• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tesis Oleh: TAMAM Nim - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tesis Oleh: TAMAM Nim - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Berdasarkan fenomena tersebut, penulis melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Kebijakan Pendidikan Disiplin-Karakter di MTs Riyadhus Sholihin Megang Sakti Musi Rawas. Peneliti meyakini siswa MTs Riyadhus Sholihin Megang Sakti Musi Rawas berada pada tahap perkembangan.

Batasan Masalah

Penulis memilih lembaga pendidikan yaitu MTs Riyadhus Sholihin Megang Sakti Musi Rawas karena merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang berada di lingkungan Yayasan Pendidikan Riyadhus Sholihin. Pendidikan pada usia ini merupakan kesempatan yang sangat penting untuk membentuk karakter disiplin peserta didik saat dewasa.`.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Peneliti ingin mengetahui dan memahami implementasi kebijakan pendidikan karakter disiplin pada siswa di MT Riyadhus Sholihin Megang Sakti. Penyelenggaraan kebijakan pendidikan yang bersifat disiplin meliputi integrasi dalam kegiatan pengembangan diri, mata pelajaran dan budaya sekolah.

Sistematika Pembahasan

KERANGKA TEORI

Konsep Kebijakan

Oleh karena itu, diperlukan implementasi kebijakan yang konsisten dengan berpegang pada teori-teori implementasi kebijakan yang relevan. dengan kebijakan yang akan dilaksanakan. Dalam implementasi kebijakan, perlu diperhatikan empat isu utama, yaitu: (1) komunikasi, (2) ketersediaan sumber daya, (3) ketersediaan pelaksana, (4) struktur organisasi yang jelas.

Gambar 1. Proses Pembuatan Kebijakan 20
Gambar 1. Proses Pembuatan Kebijakan 20

Kebijakan Pendidikan

40Bambang Q Anees & Adang Hambali, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'an (tc; Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008), hal. Jika seorang anak mempunyai karakter yang baik, maka ia akan memiliki karakter disiplin yang baik. Dari penjelasan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perkembangan mengenai implementasi kebijakan pendidikan kepribadian di MTs Riyadhus Sholihin Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas.

Penelitian ini mencoba mendeskripsikan atau menggambarkan apa yang telah diteliti mengenai implementasi nilai-nilai pendidikan karakter disiplin di Madrasah Tsanawiyah (MTS) Riyadhus Sholihin Megang Sakti. Berdasarkan hasil penelitian dokumentasi terhadap kurikulum sekolah, pihak sekolah telah memasukkan pendidikan karakter ke dalam kurikulum sekolah. Berdasarkan hasil observasi, sekolah mempunyai sarana dan prasarana yang menunjang terlaksananya pendidikan karakter disiplin dan tanggung jawab.

Rancangan kebijakan pendidikan karakter disiplin di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ryadhus Sholihin dilaksanakan melalui tahapan perencanaan. Jamal Ma'mur Asmani, Pedoman Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah, Cet.I; Peta Jogja: DIVA Press, 2008.

Gambar 2. Skema Kerangka Pikir  Kebijakan
Gambar 2. Skema Kerangka Pikir Kebijakan

Konsep Implementsi Kebijakan Pendidikan

Karakteristik Kebijakan Pendidikan

Memiliki tujuan pendidikan Kebijakan pendidikan harus mempunyai tujuan, namun lebih khusus lagi harus mempunyai tujuan pendidikan yang jelas dan terarah agar dapat memberikan kontribusi terhadap pendidikan. Pemenuhan aspek legal-formal dari kebijakan pendidikan tentunya harus dilaksanakan, oleh karena itu perlu dipenuhinya prasyarat-prasyarat yang harus dipenuhi agar kebijakan pendidikan tersebut dapat diakui dan dilaksanakan secara sah di suatu daerah. Penyelenggara pendidikan, pimpinan lembaga pendidikan, dan politisi yang berhubungan langsung dengan pendidikan merupakan unsur minimal pengambil kebijakan pendidikan.

Dapat diapresiasi Kebijakan pendidikan ini tentunya tidak luput dari situasi saat ini dan perlu ditindaklanjuti. Memiliki kebijakan pendidikan yang sistematis tentu merupakan suatu sistem, oleh karena itu harus mempunyai sistematika yang jelas terhadap segala aspek yang ingin diaturnya. Kemudian, secara eksternal, kebijakan pendidikan harus terintegrasi dengan kebijakan lain, kebijakan politik, kebijakan moneter, bahkan kebijakan pendidikan di atas, di samping, dan di bawahnya.

Pendidikan Karakter

  • Pengertian Pendidikan Karakter
  • Metode Pendidikan Karakter
  • Tujuan Pendidikan Karakter
  • Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter juga dapat diartikan sebagai segala upaya yang dilakukan guru yang dapat mempengaruhi karakter siswa. Menurut para pakar pendidikan, ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam praktik pendidikan karakter di sekolah. Pendidikan karakter menyatukan banyak perangkat nilai yang dianggap penting bagi implementasi dan realisasi visi lembaga pendidikan.

52 Lihat Kementerian Pendidikan Nasional, Badan Pusat Penelitian dan Pengembangan, Kurikulum dan Pembukuan, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Karakter, Jakarta: 2011, hal. Nilai-nilai karakter yang ditetapkan pemerintah akan menjadi acuan dalam menentukan pengembangan pendidikan karakter di lingkungan pendidikan. Pada hakikatnya lembaga pendidikan harus mengutamakan pembentukan karakter individu agar tujuan pendidikan karakter dapat tercapai.

Karakter Disiplin

  • Pengertian Disiplin
  • Tujuan Disiplin
  • Fungsi Disiplin
  • Cara Menanamkan Disiplin
  • Unsur-Unsur Nilai Kedisiplinan
  • Indikator Disiplin

Hurlock mengatakan ada beberapa unsur penting disiplin yang harus dilaksanakan oleh pendidik baik di rumah maupun di sekolah, yaitu: (a) peraturan, (b) konsekuensi, (c) hukuman, dan (d) penghargaan. Hukuman bertujuan untuk mencegah terulangnya pelanggaran, mendidik dan memberikan motivasi agar terhindar dari perilaku yang tidak diterima masyarakat. Penghargaan mempunyai fungsi pendidikan, memberikan motivasi untuk mengulangi tindakan yang diinginkan dan memperkuat perilaku yang disetujui secara sosial.62.

Disiplin otoriter ditandai dengan aturan dan regulasi yang ketat untuk menegakkan perilaku yang diinginkan. Hukuman bertujuan untuk mencegah terulangnya pelanggaran, mendidik dan memberikan motivasi agar terhindar dari perilaku yang tidak diterima masyarakat. d. Imbalan mempunyai fungsi pendidikan, memberikan motivasi untuk mengulangi tindakan yang diinginkan dan memperkuat perilaku yang disetujui secara sosial.

Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pelaksanaan Pendidikan Karakter di MTsN 3 Mataram dilaksanakan secara terpadu melalui tiga jalur yaitu melalui pengajaran, manajemen sekolah, dan kegiatan ekstrakurikuler. “Penerapan Pendidikan Karakter di SMP Negeri 2 Klaten” Hasil penelitian menyimpulkan bahwa implementasi pendidikan karakter di pesantren lebih efektif dibandingkan di sekolah negeri. Pemantauan dan pengawasan terhadap guru, pengasuh pesantren dan lingkungan yang konstruktif menjamin inkubasi nilai yang berlangsung selama pengajaran dan kegiatan pendidikan lainnya dapat berfungsi dengan baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Melani Sudarwati (2012) berjudul Implementasi Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup di SMA Negeri 11 Semarang Menuju Sekolah Adiwiyat. Hasil penelitian ini menemukan bahwa: implementasi kebijakan sekolah peduli dan budaya melalui program Adiwiyata belum memenuhi standar program Adiwiyata karena rendahnya aktivitas komunikasi berupa koordinasi di dalam manajemen sekolah, termasuk koordinasi antar sekolah. kepala sekolah dan pemegang program, koordinasi antara pemegang program dan Tim Pembina Sekolah serta koordinasi Tim Pembina Sekolah dengan pendidik atau Sumber daya manusia yang menangani program Adiwiyata perlu ditingkatkan, mood untuk mendukung program Adiwiyata masih rendah.

Kerangka Pikir

Daniel Goleman yang dikutip oleh Masnur Muslich mengatakan, banyak orang tua yang gagal mendidik karakter anaknya karena sibuk dengan pekerjaannya dan karena mengutamakan aspek kognitif anak.71 Namun keadaan tersebut dapat diatasi dengan memberikan pendidikan karakter yang disiplin di sekolah. . Siswa yang berkarakter akan mempunyai perilaku yang luhur dan terhindar dari permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi remaja pada umumnya, seperti merokok, meminum minuman beralkohol, menghisap lem, dan lain-lain. Maka pendidikan karakter merupakan suatu hal penting yang harus dilakukan di lingkungan sekolah untuk mampu mengubah perilaku menyimpang siswa.Penerapan pendidikan karakter di sekolah harus dimulai dari warga sekolah itu sendiri khususnya guru sebagai pendidik.

Oleh karena itu, guru diharapkan memiliki kinerja yang mampu memenuhi harapan dan keinginan semua pihak yang meyakini dirinya mampu mengembangkan peserta didik. Jika karakter tersebut diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran dan menjadi kebiasaan setiap siswa, maka akan tercipta siswa yang cerdas, bertanggung jawab, amanah, dapat diandalkan, peduli sosial, bijaksana, patuh pada peraturan yang ada dan memiliki perilaku terpuji. 73 Zaim Elmubarok, Pendidikan yang Membumikan Nilai Mengumpulkan Yang Terserak, Menyambung Yang Memutuskan dan Menyatukan Yang Terserak (Cet.I; Bandung: Alfabeta, 2008), hal.111.

METODOLOGI PENELITIAN

  • Pendekatan Penelitian
  • Sumber Data
  • Instrumen Penelitian
  • Tekhnik Pengelolaan dan Analisa Data
  • Pengujian Keabsahan Data

Berdasarkan hasil penelitian, keteladanan yang diberikan kepala sekolah dan staf sekolah mengenai penerapan pendidikan karakter disiplin adalah datang dan pergi tepat waktu, berpakaian rapi dan sopan, membuang sampah pada tempatnya dan dicontohkan pada kegiatan lain yang dilakukan siswa. Misalnya saja sholat dhuha dan sholawat. Dari hasil observasi peneliti menemukan bahwa sekolah telah menerapkan pendidikan karakter disiplin dan tanggung jawab, dan memasukkannya ke dalam RPP. Perencanaan yang dilakukan sekolah adalah memasukkan ke dalam kurikulum sekolah pendidikan yang bersifat disiplin dan tanggung jawab serta menyampaikannya kepada wali siswa dalam sosialisasi kurikulum sekolah pada tahun ajaran baru.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Agus Wibowo120 bahwa untuk mendukung implementasi pendidikan karakter, sekolah harus dikondisikan untuk mendukung kegiatan tersebut. Pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam mata pelajaran yang diambil peneliti dari hasil penelitian di MT Riyadhus Sholihin Megang Sakti adalah pihak sekolah memasukkan pendidikan karakter ke dalam kurikulum sekolah kemudian guru menuliskan nilai-nilai karakter yang dikembangkan dalam RPP. Sedangkan dalam budaya sekolah, nilai pendidikan karakter disiplin diimplementasikan melalui; peraturan kelas, peraturan sekolah, dan peraturan ekstrakurikuler.

Tabel 3  Waktu Penelitian
Tabel 3 Waktu Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Berdiri dan Perkembanganya

Dengan sutradara pertama, Mr. Miswan, asisten direktur KUA kecamatan Megang Sakti yang berdomisili di desa M'Siti Harjo, Tugu Mulyo kecamatan Musi Rawas berdasarkan keputusan rapat dan persetujuan ketua Yayasan H. Atjeng Mukhtar, pegawai negeri sipil Departemen Agama Kabupaten Musi Rawas dengan satuan kerja Penghulu yang beralamat di Kabupaten Musi Rawas Kecamatan Tugumulyo Desa F. Dari awal berdirinya hingga saat ini Madrasah Tsanawiyah telah banyak mengalami perubahan terutama dalam bidang pembangunan dan prasarana. fasilitas.

Seiring berjalannya waktu, kini MTs menjadi sekolah termegah dan termewah di Kecamatan Megang Sakti.

Letak Geografis

Untuk ke MTs Riyadhus Sholihin, anda perlu menggunakan kenderaan persendirian kerana tiada pengangkutan awam di jalan raya. Namun, suasana di MTs Riyadhus Sholihin tenang, teduh dan mendamaikan, dan suasana perhubungan antara penduduk juga terjalin erat.

Visi Misi

Struktur Organisasi

Dari data guru dan struktur organisasi terlihat hampir seluruh guru rata-rata bergelar Sarjana, hanya terdapat 1 orang guru lulusan SMA/Pondok yang khusus bertugas menangani permasalahan program tahfidz.

Jumlah Siswa

Siswa yang tidak mengenakan atribut upacara secara lengkap akan berbaris di belakang guru dan harus melapor kepada guru demonstrasi setelahnya. Siswa yang terlambat harus menunggu di luar gerbang sampai upacara selesai dan melapor kepada guru poster. Sebagai evaluasi, guru melakukan pemeriksaan kebersihan kelas dan siswa yang tidak berdemonstrasi dikenakan sanksi sesuai kesepakatan bersama.

Pada observasi VIII, guru kelas memberikan bintang kepada siswa yang menjaga ketertiban selama simulasi pasar. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru diperoleh data bahwa guru menanamkan kedisiplinan dengan cara terus-menerus menegur dan menegur siswa yang kurang disiplin. Siswa yang membuang sampah sembarangan akan diberi teguran dan siswa wajib memungut sampah di sekitar sekolah.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Agus Wibowo118 bahwa kegiatan spontan adalah kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga, baik bagi siswa yang berbuat baik maupun tidak baik. Selain itu, bagi siswa yang tidak menyelesaikan tugasnya di kelas juga dikenakan sanksi sesuai kesepakatan bersama.

Sarana dan Prasarana

Hasil Penelitian

  • Implementasi Kebijakan Pendidikan Karakter Disiplin

Hal ini didukung dengan pernyataan kepala sekolah dalam menjawab pertanyaan peneliti mengenai pelaksanaan ritual yaitu: Hal ini sesuai dengan penegasan guru VII. Suatu kelas, ketika peneliti bertanya tentang pelaksanaan piket di kelas. Hal ini diperkuat dengan pernyataan guru ketika peneliti mengajukan pertanyaan tentang pelaksanaan Semangat Doa sebagai berikut.

Pada Observasi IV, seorang siswa kelas VII D mengingatkan temannya yang belum memilih, “Hei, kamu mau nilai?” Hal tersebut disampaikan siswa tersebut kepada temannya yang saat itu belum memilih. Hal ini diperkuat dengan pernyataan guru sebagai berikut: “Sekolah telah menyediakan sarana dan prasarana penunjang, berdasarkan keamanan, kenyamanan dan sarana penunjang proses belajar mengajar. Hal ini diperkuat dengan pernyataan guru ketika peneliti mengajukan pertanyaan tentang integrasi dalam pembelajaran sebagai mengikuti.

Pembahasan dan Hasil Penelitian

Kesimpulan …

46 Jamal Ma'mur Asmani, Panduan pemerolehan pendidikan karakter di sekolah, (Cet.I; .Jogja Karta: DIVA Perss, 2008), hal.

Saran Atau Rekomendasi

Gambar

Gambar 1. Proses Pembuatan Kebijakan 20
Tabel 1. Proses pembuatan Kebijakan. 21
Gambar 2. Skema Kerangka Pikir  Kebijakan
Tabel 3  Waktu Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

21/6 4.0 L/ha Spray.Seed for marshmallow on DD treatments especially the burnt treatment 30/7 1.5 L/ha Hoegrass + wetter Cultivation treatment Wheat grain yield kg/ha Burnt Unbumt