• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Ekuitas

N/A
N/A
Wisnu Azis Juoro

Academic year: 2024

Membagikan " Teori Ekuitas"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

EKUITAS

Nama Kelompok :

Aprilia Wulandari 20133100114

Wisnu Azis Juoro 20133100046

(2)

● Ekuitas adalah model resiko dasar perusahaan. modal

ekuitas tidak memiliki jaminan imbal hasil dan

pembayaran kembali yang tepat waktu atas investasi

modal. berdasarkan sudut pandang stabilitas perusahaan

dan eksposur terhadap risiko kebangkrutan, karakteristik

dasar dari modal ekuitas adalah bahwa modal bersifat

permanen dan dapat diperhitungkan untuk tetap

diinvestasikan pada saat baik maupun buruk.

(3)

TEORI EKUITAS

(4)

● TEORI KEPEMILIKAN

Menurut teori kepemilikan, perusahaan dimiliki oleh beberapa orang atau kelompok tertentu. Ahli teori kepemilikan memandang aset-aset perusahaan adalah milik dari para pemilik perusahaan dan setiap liabilitas perusahaan sebagai kewajiban pemilik. Konsekuensinya, pendapatan yang diterima oleh perusahaan segera meningkatkan kepentingan neto pemilik di perusahaan.

Demikian juga halnya dengan semua beban yang dikeluarkan oleh perusahaan segera mengurangi hak kepemilikan itu di perusahaan.

● TEORI ENTITAS

Dari sudut pandang akuntansi, teori entitas dapat dinyatakan dengan:

(ASET=EKUITAS)

Inti dari teori entitas adalah bahwa para kreditur, serta pemegang saham memberikan kontribusi sumber daya kepada perusahaan, dan perusahaan ada sebagai entitas yang terpisah. Aset dan liabilitas adalah milik perusahaan, bukan milik pemiliknya. Ketika pendapatan diterima, itu menjadi milik entitas, dan ketika beban dikeluarkan, itu menjadi kewajiban entitas. Setiap laba menjadi milik entitas dan akan ditambahkan ke pemegang saham hanya saat deviden diumumkan.

(5)

PENDEKATAN

TEORITIS LAINNYA

(6)

TEORI DANA

Teori dana dinyatakan dengan persamaan berikut:

(ASET= PEMBATASAN ASET)

Teori ini menjelaskan pelaporan keuangan suatu organisasi dalam tiga karakteristik:

1. Dana. Bidang perhatian yang ditentukan dengan jumlah aktivitas dan operasi yang mengelilingi setiap rangkaian catatan akuntansi yang mana serangkaian akun penyeimbangnya sendiri dibuat.

2. Aset. Pelayanan dan potensi ekonomi.

3. Pembatasan. Keterbatasan penggunaan aset.

(7)

TEORI PENGENDALI

Akuntansi pertanggungjawaban konsisten dengan teori

pengendali. akuntansi pertanggungjawaban

mengidentifikasi pendapat dan biaya yang berada di

bawah kendali berbagai pihak yang disebut pengendali

dalam organisasi, serta laporan keuangan organisasi

disusun untuk menyoroti kontribusi setiap tingkat

pengendalian terhadap laba perusahaan.

(8)

TEORI BADAN USAHA

Menurut teori badan usaha, unit-unit bisnis, terutama yang terdaftar di bursa saham nasional atau regional, dipandang sebagai lembaga sosial yang terdiri atas kontributor-kontributor model yang memiliki “Tujuan atau tujuan yang sama dan sampai batas tertentu peranan tindakan bersama"

Manajemen dalam kerangka ini pada dasarnya mempertahankan hubungan jangka panjang dengan pemilik dan pemilik bertanggung jawab utama yakni:

1. Distribusi deviden yang memadai

2. Pemberian persyaratan yang ramah bagi

karyawan, konsumen, dan unit pemerintah.

(9)

TEORI EKUITAS RESIDUAL

Staubus mendefinisikan "Ekuitas residual sebagai kepentingan yang merata atas aset-aset organisasi yang akan menyerap pengaruh pada aset-aset tersebut dari setiap peristiwa ekonomi yang tidak disetujui oleh pihak-pihak yang berkepentingan"

Teori ekuitas residual dirumuskan sebagai berikut:

ASET- EKUITAS TERTENTU= EKUITAS RESIDUAL

Dengan pendekatan ini, aset yang tersisa setelah

dikurangi klaim dari pemegang ekuitas tertentu

akan menjadi milik dari pemilik yang tersisa.

(10)

DEFINISI

EKUITAS

(11)

● SFAC No.6 Mendefinisikan ekuitas sebagai kepentingan yang tersisa. SFAC No.6 karakteristik yang membedakan diantara liabilitas dan ekuitas adalah bahwa ekuitas tidak mewajibkan entitas untuk mentransfer sumber daya atau menyediakan layanan di masa depan. tidak ada kewajiban untuk mendistribusikan sumber daya ke pemegang ekuitas sampai hal tersebut dinyatakan oleh dewan direksi atau kecuali jika entitas tersebut dilikuidasi.

● Persamaan yang menggambarkan hubungan diantara elemen-elemen laporan keuangan dapat dinyatakan sebagai berikut:

● ( ASET- EKUITAS= LIABILITAS)

(12)

PERBEDAAN

ANTARA UTANG

DAN EKUITAS

(13)

● Hubungan diantara utang jangka panjang perusahaan dengan ekuitasnya nilai relevan karena rasio ini secara langsung berkaitan dengan resiko yang terkait dengan aktivitas investasi di dalam saham perusahaan. Ketika rasio utang terhadap ekuitas perusahaan meningkat maka persepsi pasar terhadap risiko berinvestasi di dalam saham perusahaan juga akan meningkat.

● Tingkat utang perusahaan dapat diukur dengan

membandingkan liabilitas dengan aset dan ekuitasnya

karena rasio utang terhadap asap dan rasio utang terhadap

ekuitas adalah matrik yang digunakan dalam analisis.

(14)

EKUITAS

PELAPORAN

(15)

● Aktivitas ekonomi di Amerika Serikat dilakukan dalam tiga bentuk utama organisasi bisnis:kepemilikan perseorangan, kemitraan, dan korporasi. meskipun jumlah kepemilikan perorangan jauh melebihi jumlah kemitraan dan korporasi di Amerika Serikat, jumlah aktivitas ekonomi yang terbesar dilakukan oleh korporasi. fenomena ini karena diefisiensi sistem produksi dan distribusi perusahaan.

● Beberapa keuntungan diperoleh dari bentuk korporasi berikut diantaranya:

1. Liabilitas yang terbatas 2. Kontinuitas

3. Likuiditas investasi

4. Berbagai hak kepemilikan.

(16)

MODAL DISETOR

Undang-undang negara bagian biasanya mewajibkan modal resmi untuk dilaporkan secara terpisah dari seluruh jumlah yang diinvestasikan.

akibatnya hak kepemilikan diklasifikasikan sebagai

modal saham atau tambahan modal disetor yang

melebihi nilai pari. klasifikasi tambahan modal

disetor mencakup seluruh jumlah yang semula

diterima untuk bagian saham yang melebihi nilai

pari atau nilai yang tertera.

(17)

PESANAN SAHAM

Korporasi-korporasi besar seringkali menjual seluruh emisi sahamnya pada kelompok penasihat investasi atau penjamin emisi, yang kemudian berupaya menjual kembali saham tersebut ke publik. Ketika korporasi menjual bagian saham langsung ke individu-individu, maka hal itu adalah praktik umum bagi individu-individu untuk melakukan kontrak dengan pembeli saham secara angsuran. Orang-orang ini yang disebut pelanggan, biasanya menerima hak kepemilikan ketika mereka melakukan kontrak untuk membeli saham berdasarkan pesanan, tetapi tidak benar-benar menerima saham apapun sampai perusahaan telah menerima pembayaran untuk semua saham yang dipesan.

(18)

KARAKTERISTIK KHUSUS

saham biasa dapat memuat sejumlah karakteriaik yang memungkinkan

● pemegang sekuritus ini menjadi pemegang saham hiasa.

● korporasi mendapatkan Armbali sekuritas ini, atau

● tingkat imbal hasil atau sekuritas yang berfluktuasi

Karakteristik karakteristik yang dimaksud adalah hak

konversi, hak belt, hak kumulatif.

(19)

Konversi

Fitur konversi disertakan pada ensisi saham preferen untuk membuatnya lebih menarik bagi calon Investor.

Biasanya, fitur konversi dilampirkan untuk

memungkinkan korporat menjual saham preferennya pada tingkat dividen yang relatif lebih rendah dari pada yang ditemukan pada sekuritas lain dengan tingkat

risiko yang sama. Tingkat konversi biasanya ditetapkan

di atas hubungan saat ini dari nilai pasar saham biasa

dengan nilai pasar saham preferen konvertibel

(20)

Hak Beli

Hak beli memungkinkan korporasi untuk memperoleh kembali saham preferen pada jumlah yang telah

ditentukan sebelumnya. Korporasi menyertakan hak

beli pada sekuritas karena kondisi mesa depan yang

tidak pasti. Kondisi saat ini menentukan imbal hasil

atas investasi yang akan menarik bagi calon investor,

tetapi kondisinya mungkin berubah, sehingga korporasi

dapat menawarkan tingkat imbul hasil atas investasi

yang lebih rendah di masa depan.

(21)

Hak Kumulatif

Pemegang saham preferen biasanya memiliki preferensi saat berkaitan dengan dividen. Hal ini berarti tidak ada dividen dari saham biasa yang dapat dibayarkan dalam satu tahun sampai semua dividen dari saham preferen untuk tahun yang sama

telah dibayarkan. Biasanya, korporasi juga menyertakan proteksi tambahan untuk pemegang saham preferen dalam bentuk hak kumulatif Hak ini menyatakan bahwa jika semua atau sebagian dari dividen poderen yang ditetapkan tidak dibayarkan dalam satu tahun, bagian yang belum dibayarkan akan diakumulasikan dan harus dibayarkan pada tahun-tahun berikutnya sebelum dividen dapat dibayarkan ke pemegang saham biasa.

(22)

Hak Penebusan

Hak penebusan menunjukkan bahwa pemegang saham dapat menukarkan saham preferen dengan uang tunai di masa depan. Hak penebusan dapat mencantumkan tanggal jatuh tempo yang bersifat wajib atau dapat menentukan harga penebusan.

Dengan demikian, instrumen keuangan

menambahkan kewajiban untuk mentransfer aset

dan akan memenuhi definisi liahilitas dari pada

ekuitas.

(23)

Akuntansi untuk Rencana Opsi Saham Berdasarkan APB Opinion No. 25

ada tahun 1972, Accounting Principles Board meninjau permasalahan akuntansi untuk opsi saham dan menerbitkan APB Opinion No. 25, "Akuntansi untuk Saham yang Diterbitkan bagi Karyawan (Accounting for Stock Issued to Employees). Dua jenis rencana yang didefinisikan di dalam pernyataan ini:

non kompensasi (non compensatory) dan kompensasi (compensatory). Rencana opsi saham non kompensasi (non compensatory stock option plan) didefinisikan sebagai salah satu yang tidak dirancang menjadi metode kompensasi, tetapi lebih sebagai sumber modal tambahan atau kepemilikan yang lebih luas di antara para karyawan. Empat karakteristik penting dari rencana nonkompensasi telah diidentifikasi :

(1) partisipasi dari semua karyawan penuh waktu (full-time),

(2) penawaran saham berdasarkan kesetaraan atau sebagai persentase gaji yang seragam untuk semua karyawan,

(3) waktu yang terbatas bagi pelaksanaan opsi, dan

(4) diskonto dari harga pasar yang tidak akan berbeda dari penawaran yang wajar kepada pemegang saham.

(24)

Pelaporan Opsi Saham Berdasarkan FASB ASC 718

Pedoman akuntansi untuk opsi saham yang saat ini dimuat di FASB ASC 718 memiliki sejarah yang panjang dan evolusioner. Selama

tahun 1984, FASB mengajak untuk memberikan respons atas masalah opsi saharu, dan di antara waktu itu dan tahun 1988, FASB membahas permasalahan tersebut. Namun, meskipun Dewan awalnya mencapai kesepakatan bahwa opsi saham adalah bentuk kompensasi karyawan, tetapi tidak dapat menyepakati cara memperhitungkan biayanya.

Pada tahun 1992, FASB kembali membahas permasalahan ini dan pada tahun 1993 menerbitkan draf eksposur yang menegaskan kembali posisi Dewan bahwa opsi saham merupakan kompensasi karyawan yang harus diperkirakan pada nilai wajar.

(25)

Waran

Waran adalah sertifikat yang memungkinkan para pemegangnya memperoleh bagian saham pada harga tertentu dalam periode yang ditentukan pula. Sertifikat ini umumnya diterbitkan dengan salah satu dari dua kondisi berikut ini :

● Sebagai bukti dari hak meminta didahulukan (preemptive right) para pemegang saham saat ini untuk membeli tambahan bagian saham biasa dari emisi saham baru yang sesuai dengan persentase kepemilikannya saat ini.

● Sebagai dorongan yang awalnya melekat pada utang atau saham preferen untuk meningkatkan kemampuan pasar atas sekuritas- sekuritas ini.

(26)

SALDO LABA

Saldo laba (retained earnings) mereprensentasikan akumulasi laba neto korporasi yang belum didistribusikan sebagai dividen.

Selain itu juga harus dicatat bahwa akumulasi saldo laba tidak selalu berarti bahwa korporasi memiliki kas yang tersedia untuk membayar dividen. Akumulasi laba memungkinkan sejumlah korporasi untuk membagikan dividen; dana kas aktual untuk membayar dividen ini harus tersedia atau diperoleh dari

sumber- sumber lain.

(27)

Pemecahan Saham

Suatu prosedur yang agak mirip dengan dividen saham, tetapi memiliki tujuan yang berbeda adalah pemecahan saham (stock split). Metode pembelian dan penjualan saham yang paling ekonomis di pasar

saham adalah dalam bentuk blok yang terdiri atas 100 lembar saham, dan praktik ini memengaruhi daya jual saham tersebut. Semakin tinggi harga masing-masing lembar saham, semakin sedikit jumlah orang yang dapat membeli saham dalam bentuk blok yang terdiri atas 100 lembar saham tersebut.

(28)

Saham Treasuri

Modal dapat dikurangi dengan melakukan pembelian kembali secara resmi dan membatalkan jumlah lembar saham yang beredar; namun, korporasi dapat mengurangi modal secara informal dengan mengakuisisi saham di pasar terbuka tanpa membatalkannya. Saham yang dibeli kembali ini disebut sebagai saham treasuri (treasury stock). Perolehan kembali

saham yang dimiliki perusahaan sendiri dapat mengurangi aset dan ekuitas pemegang saham, serta menghasilkan pembatasan hukum atas saldo laba. Jumlah lembar saham yang dibeli

kembali biasanya dibatasi oleh besarnya saldo laba perusahaan.

(29)

Penghasilan Komprehensif Lainnya

Komponen komponen yang dicatat sebagai penghasilan

komprehensif lainnya timbul dari peristiwa-peristiwa yang tidak berhubungan dengan emisi saham atau operasi perusahaan yang diarahkan memperoleh laba normal. Komponen-

komponen yang dihasilkan dari kebutuhan untuk mengakui aset-aset atau perubahan nilai komponen-komponen laporan posisi keuangan lainnya yang telah dikecualikan dari

komponen-komponen pendapatan oleh lembaga yang berwenang.

(30)

Kuasi-Reorganisasi

Korporasi yang mengalami kerugian dalam periode waktu yang lama mungkin merasa kesulitan untuk menarik modal baru. Hal ini berarti pemegang utang dan pemegang saham ingin menerima imbal hasil atas investasi yang dilakukannya, tetapi periode operasi yang tidak menguntungkan dapat membatasi kemampuan korporasi untuk menawarkan pembayaran bunga dan dividen. Hal ini terutama berlaku untuk pemegang saham yang tidak dapat menerima dividen kecuali jika terdapat nilai saldo laba yang positif. kemudian berikut ini adalah langkah-langkah dalam kuasi-reorganisasi.

● Aset diturunkan nilainya sesuai dengan nilai pasar wajarnya terhadap saldo laba atau tambahan modal disetor.

● Defisit saldo laba dihilangkan terhadap tambahan modal disetor atau modal resmi.

● Nilai saldo laba sama dengan nol ditetapkan, dan ketetapan ini dipertahankan sampai hal tersebut kehilangan signifikansinya (biasanya 5 sampai 10 tahun).

(31)

kepentingan Nonpengendali

Non pengendali adalah hak kepemilikan dalam total entitas dan harus dilaporkan sebagai komponen dari ekuitas pemilik, yang mana terkait hal ini FASB

menyepakatinya. Persyaratan pengukuran dan pelaporan secara khusus dari kepentingan

nonpengendali dan pembahasan lebih lanjut dari argumen-argumen teoretis untuk menyertakannya ke dalam ekuitas.

(32)

KERANGKA PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

Dalam "Kerangka untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (Framework for the Preparation and Presentation of Financial

Statements)," International Accounting Standards Committee (LASC) menunjukkan preferensi untuk teori kepemilikan ketika menyatakan,

"Ekuitas adalah kepentingan yang tersisa dalam aset perusahaan setelah dikurangi semua liabilitasnya." IASC kemudian menunjukkan bahwa ekuitas dapat disubklasifikasikan untuk mengungkapkan

jumlah yang dikontribusikan oleh pemegang saham, saldo laba, cadangan, dan penyesuaian pengelolaan modal.

(33)

IFRS No. 2

Tujuan IFRS No. 2, "Pembayaran Berbasis Saham (Share-Based Payment)"

adalah menentukan pelaporan keuangan oleh entitas terkait pengaruh

transaksi pembayaran berbasis saham, termasuk beban-beban yang terkait dengan transaksi-transaksi, yang mana opsi saham (share options)

diberikan kepada karyawan. IFRS No. 2 menguraikan prinsip-prinsip

pengukuran dan persyaratan khusus bagi tiga jenis transaksi pembayaran berbasis saham:

● Transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan ekuitas, yung mana entitas menerima barang atau jasa sebagai ganti untuk instrumen-Instrumen ekuitas entitas (termasuk saham atau opsi saham).

● Transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan secara tunai, yang mana entitas memperoleh barang atau jasa dengan menimbulkan liabilitas kepada pemasuk barang atau jasa sebesar jumlah yang

didasarkan pada harga (atau nilai) saham entitas atau instrumen ekuitas lainnya dari entitas.

(34)

TERIMAKAS

IH

Referensi

Dokumen terkait

Variabel Independen : Profitabilitas, resiko keuangan, nilai perusahaan, kepemilikan manajerial, dan dividend payout ratio Kepemilikan manajerial berpengaruh positif

Perumusan model pengaruh kegiatan program CSR terhadap kinerja merek, ekuitas merek industri dan reputasi perusahaan untuk memahami dampak nyata dari kegiatan CSR

Hasil analisis regresi adalah environmental disclosure berpengaruh terhadap biaya ekuitas, kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap biaya ekuitas,

Dalam penelitian ini, model keseimbangan teori keagenan tidak terjadi pada pengaruh kebijakan dividen terhadap kepemilikan manajerial dalam perusahaan sektor

Dokumen ini membahas tentang teori yang digunakan dalam analisis kolom

Dokumen ini membahas konsep manajemen kas dalam suatu perusahaan, bao gồm định nghĩa, motif kepemilikan, manfaat, faktor yang memengaruhi, model manajemen, dan pengendalian

Dokumen ini membahas teori ekonomi dalam pengembangan hukum

Teori Kepemilikan ● Dengan munculnya perusahaan, teori kepemilikan terbukti tidak memadai sebagai dasar untuk menjelaskan akuntansi pada perusahaan q Dikembangkan ketika bisnis masih