• Tidak ada hasil yang ditemukan

tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap - IAIN Repository

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap - IAIN Repository"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

LatarBelakangMasalah

Perkembangan ekonomi syariah dapat dibuktikan dengan tumbuh dan berkembangnya lembaga keuangan berbasis syariah. Salah satu lembaga keuangan syariah yang saat ini mulai menunjukkan perkembangannya di masyarakat untuk bersaing dengan lembaga keuangan konvensional adalah BMT (Baitul Mal Wa Tanwil). BMT sebagai lembaga keuangan mikro berperan sebagai pihak yang dipercayakan oleh pemilik dana (tabungan anggota) untuk menyalurkan dana kepada pihak (anggota) yang membutuhkan dana untuk keperluan pengembangan usaha melalui penyediaan pembiayaan 1 Salah satu produk yang ditawarkan adalah i.a. mudharabah.

Pendapat lain Imam Abu Hanifah dan para pengikutnya memberikan jaminan dalam akad mudharabah, hanya saja syaratnya batal seperti dalam jual beli dimana syaratnya rusak tetapi jual beli itu boleh. Kompilasi hukum ekonomi syariah mengatur ciri-ciri sistem Mudharabah pada pasal 579 poin 2, yaitu: 4. Meskipun sebagian imam madrasah telah melarang penjaminan dalam pembiayaan mudharabah, namun dalam praktiknya lembaga keuangan syariah tetap meminta jaminan kepada nasabah.

Untuk menganalisis praktik penjaminan dalam pembiayaan mudharabah, penulis mengambil posisi penelitian di BMT Surya Abadi Riyanto. Penulis akan menganalisis praktik penggunaan jaminan dalam pembiayaan mudharabah dengan judul: “Tinjauan Terhadap Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Pembiayaan Mudharabah di BMT Surya Abadi Rinyanto Seputih Banyak”.

PertanyaanPenelitian

TujuandanManfaatPenelitian

Semoga beliau dapat menyumbang sebagai sarana muamalah kepada masyarakat khususnya dalam bidang kajian hukum komersial syariah terhadap jaminan pembiayaan mudharabah di BMT Surya Abadi Riyanto Seputih Banyak.

PenelitianRelevan

Hal ini merupakan pelaksanaan penjaminan agunan pada BMT Asyafiiyah tidak memenuhi ketentuan antara BMT dengan anggota karena BMT bertindak tanpa persetujuan debitur atau kreditur. Penelitian tesis berjudul “Perlakuan Barang Jaminan Saat Debitur Pailit Pada Kajian Pembiayaan Murabahah BMT Al-Hasanah Pekalongan Pada BMT Al-Hasanah Pekalongan” direview oleh Point Arbiah Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Program D3 Perbankan Syariah Tahun 2017, dengan pertanyaan penelitian bagaimana cara penanganan agunan BMT Al-Hasanah Pekalongan pada saat debitur pailit dalam pembiayaan murabahah, dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penanganan agunan bagi debitur yang mengalami pailit dalam pembiayaan murabahah dilakukan oleh BMT Al -Hasanah Pekalongan adalah dengan menjual asuransi namun sebelumnya BMT Al-Hasanah memberikan jangka waktu 1-2 minggu melalui telepon untuk melakukan pembayaran kembali.6. Penelitian tesis selanjutnya yang berjudul “Mekanisme Penilaian Asuransi Dalam Pembiayaan Usaha Mikro di BMT Mitra Ummat Rumbia” diteliti oleh Dony Darmawan Jurusan D3 Syariah dan Ekonomi Islam Program Studi Perbankan Syariah tahun 2016 dengan pertanyaan penelitian tentang mekanisme penilaian asuransi melawan .

5 Kajian Masriah Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Pelaksanaan Sita Agunan Pada BMT ASyafiiyah Cabang Kota Metro, Skripsi pada Jurusan dan Ekonomi Islam IAIN Metro, 2015 BMT ASyafiiyah Cabang Kota Metro, Skripsi pada Jurusan Ekonomi Islam dan IAIN Metro, 2015 6 Point Arbiah, “Perlakuan barang jaminan pada saat debitur pailit dalam pembiayaan Murabahah BMT Al-Hasanah Pekalongan Kajian di BMT Al-Hasanah Pekalongan”. Berdasarkan uraian di atas maka perbandingan yang peneliti ambil adalah sama-sama dalam masalah agunan, yang membedakannya adalah penjelasan pertama tentang bagaimana pelaksanaan penyitaan agunan dalam hal ini ditinjau dari Hukum Ekonomi Syariah sesuai dengan syarat antara kedua belah pihak atau BMT Asyafiyah melakukan penyitaan barang jaminan tanpa persetujuan, yang kedua tentang perlakuan barang jaminan pada saat debitur pailit, dalam hal ini BMT Al-Hasanah menjual barang jaminan dengan catatan BMT Al-Hasanah time care selesai pelunasan, yang ketiga adalah penilaian terhadap agunan yang dijadikan jaminan usaha mikro, dalam hal ini BMT Mitra Ummat menggunakan nilai pasar dari agunan yang dijamin berupa harga jual dan harga beli.

Sedangkan permasalahan yang diangkat oleh peneliti mengenai Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Penjaminan Dalam Pembiayaan Mudharabah, dalam hal ini peneliti telah melakukan penelitian secara mendalam tentang peranan penjaminan dalam pembiayaan mudharabah. 7 Dony Darmawan, “Mekanisme Penilaian Agunan Pembiayaan Usaha Mikro di BMT Mitra Ummat Rumbia” Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Metro, 2016.

LANDASAN TEORI

  • Jaminan
    • JaminanDalamHukumEkonomiSyariah
    • JaminanDalamKompilasi HukumEkonomiSyariah
    • JaminanDalam Fatwa DSN MUI
    • JaminanDalamPembiayaanMudharabah
  • Pembiayaan Mudharabah
    • Pengertian Pembiayaan Mudharabah
    • Dasar Hukum Pembiayaan Mudharabah
    • Rukun dan Syarat Pembiayaan Mudharabah
  • TeknikPengumpulan Data
  • TeknikAnalisa Data

Berdasarkan uraian pasal-pasal dalam kompilasi hukum ekonomi syariah, dapat dipahami bahwa adanya marhun atau barang sebagai jaminan tidak menghilangkan hak mutahin untuk menuntut pelunasan utang kepada rahin. Dasar hukum mudharabah terdapat dalam ringkasan Hukum Ekonomi Syariah terkait pasal 231 sampai dengan 254. Uraian pasal-pasal dalam ringkasan hukum ekonomi Islam menjelaskan bahwa akad bisnis mudharabah dapat bersifat mutlak dan bebas dalam kaitannya dengan bisnis kepada dilakukan dilakukan dan waktu untuk melakukan bisnis, tetapi harus ada keterampilan untuk itu.

Berdasarkan uraian penjabaran hukum ekonomi syariah, dapat dipahami bahwa rukun akad mudharabah adalah shahibul al mal atau disebut juga pemilik modal, mudharib atau pelaku usaha, dan akad. Berdasarkan uraian penjabaran Hukum Ekonomi Syariah mengenai syarat Mudharabah, dapat dipahami bahwa modal berpindah kepada pekerja dalam bentuk tunai, penerima modal melaksanakan modal yang diperjanjikan, dan kesepakatan dituangkan dalam akad. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang “memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan mendetail mengenai latar belakang keadaan yang bersangkutan”. review hukum keuangan syariah tentang penjaminan dalam pembiayaan mudharabah.

Berkenaan dengan jenis dan sifat penelitian ini, peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan tinjauan perundang-undangan ekonomi Islam tentang penjaminan dalam pembiayaan mudharabah. Yakni seperti buku karangan Hendi Suhendi berjudul Fiqh Muamalah dan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

GambaranUmum BMT Surya AbadiRiyantoSeputihBanyak

  • Sejarah Berdirinya BMT Surya Abadi Riyanto
  • Visi dan Misi, dan Tujuan BMT Surya Abadi Riyanto
  • Struktur Organisasi BMT Surya Abadi Riyanto
  • ProsedurdanSyarat Pembiayaan

Pelaksanaa Pembiayaan Mudharabah di BMT Surya Abadi

  • Pembiayaan di BMT Surya AbadiRiyanto
  • ProsedurPembiayaanMudharabah
  • JaminanSebagaiSyaratTambahan
  • JaminanMenentukanNilaiPembiayaan

TinjauanHukumEkonomiSyariahTerhadapJaminanDalamPe

66 Wawancara dengan Tn. Samsudin sebagai anggota BMT Surya Abadi Riyanto Seputih Banyak, pada tanggal 1 Agustus 2019. Dalam pelaksanaan pembiayaan mudharabah di BMT Surya Abadi Riyanto terdapat syarat tambahan yaitu anggota wajib menyertakan agunan. Data agunan ini akan dicantumkan pada formulir permohonan pembiayaan dan formulir akad pembiayaan mudharobah yang diterbitkan oleh BMT Surya Abadi Riyanto.

69 Wawancara dengan Tn. Agusom Triono selaku Kepala Pemasaran BMT Surya Abadi Riyanto, 1 Agustus 2019. Dengan demikian, BMT Surya Abadi Riyanto memutuskan untuk menjalankan BMT sesuai Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan Mudharabah (Qiradh) ketentuan pertama poin 7 yaitu: 74. 76 Wawancara Ibu Sulastri selaku Kepala Bagian Keuangan BMT Surya Abadi Riyanto, 1 Agustus 2019.

78 Wawancara Ibu Sulastri selaku kepala bidang keuangan di BMT Surya Abadi Riyanto, 1 Agustus 2019. Pada prinsipnya penerapan penjaminan oleh BMT Surya Abadi Riyanto tidak sesuai dengan pendapat sebagian ustadz. 80 Wawancara dengan Ibu Sulastri, S.Pd, Chief Financial Officer BMT Surya Abadi Riyanto, 1 Agustus 2019.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa praktik penjaminan dalam pembiayaan mudharobah di BMT Surya Abadi Riyanto tidak sesuai dengan hukum keuangan syariah, dimana sebagian imam madzhab melarang agunan dalam pembiayaan mudharobah, melainkan untuk menghindari penyimpangan dana dan kerugian akibat akhlak mudharib yang tidak bertanggung jawab atas akad kerjasama yang dilakukan, maka diperbolehkan meminta jaminan berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah (Qiradh. BMT Surya Abadi Riyanto dengan demikian mencantumkan agunan sebagai syarat tambahan dalam permohonan persyaratan pembiayaan yang bertujuan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan anggota agar tidak melanggar perjanjian. Bagi BMT Surya Abadi Riyanto agar setiap anggota yang mengajukan pembiayaan, memahami sistem dan tujuan penjaminan sebagai persyaratan tambahan pada saat mengajukan pembiayaan.

Bagi anggota BMT Surya Abadi Riyanto agar dapat menjaga amanah BMT yang dititipkan kepada anggota. Dan mempersiapkan BMT Surya Abadi Riyanto dan anggota untuk melakukan pembiayaan tanpa agunan. Ahmad Kamil dan M. Fauzan, Buku Perbankan Syariah dan Hukum Ekonomi, Penjelasan Fatwa No.07/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharobah (Qiradh).

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Mekanisme Penilaian Asuransi dalam Pembiayaan Usaha Mikro di BMT Mitra Ummat Rumbia, Departemen Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Metro, 2016. Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 07/DSN-MUI/IV/2000 Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 25/DSN-MUI/III / 2002. Kajian Masriah terhadap Hukum Dagang Syariah Pelaksanaan Penyitaan Pengamanan di BMT ASyafiiyah Cabang Kota Metro. Skripsi di Jurusan Ekonomi Islam dan IAIN Metro, 2015.

Point Arbiah “Perlakuan Jaminan Saat Debitur Pailit Dalam Kajian Pembiayaan Murabahah BMT Al-Hasanah Pekalongan di BMT Al-Hasanah Pekalongan” Skripsi pada Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Metro, 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Penulis juga tertarik dengan KSPPS BMT NU Artha Berkah karena perkembangan KSPPS BMT NU Artha Berkah terbilang sangat bagus yaitu karena belum genap 2 tahun KSPPS

Dari beberapa Baitul Maal Wa Tamwil BMT yang tersebar di Indonesia, tidak sedikit terdapat Baitul Maal Wa Tamwil BMT yang mengalami kebangkrutan atau gulung tikar, maka hal ini yang