• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Wawancara Jurnalistik

N/A
N/A
Agung Widodo

Academic year: 2025

Membagikan "Teknik Wawancara Jurnalistik"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Agung Widodo, S.Pd., M.Or.

(2)

Wawancara (interview) adalah salah satu metode pengumpulan bahan berita atau teknik reportase. Yang

dimaksud teknik wawancara di sini tentu saja bukan

wawancara kerja, tapi wawancara jurnalistik bertanya untuk menggali informasi.

(3)

• Sebuah wawancara pada dasarnya

bertujuan untuk menggali fakta, data, keterangan, alasan, atau pendapat

atas sebuah peristiwa, baik yang sudah, sedang, maupun yang akan berlangsung.

• Dalam wawancara, wartawan bertanya

kepada narasumber (saksi, pengamat, pihak berwenang, dan sebagainya) untuk menggali atau mengumpulkan informasi, keterangan, fakta, atau data tentang sebuah peristiwa atau masalah.

• Hasil wawancara disusun dalam bentuk

karya jurnalistik – berita , feature , atau artikel

opini.

(4)

1.Konfirmasi (penyeimbang)

2.Melengkapi data-data yang kurang detil

3.Mendorong narasumber agar berbicara dan mengungkapkan fakta

4.Menyambung kesenjangan hubungan

narasumber dengan media.

(5)

Yaitu wawancara dengan bertatap muka (face to

face) langsung dengan narasumber.

Yaitu wawancara tanpa bertemu langsung secara fisik, tapi

menggunaan perantara ( media ), misalnya telepon, chating, media

sosial , dan email (wawancara

tertulis).

(6)

1. Wawancara berita

Wawancara berita (News-peg interview) adalah wawancara yang dilakukan untuk memperoleh keterangan, konfirmasi, atau pandangan interviewee tentang suatu masalah atau peristiwa.

2. Wawancara pribadi

Wawancara pribadi (personal interview), yaitu wawancara untuk memperoleh data tentang diri-pribadi dan pemikiran narasumber –disebut juga wawancara biografi.

3. Wawancara eksklusif

Wawancara eksklusif (exclusive interview), yaitu wawancara yang dilakukan secara khusus –tidak bersama wartawan dari media lain.

4. Wawancara sambil lalu

Wawancara sambil lalu (casual interview), yaitu wawancara “secara kebetulan”, tidak ada perjanjian dulu dengan narasumber, misalnya mewawacarai seorang pejabat sebelum, setelah, atau di tengah berlangsungnya sebuah acara.

(7)

5. Wawancara jalanan

Wawancara jalanan (man-in-the street interview) – disebut pula

“wawancara on the spot”– yaitu wawancara di tempat kejadian dengan berbagai narasumber, misalnya di lokasi kebakaran.

6. Wawancara tertulis

Wawancara tertulis – dilakukan via email atau bentuk komunikasi tertulis lainnya.

7. Wawancara “cegat pintu”

Wawancara “cegat pintu” (door stop interview), yaitu

wawancara dengan cara “mencegat” narasumber di sebuah

tempat, misal tersangka korupsi yang baru keluar dari ruang

interogasi KPK.

(8)

Para praktisi jurnalisme (wartawan)

umumnya sependapat, tidak ada kiat mutlak wawancara jurnalistik. Setiap wartawan

emiliki trik atau cara tersendiri guna

menemui dan memancing narasumber untuk berbicara.

Namun demikian, secara umum teknik wawancara meliputi tiga tahap, yaitu

persiapan, pelaksanaan, dan pasca-

wawancara.

(9)

• Menentukan topik atau masalah

• Memahami masalah yang ditanyakan — wawancara yang baik tidak berangkat dengan kepala kosong.

• Menyiapkan pertanyaan.

• Menentukan narasumber

• Membuat janji – menghubungi narasumber atau “mengintai” narasumber agar bisa

ditemui.

(10)

• Datang tepat waktu – jika ada kesepakatan dengan narasumber.

• Perhatikan penampilan –sopan, rapi, atau sesuaikan dengan suasana.

• Kenalkan diri –jika perlu tunjukkan ID/Press Card.

• Kemukakan maksud kedatangan –sekadar “basa- basi” dan menciptakan keakraban.

• Awali dengan menanyakan biodata narasumber, terutama nama (nama lengkap dan nama

panggilan jika ada). Bila perlu, minta narasumber menuliskan namanya sendiri agar tidak terjadi

kesalahan.

• Catat! Jangan terlalu mengandalkan recorder.

• Ajukan pertanyaan secara ringkas.

• Jadilah pendengar yang baik.

(11)

Ingat, tugas wartawan menggali informasi, bukan “menggurui”

narasumber, apalagi ingin “unjuk

gigi” ingin terkesan lebih pintar

atau lebih paham dari narasumber.

(12)

• Sesegera mungkin, transkrip hasil wawancara. Jangan

tunda, mumpung “rekaman

wawancara dalam otak” masih

segar.

(13)

Referensi

Dokumen terkait

BERITA BAGI SUATU SURAT KABAR ADALAH KETERANGAN MENGENAI PERISTIWA ATAU ISI PERNYATAAN MANUSIA YANG PERLU BAGI..

Meskipun tidak banyak peneliti yang melakukan wawancara di tempat tertentu, namun, karena alasan sesuatu,.. wawancara dapat dilakukan di suatu tempat atas kesepakatan pewawancana

Dalam penelitian kualitatif, biasanya digunakan metode pengumpulan data wawancara mendalam sebagai metode utama dengan alasan 1 dengan wawancara, peneliti dapat menggali tidak saja

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah teknik wawancara yang dilakukan secara langsung dengan Founder dan tim redaksional Ronascent

Realitas ditengah masyarakat seperti peristiwa, pendapat, masalah yang hangat, dan masalah unik akan menghasilkan fakta, dan hanya uraian fakta yang mengandung nilai berita

Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara terstruktur yang mana prosedur wawancara sistematis untuk menggali informasi mengenai

Wawancara Dalam hal ini peneliti mengadakan tanya jawab kepada informan untuk menggali data dan keterangan-keterangan yang berhubungan dengan masalah penelitian dengan wawancara baik

Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang dilakukan terdiri dari 1 wawancara mendalam in-depth interview untuk menggali pengalaman negosiasi yang