• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Koleksi Perpustakaan Politeknik Negeri Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perkembangan Koleksi Perpustakaan Politeknik Negeri Medan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku atau terbitan lainya yang biasa disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual (Sulistiyo-Basuki:1991,3), atau suatu unit kerja yang subtansinya merupakan sumber informasi yang setiap saat dapat digunakan oleh pengguna jasa layanan. Selain buku, di dalamnya juga terdapat bahan cetak seperti majalah, laporan, pamflet, prosiding, manuskrip atau naskah, lembaran musik, dan berbagai karya media audiovisual seperti film, slide, kaset, piringan hitam serta bentuk mikro, mikrofis dan mikroburam (microopaque) .

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu sarana penyebar informasi di lingkungan universitas yang memiliki fungsi penting bagi lembaga induknya maupun para penggunanya. Oleh sebab itu perpustakaaan perguruan tinggi harus benar-benar melaksanakan fungsinya tersebut demi tercapainya kesesuaian antara tujuan perguruan tinggi dalam fungsi perpustakaan tersebut. Dalam buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:3), “Perpustakaan perguruan tinggi

adalah unsur penunjang perguruan tinggi, yang bersama-sama dengan unsur penunjang lainnya berperan serta dalam melaksanakan tercapainya visi dan misi perguruan tinggi”.

Syahrial-Pamuntjak (2000:5) berpendapat bahwa, “Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi, baik yang berupa perpustakaan universitas, perpustakaan fakultas, perpustakaan akademik, perpustakaan sekolah tinggi”.

(2)

Menurut Sulistyo-Basuki (1993-51) dalam Pengantar Ilmu Perpustakaan menyatakan bahwa ”Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapaitujuannya”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat dikatakan bahwa Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan salah satu unit kerja yang didirikan oleh perguruan tinggi dan lembaga-lembaga pendidikan bersangkutan yang terletak di daerah kampus yang berpegang teguh pada Tri Dharma perguruan tinggi dan pemakainya adalah masyarakat perguruan tinggi yang terdiri atas para staf pengajar (dosen), mahasiswa, peneliti dan mereka yang terlibat di dalam kegiatan akademik (sivitas akedemika).

2.1.1 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan sebagai pusat informasi dan jantung universitas yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna, dengan memberikan pelayanan yang baik kepada penggunaan perpustakaan untuk meningkatkan minat dan keinginan pengguna untuk berkunjung ke perpustakaan.

Menurut pedoman umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (1979:1) menyatakan bahwa “Tujuan di selenggarakannya perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk mendukung, mempelancar, serta mempertinggi kualitas pelaksanaan progran kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan informasi yang meliputi lima aspek yaitu:

a. pengumpulan informasi. b. pelestarian informasi. c. pengolahan informasi. d. pemanfaatan informasi. e. penyebarluasan informasi.”

(3)

Tujuan perpustakaan perguruan tinggi menurut Sulistyo-Basuki (1991:15) adalah:

1. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi.

2. Menyediakan bahan pustaka rujukan pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa program pasca sarjana pengajar.

3. Menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan.

4. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi beberapa jenis pemakai. 5. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan

perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal.

Sedangkan menurut Massofa (2008) pada dasarnya tujuan dari perpustakaan adalah:

1. Menunjang program pendidikan,penelitian. 2. Memenuhi kebutuhan akan informasi. 3. Memenuhi kebutuhan sosial.

4. Memenuhi kebutuhan kultural dan spritual masayarakat. 5. Memenuhi kebutuhan akan rekreasi.

6. Berfungsi sebagai repository atau perpustakaan deposit.

Berdasarkan pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah memenuhi kepuasan masyarakat yang ada pada unit perguruan tinggi. Serta memberikan jasa informasi untuk mendukung serta mempertinggi kualitas program kegiatan perguruan tinggi tempatnya bernaung.

2.1.2 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

(4)

Selain itu perpustakaan perguruan tinggi juga merupakan unsur penunjang perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unsur penunjang lainnya, berperan serta dalam melaksanakan tercapainya visi dan misi perguruan tinggi. Dalam mencapai visi dan misi, perpustakaan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi Interprestasi.

Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu dan melakukan dharmanya.

2. Fungsi Edukasi.

Perpustakaan merupakan sumber belajar bagi sivitas akademi, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanan evaluasi pembelajaran.

3. Fungsi Informasi.

Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang sudah sangat mudah di akses oleh pencarian dan pengguna informasi.

4. Fungsi Riset.

Perpustakaan menyediakan informasi dan sumber-sumber penyediaan informasi dan sumber-sumber informasi untuk keperluan penelitian pengguna. Informasi yang diperoleh melalui perpustakaan dapat mencegah terjadinya duplikasi penelitian.

5. Fungsi Rekreasi.

Perpustakan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreatifitas, minat dan daya inovasi pengguna perpustakaan.

6. Fungsi Publikasi.

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang di hasilkan oleh warga perguruan tingginya yakni sivitas akademika dan staf non akademika.

7. Fungsi Deposit.

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluh karya dan pengetetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya. (Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi, 2004:3).

(5)

a. Studying Center, artinya bahwa perpustakaan merupakan pusat belajar yang dapat dipakai untuk menunjang belajar (mendapatkan informasi sesuai dengan kebutuhan dalam jenjang pendidikan).

b. Learning Center, artinya berfungsi sebagai pusat pembelajaran (tidak hanya belajar) maksudnya bahwa keberadaan perpustakaan difungsikan sebagai tempat untuk mendukung proses belajar dan mengajar. (Undang-undang No 2 Tahun 1989 Pasal 35: Perpustakaanharus ada di setiap satuan pendidikan yang merupakan sumber belajar).

c. Research Center, hal ini dimaksudkan bahwa perpustakaan dapat dipergunakan sebagai pusat informasi untuk mendapatkan bahan atau data atau informasi untuk menunjang dalam melakukan penelitian.

d. Information Resources Center, maksudnya bahwa melalui perpustakaan segala macam dan jenis informasi dapat diperoleh karena fungsinya sebagai pusat sumber informasi.

e. Preservation of Knowledge center, bahwa fungsi perpustakaan juga sebagai pusat pelestari ilmu pengetahuan sebagai hasil karya dan tulisan bangsa yang disimpan baik sebagai koleksi deposit, local content atau grey literature. f. Dissemination of Information Center, bahwa fungsi perpustakaan tidak hanya

mengumpulkan, pengolah, melayankan atau melestarikan namun juga berfungsi dalam menyebarluaskan atau mempromosikan informasi.

g. Dissemination of Knowledge Center, bahwa disamping menyebarluaskan informasi perpustakaan juga berfungsi untuk menyebarluaskan pengetahuan (terutama untuk pengetahuan baru) .

Berdasarkan uraian diatas fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah memenuhi informasi sivitas akademika dan penyediaan sarana belajar bagi pengguna perpustakaan perguruan tinggi tersebut dan dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi sangat penting bagi masyarakat penggunanya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan untuk memperoleh informasi yang berguna dalam pengembangan pendidikan sebagai fungsi edukasi, informasi, riset, rekreasi, publikasi, deposit dan interpretasi.

2.1.3 Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

(6)

Menurut Pedoman umum pengelolaan koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi tugasPerpustakaan Perguruan Tinggi di rinci sebagai berikut :

1) Mengikuti perkembangan kurikulum serta perkuliahan dan menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pengajaran atau proses pembelajaran. 2) Menyediakan pustaka yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas

dalam rangka studi.

3) Mengikuti perkembangan mengenai program-program penelitian yang diselenggarakan di lingkungan PT induknya dan berusaha menyediakan literatur ilmiah dan bahan lain yang diperlukan bagi peneliti.

4) Memutakhirkan koleksi dengan mengikuti terbitan-terbitan yang baru baik berupa tercetak maupun tidak tercetak.

5) Menyediakan fasilitas, yang memungkinkan pengguna mengakses perpustakaan lain maupun pangkalan-pangkalan data melalui jaringan lokal (intranet) maupun global (internet) dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi yang diperlukan. (Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi, Jakarta: PNRI. 2002. Hal. 6).

Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:3), tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah:

a. Mengembangkan koleksi.

b. Mengolah dan merawat bahan perpustakaan. c. Memberi layanan.

d. Melaksanakan administrasi perpustakaan.

2.2 Koleksi Perpustakaan

Untuk dapat memberikan pelayanan informasi yang baik dan memadai, maka perpustakaan perguruan tinggi harus berusaha nenyediakan berbagai sumber informasi yang di perlukan demi terlaksananya kegiatan perpustakaan perguruan tinggi tersebut.

2.2.1 Pengertian Koleksi

(7)

dinyatakan bahwa “Koleksi perpustakaan umum mencakup bahan pustaka tercetak seperti buku, majalah dan surat kabar, bahan pustaka terekam dan elektronik seperti kaset, video, piringan (disk) dan lain-lain.

Menurut Ade Kohar (2003:6), “Koleksi perpustakaan adalah yang mencakup berbagai format bahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan alternatif para pemakai perpustakaan terhadap media rekam informasi”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, koleksi perpustakaan terdiri dari bahan tercetak, bahan pustaka terekam dan bahan pustaka elektronik yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi.

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Koleksi

Tujuan koleksi adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi. Tujuan penyediaan koleksi tidak sama untuk semua jenis perpustakaan, tergantung kepada jenis dan tujuan perpustakan setiap universitas atau perguruan tinggi.

Menurut buku Pembinaan Koleksi Perpustakaan dan Pengetahuan Literatur (Siregar, 1999:2) Perpustakaan perguruan tinggi menyediakan koleksi dengan tujuan:

1. Mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan sivitas akademika perguruan tinggi induknya.

2. Mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka bidang-bidang tertentu yang berhubungan dengan tujuan perguruan tinggi penaungnya.

3. Memiliki koleksi bahan dokumen yang lampau dan yang mutakhir dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, kebudayaan, hasil penelitian dan lain-lain yang erat hubungannya dengan program perguruan tinggi tersebut.

4. Memiliki koleksi yang dapat menunjang pendidikan dan penelitian serta pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi induknya.

5. Memiliki bahan pustaka/informasi yang berhubungan dengan sejarah dan ciri perguruan tinggi tempatnya bernaung.

(8)

2.2.3 Jenis Koleksi Perpustakaan

Jenis koleksi yang di sediakan di perpustakaan perguruan tinggi hendaknya tidak hanya di prioritaskan kepada bahan pustaka mengenai buku kurikulum pendidikan saja, tetapi bahan pustaka lain yang berisi ilmu pengetahuan umum.

Menurut Hamakonda (1987:2) bahwa koleksi perpustakaan perguruan tinggi terdiri dari:

1. Buku teks, baik yang diperlukan mahasiswa maupun dosen, baik yang diwajibkan untuk mata kuliah tetentu maupun yang dianjurkan.

2. Buku referensi baik referensi umum untuk bidang studi kasus, alat-alat bibliografi seperti indeks, ensiklopedia, buku tahunan dan abstrak, katalog dan sebagainya.

3. Buku untuk pengembangan ilmu yang melengkapi dan memperkaya pengetahuan pemakai selain bidang studi yang ditekuni.

4. Penerbitan berkala seperti majalah, jurnal, dan surat kabar penerbitan perguruan tinggi baik penerbitan sendiri maupun penerbitan perguruan tinggi lainnya.

5. Penerbitan pemerintah, baik yang bersifat produk umum, hasil penelitian dan sebagainya.

6. Koleksi khusus, baik yang berhubungan dengan kekhususan program perguruan tinggi, maupun minat khusus perpustakaan akan hal-hal yang bersifat lokal, seperti koleksi kebudayan daerah dan sebagainya.

7. Koleksi buku-buku (non books materials) yang berupa film, rekaman video, piringan hitam lukisan dan sebagainya.

Di dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:3) di jelaskan bahwa jenis-jenis koleksi perpustakaan meliputi:

1. Buku bidang agama.

2. Buku pengetahuan sosial dan kemasyarakatan. 3. Buku bahasa dan kesusastraan.

4. Buku psikologi, ilmu murni, ilmu terapan, kesenian dan sejarah.

5. Buku praktis seperti pertanian, perikanan, perternakan dan keterampilan lainnya.

6. Buku sumber (referensi) seperti ensiklopedia, kamus, peta, sumber biografi dan lain-lain.

(9)

a. Koleksi rujukan.

Menyediakan informasi yang akurat. Berbagai bentuk dan jenis informasi seperti data, fakta, dan lain-lain dapat ditemukan dalam koleksi rujukan. Oleh sebab itu, perpustakaan perlu melengkapi koleksinya dengan berbagai jenis koleksi rujukan seperti ensiklopedi umum dan khusus, kamus umum dan khusus, buku pegangan, direktori, abstrak, indeks, bibliografi, berbagai standar, dan sebagainya baik dalam bentuk buku maupun non buku.

b. Bahan ajar.

Bahan ajar berfungsi untuk memenuhi tujuan kurikulum. Bahan ajar untuk setiap mata kuliah bisa lebih dari satu judul karena cakupan isinya yang berbeda sehingga bahan yang satu dapat melengkapi bahan yang lain. Di samping ada bahan ajar yang diwajibkan dan ada pula bahan ajar yang dianjurkan untuk memperkaya wawasan. Jumlah judul bahan ajar untuk tiap-tiap mata kuliah ditentukan oleh dosen, sedangkan jumlah eksemplarnya bergantung kepada tujuan dan program pengembangan perpustakaan setiap perguruan tinggi.

c. Terbitan berkala.

Untuk melengkapi informasi yang tidak terdapat di dalam bahan ajar dan bahan rujukan, perpustakaan melanggan bermacam-macam terbitan berkala seperti majalah umum, jurnal, dan surat kabar. Terbitan ini memberikan informasi mutakhir mengenai keadaan atau kecenderungan perkembangan ilmu dan pengetahuan. Perpustakaan dapat melanggan sedikitnya satu judul majalah ilmiah untuk setiap program studi yang diselenggarakan perguruan tingginya.

d. Terbitan pemerintah.

Berbagai terbitan pemerintah seperti lembaran negara, himpunan peraturan negara, kebijakan, laporan tahunan, pidato resmi, dsb. Sering juga dimanfaatkan oleh para peneliti atau dosen dalam menyiapkan kuliahnya. Perpustakaan perlu mengantisipasi kebutuhan para penggunanya sehingga koleksi terbitan pemerintah, baik dari pemerintah pemerintahan pusat, pemerintah daerah, departemen, non-departemen, maupun lembaga lainnya dapat memperoleh perhatian.

(10)

2.2.4 Pemanfaatan Koleksi

2.2.4.1 Pengertian Pemanfaatan Koleksi

Kata pemanfaatan berasal dari kata manfaat yang berarti guna atau faedah. Menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (2002:928) dijelaskan bahwakata pemanfaatan mengandung arti proses, cara, perbuatan memanfaatkan.

Pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat berarti membaca koleksi di ruang perpustakaan (in library use) dan meminjam koleksi dari bagian sirkulasi perpustakaan (out library use). Pemanfaatan koleksi dapat diketahui melalui kajian sirkulasi yang berpusat pada penggunaan ( use studies) atau pada pengguna (user studies) dimana bertujuan untuk mengetahui seberapa besar koleksi yang telah

dimanfaatkan dan mengetahui siapa yang memanfaatkan koleksi tersebut.

2.2.4.2 Penggunaan Koleksi

Dalam kamus bahasa Indonesia (1999:375) disebutkan pengguna merupakan seseorang yang menggunakan atau memanfaatkan dengan demikian pengguna perpustakaan adalah orang atau badan hukum yang menggunakan jasa layanan perpustakaan baik dalam bentuk real maupun potensial, sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan pemanfaatan koleksi adalah suatu cara yang dilakukan oleh pengguna perpustakaan di dalam memanfaatkan kumpulan bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan.

2.3 Pengadaan Koleksi

(11)

2.3.1 Kegiatan pemilihan bahan koleksi

Untuk memberikan pelayanan yang baik bagi pengguna perpustakaan perguruan tinggi, maka perlu diperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan prinsip penilihan bahan pustaka.

Menurut Soeatminah (1991:76), bahwa ada 4 prinsip dalam pemilihan bahan pustaka antara lain:

a. Minat dan kebutuhan pemakai.

b. tujuan, fungsi perpustakaan dan ruang lingkup layanan perpustakaan.

c. Kemajuan pengetahuan dan kekayaan jiwa dalam arti positif yang dibawanya. d. Pustaka yang memenuhi kwalitas persyaratan.

Dari pernyataan tersebut di atas perlu dipertimbangkan dalam beberapa hal, seperti:

a. Pihak perpustakaan perguruan tinggi paling tidak harus mengetahui kebutuhan pengguna dan kebutuhan akan informasi dari semua pengguna perpustakaan perguruan tinggi yang dilayani.

b. Untuk meningkatkan mutu akademik, maka koleksi yang disediakan bukan hanya buku teks yang langsung dipakai untuk mata kuliah yang diberikan, tetapi juga menyangkut bidang ilmu yang berkaitan erat dengan program studi yang ada secara lengkap.

c. Informasi yang tersedia di perpustakaan perguruan tinggi harus bersifat mutakhir yaitudengan cara menyediakan koleksi edisi terbaru dan harus dapat menumbuhkan kecintaaan akan perpustakaan.

(12)

Seleksi bahan pustaka adalah hal yang paling utama dalam perpustakaan. Secara umum dapat disetujui bahwa tanggung jawab untuk pemilihan bahan pustaka yang terbaik adalah berbagi antara perpustakaan dan staff akademik.

Kegiatan pemilihan bahan koleksi ialah kegiatan memilih bahan koleksi berdasarkan:

1. Profesi atau pun kedudukan pemakai seperti mahasiswa, dosen, pegawai, peneliti, masyarakat umum yang bersangkutan pada universitas.

2. Macam bahan koleksi berupa buku-buku teks, buku referensi, penerbitan berseri, laporan-laporan penelitian, cetakan-cetakan yang telah di buat menjadi film, slide, piringan hitam dan sejenisnya.

3. Bidang ilmu seperti :

a. Ilmu pengetahuan filsafat. b. Ilmu pengetahuan keagamaan.

c. Ilmu pengetahuan sosial dan kemasyarakatan. d. Ilmu pengetahuan bahasa.

e. Ilmu pengetahuan eksakta.

f. Ilmu pengetahuan praktis/terapan.

g. Ilmu pengetahuan kesenian, rekreasi dan olahraga. h. Ilmu pengetahuan kesusasteraan.

i. Ilmu pengetahuan sejarah, ilmu bumi.

2.3.2 Kegiatan Pengadaan Bahan Koleksi

Secara umum pengadaan bahan koleksi di lingkungan perpustakaan dilakukan melalui pembelian, hadiah, maupun melalui tukar-menukar dan penerbitan sendiri. Pengadaan hendaklah melalui seleksi yang baik agar menghasilkan koleksi yang sesui dengan kebutuhan pengguna. Sedangkan menurut Maunglib (2010), ada dua macam pengadaan yang biasa di lakukan oleh perpustakaan, yaitu:

1. Sumbangan atau Hadiah.

Sumbangan atau hadiah pastilah tidak akan sulit di lakukan, karena seorang pustakawan hanya bertugas untuk menerima dan membuat laporan atau tanda terima. Setelah itu melakukan penyeleksian pustaka sumbangan tersebut, setelah melakukan penyeleksian, koleksi sumbangan tersebut akan memasuku proses pengolahan.

2. Pembelian.

(13)

perbedaaan cara pengadaan melalui pembelian antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lain karena proses administrasi yang di miliki antar satu perpustakaan dan perpustakaan lainnya saling berlainan.

Menurut Soeatminah (1992:71) “Pengadaan koleksi adalah proses menghimpun bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi suatu perpustakaan. Koleksi yang diadakan oleh suatu perpustakaan hendaknya relevan dengan minat dan kebutuhan, lengkap dan terbitan mutakhir agar tidak mengecewakan masyarakat yang dilayani”.

2.3.3 Alat Bantu Pemilihan

Untuk mencari informasi yang tepat tentang bahan pustaka, seseorang pustakawan perlu mempelajari seluk-beluk bahan pustaka, sebab belum ada seseorang pustakawan yang mampu mengingat semua bahan pustaka yang pernah diterbitkan oleh karena itu dalam melaksanakan pemilihan bahan pustaka, pustakawan dibantu dengan adanya alat bantu pemilihan bahan pustaka.

Menurut Hamakonda (1987:7) alat bantu pemilihan bahan pustaka yang dapat digunakan oleh pustakawan adalah:

1. Katalog penerbit dalam dan luar negeri. 2. Bibliografi nasional dan internasional. 3. Penebitan khusus seperti reviews dan iklan. 4. Daftar tambahan koleksi perpustakaan lain.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa alat bantu pemilihan pustaka sangat membantu pustakawan, sehingga pustakawan dapat membuat penilaian tentang koleksi yang akan di pesan/beli.

2.4 Pengolahan Bahan Koleksi

Pustakawan berperan penting dalam pemerosesan pengolahan koleksi hinnga pelatakan/pemajangan koleksi di rak dan pemerosesan ini mempunyai tahapan-tahapan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku di unit perpustakaan.

(14)

agar dengan mudah dapat diatur di tempat-tempat atau rak-rak penyimpanan sehingga memudahkan pula untuk di layankan kepada para pemakai koleksi perpustakaan”.

2.4.1 Inventarisasi

Inventarisasi koleksi adalah kegiatan pencatatan setiap bahan pustaka ke dalam buku inventarisasi (buku induk) sebagai tanda bukti pembendaharaan perpustakaan. Inventarisasi ini merupakan kegiatan yang mencatat koleksi bahan pustaka sebagai bukti bahwa koleksi tersebut milik perpustakaan yang bersangkutan. Dalam melakukan pencatatan ini harus ditetapkan macam dan ukuran kolom-kolom dalam buku inventaris dan petunjuk untuk mengisinya. Melaksanakan pemberian tanda hak milik perpustakaan (dengan stempel atau cara lain) pada tiap bahan pustaka yang diterima, baik untuk keperluan perpustakaan maupun yang diwajibkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan.

Menurut Milburga (2000:76) keterangan yang dicatat dalam buku inventarisasi/induk adalah:

1. Nomor urut.

2. Tanggal masuk buku. 3. Asal buku.

4. Nama pengarang. 5. Judul buku.

6. Nama penerbit dan tahun terbit. 7. Jumlah eksemplar.

8. Harga satuan dan jumlah harga.

9. Jenis buku: teks/informasi/fiksi/referensi.

10. Bahasa yang dipakai: Indonesia/Inggris dan lain-lain. 11. Keterangan mengenai keadaan buku.

Sedangkan menurut Yusuf, (2005:31-36) menjelaskan tentang tata cara perkerjaan inventarisasi sebagai berikut:

a. Pemeriksaan.

(15)

b. Pengecapan.

Tindakan selanjutnya adalah tindakan pengecapan atas buku-buku yang sudah di periksa tadi, pembubuhan cap perpustakaan ini dapat di lakukan pada bagian atau halaman tertentu pada setiap buku milik perpustakaan.

c. Pendaftaran ke buku induk.

Setiap buku yang masuk ke perpustakaan harus di daftarkan ke dalam buku induk berdasarkan urutan masuknnya buku tersebut keperpustakaan.

2.4.2 Klasifikasi koleksi

Klasifikasi adalah penggolongan atau pengelompokan buku berdasarkan subjek atau isi buku yang bersangkutan. Sumardji (1988:25) “Klasifikasi adalah

kegiatan mengelompkkan bahan pustaka menurut isinya atau bidang ilmunya masing-masing dengan tujuan memudahkan pengguna bila hendak mencari bahan pustaka tersebut.”Sumardji (1988:25) mengatakan pengelompokan bidang ilmu itu yaitu:

a. Kelompok buku teks

b. Kelompik penerbitan berkala, seperti majalah, bibliografi, indeks dan lain-lain. c. Kelompok bidang ilmu pengetahuan, seperti filsafat, keagamaan, sosial/

kemasyarakatan, bahasa, eksakta, praktis/ terapan, kesenian, rekreasi dan olahraga, kesusastraan sejara, biografi dan ilmu bumi.

2.4.3 Katalogisasi koleksi

Katalog adalah daftar buku-buku dengan segenap keterangan kelengkapannya (data biografinya) dari buku dan di daftarnya itu, sedangkan katalogisasi adalah peroses pembuatan katalog.

Menurut Yusuf dan Suhendar, (2005:45). Adapun fungsi umum dari katalog antara lain adalah seperti berikut:

a. Menunjukan tempat suatu buku atau bahan lain dengan menggunakan simbol-simbol angka klasifikasi dalam bentuk nomor panggil (call number).

(16)

tempat khusus di perpustakaan guna memudahkan pencarian entri-entri yang diperlukan.

c. Memberikan kemudahan untuk mencari suatu buku dan bahan lain di perpustakaan dengan hanya mengetahui salah satu dari daftar kelengkapan buku yang bersangkutan.

2.4.4 Pelabelan

Pelabelan adalah kegiatan membuat/menulis nomor penempatan (call number) setiap bahan koleksi pada label tertentu, kemudian menempelkanya pada punggungnya masing-masing sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Ada juga kegiatan-kegiatan lain misalnya:

a. Membuat kartu buku untuk setiap bahan koleksi dengan memakai blank tertentu.

b. Membuat dan menempelkan kantong kartu buku/pustaka untuk setiap bahan koleksi pada sampul belakang sisi dalam atau sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan

c. Memasukan kartu buku/pustaka ke dalam setiap kantong kartu buku/pustaka bahan koleksi yang bersangkutan.

d. Menempelkan lembaran blanko tanggal kembali pada halaman sebelah sampul belakang sisi dalam bahan koleksi yang bersangkutan.

2.4.5. Penyimpanan/ Penyusunan bahan pustaka

Penyimpanan/penyusunan bahan pustaka merupakan kegiatan penyimpanan bahan pustaka yang telah selesai diolah pada rak/lemari buku berdasarkan sandi buku (call number). Sandi buku terdiri dari nomor klasifikasi, tiga huruf pertama nama pengarang serta huruf judul bahan pustaka.

BAB III

PERKEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari informan yang

Keselamatan pasien rumah sakit adalah sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pelayanan kesehatan pasien lebih aman dan diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang

These rectangles are eroded using mathematical morphology operators (Heijmans and Ronse, 1990) so that the markers for each stone are obtained. Figure 2d represents the

This research will also integrate Geographic Information System (GIS), VGI, social media tools, data mining, and mobile technology to design a conceptual framework for promoting

Eksplorasi (memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menyelidiki dan menemukan konsep melalui pengumpulan, pengorganisasian, dan penginterpretasian data

Penelitian dengan judul “ Sebuah pengenalan pola huruf jepang hiragana yang dapat mendeteksi atau mengenali huruf jepang menggunakan matlab dengan menggunakan

risiko bencana tinggi masyarakat di daerah pascabencana bencana untuk meningkatkan kapasitas kawasan Pembangunan pusat logistik kebencanaan Rehabilitasi DAS Penguatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan melalui permainan tebak kata dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B TK Cemara Dua Surakarta Tahun