• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

Setelah melalui beberapa tahap pencarian data, penulis belum menemukan karya tulis yang membahas mengenai waliyyullah menurut pandangan Syekh Abdul Qadir al-Jailani baik disarikan dari beberapa kitab karya syekh Abdul Qadir maupun tafsir al-Jailani sendiri. Berikut ini adalah beberapa karya tulis hasil penelitian terdahulu yang telah ditemukan penulis : 1. Artikel milik Luluk Mursito dalam Jurnal KALIMAH dengan judul “Wali Allah menurut Al-Hakim al-Tirmidzi dan Ibnu Taimiyyah”.25 dalam Artikel ini penulis menyebutkan secara komparatif antara kewaliyullahan menurut konsepsi Al-Hakim al-Tirmidzi dengan konsepsi kewaliyullahan menurut Ibnu Taimiyyah. Penulis menyebutkan berdasarkan karya-karya kedua ulama tersebut dan beberapa referensi yang mengungkapkan pendapat tentang kedua tokoh secara jelas. Dalam penyampaiannya, Luluk menegaskan bahwa Al-Hakim menekankan prinsip kewalian dari sisi dzahir-nya, sedangkan Ibnu Taimiyyah lebih menekankan pada sisi bathin-nya. Al-Hakim membagi jenis wali kedalam dua golongan yakni al-walayah al-‘Ammah dan al-Walayah al-Khas, sedangkan Ibnu Taimiyyah membagi wali kedalam dua golongan juga yakni Ashab Yamin Muqtashidun dan Sabiqun Muqarrabun.

25Luluk Mursito, Wali Allah menurut Al-Hakim al-Tirmidzi dan Ibnu Taimiyyah, Vol. 13 No.2 (Gontor : Faculty Of Ushuluddin and Association of Ushuluddin‟s Bachelor, 2015), 339.

2. Tesis IAIN ANTASARI berjudul “Konsep Wali menurut Syaikh Abdul Wahid (Telaah Atas Kitab Shautul Hidayah) oleh Akhmad Nazirin yang ditulis pada tahun 2015.26 Penulis menyebutkan bahwa sebenarnya istilah waliyyullah (sahabat Tuhan) diambil dari potongan ayat Al-Qur‟an, namun dengan ciri khas para sufi. Kitab Shautul-Hidayah adalah karya yang ditulis langsung berdasarkan pengalaman esoteris Syaikh Abdul Hakim selama beliau menjalani jalan para sufi atau tasawwuf. Dalam pembahasannya penulis menyebutkan pengertian, proses untuk mencapai maqam kewalian serta karakter para wali menurut Syaikh Abdul Wahid.

Penulis menyebutkan juga bahwa konsep kewalian melihat adanya garis yang sejajar dengan kenabian, hal ini sudah tampak nyata pada abad ke-3 H/9 M oleh sufi al-Hakim al-Tirmidzi ketika pendapat adanya tokoh penutup para wali (khatam al-awliya’) yang dikemukakan. Sehingga berkontradiksi dengan istilah penutup para nabi (khatamul anbiya’).

Konklusi yang ditimbulkan adalah bahwa pendapat-pendapat tentang kewalian tidak bisa diberhentikan pada pendapat satu ulama saja, karena para ulama sufi tentu mempunyai pengalaman-pengalaman ruhani yang berbeda pula hingga pendapatnya juga berbeda-beda.

3. Artikel yang ditulis oleh Ali Musri, M.A. Mahasiswa Doktoral Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia.27 Dalam artikel yang ditulisnya tercatat jika para ulama telah sepakat bahwa wali adalah orang yang beriman lagi

26 Akhmad Nazirin, Tesis : Konsep Wali menurut Syaikh Abdul Wahid (Telaah Atas Kitab Shautul

Hidayah), (Banjarmasin : IAIN Antasari, 2015).

27 Ali Musri, Syarah Hadits Wali (Aplikasi : Al-Qur‟an Digital, HaditsWeb 3.0-Kumpulan dan Referensi Belajar Hadis)

bertakwa tetapi bukan nabi. Ali mengurai karakter-karakter kewalian yang didasarkan pada pensyarahan hadis qudsi nabi berikut ini:

ةريرى يبأ نع دقف اّيلو يل ىداع نم لاق للها ّنإ مّلسوهيلع للها ىّلص للها لوسر لاق

لازي امو ويلع ُتضرتفإ اّمم ّيلإ ّبحأ ئيشب يدبع ّيلإ بّرقت امو برحلاب وتنذٰا ّنلااب ّيلإ بّرقتي يدبع ...وَّبحأ ىّتح لفاو

يراخبلا هاور(

(

dari satu hadis tersebut, dia menguraikan berbagai karakter dan kecenderungan bahwa seorang wali dapat dikenali dengan berbagai tanda yang cukup telah disebutkan dalam hadis diatas saja, sehingga cukup menguraikan hal-hal kandungan yang terpancar pada hadis diatas menurut dalil al-Qur‟an dan hadis lainnya. Menurutnya, wali juga manusia yang tidak maksum (terlindungi dari melakukan dosa) sehingga tak bisa menjadi jaminan bahwa seseorang yang disebut-sebut sebagai wali oleh khalayak adalah orang yang pasti selalu benar pendapat dan tingkahnya.

No. Judul Penelitian Hasil Perbedaan

1 Artikel milik Luluk Mursito pada Jurnal KALIMAH dengan judul

“Wali Allah menurut Al- Hakim al- Tirmidzi dan

1. Penelitian ini menyebutkan

beberapa karakteristik dan perbedaan

pandangan tentang ihwal kewalian yang dikomparasikan antara dua tokoh sufi yakni al-Hakim al-Tirmidzi

1. Penelitaian Luluk Mursito

mendeskripsikan kajian karakteristik seorang wali berdasarkan

pendapat al-Hakim al-Tirmidzi dan Ibnu Taimiyyah.

Ibnu

Taimiyyah”

dan Ibnu Taimiyyah dengan cara

menunjukkan pernyataan kedua tokoh tersebut melalui metode komparasi.

2. Kesimpulan dari penelitian ini

menunjukkan bahwa berkenaan kewalian, terdapat perbedaan pandangan yang diakibatkan dari masing-masing tokoh mengajukan

argumentasi berdasarkan sudut pandang luar dan dalam diri seorang wali.

2. Skripsi yang saya bahas berkaitan dengan pemaparan konsep-konsep kewalian oleh Syekh Abdul Qadir al- Jailani dalam tafsir al-Jailani.

3. Karena tidak menggunaan metode komparasi, maka skripsi ini hanya akan memuat satu topik menurut satu pendapat saja.

2 Tesis IAIN ANTASARI berjudul

1. Penelitian ini mengungkapkan karakteristik kewalian

1. Penelitian Akhmad Nazirin

mendeskripsikan

“Konsep Wali menurut Syaikh Abdul Wahid (Telaah Atas Kitab Shautul Hidayah) oleh Akhmad Nazirin pada tahun 2015.

menurut Syaikh Abdul Wahid dalam kitabnya berjudul Shautul Hidayah yang disarikan dan ditulis berdasarkan

pengalaman syaikh selama menjalani proses sufistiknya.

2. Penelitian ini mendeskripsikan pengalaman

pengetahuan Syaikh Abdul Wahid dalam mengkategorikan kelas dan karakter wali tanpa diarahkan pada pendapat ulama lainnya.

kewalian secara utuh sesuai yang tertera dalam kitab Shautul Hidayah.

2. Skripsi yang saya sampaikan meneliti hasil penafsiran ayat- ayat tentang waliyyullah yang disampaikan oleh Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam Tafsir al-Jailani.

3 Artikel yang ditulis oleh Ali

Musri, M.A.

Mahasiswa

1. Penelitian ini menguraikan bahwa makna-makna dalam hadis yang dimaksud

1. Penelitian ini menguraikan

karakter dan perihal kewalian

Doktoral Universitas Islam Madinah,

Saudi Arabia

adalah bahwa

kewalian seseorang merupakan konsep kausalitas atas kualitas peribadahan seseorang yang telah mencapai tingkat taqarrub berdasarkan keistiqomahan pribadi 2. Penelitian ini

memasukkan kejadian-kejadian mengenai anggapan masyarakat terhadap ciri sosok waliyullah hingga kemudian membawa masyarakat

awam kearah

belenggu kesyirikan akibat kepercayaan pada ihwal ghaib tanpa penjelasan naqli.

berdasarkan kitab tafsir al-Jailani dan berbagai kitab karangan syekh Abdul Qadir al- Jailani

2. Penelitian ini mnggabungkan dengan pemikiran- pemikiran sufistik syekh Abdul Qadir al-Jailani dari berbagai karya tangan beliau yang sampai saat ini telah menyebar dikalangan umat Islam dengan hasil penafsiran ayat terkait waliyyullah dalam tafsir al-Jailani

B. Kajian Teori

Dokumen terkait