• Tidak ada hasil yang ditemukan

TELAAH KONSEP WALIYYULLAH DALAM TAFSIR AL-JAILANI KARYA SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "TELAAH KONSEP WALIYYULLAH DALAM TAFSIR AL-JAILANI KARYA SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI SKRIPSI"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Konteks Penelitan

Fokus Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi IAIN Jember dapat memberikan kontribusi pemikiran baru dalam kajian Islam, khususnya dalam diskusi ilmiah tentang penafsiran Al-Qur'an. Sehingga memberikan manfaat dan motivasi bagi sivitas akademika IAIN Jember lainnya untuk lebih mengembangkan kajian tafsir Al-Quran secara fokus dan mendalam.

Definisi Istilah

Tafsir al-Jailani merupakan karya seorang ulama sufi iaitu Syeikh Abdul Qadir al-Jailani dalam bidang tafsir al-Quran yang tidak banyak didengari oleh umat Islam. Kisah tentang karamnya dan tahap kewaliannya ditulis oleh para pelajar dan ulama semasa hayatnya dan selepasnya dalam kitab manaqib Syeikh Abdul Qadir. Inilah yang membuatkan ramai orang terus menggunakan nama Syeikh Abdul Qadir sebagai tokoh yang sering dijadikan azimat dalam solat dan teladan dalam melakukan langkah-langkah tasawuf.

Metode Penelitian

Sumber sekunder yang digunakan adalah buku-buku Syekh Abdul Qadir al-Jailani dan tulisan-tulisan berupa buku, jurnal dari karya lain Syekh Abdul Qadir al-Jailani dan penulis lain yang berkaitan dengan pokok bahasan tersebut. Triangulasi sumber data diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang menggabungkan beberapa teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan triangulasi untuk mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu dengan melakukan langkah-langkah untuk memeriksa kredibilitas data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda dan sumber data yang berbeda.24.

Sistematika Pembahasan

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Penelitian Terdahulu

Tesis yang saya bincangkan adalah berkaitan dengan pembentangan Syeikh Abdul Qadir al-Jailani tentang konsep-konsep kewalian dalam tafsir al-Jailani. Konsep Wali menurut Syaikh Abdul Wahid (Ulasan Kitab Shautul Hidayah) oleh Akhmad Nazirin pada tahun 2015. Tesis yang saya bentangkan meneliti hasil tafsiran ayat-ayat tentang waliyyullah yang disediakan oleh Syaikh Abdul Qadir al-Jailani dalam Tafsir al- Jailani .

Kajian Teori

  • Tafsir Isyari
  • Konsep Waliyyullah

Contoh kitab tafsir yang bercorak isyari ialah Tafsir al-Qur'an al-'Adhim oleh Imam al-Tusturi, Haqâiq al-Tafsir oleh Al-Allamah Sulami, ar-Rais al-Bayan fi Haqâiq al- The Koran oleh Imam. al-Shirazi. Dalam mukaddimah tafsir al-Jailani, disebutkan bahawa al-Quran mempunyai begitu banyak ilham dan isyarat yang berbeza bagi setiap orang.

Maksudnya: "Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keredhaan Allah) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Itulah nama yang diberikan kepada orang yang diberi gelar penjaga, kerana mereka itu mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan amal Nawafil. ibadah setelah selesai mengerjakan ibadah yang wajib, 43 Al-Hakim juga menambahkan beberapa ciri yang termaktub di dalam al-Quran iaitu tidak takut dengan pelbagai cercaan, taat kepada Allah, cinta kepada orang Islam, bermusuhan. kepada orang-orang kafir, dan yang ada di dalam hati mereka iman.

Walaupun menurut Ibnu Taimiyyah ada beberapa sifat yang wajib dipenuhi oleh seorang wali, di antaranya adalah: pertama, iman dan taqwa, sebagaimana firman Allah Ta'ala, “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali itu ada. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Iaitu) orang-orang yang beriman dan mereka sentiasa bertakwa"45. Allah SWT mengabdikan pemberian-Nya kepada para wali-Nya dan mengumumkan keadilan-Nya kepada semua makhluk-Nya. 48 Mengenai pengkhususan pemberian-Nya, Allah berfirman "Supaya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan beramal soleh dari pemberian-Nya." Allah berfirman dalam QS. Artinya: “Supaya Allah memberikan pahala (pahala) kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dari karunia-Nya.

Dari ayat di atas terlihat bahwa dunia sufi menempatkan wali sejajar dengan orang-orang shaleh agar mendapat pahala dan memudahkan mereka mendekatkan diri kepada-Nya.

Syekh Abdul Qadir al-Jialani dan Tafsir al-Jailani

Biografi Syekh Abdul Qadir al-Jailani

Tafsir al-Jailani

Sebab konsep waliyyullah menurut pandangan Shulthan al-Auliya' Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam kitab tafsir al-Jailani belum pernah ditulis dalam berbagai literatur ilmiah. Berdasarkan konteks penelitian tersebut, maka penulis mengambil judul skripsi “UJIAN KONSEP WALIYYULLAH DALAM TAFSIR AL-JAILANI KARYA SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI”. Sumber utama dalam skripsi ini adalah kitab tafsir al-Jailani (al-fawâtiẖ al-Ilâhiyah wa al-mafâtiẖ al-Ghaibiyyah al-muwadhdhiẖah li al-Kalîm al-Qur‟aniyyah wal al-Ḫiikyah al-Furqân) Abdul Qadir al-Jailani.

Oleh karena itu, karya tulis Syekh Abdul Qadir al-Jailani ini diberi nama “al-fawâtiẖ al-Ilâhiyah wa al-mafâtiẖ al-Ghaibiyyah al-muwadhdhiẖah li al-Kalîmal-Qur'aniyyah wal al-Ḫikam al-Furqâniyyah”. Melalui karyanya ini, Syekh Abdul Kadir ingin bercerita tentang berbagai pengaruh inspiratif yang dimiliki Al-Qur'an terhadap dirinya. Berikut penjelasan Syekh Abdul Qadir mengenai kriteria waliulah yang berlaku bagi laki-laki dan perempuan dalam Al-Qur'an.

Menurut tafsir Syekh Abdul Qadir terhadap surat al-Baqarah, orang yang tidak menjadi wali Allah adalah orang-orang kafir. Syaikh Abdul Qadir menafsirkan ayat di atas dengan pengertian bahwa orang yang memutuskan untuk menempuh jalan mendekati ketakwaan disebut salik (pembuat suluk). Untuk memberikan pemahaman mengenai tanda-tanda para hamba telah mengambil langkah takwa dalam hatinya, berikut ilustrasi yang diberikan oleh Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

Konsep waliyyullah menurut tafsir Syekh Abdul Qadir al-Jailani menunjukkan bahwa waliyyullah mencerminkan asma dan sifat Allah. Bagi para pembaca diharapkan dapat dijadikan bahan referensi dan menambah pengetahuan pembaca tentang konsep waliyyullah menurut Syekh Abdul Qadir al-Jialani dalam Tafsir al-Jailani. Bagi peneliti selanjutnya, hasil kajian ayat kewaliyyullahan menurut Syekh Abdul Qadir al-Jailani belum bisa dianggap final dan sempurna.

PENAFSIRAN AYAT-AYAT WALIYULLAH

Konsep Waliyyullah Menurut Al-Qur’an Dan Syekh

  • Makna lafadz dan karakteristik waliyyullah dalam
  • Waliyyullah menurut Syekh Abdul Qadir al-Jailani

Maksudnya: "Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka menolong sebahagian yang lain. Dia mengasihi mereka dan mereka pula kepadaNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi keras terhadap orang-orang kafir yang bertelingkah di jalan. Penjaga-penjaga Allah ialah orang-orang yang beriman yang bertaqwa. , maka kewalian mereka menurut darjat keimanan dan ketakwaan mereka.

Di antara mereka ada orang yang gila akal (uqala'ul majanîn), orang yang bersungguh-sungguh mempersiapkan ibadah, mereka ini kadang-kadang disebut. Sebahagian ulama mengatakan bahawa mereka ini adalah orang-orang yang Allah kurniakan akal (kecerdasan rohani) dan keadaan, hanya dicabut akalnya sehingga mereka menjatuhkan apa yang mereka perlukan kerana sesuatu merampasnya. Jika alasan-alasan tersebut dinyatakan dalam hukum (masyru’ah) dan orang yang bersangkutan adalah orang yang soleh dan tidak ada daya melawannya, maka dia diuji dengan apa yang telah dilakukannya berupa kebaikan dan keimanan yang diperolehnya.

Allah, agar Daud senantiasa menyucikan Allah sebagai langkah untuk menambah pahala dan meninggikan derajatnya, sebagaimana Allah telah menjadikan para nabi dan wali-Nya serta orang-orang seperti itu dari kalangan hamba-hamba Allah.” 93. Menyatakan keyakinan bahawa wujudnya hikmah di dalam hati adalah intipati fiqh, para sufi mengatakan bahawa ulama rabbi yang diilhamkan bukanlah mereka yang berhenti menghafal (peraturan syariah bertulis), tetapi mereka yang berada di belakang penjaga (daripada). hati).94. Artinya: “Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa kamu (Muhammad) berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau setengah malam, atau sepertiga malam, dan (serta) segolongan orang yang bersama awak.

Dia mengetahui bahawa di antara kamu akan ada orang-orang yang sakit, dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebahagian karunia Allah, dan ada yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagi kamu) dari Al-Quran. 'an dan dirikanlah solat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman yang baik kepada Allah.

Penafsiran Ayat-Ayat Terkait Waliyyullah Dalam Tafsir

  • Beriman
  • Bertakwa

Maksudnya: "Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir pelindungnya ialah syaitan-syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran).) Allah, yang mengumpulkan semua nama dan sifat, adalah pelindung orang-orang yang beriman kepada-Nya.

Artinya: “Sesungguhnya pelindungku ialah Allah yang menurunkan Al-Kitab (Al-Quran) dan memelihara orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al-A'raf: 196) 112. Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Dia (berkata): "Kami tidak menyembah mereka, tetapi (mengharap) mereka akan mendekatkan kami kepada Allah sedekat-dekatnya." Artinya: “Sesungguhnya mereka itu hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) terhadap kawan-kawannya yang setia, maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang yang beriman.

Artinya: “Maka orang-orang yang menjual kehidupan dunia untuk (kehidupan) akhirat, hendaklah mereka berperang di jalan Allah. Maksudnya: “Dan ucapkanlah selamat kepada orang-orang yang beriman dan beramal soleh, kerana untuk mereka (menyediakan) syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Orang-orang yang mempunyai pertalian darah antara satu sama lain lebih berhak (waris mewarisi) dalam kitab Allah daripada orang-orang yang beriman dan Muhajirin, kecuali jika kamu hendak berbuat baik kepada saudara-saudaramu (yang seagama).

Kerana sesungguhnya orang-orang yang mentaati selain Allah itu benar-benar mempersekutukan Allah.” 146. Maksudnya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan pertolongan (kepada Allah). orang-orang yang berhijrah), mereka saling melindungi.Maksudnya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu sentiasa beribadah kepada Allah dan mewakili-Nya, serta berhijrah dari taraf (martabat) imkān (kerajaan dunia) untuk naik ke darjat yang lebih tinggi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan penulis menemukan beberapa hal terkait waliyyullah untuk menjawab fokus penelitian. Penafsiran ayat terkait waliyyullah dalam tafsir al-Jailani mengisyaratkan bahwa pecinta Allah menurut redaksi lafadz Al-Qur'an bercirikan cinta dan kesatuan dengan Allah, sehingga ada hubungan sebab akibat yang di dalamnya Allah SWT. dan hamba-hamba-Nya saling mendekat dan bersuci. Syekh Abdul Qadir mencontohkan, golongan waliyyullah bisa berasal dari laki-laki dan perempuan yang bersuluk (salik) dan bermujahadah kepada Allah dengan segenap kemampuannya hingga mencapai derajat dan martabat yang tertinggi yaitu Darr Assalam, surga tempat bertemunya Allah. dan memberi. baqa 'Hamba-Nya untuk mencapai martabat Ahadiyah.

Mereka melakukan latihan zahir dan batin supaya sentiasa berhubung dengan Tuhan sehingga mereka merasa redha dengan Tuhan di waktu sunyi dan ramai. Syeikh juga menjelaskan bahawa para wali dipisahkan dari orang-orang kafir dan musyrik, di mana mereka sentiasa berada dalam kegelapan yang pelbagai jenis. Syeikh juga bertegas dengan sifat waliyyullah yang berlandaskan keimanan dan ketakwaan secara universal, namun Syeikh menunjukkan kedua-dua watak ini boleh dikenali dengan beberapa tanda akhlak batin.

Yang pertama adalah keimanan, menurutnya keimanan akan diwujudkan dengan mewujudkan akhlak seorang mukmin yang selalu sadar akan kehadiran Allah di setiap gerak dan tempat. Akhlak ini menunjukkan bahwa konsistensi dengan Allah dicapai melalui perilaku yang selalu bermandiri dengan Allah, dalam hubungan dengan Allah, dan mempercayakan segala urusan kepada Allah, sehingga tidak ada rasa takut dan duka.

Saran

Referensi

Dokumen terkait

A: Hambatan pasti ada, tapi tidak banyak. Ya paling kita suka kesulitan untuk melakukan persiapan, misalnya membuat tenda tadi, karenakan orang pasti punya kesibukan

Orang yang meningkat pengetahuannya rnengenai rahasia cinta hingga mencapal titik yang kita capai dan sampai kepada tingkat rahasia terakhir, akan melihat dengan tiba-tiba

mereka adalah Syeikh Muhammad Abduh (1849-1905), berpendapat bahwa surat al-Fatihah merupakan wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad saw. Artinya, ia lebih dulu turun

Skripsi yang berjudul “TASAWUF AMALI SYEKH ABDUL QADIR AL- JAILANI (Studi Kritis Tentang Ibadah Dalam Kitab Sirr Al-Asrar)”, ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

Hal ini berbeda dengan Tafsir Salman, yang mengutip dari Imam Fakhruddin menjelaskan bahwa Fajar digunakan sebagai sumpah oleh Allah swt, karena menunjukkan bahwa waktu malam

Skripsi ini berjudul PENAFSIRAN HURUF AL-MUQATHA’AH MENURUT SYEKH ABDUL QODIR AL-JAILANI DALAM TAFSIR AL- JAILANI disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna

Dari pembahasan yang telah penulis paparkan tersebut, yaitu tentang beberapa etika bagi guru dan murid dalam kitab Al- Fatḥu Al- Rabbāniy dapat diambil kesimpulan Syekh

Skripsi saudara : Sisa Rahayu, Nomor Induk Mahasiswa : 084211025 dengan judul: “Konsep Taubat Menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Kitab Tafsir Al-Jailani”