TEORI PERUBAHAN SOSIAL
(KLASIK & POSKOLONIAL)
Ibnu Khaldun : Baduy VS Kota
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain untuk mempertahankan hidupya
Kehidupan dengan masyarakat dan organisasi sosial merupakan keharusan dalam bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan
Membedakan menjadikan 2 kelompok sosial, yaitu BADAWAH (masyarakat yg tinggal di pedalaman, masyarakat primitif, atau tinggal di daerah gurun) dan HADHARAH
(masyarakat yg identik dengan kehidupan kota)
Kelompok baduy memiliki ikatan solidaritas yang kuat, ikatan sosial inilah mampu mempertahankan diri mereka (ASHABIYAH)
Masyarakat kota cenderung individualis, yang berdampak pada lemahnya ikatan solidaritas mereka
Kelompok Baduy yg hidup serba terbatas, sederhana, serta solidaritas yang tinggi
menyebabkan mereka terdorong untuk memperbaiki diri dengan urbanisasi serta ekspansi ke masyarakat kota
Masyarakat kota lama kelamaan mengalami kehancuran dan digantikan oleh masyarakat Baduy yang berhasil menduduki wilayah kota
Perubahan sosial menurut Khaldun
Masyarakat
Primitif (baduy) Masyarakat Kota
Evolusi Sosial Aguste Comte (Hukum Tiga Tahap
1.
Tahap Teologis : sistem ide utama kehidupan didasarkan pada
kepercayaan terhadap kekuatan supranatural dan figur – figur religiusitas yang dipersonifikasikan kepada manusia.
Fetisisme bentuk pikiran dalam masyarakat primitif, kepercayaan bahwa semua benda memiliki kekuatan hidupnya sendiri
Politheisme kekuatan-kekuatan yang mengatur kehidupan atau gejala alam. Muncul kehidupan kota, pemilikan tanah sebagai institusi sosial, sistem kasta, perang dianggap satu-satunya cara menciptakan
kehidupan politik yang kekal
Monotheisme kepercayaan dewa mulai digantikan dengan yang tunggal
2.
Tahap Metafisis : segala penjelasan bersumber dari kepercayaan kepada kekuatan abstrak seperti alam, dan bukan yang dipersonifikasikan.
3.
Tahap Positivistik : Kehidupan didasarkan kepada Ilmu pengetahuan.
Lanjutan...
3 faktor yang menyebabkan perubahan sosial :
Rasa bosan
Usia
Demografi atau penngkatan jumlah penduduk secara alamiah
Perubahan Sosial Karl Marx (Menuju Masy Komunis)
Kontradiksi dialektika
Perubahan / perkembangan di masyarakat mengikuti hukum di atas:
tesis – antitesis – sintesis
Sistem sosial di masyarakat:
Kelas buruh (proletar) Vs Kelas pemilik modal (borjuis)
Lanjutan. . .
I
• PRIMITIF
II
• KOMUNAL PURBA
III
• FEODAL
IV
• BORJUIS
V
• KAPITALIS
VI
• KOMUNIS
Herbert Spencer (Menuju Masy Heterogen) Masyarakat seperti organisme
Masyarakat berubah dari homogen heterogen
Perubahan dalam masyarakat:
1. Masyarakat sederhana 2. Masyarakat kompleks
3. Masyarakat lebih kompleks
4. Peradaban
Emile Durkheim (Pembagian Kerja & Solidaritas Sosial
• Pembagian kerja dalam masyarakat
• Masyarakat tradisional masyarakat industri
• Solidaritas mekanik solidaritas organik
• Solidaritas mekanik terbentuk karena kesamaan peran anggota masyarakat
• Solidarita organik terbentuk karena adanya perbedaan dalam masyarakat
Solidaritas
Mekanik Solidaritas
Organik
Ferdinand Tonnies (Gemeinschaft & Gesselschaft
Gemeinschaft
Wessenwill
Gemeinschaft by blood,
gemeinschaft of place (locality)
& gemeinschaft of mind
Ikatan keluarga
Desa
Tanah
Hukum keluarga
Adat & agama
Gesselschaft
Kurwille
Pertukaran ekonomi
Negara dan institusi ekonomi
Kota
Uang
Hukum kontrak
Hukum dan pendapat umum Konsep
Hubungan sosial Institusi khas Institusi sentral
Bentuk kekayaan Tipe hukum Kontrol sosial
Lanjutan. . .
Penyebab perubahan :
a. Kecenderungan berpikir secara rasional
b. Adanya perubahan orientasi hidup
c. Pandangan mengenai suatu aturan
d. Sistem organisasi
Max Weber (teori tindakan sosial)
Perkembangan rasionalitas manusia meliputi mean (Alat) yang menjadi sasaran utama & ends (tujuan) yang meliputi aspek kultural
Teori tindakan sosial :
• Memperjuangkan nilai yang berasal dari tradisi masyarakat
1. Traditional Rationality
• Hubungan emosi dan perasaan
2. Affective rationality
• Melihat nilai sebagai potensi atau tujuan hidup (etis, estetis, religius)
3. Value oriented rationality
• Berpikir secara rasional
4. Instrumental
rationality
TALCOTT PARSON (fungsionallisme)
Asumsi :setiap masyarakat tersusun dari sekumpulan subsistem yang berbeda
berdasarkan strukturnya maupun
berdasarkan makna fungsionalnya bagi masyarakat yang lebih luas
4 fungsi tindakan Parson AGIL
Adaptation
Goal attainment
Integration
Latency
lanjutan Parson
4 FUNGSI TINDAKAN PARSON = AGIL
ADAPTATION:
Mampu menanggulangi situasi eksternal yang gawat
GOAL ATTAINMENT:
Harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utama
INTEGRATION:
Mampu mengatur hubungan antarbagian yang menjadi komponennya
LATENCY:
Harus melengkapi, memelihara, dan
memperbaiki motivisai Individual maupun pola kultural
Struktur Sistem Tindakan Umum Parson
Sistem Kultural Sistem Sosial
Organisme
Behavioral Sistem kepribadian
Integrasi
Goal Latensi
Adaptasi
TEORI POSKOLONIAL
MENGENAI
PERUBAHAN SOSIAL
Poskolonial: Barat VS Timur
Studi poskolonial menganalisis dominasi negara barat terhadap kelompok negara timur
Negara barat merupakan negara SUPERIOR dan negara timur merupakan negara INFERIOR
Teori modernisasi lebih banyak melihat kemajuan dari kacamata barat, maka teori poskolonial
melihat dari kacamata negara timur yang
didominasi barat
Kedudukan barat sebagai bangsa penjajah, subjek, orang dalam, yang memiliki posisi unggul
dibandingkan dengan timur
Timur adalah terjajah, orang luar, yang diposisikan sebagai objek
Proses kolonialisme jaman penjajahan, memenuhi berbagai kebutuhan negara penjajah secara
sukarela, kerja rodi, tanpa dibayar. Pasca kolonial memiliki bentuk yang hampir sama, namun proses
“perampasan kekayaan” tidak terjadi secara
terang2an
Lanjutan. . .
Beberapa teoritikus yang menganalisis gejala poskolonial, yaitu:
Edward Said : Orientalisme
Gayatri Spivak : Perempuan & Subaltern
Fanon : Identitas, Ras, dan identitas
Bhaba : Mimikri & Hibriditas
Edward Said : Orientalisme
Orient /Oriental secara harfiah artinya matahari terbit
Orientalisme: menggambarkan hubungan dua bagian antara timur dan barat
Menurut Said:
“ Barat tidak akan ada tanpa Timur dan sebaliknya ”.
Hubungan bersifat komplementer
Lanjutan. . .
Penggambaran Barat terhadap Timur diposisikan dalam tempat yang lebih rendah, terbelakang, irasional, tradisional.
Dan Barat menggambarkan diri didunia sebagai yang unggul, rasional dan sipil.
Untuk itu maka Barat menjajah negara Timur yang mereka anggap lebih rendah dan tidak sejajar dengan mereka/Barat
Penjajahan bukan saja dari segi fisik namun sudah dilakukan melalui teks, bahasa, budaya dan pembangunan citra negatif mengenai Timur oleh Barat.
Sehingga terjadi pembiasan literatur yang dibuat oleh Barat
tentang negara2 Timur.
Gayatri Spivak: Perempuan & Subaltern
Spivak mengkaji masalah yang dialami kelompok imigran, kelas pekerja, kaum perempuan dan pihak yang menjadi minoritas dan tertindas.
Spivak melihat warisan nilai2 budaya kolonialisme terdapat di negara bekas jajahan negara barat, mereka mengadopsi struktur politik,
ekonomi serta kebudayaan
Spivak menggunakan istilah subaltern untuk menunjuk kepada pihak2 yang mengalami penindasan dari kelompok yang berkuasa.
Petani, buruh, perempuan, kelas miskin, dan kelompok2 lain yang tidak memiliki akses kepada kekuasaan dapat disebut sebagai kelas subaltern.
Subaltern merupakan kelompok marginal yang selalu menjadi objek
kelas dominan dan berkuasa yang tidak pernah ditulis dalam sejarah
Lanjutan...
Memasukkan variabel jenis kelamin sebagai sub kajian untuk melihat ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan (hubungan oposisi biner)
Feminisme memberikan perhatian bahwa bahasa berperan dalam membentuk identitas dan mengonstruksi subjektivitas
Bahasa sebagai alat untuk melawan budaya patriarki dan kekuasaan imperialisme
Perbedaan laki-laki dan perempuan adalah bukan masalah fisik atau biologis, namun lebiih berkaitan dengan konstruksi sosial
Catatan tertulis dan catatan sejarah mengenai mereka sulit dilacak atau mungkin sengaja ditenggelamkan oleh kelompok kolonial.
Sebagian besar sejarah ditulis oleh kelompok elite penjajah untuk kepentingan mereka sendiri.
Sejarah Timur juga ditulis oleh Barat melalui pemahaman sepihak dan bias yang menutup fakta sejarah sesungguhnya
Fanon: identitas, ras, dan etnisitas
Identitas merupakan sumber pemaknaan dan
pengalaman orang, berdasar pada sebuah atribut budaya tertentu atau seperangkat atribut kultural
Fanon menjelaskan efek psikologis yang dialami bangsa kulit hitam sebagai objek penderita di tengah dominasi kulit putih.
Menurut Fanon, kolonisasi diartikan sebagai kondisi yang
tidak manusiawi rakyat di daerah koloni, dimana mereka
bukan diperlakukan sebagai manusia, melainkan mereka
diperlakukan sebagai benda.
Lanjutan. . . .
Penjajah dalam dunia kolonial, selalu memegang monopoli kebenaran atas pengetahuan dan
masyarakat pribumi.
Dimana orang hitam diperbudak dengan
perasaan “inferior”nya, sedangkan orang putih diperbudak oleh perasaan superioritas.
Sejarah kolonisasi menyebabkan perbedaan ras
dan etnis menjadi isu yang sangat penting yang
dikaitkan dengan masalah fisik dan budaya, yang
kemudian berimbas pada pembedaan posisi
Bhaba: mimikri dan hibriditas
M im ik ri
Sebuah keunikan yang dimiliki binatang tertentu (bunglon, kupu2) yang memiliki kemampuan untuk menyerupai warna/unsur tertentu dari tempat binatang tersebut tinggal
Peniruan (kemampuan seseorang untuk menyerupai orang lain yang lebih kuat/ memiliki kemampuan yang lebih besar
darinya
Lanjutan. . .
Menganalogikan proses mimikri dalam menggambarkan hubungan negara maju dengan negara dunia ketiga, yaitu proses peniruan atau peminjaman berbagai elemen kebudayaan, bukan merupakan ketergantungan,tapi
menikmati dan bermain ambivalensi yang terjadi dalam proses imitasi tersebut sbg strategi menghadapi dominasi penjajah
Konsep ini menunjukkan pada proses peniruan budaya oleh kelompok terjajah dengan meniru budaya kelompok penjajah.
Namun tetap saja kelompok terjajah tidak mampu menyerupai/menyamai kelompok penjajah.
Kelompok terjajah tidak ingin dikatakan tertinggal dan terbelakang, untuk itu mereka melakukan mimikri karena budaya penjajah adalah simbol
kemajuan.
Proses mimikri sebagai bukti bahwa yang terjajah tidak selalu diam, karena mereka memiliki kuasa untuk melawan.
Lanjutan. . .
Hibriditas wacana dibalik klaim2 logika tunggal & absolut
Merupakan teks hibrid yang berbeda dari teks
“resmi” wacana kolonial yg merupakan produk tindak meniru (mimikri)
Meniru budaya yang telah dibawa dan
ditularkan bangsa penjajah, budaya asli akan
mengalami hibridasi, yaitu akan hilang secara
perlahan akibat pencampuran budaya mereka
dengan budaya penjajah