PROPOSAL PENGEMBANGAN SUMBER DAYA INFORMASI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah Pengembangan Sumber Daya Informasi Dosen Pengampu:
Inawati, S.I.P. M. M.
Oleh :
Firasya Salsabila Ramadhani 210214604001
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA INDONESIA
PROGRAM STUDI S1 ILMU PERPUSTAKAAN OFFERING KA
2022
RINGKASAN
DAFTAR ISI
RINGKASAN...2
DAFTAR ISI... 3
DAFTAR TABEL...3
DAFTAR GAMBAR... 3
DAFTAR LAMPIRAN... 3
BAB I PENDAHULUAN... 4
1.1 Latar Belakang...4
1.2 Tujuan...5
1.3 Manfaat...5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...5
2.1 Pengertian Pengembangan Koleksi...6
2.2 Tujuan Pengembangan Koleksi...6
2.3 Jurusan Ilmu Perpustakaan...6
2.4 Kerangka Teori...7
BAB III METODE PENGUMPULAN DATA...8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...9
4.1 Alat Analisis Kebutuhan... 10
4.2 Data Analisis Kebutuhan...10
4.3 Alat Seleksi... 11
4.4 Daftar SDI Perpustakaan yang Dikembangkan...13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 14
5.1 Kesimpulan...14
5.2 Saran... 14
DAFTAR PUSTAKA... 14
LAMPIRAN...14
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Perguruan tinggi adalah tempat dimana proses kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Perguruan tinggi merupakan pendidikan formal terakhir dari tingkatan pendidikan lainnya, seperti sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Tujuan dari perguruan tinggi pada umumnya ialah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan memiliki kompetensi dalam bersaing, memiliki budi pekerti yang luhur dan juga moral yang baik. Untuk mewujudkan lulusan yang
berkualitas sebagaimana yang telah tertuang pada tujuan perguruan tinggi diatas, maka diperlukan beberapa komponen sebagai pendukung. Salah satu komponen pendukung tersebut adalah lembaga perpustakaan. Perpustakaan menjadi penunjang dalam kegiatan-kegiatan akademik, sesuai dengan tujuannya yaitu untuk memberikan informasi serta menjadi tempat bagi para peneliti. Disamping itu fungsi perpustakaan juga sebagai pendidikan sekaligus sumber informasi, hal tersebut sebanding dengan sebagaimana tujuan dari perguruan tinggi yang telah disebutkan diatas.
Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang dapat memenuhi kebutuhan informasi anggotanya karena pada dasarnya tugas dan tujuan perpustakaan bersifat edukatif. Perpustakaan dikatakan pula sebagai barometer keberhasilan suatu institusi atau lembaga perguruan tinggi dalam mendidik dan meningkatkan prestasi mahasiswa. Kegiatan belajar mengajar dapat menjadi lancar dan efektif salah satunya karena peran perpustakaan. Oleh sebab itu hendaknya perpustakaan memiliki koleksi bahan pustaka yang lengkap sesuai dengan visi, misi, tujuan dan kebutuhan pemustaka.
Kelengkapan koleksi itulah yang menjadi daya tarik pemustaka untuk kemudian kembali berkunjung dan memanfaatkan informasi yang tersedia secara terus menerus. Pada akhirnya makin besar pula proses transfer informasi yang terjadi, dalam hal ini perpustakaan sebagai jembatan antara informasi dan pemustaka. Perpustakaan sebagai pusat sumber daya informasi menjadi tulang punggung gerak majunya suatu institusi terutama institusi pendidikan, di mana tuntutan untuk adaptasi terhadap perkembangan informasi sangat tinggi (Suwakrno, 2010)
Sebagaimana yang telah dikatakan di atas, maka perpustakaan perlu melakukan pengembangan koleksi untuk memperluas koleksi yang ada di perpustakaan, terutama kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan dan pengadaan bahan pustaka. Pengembangan koleksi dilakukan untuk menambah koleksi, tidak hanya segi kuantitas tetapi juga dari segi kualitas. Kuantitas mencakup banyaknya judul dan eksemplar koleksi yang diadakan sebuah perpustakaan. Kualitas mencakup tingkat baik buruknya sebuah koleksi ditinjau dari segi fisik, isi, kesesuaian dengan kebutuhan pengguna. Pengembangan koleksi dilakukan untuk menambah koleksi. Dalam melakukan kegiatan pengembangan koleksi, pustakawan harus mengetahui betul tujuan perpustakaan yang dikelolanya serta pemustaka yang dilayaninya. Aktivitas pengembangan koleksi akan dapat membantu perpustakaan dalam mengidentifikasi rekaman informasi yang diadakan perpustakaan. Hal ini dapat terpenuhi kebutuhan informasinya oleh pemustaka.
Tiap-tiap perpustakaan pasti berbeda-beda dalam hal koleksi ini karena disesuaikan dengan fungsi dan tujuan masing-masing namun satu hal yang sama yaitu hendaknya semua perpustakaan lengkap koleksinya. Lengkap di sini maksudnya adalah sesuai dengan jumlah program studi yang ada dan disesuaikan pula dengan kurikulum yang berlaku pada masing-masing program studi. Maka masalah koleksi ini seharusnya selalu menjadi fokus utama dalam hal pengelolaan dan pengembangan perpustakaan. Jurusan Ilmu Perpustakaan merupakan objek yang akan penulis teliti dalam penelitian
ini. Salah satu yang menjadi ketertarikan dalam pengambilan objek ini adalah karena masih dirasa sulitnya mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan mendapatkan bahan pustaka terutama bahan pustaka buku sebagai literatur dalam meningkatkan kompetensi belajar mereka.
Untuk memenuhi kebutuhan infomasi mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan tersebut maka diperlukan media pemenuhan kebutuhan informasi mereka yaitu melalui perpustakaan. Perpustakaan menghimpun dan melayankan informasi yang dibutuhkan pemustakanya. Perpustakaan yang paling dekat dan mudah dijangkau mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan di Universitas Negeri Malang ini adalah Perpustakaan Universitas Negeri Malang. Dari keterjangkauannya tersebut diharapkan perpustakaan ini dapat memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa. Namun keduanya masih dirasa sangat kurang dan perlu mengevaluasi dan memperbaiki lagi dalam hal kelengkapan dan mutu koleksinya.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1. Mengetahui kebutuhan informasi yang dibutuhkan mahasiswa S1 Ilmu Perpustakaan Universitas Negeri Malang
2. Mengetahui seberapa besar ketersediaan sumber informasi di perpustakaan Universitas Negeri Malang
1.3 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah
1. Memberikan masukan kepada perpustakaan Universitas Negeri Malang mengenai kebutuhan dari mahasiswa ilmu perpustakaan.
2. Membantu mahasiswa ilmu perpustakaan dala memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan dan diinginkan.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengembangan Koleksi
Pengembangan koleksi menurut Sulistyo-Basuki (1993: 83) yaitu pengembangan koleksi lebih ditekankan pada pemilihan buku. Pemilihan buku artinya memilih buku untuk perpustakaan.
Pengembangan koleksi, seleksi dan pengadaan menjadi istilah-istilah yang saling melengkapi.
Sementara dalam buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2005: 25) pengembangan koleksi merupakan usaha yang semua kegitatannya untuk mengembangkan koleksi yang sudah ada melalui aspek pemilihan dan evaluasi. Sedangkan menurut Rahayuningsih (2007: 13) pengembangan koleksi
merupakan semua kegiatan untuk memperluas koleksi yang ada di perpustakaan, terutama kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan dan pengadaan bahan pustaka. Pengembangan koleksi merupakan kegiatan penghimpunan informasi. Dimana perkembangan informasi terjadi setiap saat dan informasi tersebut kemudian dihimpun dan diseleksi sesuai dengan subjek dan bidang tertentu. Selanjutnya disajikan dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan pemakai (Sutarno, 2006: 47).
2.2 Tujuan Pengembangan Koleksi
Pengembangan koleksi bertujuan untuk menambah koleksi perpustakaan yang baik dan seimbang, sehingga mampu melayani kebutuhan pengguna yang berubah dan tuntutan pengguna masa kini serta masa mendatang (Yulia, 2009: 30). Tujuan pengembangan koleksi perpustakaan perlu dirumuskan dan disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan pengguna agar perpustakaan dapat secara berencana mengembangkan koleksinya. Sementara Gunawan, dkk (2016: 64) tujuan pengembangan koleksi perpustakaan antara lain: (1) Menyediakan koleksi yang berkualitas; (2) Menyediakan koleksi berguna bagi pemakai; (3) Dapat memanfaatkan dana pengadaan secara efektif dan efisien dengan pengadaan kolekso berkualitas.
Tujuan utama dari kegiatan pengembangan koleksi perpustakaan menurut Evans (2000) dalam Yulia (2009: 35) adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan koleksi (informasi) pemakai perpustakaan.
Pemakai perpustakaan (civitas akademika/stakeholders) adalah pihak yang paling tahu terhadap kebutuhannya, karena itu kegiatan pengadaan bahan pustaka (koleksi) perlu melibatkan stakeholder tersebut. Selain dari tujuan tersebut yang haru diperhatikan bagi pengembangan koleksi yang sudah ada melalui aspek pemilihan dan evaluasi.
2.3 Prodi Ilmu Perpustakaan
Prodi Ilmu perpustakaan adalah jurusan yang mempelajari cara pengumpulan, pengorganisasian, pengawetan, penyimpanan, temu kembali, interpretasi, dan penyebarluasan informasi. Saat ini ilmu perpustakaan merupakan bidang interdisipliner yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu seperti bahasa, psikologi, hukum, komputer, teknik komputer, komunikasi dan teknologi lain yang berkaitan dengan nilai ekonomi dan politis dari informasi. Ilmu perpustakaan juga mempelajari tentang manajemen koleksi, sistem informasi dan teknologi, katalogisasi, klasifikasi, cara pengawetan, referensi, statistika, teknologi komputer, sistem informasi manajemen, manajemen basis data, arsitektur informasi, dan manajemen pengetahuan menuju suatu perpustakaan digital. Perubahan lingkungan seperti globalisasi, perkembangan Information Communication and Technology (ICT), iternet, meningkatnya nilai ekonomi dan sosial dari informasi, berkembangnya pasar kerja, masuknya kelompok profesional yang kompetitif ke dalam sektor informasi telah membawa kepada transformasi jasa informasi dari manual ke elektronik.
Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Negeri Malang dalam menetapkan kompetensi lulusan berpedoman pada Standar Capaian Pembelajaran Lulusan (SCPL) sebagai berikut:
1. Menguasai konsep ilmu perpustakaan sehingga mampu menerapkan secara komprehensif, mandiri, adaptif terhadap perkembangan pengetahuan dan teknologi terkini melalui pemikiran logis, kritis, sistematis dan inovatif berlandaskan etika profesi
2. Menguasai konsep layanan perpustakaan dan diseminasi informasi secara komprehensif, adaptif sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi terkini, mengedepankan nilai, norma dan etika sehingga dapat memberikan kontribusi bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara 3. Mampu mengelola berbagai jenis perpustakaan dan lembaga informasi lainnya secara
bertanggung jawab dengan mengedepankan nilai dan norma berbasis pada teknologi informasi terkini, untuk peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban.
4. Menguasai berbagai konsep literasi, legalitas informasi, dan karakteristik pengguna informasi agar mampu mengedukasi masyarakat dengan menjunjung tinggi kepekaan sosial, dan keanekaragaman budaya.
5. Mampu mengkaji, mengembangkan konsep dan pemikiran di bidang perpustakaan berdasarkan prinsip/kaidah keilmuan dengan dilandasi pemikiran logis, kritis, kreatif, sistematis, serta mengedepankan nilai, dan etika akademik sehingga menghasilkan produk/karya unggul dan inovatif.
6. Menguasai konsep teoritis bisnis bidang informasi dan mampu menumbuhkan semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
2.4 Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan kajian teoritis dan konseptual yang dikutip dari pendapat para pakar terkait atau berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Menurut Krech dkk (1962) dalam buku Pawit M. Yusuf, timbulnya kebutuhan seseorang tetap dipengaruhi oleh kondisi fisiologis, situasi, dan kondisinya. Lingkungan yang merangsang timbulnya kebutuhan, khususnya yang berhubungan dengan seseorang yang dihadapkan pada berbagai sumber penampungan informasi, atau media komunikasi informasi, antara lain seperti diusulkan oleh Katz, Gurevitch dan Haas sebagai berikut:
a) Kebutuhan kognitif, kebutuhan yang didasarkan pada hasrat seseorang untuk memahami dan menguasai lingkungannya.
b) Kebutuhan afektif, kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan estetis, hal yang dapat menyenangkan, dan pengalaman-pengalaman emosional.
c) Kebutuhan integrasi personal (personal integrative needs), kebutuhan pengamatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individu.
d) Kebutuhan integrasi sosial (social integrative needs), kebutuhan penguatan hubungan keluarga, teman dan orang lain di dunia.
e) Kebutuhan berkhayal (escapist needs), kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan
ketegangan dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan (divertion).
Menurut Haas dalam Yusup (1995:3-4), Jenis kebutuhan informasi pemustaka dapat dijelaskan diantaranya ketiga jenis kebutuhan informasi yaitu:
a) Kebutuhan afektif, dikaitkan dengan penguatan mengenai keindahan, menyangkut apresiasi keindahan, mempunyai nilai keindahan (estetis), hal yangdapat menyenangkan dan pengalama nmenyentuh perasaan (emosional). Berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik sering dijadikan alat untuk mengejar kesenangan dan hiburan. Orang membeli radio, televisi, menonton film dengan tujuan untuk mencari hiburan.
b) Kebutuhan kognitif, berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat atau menambah informasi, pengetahuan dan pemahaman seseorang akan lingkungan sekitarnya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasra tseseorang untuk memahami dan menguasai lingkungannya. Disamping itu juga dapat memberikan kepuasan atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan seseorang.
c) Kebutuhan informasi berkhayal, kebutuhan ini dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan, dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan (diversion). Kebutuhan informasi berkhayal dapat disimpulkan sebagai kebutuhan informasi pemustaka sebagai tempat melarikan diri dari ketegangan atau hiburan yang berupa bahan Maka dari itu, teori kebutuhan yang peneliti ambil adalah teori dari Kart, Gurevitch dan Haas (1981) tentang kebutuhan yang timbul karena lingkungan yang dihadapkan kepada seseorang terhadap berbagai sumber informasi dan media komunikasi yang mana didasarkan pada kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kebutuhan integrasi personal dan kebutuhan berkhayal. Alasan peneliti mengambil teori ini karena dilihat dari point-point yang telah dijelaskan yang menggambarkan kebutuhan pemustaka sesuai dengan keinginan yang dicari pemustaka.
BAB III
METODE PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket atau kuesioner. Menurut Sugiyono (2017:142) angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Tipe pertanyaan dalam angket dibagi menjadi dua, yaitu: terbuka dan tertutup. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan responden untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang sesuatu hal. Sebaliknya pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan
yang telah tersedia. Setiap pertanyaan angket yang mengharapkan jawaban berbentuk data nominal, ordinal, interval, dan ratio, adalah bentuk pertanyaan tertutup Sugiyono (2017:143).
Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kuesioner atau angket terbuka karena responden diminta untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang sesuatu ha l. Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh seorang yang melakukan suatu penelitian guna mengukur suatu fenomena yang telah terjadi. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yaitu daftar pernyataan yang disusun secara tertulis yang bertujuan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban para responden.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Alat Analisis Kebutuhan
Tabel 1. Analisis Kebutuhan
No Indikator Sub Indikator
Kebutuhan Kognitif 1. Kamu biasanya butuh buku/informasi apa aja sih sebagai mahasiswa Ilmu Perpustakaan?
2. Buku apa sih yang sering kamu cari saat di Perpustakaan Universitas Negeri Malang?
3. Topik apa sih yang paling menarik selama kuliah?
4. Apa sih mata kuliah keilmuan inti yang paling kamu senangi/favorit?
5. Kenapa kamu memilih mata kuliah itu sebagai favoritmu?
6. Apa sih mata kuliah keilmuan pendukung yang paling kamu senangi/favorit?
7. Kenapa kamu memilih mata kuliah itu sebagai favoritmu?
8. Apa sih mata kuliah peminatan yang paling kamu senangi/favorit?
9. Kenapa kamu memilih mata kuliah itu sebagai favoritmu?
10.Buku apa sih yang kamu butuhkan untuk menunjang mata kuliah tersebut?
Kebutuhan Afektif 1. Kamu sukanya bacaan yang seperti apa sih?
2. Biasanya kamu cari informasi tersebut lewat media apa?
3. Alasan kamu memilih media itu apa sih?
Imajinasi 1. Andai nih perpustakaan UM bisa menyediakan koleksi yang kamu inginkan, koleksi apa sih itu?
2. Apa yang Anda harapkan untuk Perpustakaan UM kedepannya?
4.2 Data Analisis Kebutuhan a) Kebutuhan Kognitif
Tabel 2. Kebutuhan kognitif
Subjek Jumlah
Respon
Kearsipan 8
Design Web 7
Profesi Perpustakaan 6
Otomasi Perpustakaan 5
Layanan Jasa Informasi 4
Preservasi dan Konservasi 4
Perpustakaan Digital 4
Organisasi Informasi 3
Literatur Anak dan Remaja 2
Pemasaran Perpustakaan 2
Ekologi Perpustakaan 2
Perilaku Informasi 2
Psikologi Layanan Perpustakaan 1
Pengantar TIK 1
Jaringan Komputer 1
Kajian Media Sosial 1
Aspek Hukum 1
Manajemen Perpustakaan 1
TOTAL 55
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa subjek informasi mengenai kearsipan menjadi kebutuhan kognitif pada mahasiswa S1 Ilmu Perpustakaan.
b) Kebutuhan Afektif
Tabel 3. Kebutuhan afektif
Subjek Jumlah Respon
Tercetak 36
E-Book 32
Full Text 19
Bergambar 14
Berwarna 1
TOTAL 102
c) Berkhayal
Tabel 4. Berkhayal
4.3 Alat Seleksi
Alat bantu seleksi merupakan sejumlah alat bantu yang digunakan untuk membantu dalam proses seleksi
1. OPAC Perpustakaan Universitas Negeri Malang
Subjek Jumlah
Respon
Kearsipan 10
Organisasi Informasi 6
Novel 5
Aspek Hukum 3
Ilmu Perpustakaan 3
Preservasi dan Konservasi 3
Layanan Jasa Informasi 2
Kajian Media Sosial 2
Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan 2
Otomasi Perpustakaan 1
Pengantar Perpustakaan 1
Ekologi Perpustakaan 1
Perilaku Informasi 1
Pengembangan Literasi Baca-Tulis 1
Manajemen Sistem Informasi Perpustakaan 1
Sejarah Perpustakaan 1
Bisnis 1
Belum Tahu 5
Tidak Menjawab 3
TOTAL 52
Gambar. 1 OPAC UM 2. Katalog Prodi S1 Ilmu Perpustakaan
Gambar 2. Katalog Ilmu Perpustakaan 3. Katalog penerbit
Gambar 3. Katalog penerbit kompas
4.4 Daftar SDI Perpustakaan yang Dikembangkan
Tabel 5. Daftar SDI
No Judul Buku Penulis Penerbit Harga Jumlah eks 1. Praktik-Praktik Kearsipan: Penerapan
dan Kisah Arsip di Suatu Lembaga
Gambar 4. Praktik-praktik kearsipan
Agus Kuswantoro
Salemba Empat
59.000 2
2. Model Pengelolaan Arsip
Gambar 5. Model Pengelolaan Arsip
Sattar Deepublish 170.000 3
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Dari data analisis diatas menunjukkan bahwa mahasiswa prodi S1 Ilmu Perpustakaan lebih membutuhkan buku untuk menunjang perkuliahannya. Namun di Perpustakaan Universitas Negeri Malang masih minim koleksi untuk prodi S1 Ilmu Perpustakaan. Hal ini dapat dilihat dari sedikitnya judul yang tersedia, minimnya terbitan terbaru (up to date)
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN