• Tidak ada hasil yang ditemukan

tinjauan hukum islam terhadap jual beli beras dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "tinjauan hukum islam terhadap jual beli beras dengan"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

Dan bagaimana penerapan syariat Islam pada alat ukur batok kelapa pada saat jual beli beras di Desa Sumberbening Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Jual Beli Beras Dengan Menggunakan Alat Batok Kelapa Di Desa Sumberbening Kecamatan Balerejo Kabupaten. 5 Zuni Umayanti, Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli Beras Campur, Skripsi (Semarang: UIN Walisongo Semarang, 2015), 3.

Rumusan Masalah

Meski Desa Sumberbening bukanlah desa terpencil, namun masyarakatnya tetap menjaga tradisi ini dan masih menggunakan alat ukur. Tidak hanya digunakan sebagai alat ukur jual beli, batok juga berguna sebagai alat ukur pembayaran zakat fitrah dan untuk buwuh (infak). Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin membahas tentang praktik jual beli yang dilakukan di masyarakat khususnya yang terdapat di Desa Sumberbening. Ukur batok kelapanya.”

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hasil tinjauan hukum Islam tentang alat tukar sabut kelapa dalam jual beli beras.

Manfaat Penelitian

Kajian Pustaka

Tesis Ilka Sandela berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penggunaan Alat Timbang Yang Tidak Terkalibrasi Dalam Transaksi Jual Beli (Studi Kasus Pasar Peunayong Banda Aceh)”. Tesis yang ditulis oleh Zuni Umayanti berjudul “Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli Beras Campur”. 15 Zuni Umayanti, Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli Nasi Campur (Studi Kasus di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak), (UIN Walisongo Semarang, 2015).

Metode Penelitian

Alasan dilakukannya penelitian di desa Sumberbening karena penulis menemukan adanya kejanggalan dalam praktek jual beli beras dengan menggunakan alat ukur tempurung kelapa. Sumber data dalam penelitian ini adalah praktek jual beli beras dengan menggunakan alat ukur tempurung kelapa yang dilakukan di Desa Sumberbening Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun. Data ini diperoleh dari wawancara dengan pembeli dan penjual beras yang melakukan transaksi jual beli beras dengan menggunakan alat ukur cangkang di Desa Sumberbening Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun.

Sistematika Pembahasan

Peneliti akan memilah data dengan membandingkan data hasil observasi langsung di beberapa toko dengan hasil wawancara terhadap masyarakat yang melakukan jual beli beras menggunakan alat ukur kelapa. Yang akan diuraikan dalam bab ini meliputi praktek jual beli beras dengan menggunakan alat ukur kelapa dan analisa hukum Islam terhadap akad jual beli beras dengan menggunakan alat ukur kelapa. Pengertian jual beli ini sejalan dengan firman Allah bahwa jual beli itu harus berdasarkan hawa nafsu sendiri dan atas dasar suka dan suka.5.

مُكْنِ م ٍضاَرَ ت

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Ada beberapa faktor yang menentukan perbedaan kondisi masyarakat, antara lain faktor geografis, faktor sosial agama, faktor ekonomi, faktor budaya, dan faktor pendidikan. Komunikasi antar desa berjalan lancar karena terdapat jalan yang menghubungkan Desa Sumberbening dengan desa lainnya. Sarana transportasi yang memadai dan juga dilengkapi dengan fasilitas telekomunikasi, jaringan listrik yang menerangi seluruh wilayah Desa Sumberbening sehingga memudahkan masyarakat dalam melakukan aktivitas pada malam hari.

Dalam hidup di dunia ini manusia tidak lepas dari kepentingan pribadi untuk mengetahui segala kebutuhan hidupnya, baik yang bersifat materil seperti pangan, minuman, sandang, papan dan lain sebagainya, maupun yang bersifat spiritual seperti ilmu pengetahuan, pendidikan dan lain sebagainya sebagai sebuah kebutuhan. serangkaian kesenangan, kesempurnaan dan kemakmuran. Selain itu, sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas dari kebutuhan untuk menghormati orang lain agar kehidupan bermasyarakat dapat harmonis. Setiap individu tetap dapat memenuhi kebutuhan hidupnya masing-masing dengan sebaik-baiknya tanpa merugikan orang lain, namun semuanya berjalan lancar dan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang digariskan Islam.

Tidak semua keluarga bisa menolak permintaan bantuan orang lain, karena merekalah yang pernah membantu, dan wajar jika satu keluarga membantu keluarga yang lain. Secara umum masyarakat Desa Sumberbening sebagian besar menggantungkan hidupnya pada hasil pertanian dan berdagang untuk memenuhi kebutuhan penghidupannya, selain itu mereka juga berprofesi sebagai buruh migran yang bekerja di luar negeri, guru, PNS, pegawai dan buruh tani. Menurut catatan di kantor Lurah Desa Sumberbening, dari total penduduknya rata-rata beragama Islam, hal ini menunjukkan bahwa agama Islam yang dianut mayoritas penduduk di wilayah penelitian mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat. hidup.

Pengertian Beras Dan Macam—macam Beras

Beras berwarna merah dan ungu, disebabkan oleh gen yang mengandung aleuron yang menghasilkan antosianin yang menjadi sumber warna merah atau ungu. Beberapa jenis nasi mengeluarkan aroma harum saat dimasak. Bau tersebut disebabkan beras mengeluarkan senyawa aromatik yang memberikan efek harum. Bahan-bahan kimia tersebut biasanya digunakan untuk mempercantik tampilan fisik beras seperti: pelumas, pewangi, pemutih dan pengusir kutu.

Terkadang pedagang atau penggilingan padi tidak peduli. Yang terpenting bagi mereka adalah pembeli sangat tertarik untuk membeli beras mereka yang secara fisik terlihat sangat bagus. Produsen seringkali disarankan oleh pemasoknya untuk menggunakan bahan kimia ini guna mempercantik tampilan fisik beras yang mereka hasilkan. Di antara berbagai jenis beras yang ada di Indonesia, beras merah atau beras merah dipercaya memiliki khasiat sebagai obat.

Setra Ramos merupakan beras yang paling banyak tersedia di pasaran karena harganya yang terjangkau dan relatif sesuai dengan selera masyarakat perkotaan. Biasanya nasi jenis ini akan lebih pulen jika ditanak menjadi nasi, namun jika didiamkan terlalu lama (lebih dari 3 bulan), nasi ini menjadi agak kering dan mudah basi saat dijadikan nasi. Beras rojolele mempunyai ciri fisik berbentuk bulat, ada sebagian berwarna putih susu, dan tidak harum seperti beras pandan wangi.

Kalau nasi ini dimasak, nasinya tidak empuk, tapi pedas, sehingga cocok untuk keperluan khusus, seperti nasi goreng, nasi uduk, lontong, ketupat, dll.

Praktik Jual Beli Beras Dengan Alat Takar Batok Kelapa Di Desa Sumberbening Sumberbening

Dalam jual beli yang dilakukan masyarakat Desa Sumberbening pada saat transaksi jual beli beras, penjual dan pembeli menggunakan alat ukur skala penjual. Latar Belakang Pencegahan Jual Beli Beras Menggunakan Alat Ukur Kelapa Secara keseluruhan gambaran lokasi penelitian di Kecamatan Balerejo khususnya di Desa Sumberbening menunjukkan bahwa masyarakat melakukan transaksi jual beli secara sukarela. Jual beli beras dengan menggunakan alat ukur batok kelapa merupakan jual beli yang disepakati oleh masyarakat Desa Sumberbening.

Alat ukur cangkang ini masih dilestarikan dan digunakan sebagai alat ukur sah dalam jual beli oleh masyarakat Desa Sumberbening. Salah satu alasan yang lebih praktis adalah masyarakat setempat menggunakan alat ukur tempurung kelapa. Ketiga tempat ini biasa menjadi tempat jual beli beras dan menggunakan alat ukur cangkang.

Maka tak heran jika hampir setiap rumah warga di Desa Sumberbening memiliki alat pelacak. Dimana tempurung kelapa merupakan salah satu alat ukur yang digunakan masyarakat Desa Sumberbening dalam melakukan jual beli beras. TINJAUAN HUKUM ISLAM TERKAIT PERJANJIAN JUAL DAN PEMBELIAN BERAS DENGAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR TERTUTUP KELAPA DI DESA SUMBERNING.

Tinjauan Hukum Islam Alat Ukur Batok Kelapa dalam Jual Beli Beras di Desa Sumberbening Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun.

Tinjauan Hukum Islam Terhadap Alat Takar Batok Kelapa Dalam Jual Beli Beras Di Desa Sumberbening, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun

Selain itu, masyarakat Madiun, khususnya Desa Babadan, juga banyak yang menggunakan alat ukur berupa kaleng biskuit. Terlihat dari uraian di atas, bahwa penentuan alat ukur dan alat timbang serta satuan yang digunakan dalam jual beli sangat dipengaruhi oleh keadaan suatu daerah atau daerah. Tradisi penggunaan batok kelapa sebagai alat ukur jual beli beras di Desa Sumberbening merupakan adat yang sering dilakukan oleh masyarakat Desa Sumberbening.

Kebiasaan penggunaan alat ukur batok kelapa di desa Sumberbening bisa dikatakan sebagai bagian dari jual beli. Orang mempunyai alasan yang berbeda-beda mengapa setiap pedagang menggunakan alat ukur dan timbang untuk keperluannya masing-masing. Namun banyak pedagang beras di Desa Sumberbening yang masih menggunakan alat timbang yang sudah tidak layak pakai sehingga belum disesuaikan dengan standar alat ukur nasional.

Namun dari banyaknya pedagang beras di Desa Sumberbening masih banyak alat ukur yang kurang sesuai yaitu alat ukur yang tidak memenuhi standar legalitas alat ukur. Namun karena prinsip tiap orang berbeda-beda, tidak semua pedagang beras di Desa Sumberbening memperhatikan alat ukur yang digunakannya. Namun diantara banyaknya pedagang beras yang ada di Desa Sumberbening, masih banyak ditemukan alat ukur yang tidak sesuai yaitu alat ukur yang tidak memenuhi kriteria legalitas suatu alat ukur.

Analisis Hukum Islam Akad Jual Beli Beras Dengan Menggunakan Alat Ukur Sabut Kelapa Di Desa Sumberbening Kecamatan Balerejo Kabupaten.

Analisis Hukum Islam Terhadap Akad Jual Beli Beras Dengan Alat Takar Batok Kelapa Di Desa Sumberbening, Kecamatan Balerejo, Kabupaten

Proses jual beli beras menggunakan alat ukur batok kelapa di desa Sumberbening sama dengan proses akad jual beli pada umumnya. Dalam Islam, alat ukur atau alat timbang yang digunakan untuk menimbang suatu barang pada saat jual beli juga harus merupakan alat ukur yang halal dan akurat. Kalau menurut tradisi urf penggunaan batok kelapa sebagai alat ukur jual beli di desa Sumberbening termasuk dalam Urf Amaly yaitu adat yang bersifat perbuatan.

Namun di Desa Sumberbening mereka menggunakan alat ukur sendiri yang mereka anggap sah dan terstandar serta baku dalam hukum adat. Kebiasaan menggunakan alat ukur batok kelapa pada saat jual beli beras, alat ukur yang digunakan, seharusnya sudah tidak dapat diterima lagi di era modern ini. Namun jika dikaji dari sudut pandang 'urf fasid' maka jual beli tersebut sah karena alat ukur sabut kelapa merupakan tradisi yang terus dilakukan dalam akad jual beli beras.

Menurut hukum Islam, transaksi jual beli beras dengan menggunakan alat ukur tempurung kelapa batal atau batal karena tidak dipenuhinya syarat-syarat akad. Apalagi di zaman modern ini sudah ada alat ukur atau timbangan yang lebih akurat dan terstandar. Untuk mengetahui apakah pengukurannya sama atau tidak, pedagang beras di Desa Sumberbening perlu menimbang atau mengukur dengan alat ukur lainnya.

Tradisi penggunaan batok kelapa sebagai alat ukur dalam jual beli beras di Desa Sumberbening merupakan adat yang sering dilakukan oleh masyarakat Desa Sumberbening.

SARAN

Mega, Puput, pelaksanaan jual beli beras dalam perspektif ekonomi syariah di pasar Panorama Kota Bngkulu, (IAIN Bengkulu, 2016).

Referensi

Dokumen terkait

Jual beli adalah suatu bentuk transaksi mu’amalah yang sering dilakukan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Jual beli yang sah menurut hukum Islam ialah jual beli yang

Jual beli tanduk rusa menurut adalah jual beli yang terpenuhi rukunnya, yaitu: adanya penjual, yaitu penjual obat tradisional Cina; adanya pembeli, yaitu orang

Tinjauan hukum Islam terhadap jual beli makanan dengan tambahan pajak retoran yang harus dipungut oleh penjual kepada pembeli adalah tidak sah hal ini

Dalam proses transaksi jual beli melalui Marketplace online Shopee menggunakan sistem rekening bersama, saat pembeli melakukan pembayaran, pembeli mentransferkan

Kedua, Analisis hukum Islam dalam permasalahan jual beli tiket Persebaya dapat dikatakan khiyar aib dan transaksi jual belinya bersifat gharar karena pihak pembeli

Di Desa Penaruban Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga terdapat aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan praktik jual beli, yaitu praktik jual beli beras oplosan. Jual

Dalam jual-beli yang belum menimbulkan hak dan kewajiban penjual dan pembeli memiliki hak pilihan Untuk membatalkan jual beli itu Pasal 93 KHES.79 Analisis penulis terkait Praktik Jual

Harapan penulis mengenai praktek jual beli kayu Di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan hendaknya para pihak yang melakukan transaksi jual beli tanaman kayu lebih meningkatkan