TEORI PERMINTAAN UANG MILTON FRIEDMAN
Milton Friedman mengembangkan teori permintaan uang berkat karyanya dalam artikel yangberjudul "The Quantity Theory of Money: A Restatement" pada tahun 1956. Meskipun Teori Friedman ini banyak merujuk dari Irving Fisher dan teori kuantitas uang, analisisnya tentang permintaan uang lebih condong ke pemikiran Keynes daripada Fisher.
Menurut Friedman, permintaan uang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama yang memengaruhi permintaan aset. Oleh karena itu, Friedman kemudian mengembangkan teori permintaan aset terhadap uang.
Teori Friedman tersebut mengindikasikan bahwa permintaan uang merupakan fungsi dari sumber daya yang diniiliki oleh individu (their wealth) dan imbal hasil yang diharapkan (expected, returns) dari aset lain. Seperti halnya teorinya Keynes, Friedman menyadari bahwa masyarakat ingin memegang sejumlah saldo uang riil (real money balances (the quantity of money in real terms)). Oleh karena itu, Friedman mengemukakan pendapatnya tersebut dengan membuat persamaan permintaan uang sebagai berikut ini.
Dimana
Md/P = Saldo uang riil (real money balances)
Yp = Ukuran kekayaan (wealth), dikenal sebagai pendapatan permanen rm = Tingkat pengembalian uang yang diharapkan
rb = Tingkat pengembelian obligasi yang diharapkan
re = Tingkat pengembalian uang yang diharapkan (saham umum) ne= Tingkat inflasi yang diharapkan
Individu dapat memiliki kekayaan dalam beberapa bentuk. Dalam hal ini. Friedman mengategorikan tiga bentuk aset yang dapat dimiliki individu, yakni obligasi, ekultas (saham umum), dan barang. Insentif yang diterima dalam kepemilikan aset-aset tersebut daripada kepemilikan dalam bentuk uang tunai ditunjukkan oleh pengembalian (return) ekspektasi pada sing masing indikator menunjukkan baru. Sebaliknya indikator-indikator tersebut
podatka maka permintan uangnya akan meningkat. Danka, luka indikator-indikator menjat turun maka permintaan uangnya akan meningkat dalam hal ini, return ekspektası dari uang rm, akan muncul dalam persamaan di atas yang dipengaruhi oleh:
Layanan jasa yang disediakan oleh bank pada simpanan (deposits) meliputi penawaran Lama seperti adanya provisi terhadap receipts dalam bentuk cek yang dibatalkan (canceled check) atau pembayaran tagihan secara otomatis (automatic paying of bills). Ketika jenis Layanan ini meningkat, maka expected return from holding money akan meningkar.
Pembayaran bunga terhadap saldo uang. Accounts dan simpanan yang lain (other deposis), termamk di dalamnya penawaran uang membayar suku bunga. Apabila suku bunga dan pembayaran bunga (interest payments) meningkat, maka pengembalian ekspektasi dari uang akan meningkat.
Selanjutnya, notasi, dan rr, menunjukkan return ekspektasi dan ekuitas relatif terhadap uang. Apabila rr dan meningkat, maka return ekspektasi dari uang akan turun dan permintaan uang akan turun. Notasi terakhir nr, menunjukkan return ekspektasi pada barang relatif terhadap uang. Return ekspektasi dari memegang barang (holding goods) adalah tingkat ekspektasi (expected rate) dari capital guins yang terjadi ketika harga- harga naik dan sama dengan expected inflation (n"). Oleh karena itu, pengembalian ekspektasi pada barang relatif terhadap uang naik, dan permintaan uang akan turun.
Tidak seperti teori liquidity preference dari Keynes yang mengindikasikan tingkat bunga merupakan faktor penting dalam memengaruhi permintaan uang, Teori Friedman menekankan bahwa perubahan dalam tingkat bunga hanya memilik dampak kecil terhadap permintaan uang. Oleh karena itu, fungsi permintaan uang dari Friedman secara esensial hanya dipengaruhi oleh tingkat pendapatan tetap (permanent Income, Yp). Dari paparan tersebut, persamaan permintaan uang dari Friedman dapat dituliskan sebagai berikut.
Md d = f(Yp')
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa individu/masyarakat dalam kepemilikan uang tunainya akan dipengaruhi oleh tingkat pendapatan permanennya. Semakin besar tingkat pendapatannya, semakin besar pula permintaan uang riilnya (M²), sedangkan tingkat bunga menurut Friedman tidak begitu sensitif dalam memengaruhi perilaku permintaan uang masyarakat.
Sebagai akhir dari sesi ini, dapat dirangkumkan kembali bahwa Teori Friedman tentang permintaan uang memiliki kesamaan dengan Teori Keynes tentang liquidity preference.
Namun, Teori Friedman kurang memberikan detail dalam menjelaskan tentang motivasi seseorang dalam memegang uang Friedman upenggunakan teori permintaan aset untuk menunjukkan bahwa per berbagay ang merupakan fungsi dari pendapatan permanen dan return ekspektasi dari berbagai ternatifesert terhadap return ekspektasi dari uang Selanjutnya, terdapat dua perbedaan antara Teori Friedman dan Keynes. Dalam hal ini, Friedman percaya bahwa perubahan dalam tingkat bunga memiliki dampak kecil terhadap return ekspektasi pada aset-aset lain relatif terhadap uang, sehingga menurutnya permintaan.