• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI EVOLUSI DAN KEBENARANNYA

N/A
N/A
felisianus danil

Academic year: 2024

Membagikan "TEORI EVOLUSI DAN KEBENARANNYA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI EVOLUSI DAN KEBENARANNYA

DISUSUN

Oleh :

NAMA : ULFA NURUL IZZAH NPM : 2102020014

PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ALMUSLIM

2021

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Evolusi dan Kebenarannya”. Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas kuliah serta untuk melatih kemampuan mahasiswa.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah in dapat diselesaikan sesuai waktunya. Kami merasa bahan ajar ini masih banyak kekurangan dalam penyusunannya. Sehingga kami merasa perlu adanya saran dan masukan yang membangun dalam usaha memperbaiki lebih benar.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Matangglumpang Dua, September 2021

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI ...iii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...3

C. Tujuan Penulisan...3

BAB II PEMBAHASAN...4

A. Pengertian Evolusi...4

B. Teori Evolusi...4

C. Perbandingan Teori Evolusi Lamarck, Weismann Dan Darwin...8

D. Bukti-Bukti Terjadinya Evolusi...9

BAB III PENUTUP ...17

A. Kesimpulan ...17

B. Saran...17

DAFTAR PUSTAKA ...18

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Evolusi merupakan perubahan biologis yang dialami mahluk hidup seiring berjalannya waktu. Ada banyak sekali bukti dari banyak sumber independen mendukung keberadaan evolusi, yang tidak bertentangan dengan keyakinan agama atau keyakinan kepada Tuhan. Ilmuan menggunakan teori evolusi untuk menjawab pertanyaan seperti: "Mengapa ada banyak sekali jenis tanaman dan spesies hewan?" Dan "Bagaimana bisa kesamaan diantara spesies dapat dijelaskan?" .

Selama lebih dari seratus tahun, argumen pro dan kontra terhadap teori evolusi telah diteliti dan diperdebatkan. Benarkah evolusi itu ada? Apa buktinya kalau evolusi itu ada? Untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan pendekatan terhadap kenyataan / fakta yang ada di sekitar kita. Bagi para spesialis di bidang biologi dan disiplin ilmu lain yang terkait, mungkin pertanyaan tersebut sudah terjawab. Akan tetapi, bagaimana bagi kelompok lain yang tidak memiliki kesempatan untuk mengikuti jalannya perkembangan teori evolusi? .

Pernahkah kita berpikir, siapakah nenek moyang kita? Dari berbagai proses pengamatan, bukti yang ada, dan penelitian yang dilakukan para ahli, akhirnya muncul suatu teori evolusi. Berdasarkan data atau indikasi yang ada, makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) telah menghuni bumi jutaan tahun yang lampau. Jenis-jenis yang hidup di masa lampau tersebut berbeda dengan jenis yang hidup pada masa sekarang ini. Bahkan beberapa jenis hewan dan tumbuhan purba saat ini telah punah, tinggal fosilnya saja.

Kata evolusi mungkin tidak asing lagi di telinga kita semua sebab,mendengar evolusi maka kita akan,mengingat Charles Darwin. Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan

(5)

menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme.

Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi 3 proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Evolusi didorong oleh 2 mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan variasi genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.

Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam. Sementara itu, hanyutan genetic merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi.

Variasi genetic dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sipat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi. Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme.

Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru.

Sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.

(6)

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Pengertian Evolusi?

2. Apa Yang dimaksud Teori Evolusi?

3. Bagaimana Perbandingan Teori Evolusi Lamarck, Weismann, Dan Darwin?

4. Apa Saja Bukti-Bukti Terjadinya Evolusi?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Pengertian Evolusi 2. Untuk Mengetahui Teori Evolusi

3. Untuk Mengetahui Perbandingan Teori Evolusi Lamarck, Weismann, Dan Darwin

4. Untuk Mengetahui Bukti-Bukti Terjadinya Evolusi

(7)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Evolusi

Evolusi adalah suatu perubahan pada makhluk hidup yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang lama sehingga terbentuk spesies baru.

Sedangkan, berdasarkan ilmu biologi, evolusi merupakan cabang biologi yang mempelajari sejarah asal-usul makhluk hidup dan keterkaitan genetik antara makhluk hidup satu dengan yang lain.

Evolusi biologi mencakup dua peristiwa, yaitu:

1. evolusi anorganik merupakan evolusi mengenai asal-usul makhluk hidup yang ada di muka bumi, berdasarkan fakta dan penalaran teoritis;

2. evolusi organik (evolusi biologis) merupakan evolusi filogenetis, yaitu mengenai asal-usul spesies dan hubungan kekerabatannya.

B. Teori Evolusi

Banyak penjelasan mengenai teori evolusi yang dikemukakan oleh para ahli biologi, baik pada masa sebelum teori evolusi darwin maupun pada masa sesudah teori evolusi Darwin. Teori-teori tersebut sebagai berikut:

1. Teori Evolusi Sebelum Darwin

Sejak abad ke-6 sebelum Masehi, banyak ahli yang telah berusaha mengemukakan pendapatnya tentang asal usul berbagai jenis makhluk hidup yang ada di dunia dan banyak ahli yang pendapatnya kemudian menjadi fondasi dalam teori evolusi. Teori mengenai adanya evolusi yang dikemukakan oleh para ahli sebelum munculnya teori evolusi adalah sebagai berikut.

a) Teori Fixisme

Diyakini oleh para pemikir pada masa-masa terdahulu. Teori ini meyakini adanya eaneka ragam spesies makhluk yang bersifat independen, artinya manusia berasal dari manusia dan seluruh binatang yang lain juga berasal dari spesies mereka masing-masing.

(8)

b) Teori Transformisme

Beranggapan bahwa penciptaan spesies-spesies yang ada sekarang ini berasal dari makhluk dan spesies-spesies yang berbeda. Para ilmuwan berkeyakinan bahwa teori evolusi alam natural paling tidak sesuai dengan masa para filosof Yunani. Sebagai contoh, Heraclitus meyakini bahwa segala sesuatu senantiasa mengalami proses dan evolusi. Jika manusia memiliki bentuk seperti yang dapat kita lihat sekarang ini sejak dari permulaan, niscaya ia tidak akan dapat bertahan hidup.

c) Teori Katastropisme

Merupakan paham tentang keanekaragaman makhluk hidup dihasilkan oleh nenek moyang yang umum, dan muncul atau punahnya makhluk hidup disebabkan oleh bencana alam. Teori ini dikenalkan oleh George Cuvier (1796-1832), seorang ahli Palentologi (ilmu fosil). Alasan Cuvier adalah karena ia mengamati stiap sedimen bebatuan kuno yang ia temukan mengandung beberapa jenis hewan dan tumbuhan yang berbeda. Karena itu, ia berpikir bahwa sedimen mewakili tiap masa atau waktu evolusi.

Tiap sedimen yang mengandung jenis-jenis organisme hidup dan mati karena bencana.Ia berkeyakinan bahwa makhluk hidup muncul selama masa yang beranekaragam dalam tataran geologis. Teori ini dalam ilmu geologi dikenal dengan nama Catastrophisme; yaitu evolusi besar di permukaan bumi. Ia mengingkari jenis hubungan kefamilian antara makhluk hidup yang hidup pada masa kini dengan makhluk hidup yang pernah hidup.

d) Teori Kresionisme

Merupakan teori tentang penciptaan yang terjadi dalam sekali waktu kehidupan sekaligus lengkap, kemudian selesai dan taka da lagi evolusi atau prubahan. Paham ini dianut berdasar keyakinan agama juga berdasarkan keterangan Aristoteles (hidup pada masa 300 SM). Teori Kreasionisme dianggap tidak valid karena kenyatannya banyak spesies yang hidupnya tidak sekaligus ada pada satu zaman. Misalnya, masa hidup dinosaurus tidak bersamaan dengan masa hidup manusia.

(9)

e) Teori Gradualisme

Dikemukakan oleh ahli geologi Swedia bernama James Hutton (1795).

Paham tersebut menyatakan bahwa perubahan geologis berlangsung pelan- pelan tetapi pasti. Teori ini tidak mampu dijelaskan dengan mekanisme yang meyakinkan.

f) Teori Uiformitarianisme

Dinyatakan oleh Charles Lyell (1797-1875). Paham ini meyatakan bahwa proses-proses geologis ternyata menuruti pola yang seragam sehingga kecepata dan pengaruh perubahan selalu seimbang dalam kurun waktu.

Misalnya, terbentuknya gunung selalu diimbangi dengan erosi gunung.

Teori ini tidak dapat menjelaskan kejadian terbentuknya spesies.

2. Pencetus Teori Evolusi

a) Aristoteles (384 – 322 SM)

Aristoteles adalah seorang filosof yang berasal dari Yunani, yang mencetuskan teori evolusi. Ia mengatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan metafisika alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana kebentuk yang lebih kompleks.

b) Anaximander (500 SM)

Filsuf yunani ini sering disebut sebagai evolusionis pertama. Anaximander memercayai bahwa manusia berevolusi dari makhluk akuatik mirip ikan yang pindah ke darat.

c) Empedocles (495-435 SM)

Empedocles adalah seorang filsuf yunani yang menyatakan bahwa kehidupan muncul dari lumpur dan tumbuhan kemudian berubah menjadi hewan. Menurut Ia, makhluk-makhluk pertama memiliki bentuk seperti monster. Bentuk-bentuk ini berubah dan makhluk-makhluk yang memiliki bentuk paling baik bertahan hidup. Pemikiran empedocles ini adalah bentuk dari seleksi alam yang merupakan mekanisme penting dalam evolusi.

(10)

d) Georges louis leclarc de Buffon (1707-1788)

Adalah naturalis pertama di era modern yang mengembangkan konsep mengenai bentuk-bentuk kehidupan berevolusi. Buffon berpendapat bahwa variasi-variasi yang terjadi karena pengaruh alam sekitar diwariskan sehingga terjadi penimbunan variasi. Berdasarkan studi fosil, naturalis berkebangsaan Perancis ini mengemukakan bahwa umur bumi kemungkinan lebih tua dari 6000 tahun. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kemungkinan fosil merupakan bentuk purba dari spesies yang ada sekarang.

e) Erasmus Darwin (1731-1802)

Erasmus Darwin adalah kakek dari Charles Darwin.Ia menulis prosa berjudul Zoonomia yang menentang teori evolusi versi Lamarck. Namun, tulisannya ini dianggap kurang ilmiah. Teorinya adalah bahwa evolusi terjadi karena bagian fungsional terhadap stimulasi adalah diwariskan.

f) Sir Charles Lyell (1797-1875)

Lyell adalah seorang ahli geologi skotlandia yang berpendapat bahwa permukaan bumi terbentuk melalui proses bertahap dalam jangka waktu yang lama. Pendapatnya ini bertentangan dengan pendapat kebanyakan pada waktu itu yang menganggap bumi masih berusia muda. Lyell menerbitkan teorinya dalam buku Principles Of Geology. Hasil karyanya ini memengaruhi pemikiran Charles Darwin dan Lyell menjadi salah satu pendukung Darwin di kemudian hari.

g) Jean Baptise de Lamarck (1744-1829)

Lamarck ialah seorang ahli biologi prancis yang menjelaskan evolusi berdasarkan suatu gagasan bahwa perubahan pada suatu individu disebabkan oleh lingkungan dan bersifat diturunkan; disebut teori Lamarckisme.

(11)

h) Charles Robert Darwin (1809-1882)

Darwin adalah seorang peminat ilmu alam dari inggris. Teori Evolusi Darwin tidak muncul begitu saja, namun berdasarkan hasil perjalanannya dengan kapal Beagle ke kepulauan Galapagos dan studi terhadap berbagai disiplin ilmu.

C. Perbandingan Teori Evolusi Lamarck, Weismann dan Darwin Teori Evolusi Lamarck Vs Teori Evolusi Darwin

Teori Evolusi Lamarck berisi dua gagasan utama, yaitu:

1. Gagasan use and disuse (digunakan dan tidak digunakan)

Bagian tubuh yang digunakan secara intensif untuk menghadapi suatu lingkungan tertentu akan menjadi besar dan kuat. Sementara itu, bagian tubuh yang jarang digunakan akan mengalami kemunduran.

2. Sifat atau ciri-ciri dari lingkungan dapat diwariskan kepada keturunannya.

Contoh teori ini adalah evolusi pada jerapah berleher panjang. Menurut Lamarck, nenek moyang jerapah sebenarnya berleher pendek. Jerapah yang berleher pendek menjulurkan lehernya untuk mencapai makanannya pada daun- daun cabang pohon yang tinggi. Oleh karena itu, leher jerapah menjadi panjang.

Sifat leher jerapah yang panjang tersebut akan diwariskan pada keturunannya.

Dengan demikian, semua jerapah berleher panjang. Sebaliknya, menurut Darwin, evolusi terjadi melalui seleksi alam dengan adanya adaptasi makhluk hidup.

Darwin berpendapat bahwa nenek moyang jerapah terdiri atas jerapah yang berleher panjang dan jerapah berleher pendek. Karena makanan jerapah adalah daun-daunan di pohon yang tinggi, maka hanya jerapah berleher panjang yang dapat menjangkaunya. Jerapah berleher pendek tidak dapat menjangkau daun- daun di pohon yang tinggi tersebut sehingga kekurangan makanan dan akhirnya mati.

(12)

Teori Darwin Vs Teori Weismann

Sebenarnya, Weismann tidak menentang pandangan Darwin, tetapi lebih menjelaskan pandangan Darwin mengenai seleksi alam. Weismann berpendapat bahwa perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada keturunannya. Evolusi menyangkut bagaimana pewarisan gengen melalui sel-sel kelamin, artinya evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika. Sifat leher panjang atau pendek jerapah dikendalikan oleh gen. Gen untuk leher panjang bersifat dominan. Sedangkan, gen untuk leher pendek adalah resesif. Karena jerapah berleher pendek tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan, maka jerapah ini akan punah.

Teori Evolusi Lamarck Vs Teori Evolusi Weismann

Lamarck berpendapat bahwa makhluk hidup beradaptasi terhadap lingkungannya melalui perubahan pada organ tubuhnya. Kemudian, sifat atau fungsi organ tersebut diwariskan kepada keturunannya. Menurut Lamarck, nenek moyang menjangan tidak bertanduk. Namun, dikarenakan sering mengadu kepala, maka tanduk tumbuh di kepala menjangan. Teori Lamarck ditentang oleh Weismann. Weismann berpendapat bahwa perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya. Weismann membuktikan teorinya dengan mengawinkan dua ekor tikus yang masing-masing ekornya telah dipotong. Kemudian, anak-anak yang sudah dewasa dipotong ekornya dan dikawinkan dengan sesamanya. Hasilnya tetap anak-anak tikus yang berekor. Percobaan ini dilakukan hingga 21 generasi tikus dan hasilnya tetap sama.

D. Bukti-Bukti Terjadinya Evolusi

Evolusi dapat dilihat dari dua segi, yaitu sebagai proses historis dan cara bagaimana proses itu terjadi. Sebagai proses historis, evolusi telah dipastikan secara menyeluruh dan lengkap, sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang suatu kenyataan mengenai masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh

(13)

mata. Untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan pendekatan terhadap kenyataan yang ada. Kenyataan-kenyataan yang ada terus diinterprestasikan oleh para ahli dan dijadikan bahan bukti evolusi.

Para ahli menggunakan bukti-bukti sebagai petunjuk evolusi dengan tujuan akhir ingin mencari jawaban tentang fenomena alam, sebagaimana yang terdapat dalam buku “On The Origin Species” karya Charles Darwin. Sebenarnya rambu-rambu untuk mencari bukti telah ada dalam buku Darwin, sedangkan petunjuk adalah rambu-rambu untuk memperoleh bukti, dengan alasan bahwa pendekatan monodisipliner tidak dapat dijangkau atau dilihat dan fosil bukti tidak dapat dipakai bukti dan kurang kuat. Hal ini karena fosil merupakan benda mati yang sudah tidak utuh dan lengkap, sehingga interpretasi para ahli sangat dituntut ketajamannya. Apalagi perilaku organisme yang telah memfosil sulit sekali diinterpretasi.

Untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan pendekatan terhadap kenyataan/fakta yang ada di sekitar kita.

Walaupun dapat tidaknya kenyataan-kenyataan tersebut dijadikan bahan bukti adanya evolusi tergantung dari interpretasi para pakar yang bersangkutan.Beberapa petunjuk adanya evolusi, yaitu :

1. Peninggalan fosil di berbagai lapisan batuan bumi.

2. Anatomi perbandingan.

3. Adanya alat-alat tubuh yang tersisa.

4. Bukti biogeografi 5. Peristiwa domestikasi.

6. Perbandingan fisiologi.

7. Embriologi perbandingan.

8. Variasi antar individu dalam satu keturunan.

9. Perbandingan genetik.

10. Petunjuk secara biokimia.

11. Bukti molekuler.

(14)

Evolusi dapat diketahui dan dijelaskan melalui fakta sebagai petunjuk. Ada beberapa fakta yang dapat digunakan sebagai petunjuk evolusi, antara lain seperti berikut.

a. Anatomi perbandingan.

Jika Anda membandingkan hewan mamalia satu dengan yang lain, mungkin Anda akan berpikir, bahwa bagian-bagian tertentu pada tubuh setiap spesimen disusun menurut pola dasar yang sama dan struktur yang sama, menurut pola dasar yang sama pula. Dapat kita katakan bahwa hanya ada satu cara terbaik dalam menyusun organ tersebut dan cara itulah yang digunakan oleh Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa. Organ-organ fungsional pada makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.

1. Homologi

Homologi adalah dua organ yang mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda, tetapi kedua organ tersebut memiliki bentuk dasar yang sama. Perbandingan organ-organ secara homologi dapat Anda lihat pada elemen kerangka yang sama menyusun tungkai depan manusia, kucing, paus, kelelawar, dan semua mamalia lain, meskipun tungkai tersebut mempunyai fungsi yang sangat berbeda. Contohnya pada gambar disamping.

(15)

2. Analogi

Analogi adalah dua organ yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda, tetapi akibat peristiwa evolusi konvergen menjadikan organ tersebut mempunyai fungsi yang sama. Contohnya pada gambar dibawah :

b. embriologi perbandingan.

Embrio hewan-hewan dan manusia menunjukkan kecenderungan yang hampir sama. Perhatikan Gambar,

1. Sifat-sifat umum muncul sebelum sifat-sifat yang khusus.

2. Perkembangan juga dimulai dari yang umum, kemudian baru menuju perkembangan yang khusus.

3. Bentuk embrio dari berbagai makhluk hidup hampir serupa, tetapi pada tahap dewasa menunjukkan perbedaan yang nyata.

Keterangan:

(16)

1. Ikan

2. Salamander 3. Kura-kura darat 4. Ayam

5. Kelinci 6. Manusia

c. Fisiologi Perbandingan.

Pada umumnya ditemukan persamaan proses fisiologi antara berbagai makhluk hidup, misalnya dalam hal sintesis protein, proses metabolisme, respirasi, ekskresi, dan lain-lain.

d. Petunjuk dari alat tubuh yang tersisa (vestigial).

Organ vestigial merupakan sisa-sisa historis dari struktur yang memiliki fungsi penting pada leluhurnya,organ vestigial merupakan bukti evolusi melalu seleksi alam. Pada morfologi beberapa hewan vertebrata dan manusia dapat ditemukan adanya struktur vestigial, yaitu suatu bentuk anatomi yang berkembang dan berfungsi sempurna dan akan tereduksi. Alat-alat tubuh yang tersisa ini dianggap sebagai suatu perjalanan dari evolusi makhluk hidup tersebut. Struktur vestigial antara lain:

1. Umbai cacing, tulang ekor, buah dada pada pria;

2. Sisa-sisa kaki pada ular;

3. Sisa sayap pada burung yang tidak berfungsi untuk terbang seperti burung pinguin, kasuari, dan burung onta.

4. Paus masa kini tidak memiliki tungkai belakang tetapi memilki dua sisa tulang pelvis dan kaki luhur daratnya yang berkaki empat

e. Petunjuk palaentologi

(17)

Palaentologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang fosil. Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu. Sisa-sisa tersebut dapat berupa tulang, cangkang, gigi, jejak kaki, maupun bagian-bagian yang lain. Fosil-fosil dipelajari oleh para ilmuwan untuk dikaitkan dengan sejarah evolusi makhluk hidup. Jadi, fosil adalah bukti terjadinya evolusi makhluk hidup. Beberapa tokoh yang mempelajari tentang fosil adalah sebagai berikut.

1. Leonardo da vinci.

Da Vinci adalah seorang pelukis terkenal berkebangsaan Italia. Ia berpendapat bahwa fosil merupakan bukti dari adanya makhluk hidup dan kehidupan di masa lampau.

2. George cuvier.

Cuvier adalah seorang ahli anatomi dari Perancis, yang mempunyai gagasan bahwa makhluk hidup diciptakan khusus pada setiap zaman dan pada setiap zaman tersebut diakhiri dengan makhluk hidup yang berbeda dengan makhluk hidup pada lapisan bumi sebelumnya.

3. Charles darwin.

Darwin berpendapat bahwa makhluk hidup yang terdapat pada lapisan bumi yang tua akan mengadakan perubahan bentuk yang disesuaikan dengan lapisan bumi yang lebih muda sehingga pada lapisan bumi lebih muda ditemukan fosil yang berbeda dengan lapisan bumi yang lebih tua.

Penemuan berbagai macam fosil biasanya berupa bagian-bagian tubuh tertentu saja dan jarang ditemukan dalam keadaan yang utuh. Hal itu disebabkan oleh faktor-faktor berikut.

1. Bagian tubuh yang menyusun organisme lunak sehingga mudah hancur dan jarang

2. Menjadi fosil.

3. Terjadinya lipatan batuan bumi atau patahan bumi.

(18)

4. Adanya pengaruh air, angin, dan bakteri.

Dari beberapa pendapat tokoh-tokoh evolusioner tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pada masa lampau terdapat makhluk hidup yang berbeda dengan makhluk hidup sekarang. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan di permukaan bumi secara bertahap yang menyebabkan adanya perubahan pula pada makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Dari fosil yang telah ditemukan dapat dijelaskan bahwa terdapat perubahan dan perkembangan yang mengarah pada evolusi bentuk dan fungsi antara lain:

1. Tubuh bertambah besar;

2. Kepala bagian depan semakin panjang;

3. Leher semakin panjang sehingga gerakannya semakin bebas;

4. Perubahan geraham depan dan geraham besar sehingga sangat sesuai untuk makanan yang berupa rumput;

5. Anggota tubuh yang lain semakin bertambah panjang, sehingga sesuai dengan gerakan untuk berlari cepat;

6. Jari kaki mereduksi dari lima menjadi satu, sehingga dapat mendukung gerakan ketika berlari cepat.

Selain mengidentifikasi bentuk dan struktur fosil, pada penemuan fosil dapat pula dilakukan penghitungan umur fosil. Penetapan umur fosil dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.

1. Cara langsung, yaitu dilakukan dengan mengukur umur fosil itu sendiri.

2. Cara tidak langsung, yaitu dilakukan dengan mengukur umur lapisan bumi tempat fosil ditemukan.

f. Biogeografi

Penyebaran geografis spesies (biogeagrafi) adalah hal yang pertama kali memberi ide akan adanya evolusi kepada Darwin. Pulau-pulau memiliki banyak spesies tumbuhan dan hewan yang bersifat indigenous (asli, tidak ditemukan di

(19)

tempat lain) namunsangat erat hubungan kekerabatannya dengan spesies di daratan utama terdekat atau di pulau-pulau sekitarnya. Beberapa pertannyaan muncul. Kenapa dua pulau denganlingkungan yang mirip di tempat yang berbeda di Bumi ini dihuni bukan oleh spesies yang memiliki hubungan kekerabatan yang sangat erat, tetapi oleh spesies yang secara taksonomi terkait dengan tumbuhan dan hewan pada daratan yang terdekat, dimana lingkunganya sering kali sangat berbeda? Kenapa hewan tropis Amerika Selatan lebih dekat hubungannya dengan spesies gurun Amerika Selatan dibangdingkan dengan spesies daerah tropis afrika? Kenapa Australia merupakan tempat tinggal bagi begitu banyak mamalia berkantung (marshupial) tetapi relative sedikit hewan berplasenta (eutheria), binatang yang perkembangan embrionya diselesaikan dalam uterus? Sebenarnya, bukan karena Australia tidak ramah terhadap mamalia berplasenta, pada tahun terakhir ini, manusia telah memasukan kelinci ke Australia, dan populasi kelinci meledak.

Hypothesis yang berlaku adalah bahwa pauna Australia yang unik itu berkembang dipulau benua Australia dalam keadaan terisolasi dari tempat-tempat dimana nenek moyang mamalia berplasenta hidup. Meskipun pula biogeografi seperti itu tidak sesuai jika setiap orang membayangkan bahwa spesies ditempatkan satu persatu dalam ingkungan yang sesuai, namun pola tersebut masuk akal dalam konteks sejarah evolusi. Dalam pandangan evolusi, kita menemukan spesies modern dimana mereka berada karenamereka berkembang dari nenek moyan yang menempati dari daerah itu.

Tinjaulahlah Armadillo, mamalia berkulit keras yang hanya hidup di amerika. Sudut pandang evolusi biogeografi meramalkan bahwa armadillo modern adalah turunan yang termoifikasi dari spesies yang terlebih dahulu menempati benua tersebut, dan bukti fosil menguatkan bahwa nenek moyang seperti itu memang benar pernah ada. Contoh ini akan membawa kita kekeutamaan umum bukti fosil sebagai catatan sejarah evolusi.

(20)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Evolusi adalah suatu perubahan pada makhluk hidup yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang lama sehingga terbentuk spesies baru.

Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi 3 proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Evolusi didorong oleh 2 mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan variasi genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.

Bukti-bukti adanya proses evolusi dapat dilihat dari Peninggalan fosil di berbagai lapisan batuan bumi,anatomi perbandingan,adanya alat-alat tubuh yang tersisa,bukti biogeografi,perbandingan fisiologi,embriologi perbandingan,variasi antar individu dalam satu keturunan,perbandingan genetik,petunjuk secara biokimia, dan bukti molekuler. Pandangan baru mengenai evolusi yaitu dari pihak yang tidak setuju dengan pendapat Darwin mengemukakan bahwa mahluk hidup tercipta dengan betuk yang ada seperti saat ini. Ini disebut teori penciptaan dan berkembang menjadi teori-teori yang pada intinya mendukung teori penciptaan (creationism).

B. Saran

Penulis mengharapkan bagi para pembaca untuk bisa mengembangkan maksud dari evolusi itu dan juga ikut berperan dalam menggali evolusi di muka bumi ini yang mana kita tahu bahwa evolusi adalah suatu hal yang belum jelas dan dapat di buktikan secara langsung. Oleh karena itu teori-teori tentang evolusi janganlah dijdikan sebuah momen untuk berperang pemikiran karena akan menimbulkan perpecahan.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Pujianto Sri.2012. Menjelajah Dunia Biologi. Solo: Platinum.

Mukti, Cahyo, dkk.2004. Biologi. Cipta Pustaka.

Aryulina, Diah,dkk.2004. Biologi SMA dan MA. Jakarta: Erlangga.

http://putra-tatiratu.blogspot.com/2008/06/evolusi-6.html

http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi

%20Pokok/view&id=330&uniq=3659

http://www.scribd.com/doc/58423350/MAKALAH-EVOLUSI http://www.google.co.id/search?

q=perbandingan+embriologi+dalam+evolusi+makhluk+hidup&.html.

Referensi

Dokumen terkait

Konten materi Evolusi pada prinsipnya adalah perpaduan antara fakta-fakta dan gagasan tentang keberadaan makhluk hidup (dan perkembangannnya) di alam, sehingga dalam ranah

 Evolusi : Proses perubahan pada makhluk secara bertahap oleh pengaruh alami sehingga terbentuk organ/bentuk baru yang berbeda dari bentuk semula atau menghasilkan makhluk

Sementara itu, evolusi organik merupakan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dari generasi ke generasi selanjutnya, contohnya perubahan yang terjadi pada ular yang

Perubahan – perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dari zaman ke zaman dipelajari dalam suatu teori yang disebut teori evolusi.. Teori evolusi masih dipertentangkan hingga

Hal ini menjelaskan bahwa seluruh spesies makhluk hidup diciptakan oleh Allah dalam keadaan telah berbeda satu sama lain, dan mereka tidak mengalami evolusi apa pun sejak saat

Allah-lah yang telah menciptakan alam semesta dan merancangnya hingga ke detail terkecil. Karenanya, mustahil teori evolusi, yang berpe-gangan bahwa makhluk hidup tidak

Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup secara bertahap dan membutuhkan waktu yang lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang lebih

Teori evolusi biologi menyatakan bahwa makhluk hidup pertama merupakan hasil dari evolusi molekul anorganik (evolusi kimia) yang kemudian berkembang menjadi struktur