

ANALISIS REGRESI

Dalam analisis data sering kali dilakukan pembuatan kurva yang dapat mewakili suatu deret data tertentu dalam sistem koordinat x-y. Penentuan bentuk kurva, apakah linier (garis lurus) atau melengkung (logaritmik atau eksponensial), bergantung pada tren sebaran titik-titik data, seperti pada Gambar 1a. Seringkali ditemukan ada beberapa data yang mempunyai error yang sangat besar, seperti titik A dan titik B pada Gambar 1.

Membangun kurva menggunakan titik A dan B pada gambar akan menghasilkan nilai yang juga memiliki kesalahan, sehingga data A dan B dapat dihilangkan.

Gambar 1. kurva Garis
Gambar 1. kurva Garis

Metode Kuadrat Terkecil (least square method)

Kita menginginkan cara yang akurat untuk memperoleh kurva tersebut, yaitu dengan membuat kurva yang meminimalkan selisih (selisih) antara titik data dan kurva tersebut.

Linierisasi Kurve Tidak Linier Persamaan berpangkat

Regresi Polinomial

Regresi Linier Dengan Banyak Variabel

INTERPOLASI

Dalam analisis regresi, kurva atau fungsi yang dihasilkan digunakan untuk merepresentasikan sekumpulan titik data dalam koordinat x-y. Kurva atau garis yang terbentuk tidak melalui semua titik data, melainkan hanya melalui trend sebaran datanya, sedangkan pada interpolasi kita mencari suatu nilai yang berada di antara beberapa titik data yang sudah diketahui nilainya. Untuk memperkirakan nilai tersebut terlebih dahulu dibuat suatu fungsi atau persamaan yang melewati titik-titik data, setelah persamaan garis atau kurva terbentuk barulah dihitung nilai fungsi antar titik-titik data tersebut.

Gambar 6.1 menunjukkan sketsa kurva yang dibuat dari data yang sama melalui regresi (Gambar 6.1a) dan interpolasi (Gambar 6.1b dan Gambar 6.1c). Kurva pada Gambar 6.1a tidak melewati seluruh titik pengukuran, melainkan hanya mengikuti trend data dalam satu garis lurus.

Gambar 6.1. Perbedaan antara regresi (a) dan interpolasi (b, c)
Gambar 6.1. Perbedaan antara regresi (a) dan interpolasi (b, c)

Interpolasi Linier

ADDE

Interpolasi Kuadrat

Bentuk Umum Interpolasi Polinomial Bentuk umum polinomial order n adalah

Interpolasi Polinomial Lagrange

INTEGRASI NUMERIK

INTEGRASI NUMERIK

Integral tidak dapat (sukar) diselesaikan secara analisis

Fungsi yang diintegralkan tidak diberikan dalam bentuk analitis, tetapi secara numerik dalam bentuk angka

Metode Trapesium

Metode Trapesium Dengan Banyak Bias

Metode Simpson 1/3

Aproksimasi dengan fungsi parabola

Aturan Simpson 3/8

Persamaan diferensial biasa (ODEs) adalah persamaan yang melibatkan satu atau lebih turunan suatu fungsi dari satu variabel. Meskipun ada banyak metode untuk mencari solusi analitik persamaan diferensial biasa (ODE), secara umum. Pada kenyataannya, banyak PDB tidak dapat ditemukan solusi analitisnya, namun solusi numerik dapat diperoleh.

Berdasarkan nilai y0 di titik x0 dan kemiringan fungsi di titik-titik tersebut, maka dapat dihitung nilai y1 di titik x1 yaitu Δx dari x0. Selanjutnya titik (x1,y1) yang diperoleh digunakan untuk menghitung nilai y2 di titik x2 yang berjarak Δx dari x1. Untuk memperoleh perkiraan yang lebih akurat, dapat digunakan metode deret Taylor orde tinggi.

Selesaikan persamaan di bawah ini

Penyelesaian

Di bawah ini kami akan memperkenalkan metode untuk menghasilkan y i dengan akurasi yang sama seperti metode Taylor tanpa melakukan.

Gambar

Gambar 4 Perkiraan garis singgung suatu fungsi
Gambar 5. Jaringan titik hitungan sistem ruang-waktu (x-t)
Gambar 1. kurva Garis
Gambar 2. Kurve mewakili titik-titik data
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Invers dari transformasi elementer Kuliah Mimbar. Papan Tulis

Menghitung invers suatu matriks melalui operasi baris elementer (reduksi baris).. Menghitung invers menggunakan ekspansi kofaktor

Materi kuliah dalam satu semester mencakup: matriks dan operasinya, invers dan determinan matriks persegi, sistem persamaan linier dan solusinya, vektor pada bidang dan

Tes tulisan (UTS) Mampu menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan Sistem Persamaan Linier, Penyelesaian dengan menggunakan invers matriks, penyelesian dengan metode

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut dengan menggunakan metode invers matriks.. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear

Materi kuliah dalam satu semester mencakup: matriks dan operasinya, invers dan determinan matriks persegi, sistem persamaan linier dan solusinya, vektor pada bidang dan

Materi kuliah dalam satu semester mencakup: matriks dan operasinya, invers dan determinan matriks persegi, sistem persamaan linier dan solusinya, vektor pada bidang dan

4.3 Penyelesaian Persamaan Linier Simultan dengan Eliminasi Gauss Metoda eliminasi Gauss mempergunakan operasi baris elementer untuk menghapuskan semua elemen-elemen