TINGKAT EFIKASI DIRI DALAM MENYUSUN SKRIPSI PADA MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR.
HAMKA ANGKATAN 2018
Chandra Dewi Sukma1, Nisa Afina Hasya2
1Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
2 Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
Co-Author: [email protected] - 089637468992
Info Artikel
▪ Masuk : 08/02/2023
▪ Revisi : 14/03/2023
▪ Diterima : 26/03/2023
Alamat Jurnal
▪ https://ojs.uniska- bjm.ac.id/index.php/A N-NUR/index
Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia disseminated below https://creativecommons.
org/licenses/by/4.0/
Abstract: The purpose of the study is to find out and describe the level of self-efficacy in compiling a thesis for Guidance and Counseling students of the University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Class of 2018.
Research methods are quantitative methods with a quantitative descriptive type of research. The study population was 169 people. The sample was 157 people. The sampling technique uses saturated samples. The validity test yielded 45 items out of 50 items using the person product moment.
Reliability calculation using Alpha Cronbach using IBM SPSS 2.5 with research results of rac 0.949 > 0.6 is reliable. The results of the research conducted on the level of self-efficacy in Guidance and Counseling students of the University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA class of 2018 obtained a score of 22136 which was at a high categorization level. The results of the study from respondents, as many as 58 students had a very high self-efficacy rate of 37%, 86 students had a high self-efficacy rate of 55%, 10 students had a moderate self-efficacy rate of 6%, 3 students had a low self-efficacy rate of 2%.
Keywords: Self-efficacy, thesis, students
PENDAHULUAN
Menyusun skripsi membutuhkan lingkungan yang sangat mendukung individu dalam menyelesaikan skripsinya. Individu yang sedang menyusun skripsi harus menyiapkan fisik dan mentalnya. Mental sangat berpengaruh dalam menyusun skripsi ketidak siapan mental dalam menerima tugas yang berat akan membuat individu menyerah dalam menyelesaikan tugas dan bisa mempengaruhi fisik. Taylor serta Betz (dalam Oktafiana, dkk:2022) mengatakan efikasi diri dalam membuat sebuah keputusan bagaimana seseorang menggunakan kepercayaan untuk menuntaskan tugas- tugas dengan berhasil.
Efikasi diri yang lebih dikenal dengan keyakinan indvidu pada kemampuan yang dimiliki didalam dirinya yang akan memainkan peran penting dalam cara berpikir, dan bertindak sesuai dengan perasaan seseorang tersebut. Efikasi diri juga menetukan tujuan hidup setiap individu. Menurut Nadya Asmarani (2021:172), “efikasi diri adalah kemampuan individu atau keyakinan untuk mengatur perilaku individu dalam menghasilkan suatu hal bagi diri. Efikasi diri juga dapat digunakan individu dalam menyusun strategi untuk mencapai tujuan hidup.”
Ketidak konsistenan diri tentang apa yang ingin dicapai karena keraguan individu pada potensi didalam dirinya akan membuat individu tidak percaya diri. Dalam penelitian Nuzulia (2010:107) kepercayaan individu terhadap kemampuan untuk melaksanakan tujuan karena mempunyai keyakinan penuh pada dirinya. Individu akan melewati setiap masalah yang akan dihadapi saat mencapai tujuannya. Keyakinan yang ada pada dirinya membuat individu bangkit dalam kegagalan. Kegagalan bukan berarti individu meresa pesimis tapi individu percaya akan kemampuan yang ada didalam dirinya.
Efikasi diri sangat penting bagi mahasiswa penyusun skripsi. Skripsi adalah salah satu karya ilmiah yang wajib dikerjakan pada mahasiswa khususnya mahasiswa yang sudah menjalani pendidikan yang berada di semester VIII. Dalam menyusun skripsi mahasiswa harus teliti dan jeli melihat masalah apa yang akan di bahas dalam penelitian tersebut.
Tentunya bukan suatu hal yang mudah dalam menyusun dan merangkai kata-kata dalam bentuk ilmiah. Menyusun skripsi harus dimulai dengan mengambil data yang ada dilapangan tentang masalah yang mau diambil. Kejelasan subjek dalam penelitian membuat data semakin valid. Tidak hanya merangkai kata-kata tetapi mahasiswa harus mencari data terkait dengan masalah yang akan diteliti. Ketika menyusun suatu karya ilmiah individu harus mempunyai banyak jurnal dan buku dari masalah yang akan dibahas dalam penelitian.
Skripsi merupakan suatu permasalahan yang dialami mahasiswa. Dalam menulis skripsi individu menemukan banyak sekali hambatan yang akan dihadapi. Yang menjadi penyebab terhambatnya Skripsi adalah membutuhkan banyak referensi yang sangat banyak dan sangat sulit untuk dicari.
Nadya (2021 : 172) “ efikasi diri harus dimiliki oleh semua orang. keyakinan individu terhadap Kemampuan yang mereka miliki akan sangat mempengaruhi proses pencapaian kesuksesan yang mereka inginkan. Keyakinan ini dapat memberikan dorongan untuk keterampilan mandiri yang ada dalam diri.” Artinya efikasi tinggi seseorang mengembangkan semangat yang terus menjadikan orang tersebut ahli di bidangnya. Berbeda dengan individu yang memiliki efikasi yang rendah Hal ini terjadi pada mahasiswa Malang ditulis Dewi, R. K di kompas (Rabu, 15 Juli 2020). Mahasiswa Malang mendapat penolakan skripsi dari dosen pembimbing. Mahasiswa ini mengalami strees yang berkepanjangan sehingga membuatnya tidak memiliki keyakinan didalam dirinya. Keyakinan atau ketidak mampuan mengakui
potensi yang dimiliki mahasiswa saat menyusun skripsi membuat mahasiswa menunda skripsi atau yang lebih parah untuk mengakhiri hidupnya. Rosyidi (2015:48) berpendapat
“efikasi diri keyakinan individu pada kemampuan untuk secara efektif menghadapi dan memecahkan masalah yang dihadapi. Efikasi diri yang tinggi memungkinkan individu untuk mencapai tujuannya sesuai dengan harapan individu.” Ketika efikasi diri tinggi maka individu mampu menyelesaikan skripsi. Efikasi yang tinggi akan membuat individu mengerjakan revisi dari dosen langsung tanpa menunda dan tanpa memikirkan hal negatif.
Berdasarkan studi pendahuluan peneliti beberapa mahasiswa bimbingan dan konseling angkatan 2018 Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA dilakukan wawancara dan observasi mengenai efikasi diri mahasiswa dalam menyusun skripsi ada yang memiliki efikasi diri tinggi dan efikasi diri rendah. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling terhadap efikasi diri yang tinggi saat menyusun skripsi. Mereka yang mempunyai efikasi diri tinggi pada mahasiswa ketika dosen merevisi mahasiswa langsung mengerjakan karena mereka menganggap bahwa skripsi merupakan tanggung jawab individu pada dirinya, mengoptimalkan usaha dalam menyusun skripsi, ketika ada hambatan dalam mengerjakan skripsi langsung mencari jawaban baik itu bertanya pada dosen penguji atau bertanya pada teman. Berbeda halnya dengan mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang mempunyai efikasi diri rendah contohnya ketika ada revisi mahasiswa tidak langsung mengerjakan revisi tersebut sehingga membuat penumpukan tugas yang harus diselesaikan. Efikasi diri rendah mahasiswa bimbingan dan konseling angkatan 2018 ketika mahasiswa tidak menemukan referensi untuk permasalahan penelitian mereka sehingga membuat rasa malas dalam mengerjakan skripsi, kurangnya rasa tanggungjawab dalam menyusun skripsi sehingga tidak mengoptimalkan usaha dalam membuat skripsi, individu cenderung kurang yakin pada kemampuan yang dimilikinya saat menyusun skripsi. Efikasi diri rendah juga terjadi karna kurangnya penguasaan individu pada penyusunan skripsi.
Mahasiswa yang mempunyai efikasi rendah akan merasa terbebani dalam rintangan yang mereka hadapi. Efikasi diri rendah akan berdampak menjadi putus asa dan tidak ada motivasi dalam dirinya. Selalu berfikir negatif sehingga individu kurang mengoptimalkan kemampuan yang mereka miliki. Merasa bahwa individu sudah gagal dalam segala hal.
Ketika indvidu mempunyai efikasi diri yang tinggi tidak akan menyerah dan terus mengerjakan skripsi hingga selesai. Mahasiswa kurang mampu mengambil risiko penelitian dan rentan frustasi jika tidak dapat memecahkan masalah.
METODE
Metode penelitian adalah langkah yang diambil oleh peneliti untuk mengumpulkan suatu data dan informasi dalam suatu masalah yang selanjutnya diolah dan dianalisis.
Menurut Syahrum & Salim (2014, p. 57) metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui informasi atau data. Metode Penelitian ini menggunakan penelitian Kuantitatif.
Jenis Penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitaif. Menurut Raihan (2019, p.
51), penelitian ini berlandaskan filsafat positivisme yang akan digunakan dalam pengumpulan data dan instrument pnelitian yang bersifat kuantitatif.
Populasi adalah keseluruhan objek yang dipelajari, baik itu orang, objek, peristiwa, nilai, atau peristiwa. Populasi juga terdiri dari sampel yang mempunyai kualitas serta karakteristi dari penelitian. Menurut Sugiyono (2013, p. 80), Populasi bukan sekedar jumlah objek atau subjek Penelitian, tetapi mencakup semua ciri atau atribut yang dimiliki oleh
subjek atau objek. Oleh karena itu, populasi bukan hanya jumlah yang ada dalam subjek atau objek penelitian, tetapi juga semua karakteristik yang dimilikinya. Populasi penelitian sebanyak 169 orang.
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang di pilih untuk sumber data sesuai denga karakteristik pada populasi. Menurut Sugiyono (2013, p. 81): Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti. Semua anggota populasi digunakan sebagai sumber data, metode ini disebut sensus, tetapi jika hanya sebagian dari populasi yang digunakan sebagai sumber data, metode ini disebut sampel Sampel sebanyak 157 orang.
Teknik sampling yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh. Sampel jenuh atau saturation sampel adalah jumlah populasi dijadikan sampel. Menurut Syahrum &
Salim (2014, p. 102) sampel jenuh merupakan sampel yang diambil dari jumlah populasi yang kecil. Sampel yang diambil dalam penelitian ini perjumlah 157 mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Angkatan 2018.
Pengujian validitas merupakan untuk mengetahui apakah instrument yang digunakan sesuai dengan ketentuan yang tepat atau valid dan konsisten untuk mengukur variabel dari penelitian. Menurut Sugiyono (2013) mengatakan bahwa “Tingkatan ketepatan data terjadi pada objek dengan usaha ketentuan peneliti”. Uji validitas menghasilkan 45 item dari 50 item menggunakan person product moment.
Reliabilitas terkait dengan konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Jika dua atau lebih peneliti dalam subjek yang sama menghasilkan data yang sama, data tersebut dinyatakan reliabel.
Yusuf (2014: 245) Reliabilitas adalah konsistensi atau stabilitas skor instrumen penelitian antara orang yang sama dan pada waktu yang berbeda.wright stone menulis bahwa reliabilitas adalah perkiraan tingkat konsistensi atau stabilitas antara pengukuran berulang dan pengukuran pertama menggunakan instrument yang sama. Perhitungan reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach dengan menggunakan IBM SPSS 2.5 dengan hasil penelitian rac 0,949 > 0,6 yaitu reliable.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Dalam hasil penelitian yang dilakukan pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Angkatan 2018 dijelaskan bahwa sebanyak 58 mahasiswa memliki tingkat efikasi diri sangat tinggi 37%, 86 mahasiswa memiliki tingkat efikasi diri tinggi 55%, 10 mahasiswa memiliki tingkat efikasi diri sedang 6%, 3 mahasiswa memiliki tingkat efikasi diri rendah 2% dengan total keselurahan sebanyak 157 sampel.
Dalam hasil penelitian ini sebanyak 58 mahasiswa memiliki tingkat efikasi tinggi pada saat menyusun skripsi.
37% 55% 6%
2% 0%;
Diagram tingkat efikasi diri
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Gambar 1. Diagram tingkat efikasi diri pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling
PEMBAHASAN
Terdapat tingkatan efikasi diri dalam menyusun skripsi pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Angkatan 2018 di dalam diri tiap individu. Tentunya keyakinan pada kemapuan yang ada dalam diri individu ada kaitannya dengan dimensi yang ada dalam efikasi diri. Sebanyak 86 mahasiswa mempunyai kategoisasi tinggi artinya peran dimensi-dimensi efikasi diri sangat penting bagi individu.
Dimensi-dimensi sendiri mengacu kepada taraf kesulitan tugas yang diyakini individu akan mampu menyelesaikan tugas.
Dimensi level atau magnitude (tingkat kesulitan tugas) juga berperan penting mahasiswa dalam menyusun skripsi karena Individu merasa mampu untuk menyelesaikan tugas. Individu percaya dengan kemampuan potensi yang dimilikinya dalam mengerjakan tugas. Individu mengerjakan tugas sesuai dengan apa yang individu ketahui. Efikasi diri menggambarkan tingkat keyakinan individu yang muncul dalam menyelesaikan tugas (Bandura 1997, p. 42-43). Jika tugas yang diberikan kepada individu sesuai dengan kesulitan, individu akan memilih tugas yang di rasa mampu untuk di kerjakan sesuai dengan potensi yang ada didalam diri individu. Individu Akan mengambil tindakan yang menurut mereka mampu, dan akan diperkirakan itu di luar kemampuan mereka.
Dimensi generality berkaitan dengan penguasaan individu terhadap tugas Pekerjaannya dan bidangnya (Bandura 1997, p. 42-43). Individu dapat memiliki keyakinan pada kemampuan mereka sendiri, itu tergantung pada pemahaman yang dimiliki individu terbatas pada aktivitas dan situasi tertentu atau berbagai kemampuan kegiatan dan situasi yang lebih luas dan beragam. Orang dengan efikasi diri yang tinggi akan mampu kuasai beberapa bidang untuk menyelesaikan tugas, dan sebaliknya. Individu mampu menggunakan pengalaman hidup sebagai langkah menuju kesuksesan. Individu dapat bereaksi terhadap berbagai situasi dan kondisi untuk mencapai tujuan.
Dimensi strength (Kekuatan) berhubungan dengan kekuatan atau stabilitas kepercayaan individu untuk menyelesaikan tugas. Tingkat efikasi diri yang rendah itu mudah
terguncang oleh pengalaman yang dapat melemahkannya. Tingkat kekuatan ini tergantung pada situasi dan bentuk beberapa informasi persepsi hasil perilaku yang diperoleh melalui kehidupan, modeling, peristiwa bahasa, dan lingkungan emosi yang mengancam (Bandura 1997, p. 42-43). Dimensi strength (kekuatan) mempunyai indikator-indikator yang menunjukan kepada kekuatan atau keykinan menyelesaikan tugas, seperti: individu mampu bertahan dalam setiap rintangan, individu bisa mengahadapi hambatan dalam mencapai tujuan, individu yakin untuk menyelesaikan tugas dalam mencapai tujuan, inidvidu gigih dan tekun dalam menyelesaikan tugas.
Mahasiswa dengan kategorisasi efikasi diri tinggi juga karena ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu: yaitu pengalaman menguasai sesuatu prestasi (performance accomplishment), pengalaman vikarius atau pengganti (vicarious experiences), persuasi sosial (social persuation) dan pembangkit emosi (emotional/ physiological states) (Alwisol, Adicondro & Purnamasari, 2011, p. 20). Strength (kekuatan) yang didukung oleh teori Bandura (yustinus, 2020: 237) faktor yang mempengaruhi dimensi strength (kekuatan) yaitu:
pengalaman keberhasilan (mastery experience), pengalaman melaui orang lain (vicarious experience), persuasi verbal (sosial), keadaan fisiologi dan emosional.
Dari faktor yang mempengaruhi akan membentuk tingginya tingkat efikasi diri. tentunya ada proses yang harus dilakukan dalam pembentukan efikasi diri. dibutukan proses kognitif, berhubungan dengan keyakinan dan kemapuannya untuk pengambilan keputusan yang akan dilakukannya. Proses motivasi dimana motivasi memainkan peranan penting bagi efikasi diri.
proses afektif adalah pengaturan kondisi emosional yang terjadi pada individu. Proses selektif adalah kemampuan individu dalam memilih situasi tertentu (Self-Efficacy The Exercise of Control (Albert Bandura) (z-Lib.Org).Pdf, n.d., 1997, p. 116).
Individu yang memliki efikasi diri yang tinggi akan memberikan dampak efikasi diri seperti Pemilihan perilaku, misalnya keputusan akan dibuat berdasarkan tingkat keyakinan individu yang ada didalam dirinya, seperti tugas dan bidang karir. Usaha motivasi, misalnya individu akan bekerja lebih keras dan mencoba lebih banyak dalam satu aspek, efikasi diri mereka lebih tinggi dari pada mereka yang efikasi diri rendah. Pola pemikiran fasilitas, misalnya efikasi diri mempengaruhi penilaian perkataan pada diri sendiri (Self Talk).
Ketehanan terhadap stress, efikasi diri yang tinggi memasuki situasi stres dengan keyakinan dan kepastian Itu dapat menahan respons stress (Luthans, 2005:186).
Hal ini sejalan dengan penelitian relevan yang dilakukan oleh siti Fatimah, dkk (2021). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 23,9% mahasiswa berada pada kategori efikasi performa akademik rendah, diikuti oleh 61,2% mahasiswa Pada kategori efikasi diri dengan performa akademik sedang, 14,9% adalah yang terakhir mahasiswa yang masuk dalam kategori efikasi diri performa akademik tinggi. Kemudian, tingkat efikasi diri performa akademik lebih dipengaruhi oleh tingkat kekuatan individu dan stabilitas keyakinan kemampuan Seorang individu menguasai suatu tugas. adanya tingkat efikasi diri pada individu tentunya karena dimensi yang ada didalam efikasi diri tiap individu untuk mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh kamarudin (2018). Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan Tingkat efikasi diri mahasiswa program studi teknik Kendaraan Ringan (TKR) di atas program studi Keahlian multimedia. tingkat efikasi diri siswa Siswa laki-laki melebihi siswa perempuan. Penelitian relevan tersebut sebagai pembuktian tingkat efikasi diri dalam menyusun skripsi pada
mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA angkatan 2018 ada pada tingkat kategori tinggi.
PENUTUP
Efikasi diri adalah keyakinan pada kemampuan individu dalam diri individu. Individu meyakini potensi yang ada dalam dirinya. keyakinan pada kemampuan dalam individu untuk mencapai tujuan di dalam hidupnya. Individu yakin bahwa untuk mencapai suatu tujuan harus mempercayai bahwa dirinya mampu dalam melakukan hal tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan besar tingkat efikasi diri pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA angkatan 2018 diperoleh skor berjumlah 22136 yang berada pada tingkat kategorisasi tinggi.
Dari 157 sampel sebanyak 86 (55%) mahasiswa mempunyai tingkat kategorisasi tinggi, 58 (37%) mahasiswa mempunyai tingkat kategorisasi sangat tinggi, 10 (6%) mahasiswa mempunyai tingkat kategorisasi sedang, 3 (2%) mahasiswa mempunyai tingkat kategorisasi rendah.
REFERENSI
Adicondro, Nobelina, Purnamasari, Alfian. (2011). Efikasi Diri, Dukungan Sosial Keluarga Dan Selef Regulated Learning Pada Siswa Kelas VIII. Humanitas. Vol. VIII, No. 1 Alfaiz, Zulfikar, Yulia, D. (2017). Efikasi Diri Sebagai Faktor Prediksi Kesiapan Mahasiswa
dalam Mengerjakan Tugas Kuliah. Ilmu Pendidikan. Vol. 2, No. 2, 119-124.
Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. edisi revisi. Malang : UMM Press. Yogyakarta.
Amir, Hermansyah. (2016). Korelasi Pengaruh Faktor Efikasi Diri dan Manajemen Diri Terhadap Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas Bengkulu. manajer Pendidikan. Vol. 10, No. 4, hlm 336-342.
Asmarani, Nadya. (2021). Efikasi Diri Terhadap Kemampuan Menulis Skripsi Pada Mahasiswa Bimbingan Konseling Institut Islam Abdullah Said Batam. STRATEGY : Jurnal Inovasi Strategi dan Model Pembelajaran. Vol 1, No 2, e-ISSN : 2798-5466, P- ISSN : 2798-5725.
Azwar. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Bandura, Albert. (1997). Self-Efficacy The Exercise of Control. United States of America:
W.H Freeman and Company
Bao, Gysen, Jing, Boynov, Bart L.J, Alexandrov, Konstantin, Lomonova, Samuil, A, Elena.
(2017). Self-Efficacy in Changing Societies (albert bandura). Cambridge University Press
Corsini, R. J. (1994). Encyclopedia of Psychology. Second Edition. Vol 3. New York: John Wiley and Son.
Effendi, Rohmad. (2013). Self Efficacy: Studi Indegenous Pada Guru Bersuku Jawa. Journal of Social and Industrial Psychology. Vol. 2, No. 2, ISSN 2252-6838.
Etika, N, Hasibuan, W F. (2016). Deskripsi Masalah Mahasiswa Yang Sedang Menyelesaikan Skripsi. Jurnal KOPASTA. Vol. 3, No. 1, 40-52.
Faizah, Umi. (2015). Pembentukan Self Efficacy Pada Mahasiswa PGRA dan Dampaknya Bagi Teacher Efficacy Alumni Pendidikan Guru Raudlatul Athfal (Study Literasi &
Survey terhadap alumni PGRA di Yogyakarta). STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta.
Vol, 3, No. 2.
Fatimah, siti, dkk. (2021). Tingkat Efikasi Diri Performa Akademik Mahasiswa Ditinjau Dari Perspektif Dimensi Bandura. Professional, Empathy and Islamic Counseling Journal.
Vol, 4, No. 1, e-ISSN : 2685-0702, p-ISSN : 2654-3958
Ghufron, Nur dan Rini Risnawati. (2020). Teori-Teori Psikologi. Jakarta: Ar-ruzz Media.
Hidayat, Dede Rahmat. (2011). Teori dan Aplikasi Psikologi Kepribadian dalam Konseling.
Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Johanda, M, Karneli, Y, Ardi, Z. (2017). Self-Efficacy Siswa dalam Menyelesaikan Tugas Sekolah di SMP Negeri 1 Ampek Angkek. Jurnal Neo Konseling. Vol, 00, No. 00.
Kiranida, O., Komalasari, G., Herdi. 2022. Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Gender Sebagai Moderasi Terhadap Efikasi Diri Dalam Pengambilan Keputusan Karier Di Sma Negeri. Jurnal An-Nur. 8(3). 96-104.
Komaruddin. (2018). Tingkat Efikasi Diri Siswa Ditinjau dari Program Studi Keahlian dan Jenis Kelamin pada Siswa SMK Muhammadiyah 1 Sleman Yogyakarta. JOURNAL OF EDUCATIONAL REVIEW AND RESEARCH. Vol, 01, No. 02.
Luthans, Fred. (2005). Organizational Behaviour 10th edition. New York :McGrawHill International Editions
Minarni. (2020). Efikasi Diri Guru (Studi Di Kabupaten Sidenreng Rappang - Sulawesi Selatan). POROS ONIM: Jurnal Sosial Keagamaan. Vol. 1, No. 2, 121-130.
Mulyadi, Seto, dkk. (2016). Psikologi Kepribadian. Jakarata : Penerbit Gundarma
Murniningsih, Rochiyati, Zuhriyah, E, Fitrilia, M. (2016). Faktor Psikologis Karyawan dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja UMKM. The 4th University Research Coloquium.
ISSN 2401-9189.
Nabilah, A, Indianti, W. (2019). Peran Efikasi Diri dalam Keputusan Karier terhadap Hubungan antara Future Work Self dengan Adaptabilitas Karier pada Mahasiswa Tingkat Akhir. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan. Vol. 9, No. 2, 160-174.
Nuzulia, Siti. (2010). Dinamika Stress Kerja, Self Efficacy dan Strategi Coping.
Semarang.Penerbit UNDIP.
Permana, H, Harahap, F, Astuti, B. (2016). Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Kecemasan dalam Menghadapi Ujian Pada Siswa Kelas IX MTS Al Hikmah Berebes.
Jurnal Hisbah. Vol. 13, No. 1.
Purnomo, Halim. (2019). Psikologi Pendidikan.. Yogyakarta: LP3M Universitas Muhammadiyah
Puspitrani, Wahyu, Karyono, Indrawati, Endang Sri. (2009). Hubungan Efikasi DiriDengan Sikap Terhadap Polusi Udara Pasar Unggas Pada Perkerja Pasar Rejo Mulyo Semarang. Universitas Diponegoro Semarang. 1-20
Putri, F A R, Fakhruddiana, F. (2018). Self-efficacy guru kelas dalam membimbing siswa slow learner. JPK (Jurnal Pendidikan Khusus). Vol, 14, No. 1, hlm 1-8.
Raihan. (2017). Metodologi Penelitian. Jakarta : Universitas Islam Jakarta.
Ridwan. 2014. Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabet.
Romadona, Mia Rahma. (2017). Peran Efikasi Diri dan Kemampuan Komunikasi Peneliti Terhadap Iklim Organisasi di Pusat Penelitian X. Jurnal Pekommas. Vol. 2, No. 1, 55-64.
Rosyidi, Hamim. (2015). Psikologi Kepribadian. Surabaya: JAUDAR PRESS
Rustika, I M. (2012). Efikasi Diri: Tinjauan Teori Albert Bandura. BULETIN PSIKOLOGI:
Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Vol. 20, No. 1-2, 18-25.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta.
Suseno, Miftahun Ni’mah. (2009). Pengaruh Pelatihan Komunikasi Interpersonal Terhadap Efikasi Diri Sebagai Pelatih pada Mahasiswa. Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 1, No.
1.
Syahrum, Salim. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : Citapustaka Media.Winarsi, AD, Yahya. 2016. Layanan Bimbingan Pribadi-Sosial dalam Meningkatkan Komunikasi Interpersonal Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 2 Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Jurnal Bimbingan dan Konseling. Vol, 03, No, 1, 1-15.
Yunus, Muri. (2014). Metode Penelitian: Kuantitaif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan.
Jakarta: KENCANA Challenges Found in the LGBTQI+ Population. In M. M.
Ginicola, C. Smith, & J. M. Filmore (Eds.), Affirmative Counseling with LGBTQI+
People (pp. 75 - 85). Alexandria, VA: American Counseling Association