PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Namun dibandingkan negara-negara di dunia, negara-negara ASEAN masih berada pada peringkat rendah. Nilai indeks pembangunan manusia yang merupakan nilai standarisasi kehidupan yang layak bagi masyarakat dan nilai HDI negara-negara ASEAN menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Namun jika dibandingkan negara-negara di dunia, nilai IPM negara-negara ASEAN masih berada pada posisi terendah.
Nilai indeks pembangunan manusia, pertumbuhan ekonomi, persepsi tingkat korupsi dan tingkat pengangguran di negara-negara ASEAN menunjukkan angka yang lebih baik setiap tahunnya, namun hal tersebut tidak sejalan dengan tingkat ketimpangan pendapatan yang masih berfluktuasi.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
Oleh karena itu, penulis merasa tertarik dan termotivasi untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Dampak Produk Domestik Bruto (PDB), Indeks Pembangunan Manusia (HDI), Indeks Persepsi Korupsi (CPI) dan Tingkat Pengangguran Terhadap Ketimpangan Pendapatan di Negara-Negara ASEAN. Untuk mengetahui dampak produk domestik bruto (PDB), indeks pembangunan manusia (HDI), indeks persepsi korupsi (CPI) dan tingkat pengangguran terhadap ketimpangan pendapatan di negara-negara ASEAN.
MANFAAT PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA
LANDASAN TEORI
- Ketimpangan Distribusi Pendapatan
- Gr0ss D0mestic Pr0duct (GDP)
- Human DeveIopment Index (HDI)
- C0rrupti0n Percepti0n Index (CPI)
- Pengangguran
Terdapat hubungan negatif antara pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan distribusi pendapatan di negara berkembang. Terdapat pengaruh secara parsial nilai produk domestik bruto (PDB) terhadap ketimpangan pendapatan di negara-negara ASEAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh produk domestik bruto (PDB), indeks pembangunan manusia (HDI), indeks persepsi korupsi (CPI) dan tingkat pengangguran terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di negara-negara ASEAN.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara pertumbuhan ekonomi dengan ketimpangan distribusi pendapatan di negara berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan PDB, indeks pembangunan manusia, indeks persepsi korupsi dan tingkat pengangguran terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam pada tahun 2010-2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara variabel Produk Domestik Bruto (PDB) dengan ketimpangan distribusi pendapatan di negara-negara ASEAN yang diteliti.
Indeks Pembangunan Manusia (HDI) yang diukur dengan nilai indeks harapan hidup berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di negara-negara ASEAN yang diteliti. Padahal peningkatan nilai usia harapan hidup akan menurunkan tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di negara tersebut. Korupsi yang diukur dengan nilai Indeks Persepsi Korupsi mempunyai dampak positif namun tidak signifikan terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di negara-negara ASEAN yang diteliti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara variabel tingkat pengangguran dengan ketimpangan distribusi pendapatan di negara-negara ASEAN yang diteliti. Sedangkan variabel produk domestik bruto, angka harapan hidup, indeks persepsi korupsi dan tingkat pengangguran berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan distribusi pendapatan sebesar 93,07%. Dari hasil penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam perumusan kebijakan untuk mengurangi tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di negara-negara ASEAN.
Dampak HDI, biaya infrastruktur, investasi dan pertumbuhan ekonomi terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di provinsi BaII.
PENELITIAN TERDAHULU
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
KERANGKA BERFIKIR
HIPOTESIS
Tidak terdapat pengaruh secara parsial nilai produk domestik bruto (PDB) terhadap ketimpangan pendapatan di negara-negara ASEAN. Tidak terdapat pengaruh secara parsial nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap ketimpangan pendapatan di negara-negara ASEAN. Terdapat pengaruh secara parsial nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap ketimpangan pendapatan di negara-negara ASEAN.
Nilai Corruption Perceptions Index (CPI) tidak berpengaruh secara parsial terhadap ketimpangan pendapatan di negara-negara ASEAN. Terdapat pengaruh secara parsial nilai Indeks Persepsi Korupsi (CPI) terhadap ketimpangan pendapatan di negara-negara ASEAN. Tingkat setengah pengangguran tidak berpengaruh terhadap ketimpangan pendapatan di negara-negara ASEAN.
Produk Domestik Bruto (PDB), Indeks Pembangunan Manusia (HDI), Indeks Persepsi Korupsi (CPI) dan tingkat pengangguran tidak berpengaruh terhadap ketimpangan pendapatan. Indeks Pembangunan (HDI), Indeks Persepsi Korupsi (CPI) dan tingkat pengangguran disimulasikan dengan ketimpangan pendapatan.
METODOLOGI PENELITIAN
- RUANG LINGKUP PENELITIAN
- METODE PENENTUAN SAMPEL
- METODE PENGUMPULAN DATA
- METODE ANALISIS DATA
- OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
Jika nilai probabilitas penampang acak > α = 5% maka H0 diterima (mode yang digunakan adalah REM), sedangkan jika nilai probabilitas penampang acak < α = 5%, maka H0 ditolak (mode yang digunakan adalah FEM). Indeks Persepsi Korupsi (IPK) dan tingkat pengangguran mampu menjelaskan sebesar 93,07% variabel ketimpangan distribusi pendapatan, sedangkan sisanya sebesar 6,93% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Terdapat pengaruh secara parsial nilai Produk Domestik Bruto (PDB) terhadap ketimpangan pendapatan di negara-negara ASEAN. 2) H0.
Terdapat pengaruh secara parsial nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap ketimpangan pendapatan di negara-negara ASEAN. 3) H0. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mhd Zakwan Asrari (2019) dengan judul “Determinan Ketimpangan Distribusi Pendapatan di Tujuh Negara ASEAN 2000-2017”. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aufa Nadya dan Syafri (2019) yang menyatakan bahwa pengangguran berpengaruh negatif terhadap ketimpangan distribusi pendapatan.
Mampu menambahkan variabel dan negara lain untuk mendapatkan pemahaman yang lebih kompleks mengenai peristiwa yang mempengaruhi ketimpangan distribusi pendapatan di ASEAN b.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
- Gambarann Umum Ind0nesia
- Gambarann Umum MaIaysia
- Gambarann Umum FiIipina
- Gambarann Umum ThaiIand
- Gambarann Umum Vietnam
Namun, pertumbuhan PDB secara bertahap melambat sejak mencapai puncaknya sebesar 6,5% pada tahun 2011 menjadi 5,1% pada tahun 2014, yang merupakan pertumbuhan paling lambat sejak tahun 2009. Indonesia sebenarnya adalah salah satu dari sedikit negara dalam Indeks Persepsi Korupsi yang menunjukkan peningkatan lebih lanjut. baik dan benar, namun jika dibandingkan dengan negara-negara di dunia, Indonesia masih berada pada peringkat 89 dari total 180 negara pada tahun 2018. Nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia pada tahun 2018 sebesar 0,707 yang menempatkan Indonesia pada kategori tertinggi sumber daya manusia. pembangunan, tinggi dan berada di posisi 111 dari 189 negara dan wilayah.
Malaysia merupakan negara Asia Tenggara yang terletak tepat di utara garis Khatulistiwa, yang terdiri dari dua wilayah yang tidak bersebelahan yaitu Semenanjung Malaysia atau biasa disebut Malaysia Barat dan Malaysia Timur yang berada di Pulau Kaimantan. Setelah krisis keuangan Asia pada tahun 2010, perekonomian Malaysia berada pada jalur yang meningkat, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 5,4% sejak tahun 2010, dan diperkirakan akan mencapai transisi dari perekonomian berpendapatan menengah ke atas ke perekonomian berpendapatan rendah pada tahun 2024. Nilai Human Development Index (HDI) Malaysia tahun 2018 sebesar 0,804 menempatkan Malaysia pada kategori pembangunan manusia sangat tinggi.
Nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Filipina tahun 2018 sebesar 0,712 menempatkan Filipina pada kategori pembangunan manusia tinggi dan menduduki peringkat 106 dari 189 negara dan wilayah. Pada tahun 2016, 10% kelompok masyarakat berpenghasilan tertinggi menerima lebih dari separuh pendapatan nasional, lebih tinggi dari apa yang dapat diamati di sebagian besar negara di dunia. Nilai Human Development Index (HDI) Thailand tahun 2017 sebesar 0,755 menempatkan Thailand pada kategori pembangunan manusia tinggi.
Reformasi ekonomi dan politik yang dimulai pada tahun 1986 mendorong pertumbuhan ekonomi yang pesat dan mengubah negara yang dulunya merupakan salah satu negara termiskin di dunia menjadi negara berpendapatan menengah ke bawah. Pada tahun 2018, berdasarkan data yang diperoleh Transparency International, Vietnam mencetak CPI sebesar 33 poin dan menduduki peringkat 117 dari 180 negara.
TEMUAN HASIL PENELITIAN
- Estimasi Data PaneI
- IndividuaI Effect (Fixed Effect ModeI)
- HasiI Uji Asumsi KIasik
- Pengujian Hipotesis
Berdasarkan tabel diatas terlihat nilai probabilitas Cr0ss-section F sebesar 0,0000 dan nilai tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi αlt; 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan tabel diatas terlihat nilai probabilitas acak dari Cr0ss-section adalah sebesar 0,0000 dan nilai tersebut lebih kecil dari tingkat signifikansi αlt; 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan persamaan regresi di atas terlihat koefisien (C) sebesar 3,764363 yang merupakan variabel ketimpangan distribusi pendapatan apabila tidak dipengaruhi oleh variabel lain.
Hubungan negatif antara variabel AHH dengan ketidakadilan berarti setiap kenaikan nilai AHH sebesar 1% maka akan menurunkan ketidakadilan sebesar 0,0164% dengan asumsi variabel lain tetap. Jika nilai Produk Domestik Bruto (PDB), Angka Harapan Hidup (AHH), Indeks Persepsi Korupsi (CPI) dan Pengangguran konstan pada masing-masing moda, maka nilai ketimpangan di Filipina akan meningkat sebesar 0,020653. Jika produk domestik bruto (PDB), angka harapan hidup (AHH), indeks persepsi korupsi (CPI) dan pengangguran konstan di setiap moda, maka nilai ketimpangan di Thailand akan menurun sebesar 0,021948.
Jika nilai produk domestik bruto (PDB), angka harapan hidup (AHH), indeks persepsi korupsi (CPI) dan pengangguran pada masing-masing moda konstan, maka nilai ketimpangan di Vietnam akan menurun sebesar 0,069603. Uji F-statistik dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas F-statistik dengan tingkat signifikansi α = 5%, namun apabila nilai probabilitas < α maka H0 ditolak. Hubungan negatif antara variabel PDB dengan ketimpangan berarti setiap kenaikan nilai PDB sebesar 1% maka akan menurunkan ketimpangan sebesar 0,122204% dengan asumsi variabel lain tetap.
Hubungan positif antara variabel CPI dengan ketimpangan berarti setiap kenaikan nilai CPI sebesar 1% maka akan meningkatkan ketimpangan sebesar 0,000394% jika variabel lainnya tetap. Hubungan negatif antara variabel ketimpangan dengan ketimpangan berarti setiap kenaikan nilai ketimpangan sebesar 1% akan menurunkan ketimpangan sebesar 0,011% dengan asumsi variabel lain tetap.
PEMBAHASAN
- GDP terhadap Ketimpangan Distribusi Pendapatan
- AHH terhadap Ketimpangan Distribusi Pendapatan
- CPI terhadap Ketimpangan Distribusi Pendapatan
- Pengangguran terhadap Ketimpangan Distribusi Pendapatan
Berdasarkan hasil penelitian, variabel AHH (Harapan Hidup) mempunyai hubungan negatif terhadap ketimpangan dengan nilai C sebesar -0,009989. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IPM tujuh negara ASEAN pada tahun 2000-2017 berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Gini Ratio. Hubungan positif antara variabel CPI dengan ketimpangan menunjukkan bahwa setiap kenaikan nilai CPI sebesar 1% akan meningkatkan ketimpangan sebesar asumsi variabel lain tetap.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Caryn Dobson dan Antonio Andres (2012) yang berjudul “Apakah korupsi benar-benar buruk bagi kesenjangan”. Temuan penelitian tersebut sejalan dengan pernyataan Ieff (1964) dan Huntington (1968) yang menyatakan bahwa tidak semua tindakan korupsi memberikan dampak negatif terhadap perekonomian suatu negara. Hubungan negatif antara variabel pengangguran dengan ketimpangan berarti setiap kenaikan yang terjadi pada tingkat pengangguran sebesar 1%.
Jadi hasil ini mengacu pada hasil penelitian ini dimana pengangguran yang tinggi menyebabkan pemerataan ekonomi. Kesetaraan yang muncul bukanlah kesetaraan yang diharapkan karena kesetaraan yang dimaksud adalah pemerataan pendapatan pada kondisi perekonomian rendah. Pemerintah negara-negara ASEAN harus dapat meningkatkan kerja sama dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dapat menggunakan alat analisis lain seperti Error Correction Mode sehingga dapat mengetahui pengaruh jangka pendek dan jangka panjang dari variabel-variabel yang diteliti terhadap ketimpangan distribusi pendapatan. Analisis Tingkat Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Ketimpangan Pendapatan Antar Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2003-2012.
PENUTUP