EKUITAS
Nama Kelompok :
Aprilia Wulandari 20133100114
Wisnu Azis Juoro 20133100046
● Ekuitas adalah model resiko dasar perusahaan. modal
ekuitas tidak memiliki jaminan imbal hasil dan
pembayaran kembali yang tepat waktu atas investasi
modal. berdasarkan sudut pandang stabilitas perusahaan
dan eksposur terhadap risiko kebangkrutan, karakteristik
dasar dari modal ekuitas adalah bahwa modal bersifat
permanen dan dapat diperhitungkan untuk tetap
diinvestasikan pada saat baik maupun buruk.
TEORI EKUITAS
● TEORI KEPEMILIKAN
Menurut teori kepemilikan, perusahaan dimiliki oleh beberapa orang atau kelompok tertentu. Ahli teori kepemilikan memandang aset-aset perusahaan adalah milik dari para pemilik perusahaan dan setiap liabilitas perusahaan sebagai kewajiban pemilik. Konsekuensinya, pendapatan yang diterima oleh perusahaan segera meningkatkan kepentingan neto pemilik di perusahaan.
Demikian juga halnya dengan semua beban yang dikeluarkan oleh perusahaan segera mengurangi hak kepemilikan itu di perusahaan.
● TEORI ENTITAS
Dari sudut pandang akuntansi, teori entitas dapat dinyatakan dengan:
(ASET=EKUITAS)
Inti dari teori entitas adalah bahwa para kreditur, serta pemegang saham memberikan kontribusi sumber daya kepada perusahaan, dan perusahaan ada sebagai entitas yang terpisah. Aset dan liabilitas adalah milik perusahaan, bukan milik pemiliknya. Ketika pendapatan diterima, itu menjadi milik entitas, dan ketika beban dikeluarkan, itu menjadi kewajiban entitas. Setiap laba menjadi milik entitas dan akan ditambahkan ke pemegang saham hanya saat deviden diumumkan.
PENDEKATAN
TEORITIS LAINNYA
TEORI DANA
Teori dana dinyatakan dengan persamaan berikut:
(ASET= PEMBATASAN ASET)
Teori ini menjelaskan pelaporan keuangan suatu organisasi dalam tiga karakteristik:
1. Dana. Bidang perhatian yang ditentukan dengan jumlah aktivitas dan operasi yang mengelilingi setiap rangkaian catatan akuntansi yang mana serangkaian akun penyeimbangnya sendiri dibuat.
2. Aset. Pelayanan dan potensi ekonomi.
3. Pembatasan. Keterbatasan penggunaan aset.
TEORI PENGENDALI
Akuntansi pertanggungjawaban konsisten dengan teori
pengendali. akuntansi pertanggungjawaban
mengidentifikasi pendapat dan biaya yang berada di
bawah kendali berbagai pihak yang disebut pengendali
dalam organisasi, serta laporan keuangan organisasi
disusun untuk menyoroti kontribusi setiap tingkat
pengendalian terhadap laba perusahaan.
TEORI BADAN USAHA
Menurut teori badan usaha, unit-unit bisnis, terutama yang terdaftar di bursa saham nasional atau regional, dipandang sebagai lembaga sosial yang terdiri atas kontributor-kontributor model yang memiliki “Tujuan atau tujuan yang sama dan sampai batas tertentu peranan tindakan bersama"
Manajemen dalam kerangka ini pada dasarnya mempertahankan hubungan jangka panjang dengan pemilik dan pemilik bertanggung jawab utama yakni:
1. Distribusi deviden yang memadai
2. Pemberian persyaratan yang ramah bagi
karyawan, konsumen, dan unit pemerintah.
TEORI EKUITAS RESIDUAL
Staubus mendefinisikan "Ekuitas residual sebagai kepentingan yang merata atas aset-aset organisasi yang akan menyerap pengaruh pada aset-aset tersebut dari setiap peristiwa ekonomi yang tidak disetujui oleh pihak-pihak yang berkepentingan"
Teori ekuitas residual dirumuskan sebagai berikut:
ASET- EKUITAS TERTENTU= EKUITAS RESIDUAL
Dengan pendekatan ini, aset yang tersisa setelah
dikurangi klaim dari pemegang ekuitas tertentu
akan menjadi milik dari pemilik yang tersisa.
DEFINISI
EKUITAS
● SFAC No.6 Mendefinisikan ekuitas sebagai kepentingan yang tersisa. SFAC No.6 karakteristik yang membedakan diantara liabilitas dan ekuitas adalah bahwa ekuitas tidak mewajibkan entitas untuk mentransfer sumber daya atau menyediakan layanan di masa depan. tidak ada kewajiban untuk mendistribusikan sumber daya ke pemegang ekuitas sampai hal tersebut dinyatakan oleh dewan direksi atau kecuali jika entitas tersebut dilikuidasi.
● Persamaan yang menggambarkan hubungan diantara elemen-elemen laporan keuangan dapat dinyatakan sebagai berikut:
● ( ASET- EKUITAS= LIABILITAS)
PERBEDAAN
ANTARA UTANG
DAN EKUITAS
● Hubungan diantara utang jangka panjang perusahaan dengan ekuitasnya nilai relevan karena rasio ini secara langsung berkaitan dengan resiko yang terkait dengan aktivitas investasi di dalam saham perusahaan. Ketika rasio utang terhadap ekuitas perusahaan meningkat maka persepsi pasar terhadap risiko berinvestasi di dalam saham perusahaan juga akan meningkat.
● Tingkat utang perusahaan dapat diukur dengan
membandingkan liabilitas dengan aset dan ekuitasnya
karena rasio utang terhadap asap dan rasio utang terhadap
ekuitas adalah matrik yang digunakan dalam analisis.
EKUITAS
PELAPORAN
● Aktivitas ekonomi di Amerika Serikat dilakukan dalam tiga bentuk utama organisasi bisnis:kepemilikan perseorangan, kemitraan, dan korporasi. meskipun jumlah kepemilikan perorangan jauh melebihi jumlah kemitraan dan korporasi di Amerika Serikat, jumlah aktivitas ekonomi yang terbesar dilakukan oleh korporasi. fenomena ini karena diefisiensi sistem produksi dan distribusi perusahaan.
● Beberapa keuntungan diperoleh dari bentuk korporasi berikut diantaranya:
1. Liabilitas yang terbatas 2. Kontinuitas
3. Likuiditas investasi
4. Berbagai hak kepemilikan.
MODAL DISETOR
Undang-undang negara bagian biasanya mewajibkan modal resmi untuk dilaporkan secara terpisah dari seluruh jumlah yang diinvestasikan.
akibatnya hak kepemilikan diklasifikasikan sebagai
modal saham atau tambahan modal disetor yang
melebihi nilai pari. klasifikasi tambahan modal
disetor mencakup seluruh jumlah yang semula
diterima untuk bagian saham yang melebihi nilai
pari atau nilai yang tertera.
PESANAN SAHAM
Korporasi-korporasi besar seringkali menjual seluruh emisi sahamnya pada kelompok penasihat investasi atau penjamin emisi, yang kemudian berupaya menjual kembali saham tersebut ke publik. Ketika korporasi menjual bagian saham langsung ke individu-individu, maka hal itu adalah praktik umum bagi individu-individu untuk melakukan kontrak dengan pembeli saham secara angsuran. Orang-orang ini yang disebut pelanggan, biasanya menerima hak kepemilikan ketika mereka melakukan kontrak untuk membeli saham berdasarkan pesanan, tetapi tidak benar-benar menerima saham apapun sampai perusahaan telah menerima pembayaran untuk semua saham yang dipesan.
KARAKTERISTIK KHUSUS
saham biasa dapat memuat sejumlah karakteriaik yang memungkinkan
● pemegang sekuritus ini menjadi pemegang saham hiasa.
● korporasi mendapatkan Armbali sekuritas ini, atau
● tingkat imbal hasil atau sekuritas yang berfluktuasi
Karakteristik karakteristik yang dimaksud adalah hak
konversi, hak belt, hak kumulatif.
Konversi
Fitur konversi disertakan pada ensisi saham preferen untuk membuatnya lebih menarik bagi calon Investor.
Biasanya, fitur konversi dilampirkan untuk
memungkinkan korporat menjual saham preferennya pada tingkat dividen yang relatif lebih rendah dari pada yang ditemukan pada sekuritas lain dengan tingkat
risiko yang sama. Tingkat konversi biasanya ditetapkan
di atas hubungan saat ini dari nilai pasar saham biasa
dengan nilai pasar saham preferen konvertibel
Hak Beli
Hak beli memungkinkan korporasi untuk memperoleh kembali saham preferen pada jumlah yang telah
ditentukan sebelumnya. Korporasi menyertakan hak
beli pada sekuritas karena kondisi mesa depan yang
tidak pasti. Kondisi saat ini menentukan imbal hasil
atas investasi yang akan menarik bagi calon investor,
tetapi kondisinya mungkin berubah, sehingga korporasi
dapat menawarkan tingkat imbul hasil atas investasi
yang lebih rendah di masa depan.
Hak Kumulatif
Pemegang saham preferen biasanya memiliki preferensi saat berkaitan dengan dividen. Hal ini berarti tidak ada dividen dari saham biasa yang dapat dibayarkan dalam satu tahun sampai semua dividen dari saham preferen untuk tahun yang sama
telah dibayarkan. Biasanya, korporasi juga menyertakan proteksi tambahan untuk pemegang saham preferen dalam bentuk hak kumulatif Hak ini menyatakan bahwa jika semua atau sebagian dari dividen poderen yang ditetapkan tidak dibayarkan dalam satu tahun, bagian yang belum dibayarkan akan diakumulasikan dan harus dibayarkan pada tahun-tahun berikutnya sebelum dividen dapat dibayarkan ke pemegang saham biasa.
Hak Penebusan
Hak penebusan menunjukkan bahwa pemegang saham dapat menukarkan saham preferen dengan uang tunai di masa depan. Hak penebusan dapat mencantumkan tanggal jatuh tempo yang bersifat wajib atau dapat menentukan harga penebusan.
Dengan demikian, instrumen keuangan
menambahkan kewajiban untuk mentransfer aset
dan akan memenuhi definisi liahilitas dari pada
ekuitas.
Akuntansi untuk Rencana Opsi Saham Berdasarkan APB Opinion No. 25
ada tahun 1972, Accounting Principles Board meninjau permasalahan akuntansi untuk opsi saham dan menerbitkan APB Opinion No. 25, "Akuntansi untuk Saham yang Diterbitkan bagi Karyawan (Accounting for Stock Issued to Employees). Dua jenis rencana yang didefinisikan di dalam pernyataan ini:
non kompensasi (non compensatory) dan kompensasi (compensatory). Rencana opsi saham non kompensasi (non compensatory stock option plan) didefinisikan sebagai salah satu yang tidak dirancang menjadi metode kompensasi, tetapi lebih sebagai sumber modal tambahan atau kepemilikan yang lebih luas di antara para karyawan. Empat karakteristik penting dari rencana nonkompensasi telah diidentifikasi :
(1) partisipasi dari semua karyawan penuh waktu (full-time),
(2) penawaran saham berdasarkan kesetaraan atau sebagai persentase gaji yang seragam untuk semua karyawan,
(3) waktu yang terbatas bagi pelaksanaan opsi, dan
(4) diskonto dari harga pasar yang tidak akan berbeda dari penawaran yang wajar kepada pemegang saham.
Pelaporan Opsi Saham Berdasarkan FASB ASC 718
Pedoman akuntansi untuk opsi saham yang saat ini dimuat di FASB ASC 718 memiliki sejarah yang panjang dan evolusioner. Selama
tahun 1984, FASB mengajak untuk memberikan respons atas masalah opsi saharu, dan di antara waktu itu dan tahun 1988, FASB membahas permasalahan tersebut. Namun, meskipun Dewan awalnya mencapai kesepakatan bahwa opsi saham adalah bentuk kompensasi karyawan, tetapi tidak dapat menyepakati cara memperhitungkan biayanya.
Pada tahun 1992, FASB kembali membahas permasalahan ini dan pada tahun 1993 menerbitkan draf eksposur yang menegaskan kembali posisi Dewan bahwa opsi saham merupakan kompensasi karyawan yang harus diperkirakan pada nilai wajar.
Waran
Waran adalah sertifikat yang memungkinkan para pemegangnya memperoleh bagian saham pada harga tertentu dalam periode yang ditentukan pula. Sertifikat ini umumnya diterbitkan dengan salah satu dari dua kondisi berikut ini :
● Sebagai bukti dari hak meminta didahulukan (preemptive right) para pemegang saham saat ini untuk membeli tambahan bagian saham biasa dari emisi saham baru yang sesuai dengan persentase kepemilikannya saat ini.
● Sebagai dorongan yang awalnya melekat pada utang atau saham preferen untuk meningkatkan kemampuan pasar atas sekuritas- sekuritas ini.
SALDO LABA
Saldo laba (retained earnings) mereprensentasikan akumulasi laba neto korporasi yang belum didistribusikan sebagai dividen.
Selain itu juga harus dicatat bahwa akumulasi saldo laba tidak selalu berarti bahwa korporasi memiliki kas yang tersedia untuk membayar dividen. Akumulasi laba memungkinkan sejumlah korporasi untuk membagikan dividen; dana kas aktual untuk membayar dividen ini harus tersedia atau diperoleh dari
sumber- sumber lain.
Pemecahan Saham
Suatu prosedur yang agak mirip dengan dividen saham, tetapi memiliki tujuan yang berbeda adalah pemecahan saham (stock split). Metode pembelian dan penjualan saham yang paling ekonomis di pasar
saham adalah dalam bentuk blok yang terdiri atas 100 lembar saham, dan praktik ini memengaruhi daya jual saham tersebut. Semakin tinggi harga masing-masing lembar saham, semakin sedikit jumlah orang yang dapat membeli saham dalam bentuk blok yang terdiri atas 100 lembar saham tersebut.
Saham Treasuri
Modal dapat dikurangi dengan melakukan pembelian kembali secara resmi dan membatalkan jumlah lembar saham yang beredar; namun, korporasi dapat mengurangi modal secara informal dengan mengakuisisi saham di pasar terbuka tanpa membatalkannya. Saham yang dibeli kembali ini disebut sebagai saham treasuri (treasury stock). Perolehan kembali
saham yang dimiliki perusahaan sendiri dapat mengurangi aset dan ekuitas pemegang saham, serta menghasilkan pembatasan hukum atas saldo laba. Jumlah lembar saham yang dibeli
kembali biasanya dibatasi oleh besarnya saldo laba perusahaan.
Penghasilan Komprehensif Lainnya
Komponen komponen yang dicatat sebagai penghasilan
komprehensif lainnya timbul dari peristiwa-peristiwa yang tidak berhubungan dengan emisi saham atau operasi perusahaan yang diarahkan memperoleh laba normal. Komponen-
komponen yang dihasilkan dari kebutuhan untuk mengakui aset-aset atau perubahan nilai komponen-komponen laporan posisi keuangan lainnya yang telah dikecualikan dari
komponen-komponen pendapatan oleh lembaga yang berwenang.
Kuasi-Reorganisasi
Korporasi yang mengalami kerugian dalam periode waktu yang lama mungkin merasa kesulitan untuk menarik modal baru. Hal ini berarti pemegang utang dan pemegang saham ingin menerima imbal hasil atas investasi yang dilakukannya, tetapi periode operasi yang tidak menguntungkan dapat membatasi kemampuan korporasi untuk menawarkan pembayaran bunga dan dividen. Hal ini terutama berlaku untuk pemegang saham yang tidak dapat menerima dividen kecuali jika terdapat nilai saldo laba yang positif. kemudian berikut ini adalah langkah-langkah dalam kuasi-reorganisasi.● Aset diturunkan nilainya sesuai dengan nilai pasar wajarnya terhadap saldo laba atau tambahan modal disetor.
● Defisit saldo laba dihilangkan terhadap tambahan modal disetor atau modal resmi.
● Nilai saldo laba sama dengan nol ditetapkan, dan ketetapan ini dipertahankan sampai hal tersebut kehilangan signifikansinya (biasanya 5 sampai 10 tahun).
kepentingan Nonpengendali
Non pengendali adalah hak kepemilikan dalam total entitas dan harus dilaporkan sebagai komponen dari ekuitas pemilik, yang mana terkait hal ini FASB
menyepakatinya. Persyaratan pengukuran dan pelaporan secara khusus dari kepentingan
nonpengendali dan pembahasan lebih lanjut dari argumen-argumen teoretis untuk menyertakannya ke dalam ekuitas.
KERANGKA PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
Dalam "Kerangka untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (Framework for the Preparation and Presentation of Financial
Statements)," International Accounting Standards Committee (LASC) menunjukkan preferensi untuk teori kepemilikan ketika menyatakan,
"Ekuitas adalah kepentingan yang tersisa dalam aset perusahaan setelah dikurangi semua liabilitasnya." IASC kemudian menunjukkan bahwa ekuitas dapat disubklasifikasikan untuk mengungkapkan
jumlah yang dikontribusikan oleh pemegang saham, saldo laba, cadangan, dan penyesuaian pengelolaan modal.
IFRS No. 2
Tujuan IFRS No. 2, "Pembayaran Berbasis Saham (Share-Based Payment)"adalah menentukan pelaporan keuangan oleh entitas terkait pengaruh
transaksi pembayaran berbasis saham, termasuk beban-beban yang terkait dengan transaksi-transaksi, yang mana opsi saham (share options)
diberikan kepada karyawan. IFRS No. 2 menguraikan prinsip-prinsip
pengukuran dan persyaratan khusus bagi tiga jenis transaksi pembayaran berbasis saham:
● Transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan ekuitas, yung mana entitas menerima barang atau jasa sebagai ganti untuk instrumen-Instrumen ekuitas entitas (termasuk saham atau opsi saham).
● Transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan secara tunai, yang mana entitas memperoleh barang atau jasa dengan menimbulkan liabilitas kepada pemasuk barang atau jasa sebesar jumlah yang
didasarkan pada harga (atau nilai) saham entitas atau instrumen ekuitas lainnya dari entitas.
TERIMAKAS
IH