” Teori Psikoanalisis Sigmund Freud “
Tugas Kelompok 1 Anggota Kelompok :
Andi Dian Anggreni 23416273201411
Alda Vice 23416273201388
Supriyati Samad 23416273201417
Dosen Pembimbing :
Yulyanti Minarsih, M.Psi.,Psikolog
Psikoanalisis merupakan bagian dari konsep pengembangan kepribadian.Artinya, setiap manusia memiliki hakikat dan perkembangan dalam fase kehidupan yang dijalani. Teori ini
merupakan buah pikiran dari Sigmund Freud – seorang psikolog asal Wina, Australia.
Berbeda dengan para psikolog lain yang menitikberatkan hasil penilaian kondisi mental pasien berdasarkan riset ketat, Sigmund
Freud menggunakan parameter berbeda. Metode inilah yang kemudian menghadirkan teori psikoanalisis.
Pada penerapannya, teori ini menitikberatkan pada penalaran deduktif berdasarkan kasus-kasus pasien yang pernah ia tangani sebelumnya.
Penilaiannya menjadikan persentase kesadaran seseorang untuk menentukan diagnosa akhir terhadap kondisi mental pasien.
Sigmund Freud berpendapat bahwa sebagian besar kepribadian seseorang terbentuk oleh alam bawah sadar – khususnya pada fase enam tahun pertama kehidupan. Teori yang dikembangkannya
menganggap bahwa, perubahan selalu dapat terjadi setiap waktu sehingga hasil penelitiannya bersifat data terbuka atau berubah-ubah.
Sigmund Freud
- Sigmund Freud -
•
Sigmund Freud adalah seorang neurolog dari Austria yang dikenal sebagai pendiri psikoanalisis. Lahir pada tahun 1856, Freud mengembangkan teori revolusioner tentang psikologi manusia dan perkembangannya. Berikut adalah beberapa poin penting tentang Freud:•
1. Psikoanalisis: Freud terkenal karena mengembangkan teknik terapi psikoanalisis, yang bertujuan untuk mengobati gangguan mental dengan menyelidiki interaksi antara elemen sadar dan tidak sadar dalam pikiran.•
2. Pikiran Bawah Sadar: Freud mengusulkan bahwa perilaku dan perasaan kita sangat dipengaruhi oleh motif bawah sadar.Dia menyarankan bahwa mimpi kita dan kelupaan kata ("Freudian slips") adalah jendela ke pikiran bawah sadar kita.
•
3. Model Struktural Psikis: Freud mengusulkan bahwa psikis dibagi menjadi tiga bagian: id (insting dan dorongan primitif), ego (bagian sadar, rasional dari pikiran), dan superego (standar moral yang diinternalisasi).•
4. Perkembangan Psikoseksual: Freud menyarankan bahwa pengalaman masa kecil kita berperan penting dalam kepribadian dewasa kita. Dia mengusulkan bahwa kita melewati serangkaian tahap psikoseksual: oral, anal, falik, laten, dan genital. Setiap tahap dikaitkan dengan konflik yang berbeda yang harus diselesaikan untuk mengembangkan kepribadian yang sehat.•
5. Analisis Mimpi dan Asosiasi Bebas: Freud percaya bahwa mimpi adalah "jalan kerajaan ke bawah sadar". Dia menggunakan analisis mimpi dan asosiasi bebas (mengatakan apa pun yang terlintas di pikiran) sebagai teknik untuk mengungkap pikiran dan perasaan bawah sadar.- Teori Psikoanalisis Sigmund Freud -
• Teori psikoanalisis yang dikembangkan oleh Sigmund Freud adalah salah satu teori paling berpengaruh dalam sejarah psikologi. Teori ini berfokus pada peran alam bawah sadar dalam mempengaruhi perilaku dan pikiran kita. Berikut adalah beberapa konsep utama dari teori psikoanalisis Freud:
• 1. Struktur Kepribadian: Freud menggambarkan kepribadian sebagai sistem yang terdiri dari tiga bagian: Id, Ego, dan Superego. Id adalah sumber dari dorongan dan keinginan kita yang paling dasar. Ego adalah bagian dari kepribadian yang berurusan dengan realitas dan berusaha memenuhi keinginan Id dalam cara yang sosial diterima. Superego adalah bagian moral dari kepribadian kita, yang berfungsi untuk
mengendalikan Id dan mendorong Ego untuk berperilaku secara moral dan bukan hanya realistis.
• 2. Mekanisme Pertahanan: Menurut Freud, Ego kita menggunakan berbagai mekanisme pertahanan untuk mengatasi konflik antara Id, Ego, dan Superego. Mekanisme pertahanan ini termasuk penolakan, proyeksi, rasionalisasi, dan sublimasi.
• 3. Tahapan Psikoseksual: Freud percaya bahwa perkembangan kepribadian kita dipengaruhi oleh serangkaian tahapan psikoseksual yang dialami saat masa kanak-kanak. Setiap tahap (oral, anal, falik, laten, dan genital) ditandai oleh fokus pada area tubuh tertentu dan tantangan psikologis tertentu.
• 4. Pentingnya Masa Kanak-Kanak: Freud menekankan bahwa pengalaman masa kanak-kanak memiliki dampak besar pada kepribadian dan perilaku kita sebagai orang dewasa. Dia percaya bahwa konflik yang tidak terselesaikan dari tahap-tahap awal perkembangan dapat
menyebabkan masalah psikologis di kemudian hari.
• Teori Freud telah memberikan kontribusi besar terhadap psikologi, tetapi juga telah dikritik karena kurangnya dasar empiris dan fokus yang kuat pada seksualitas. Namun, konsep-konsepnya tentang alam bawah sadar, mekanisme pertahanan, dan pentingnya masa kanak-kanak masih sangat berpengaruh dalam psikologi kontemporer.
-Teori Psikoanalisis Freud -
•
Teori psikoanalisis Freud memberikan kontribusi besar dalam pemahaman kita tentang struktur kepribadian. Menurut Freud, kepribadian manusia terdiri dari tiga elemen: Id, Ego, dan Superego. Mari kita bahas masing-masing:•
1. Id: Ini adalah bagian paling primitif dari kepribadian, yang ada sejak lahir. Id beroperasi berdasarkan prinsipkesenangan - mencari kepuasan segera dari kebutuhan dan keinginan dasar seperti makan, minum, dan kebutuhan seksual.
•
2. Ego: Ego berkembang seiring dengan pertumbuhan anak dan berfungsi untuk menyeimbangkan tuntutan Id dengan realitas dunia luar. Ego beroperasi berdasarkan prinsip realitas - mencoba memenuhi kebutuhan Id dengan cara yang sosial diterima dan realistis.•
3. Superego: Superego adalah bagian moral dari kepribadian, yang berkembang terakhir, biasanya sekitar usia lima tahun. Superego berisi standar dan nilai-nilai yang kita pelajari dari orang tua dan masyarakat, dan berfungsi untuk mengendalikan impuls Id dengan menuntut perilaku moral.•
Menurut Freud, konflik antara Id, Ego, dan Superego membentuk dasar dari perilaku manusia dan masalah psikologis.Misalnya, jika Ego tidak bisa menyeimbangkan tuntutan Id dan Superego, ini bisa menghasilkan stres dan kecemasan, dan mungkin memicu mekanisme pertahanan seperti penolakan atau rasionalisasi.
Struktur dalam Teori Psikoanalisis
1. Struktur Kepribadian
Sigmund Freud memiliki pendapat kalau tingkat kesadaran jiwa dalam kehidupan berbeda-beda? Tingkatan-tingkatan kesadaran tersebut adalah sebagai berikut:
•Sadar (conscious).
•Setengah sadar (pre-conscious).
•Tidak sadar (unconscious).
Tingkatan tersebut menjadi landasan teorinya sampai pada tahun 1920.
Sebagaimana paham yang dianut olehnya bahwa pengetahuan tentang psikologi dapat berubah seiring waktu berjalan, landasan strukturalnya berubah pada 1923.
Struktur tingkat kesadaran masih dipergunakan, namun Sigmund Freud menambahkan tiga unsur lain yang dianggap lebih kredibel, yaitu:
•Das Es(the Id).
•Das Ich (the Ego).
•Das Uber Ich (the Super Ego).
Lebih jauh, Sigmund Freud menambahkan tentang detail ketiga struktur teori psikoanalisis tersebut. Meliputi asal, fungsi, aspek, prinsip operasi, dan perlengkapan masing-masing.
Penjabaran yang lebih lengkap sebagai berikut:
1.Dimensi Asal
•Das Es (the Id)adalah pembawaan.
•Das Ich (the Ego)atau hasil interaksi lingkungan.
•Das Uber Ich (the Superego)adalah hasil internalisasi nilai-nilai dari figure berpengaruh.
2.Dimensi Aspek
•Das Es (the Id)adalah sisi biologis.
•Das Ich (the Ego)merupakan sisi psikologis.
•Das Uber Ich (the Superego) tidak lain sisi sosiologis.
3.Fungsi
•Das Es (the Id)adalah kemampuan mempertahankan konstansi.
•Das Ich (the Ego)yaitu keterampilan dalam mengarahkan individu pada realita.
•Das Uber Ich (the Superego) merupakan pengendali kedua dassebelumnya terhadap perilaku yang lebih bermoral.
4.Unsur Prinsip Operasi
•Das Es (the Id)yaitu prinsip operasi kepuasan.
•Das Ich (the Ego)adalah prinsip operasi realitas.
•Das Uber Ich (the Superego) merupakan prinsip operasi moral.
5.Unsur Perlengkapan
•Das Es (the Id)adalah proses refleks dan primer.
•Das Ich (the Ego)merupakan proses sekunder.
•Das Uber Ich (the Superego)yaitu proses konsentrasi dan idealisme.
2. Dinamika Kepribadian
Teori psikoanalisis berikutnya menyinggung tentang dinamika kepribadian alias sumber pendistribusian energi yang
didapatkan Das Es, Das Ich, dan Das Uber. Sigmund Freud berpendapat bahwa energi yang terbagi menjadi fisik dan psikis mutlak berasal dari makanan dan minuman yang seseorang konsumsi.
3. Mekanisme Pertahanan Ego
Struktur terakhir dalam pakem pemahaman psikologi satu ini, yaitu ego defence mechanism. Maksudnya adalah strategi yang menekan pengaruh Das Ich dan Das Uber Ich. Mengapa
demikian? Sebab keduanya mengakibatkan tekanan dan
kecemasan pada seseorang.
Tahapan Perkembangan Kepribadian Berdasarkan Psikoanalisis
•0 – 1 tahun: oral stage atau fase oral.
•1 – 3 tahun: anal stage atau fase anal.
•3 – 5 tahun: phallic stage atau fase falik.
•5 – 12 tahun: laten stage atau fase laten.
•12 tahun – dewasa: genital stage atau fase genital.
Fase oral adalah salah satu dari lima tahap perkembangan psikoseksual yang
diusulkan oleh Sigmund Freud. Fase ini terjadi dari saat lahir hingga sekitar usia 1 tahun. Selama fase oral, bayi mengeksplorasi dunia sekitarnya melalui mulutnya.
Mereka cenderung memasukkan segala sesuatu ke dalam mulut, menggigit,
menghisap, dan mengunyah benda-benda sebagai cara untuk memperoleh
kenikmatan.
Fase anal adalah salah satu tahap perkembangan psikoseksual yang diusulkan oleh Sigmund Freud. Fase ini terjadi sekitar usia 1 hingga 3 tahun. Pada fase anal, fokus utama kenikmatan dan eksplorasi anak adalah pada pengendalian dan pelepasan tinja.
Selama fase anal, anak mengalami proses toilet training atau pelatihan buang air besar. Mereka belajar untuk mengendalikan buang air besar
dan mengerti konsep dasar kebersihan. Proses ini melibatkan pengajaran anak tentang penggunaan toilet, penggunaan celana dalam, dan
pengaturan waktu untuk buang air besar.
Fase falik adalah salah satu tahap perkembangan psikoseksual yang diusulkan oleh Sigmund Freud. Fase ini terjadi sekitar usia 3 hingga 6 tahun. Pada fase falik, fokus utama kenikmatan dan eksplorasi anak adalah pada organ kelamin.
Selama fase falik, anak mulai menyadari perbedaan antara laki-laki dan
perempuan. Mereka mulai menyadari perbedaan fisik antara genital mereka
sendiri dan genital orang lain. Pada tahap ini, anak laki-laki mengalami kompleks Oedipus, di mana mereka memiliki perasaan cemburu terhadap ayah mereka dan mengembangkan ketertarikan terhadap ibu mereka. Sementara itu, anak
perempuan mengalami kompleks Elektra, di mana mereka mengembangkan
perasaan cemburu terhadap ibu mereka dan mengalami hasrat terhadap ayah
mereka.
Fase laten adalah salah satu tahap perkembangan psikoseksual yang diusulkan oleh Sigmund Freud. Fase ini terjadi antara usia 6 tahun hingga masa pubertas.
Pada fase laten, fokus utama anak bergeser dari aspek seksual ke aspek non- seksual.
Selama fase laten, anak cenderung menekankan pada pengembangan keterampilan sosial, pendidikan, dan hubungan dengan teman sebaya. Mereka lebih tertarik
pada kegiatan sekolah, olahraga, dan hobi lainnya. Selama fase ini, minat seksual anak teredam dan mereka cenderung mengalami periode kecil ketidaktahuan tentang seksualitas.
Freud berpendapat bahwa fase laten adalah periode ketika energi psikoseksual
anak dialihkan ke dalam perkembangan kepribadian dan fungsi sosial yang lebih
matang. Anak-anak pada tahap ini biasanya lebih fokus pada belajar, bermain, dan
mengembangkan kemampuan mereka di berbagai bidang.
Fase genital adalah tahap perkembangan psikoseksual terakhir yang
diusulkan oleh Sigmund Freud. Fase ini terjadi selama masa pubertas dan
berlanjut hingga usia dewasa. Pada fase genital, fokus utama anak bergeser ke arah hubungan romantis dan seksual yang matang.
Selama fase genital, individu mengalami perubahan hormonal yang signifikan dan mengembangkan minat yang kuat terhadap hubungan intim dengan
orang lain. Mereka mulai merasakan hasrat seksual yang lebih kuat dan tertarik pada eksplorasi dan keintiman seksual yang sehat.
Freud berpendapat bahwa pada tahap ini, individu harus dapat mengatasi konflik dan tantangan yang muncul dalam hubungan romantis dan seksual.
Jika individu berhasil melewati tahap ini dengan baik, mereka akan
mengembangkan identitas seksual yang sehat dan kemampuan untuk
membentuk hubungan yang memuaskan.
1. Kasus Pelajar Menarik Diri dari Pergaulan
Di sekolah, mudah sekali menemukan seorang murid yang tidak memiliki ketertarikan atau bahkan tampak takut bergaul dengan kawan-kawannya. Beberapa kemungkinan pemicunya, yaitu:
•Memiliki kecenderungan introvert yang kuat.
•Mempunyai trauma psikologis yang menghasilkan ketakutan untuk bergaul dengan kawan-kawannya.
Melalui pendekatan psikoanalisis oleh guru konseling atau tenaga profesional, kemudian diketahui bahwa murid terkait mengalami trauma kehilangan. Ibunya telah meninggal sehingga terbentuk
suatu pemikiran di alam bawah sadarnya bahwa semua orang akan meninggalkannya.
Mekanisme pertahanan egonya kemudian membentuk suatu benteng untuk tidak mengenal orang lain agar tidak merasakan
kehilangan kembali. Hal itu membuatnya merasa lebih aman karena
tidak perlu merasa sedih jika salah satu kawannya kemudian pergi.
2. Sikap Tantrum Seorang Anak pada Orang Tua
Contoh berikutnya dari penerapan teori psikoanalisis adalah tantrum atau amarah yang ditunjukkan seorang anak kepada orang tuanya.
Biasanya terjadi ketika keinginan mereka tidak terpenuhi.
Sikap tersebut terpicu oleh Das Ich dan Das Uber Ich akibat pola didik orang tua yang sebelumnya selalu menuruti keinginannya.
Sehingga terbentuk suatu pakem pada anak tersebut bahwa apapun yang diinginkan, maka orang tua harus mengabulkan.
Ketika orang tua menyadari kesalahan tersebut dan mulai membatasi keinginan sang anak, tantrum menjadi pilihan untuk
mengekspresikan ketidaksetujuan dan perlawanan. Bila orang tua
akhirnya mengalah, anak akan tumbuh menjadi seorang yang
egosentrik hingga narsistik.
KESIMPULAN
- Psikoanalisis Sigmund Freud -
• Menurut teori psikoanalisis Sigmund Freud, Id memiliki fungsi yang sangat penting dalam struktur kepribadian. Id adalah bagian dari kepribadian kita yang paling dasar dan primitif, dan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dasar dan keinginan kita.
• Id beroperasi berdasarkan apa yang Freud sebut sebagai "prinsip kesenangan." Ini berarti Id berusaha untuk memenuhi semua keinginan dan kebutuhan kita segera, tanpa mempertimbangkan konsekuensi atau realitas situasi. Id adalah sumber dari dorongan dan keinginan kita yang paling mendasar,
termasuk kebutuhan fisik seperti makan, minum, dan kebutuhan seksual.
• Namun, karena Id tidak mempertimbangkan realitas atau norma sosial, tugas Ego adalah untuk
menyeimbangkan tuntutan Id dengan kenyataan dunia luar. Ego berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan Id dengan cara yang sosial diterima dan realistis.
• Jadi, dalam struktur kepribadian menurut Freud, Id memainkan peran penting sebagai penggerak
dasar dari motivasi dan perilaku kita. Namun, Id harus dikelola dan dikendalikan oleh Ego dan