• Tidak ada hasil yang ditemukan

tinjauan hukum islam terhadap sewa menyewa

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "tinjauan hukum islam terhadap sewa menyewa"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rukun sewa ialah Aqid (orang yang membuat perjanjian sewa), shighot (Ijab dan qabul) dan ma'qud alaih (benda yang dijadikan objek sewa). Syarat-syarat yang perlu dipatuhi dalam perjanjian pajakan tanah seperti berikut: untuk apa tanah tersebut digunakan. Amalan penyewaan merupakan salah satu aktiviti yang sering dilakukan oleh masyarakat di Kampung Wanasaba Lauk, Daerah Wanasaba khususnya dalam sektor pertanian.

Berdasarkan hadis di atas, para Sahabat sering melaksanakan kontrak pajakan tanah pada zaman Rasulullah SAW.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Telaah Pustaka

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah bahwa penelitian sebelumnya memfokuskan pada praktik persewaan tanah pertanian berdasarkan usia plastis dalam kaitannya dengan hukum Islam. Sedangkan penelitian ini berfokus pada praktik persewaan tanah pertanian dengan pembayaran hasil panen dan kaitannya dengan hukum Islam. 8 Husnul Zamzani, Tinjauan Hukum Islam tentang Praktik Penyewaan Lahan Pertanian Berdasarkan Umur Plastik (Disertasi, UIN, Walisongo Semarang, 2018).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah bahwa penelitian sebelumnya memfokuskan pada sistem sewa tanah pertanian dalam mewujudkan keadilan sosial ditinjau dari hukum ekonomi syariah.

Kerangka Teori

Adapun pengertian akad menurut syar'i ialah hubungan antara ijab dan qabul dengan cara yang dibenarkan oleh syariat yang mempunyai pengaruh langsung. Apabila ada penerimaan dan penerimaan serta dipenuhi segala syarat yang ada, maka syar'i akan menganggap ada ikatan antara keduanya dan hasilnya akan terlihat pada barang akad berupa harta yang menjadi tujuan keduanya. pihak membuat kontrak. Pertama, akad ialah penyambungan atau pertemuan ijab dan qabul yang mengakibatkan kesan hukum.

Akad tidak timbul jika pernyataan wasiat masing-masing pihak tidak ada kaitannya satu sama lain, karena akad merupakan hubungan antara kehendak kedua belah pihak yang tercermin dalam ijab dan qabul.

Metode Penelitian

Sedangkan bersifat deskriptif yaitu dideskripsikan dengan kata-kata menurut pendapat informan, sesuai dengan pertanyaan penelitian, kemudian dianalisis juga dengan kata-kata, apa yang melatar belakangi perilaku informan di Desa Wanasaba Lauk Kecamatan Wanasaba Timur Kabupaten Lombok. Melakukan wawancara pribadi dengan pihak terkait, antara lain: pelaku persewaan lahan pertanian. Data primer, yaitu data yang berasal dari sumber referensi primer yang dilakukan melalui wawancara dan observasi.

Dalam hal ini, penulis melakukan wawancara langsung dengan para penggarap tanah di Desa Wanasaba Lauk. Data sekunder, yang terdiri dari data yang diperoleh dari pustaka atau literatur yang memberikan penjelasan mengenai data atau bahan dan teori yang mendukung penyusunan penelitian ini, baik buku, terkait dasar hukum. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diteliti, yang didasarkan pada pengamatan dan ingatan peneliti.18 Metode ini digunakan penulis untuk memperoleh data pelaksanaan dan mengamati secara langsung keadaan objek sampai dengan benar. perlu dikaji, yaitu bagaimana praktik persewaan tanah pertanian dengan pembayaran hasil panen di desa tersebut.

Peneliti menggunakan teknik analisis data induktif yaitu suatu metode yang digunakan untuk menyajikan fakta atau fakta dari hasil penelitian di Desa Wanasaba Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur. Lombok Timur. Validitas adalah derajat kepastian antara data yang sebenarnya terjadi pada subjek penelitian dengan data yang dapat peneliti laporkan. Perpanjangan waktu penelitian dimaksudkan agar peneliti dapat mengamati atau mencari data dengan cermat tanpa harus terburu-buru memilih data yang sangat relevan dengan penelitian.

Selain itu, peneliti juga akan berusaha melakukan triangulasi atau pengecekan ulang terhadap data dengan menggunakan metode yang berbeda atau dari sisi yang berbeda.22 Triangulasi metode digunakan untuk memudahkan peneliti dalam membandingkan data yang ditemukan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. . Dalam hal ini, peneliti mencoba membandingkan data hasil wawancara dengan data yang peneliti peroleh dari dokumentasi praktek persewaan di Desa Wanasaba Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur dalam perspektif hukum Islam.

Sistematika Pembahasan

Bab ini mencakup profil Desa Wanasaba Lauk, Objek Sewa, Transaksi Leasing dan Penyelesaian Sengketa Leasing. Bab ini mencakup; Analisis praktik persewaan tanah pertanian dan tinjauan hukum Islam tentang praktik persewaan tanah pertanian dengan pembayaran hasil panen. Bab IV; penutup yang berisi kesimpulan hasil penelitian berupa jawaban dari fokus penelitian dan usulan dari peneliti.

SEWA MENYEWA LAHAN PERTANIAN DI DESA

  • Profil Desa Wanasaba
  • Objek Sewa Menyewa
  • Transaksi Sewa Menyewa
  • Penyelesaian Sengketa Sewa Menyewa

Lahan tetanen minangka obyek sewan ing praktek nyewakake lemah kanthi bayaran panen ing Desa Wanasaba Lauk. 32 Bapak Sapiuddin (Pemilik Lahan), Wawancara, Dusun Baret Lokok, Desa Wanasaba Lauk, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, 3 April 2020. Ismail, (Pemilik Lahan), Wawancara, Dusun Baret Lokok, Desa, Kecamatan Wanasaba Lauk Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, 4 April 2020. Biasane yen nyewa omah kudu mbayar. biyasane yen nyewa lahan tetanen dinggo nandur pari).

Perjanjian sewa lahan pertanian ing Desa Wanasaba Lauk, Kecamatan Wanasaba, umume mung ditindakake kanthi lisan tanpa bukti ireng lan putih (bukti tertulis) lan tanpa saksi. 34 Inak Sabariyah (Penyewa Lahan), Wawancara, Dusun Gelem, Desa Wanasaba Lauk, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, 1 April 2020. 35 Amaq Ris (Penyewa Lahan), Wawancara, Dusun Baret Lokok, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, April 1, 2020.

36 Amaq sur (Penyewa Lahan), Wawancara, Dusun Baret Lokok, Desa Wanasaba Lauk, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, 5 April 2020. 38 Mamiq Kushaeri (Penyewa Lahan), Wawancara, Dusun Gelem, Villa Wanasaba Kecamatan Wanasabauk, Kabupaten Lombok Timur , 6 April 2020. Proses pembayaran yang digunakan dalam sewa lahan pertanian di desa Wanasaba Lauk dibayar pada saat panen tiba, bukan pada saat kontrak ditandatangani.

Sudah menjadi kebiasaan petani di desa Wanasaba Lauk untuk menyewa lahan pertanian dengan pembayaran hasil panen, karena rata-rata kesepakatan antar petani adalah demikian. 39 Amaq Ayip, (Penyewa Lahan Pertanian), Wawancara, Dusun Baret Lokok, Desa Wanasaba Lauk, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, 6 April 2020. Amaq Sup (Penyewa Lahan), Wawancara, Dusun Baret Lokok, Kecamatan Villa Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur , 7 April 2020. Terkait masalah untung rugi, kita tidak bisa lepas dari ketergantungan pada hasil bumi saja.

Begitu pula dengan penerapan praktik sewa tanah pertanian dengan pembayaran hasil panen di Desa Wanasaba Lauk.

ANALISIS SEWA MENYEWA LAHAN PERTANIAN DESA

Analisis Praktik Sewa Menyewa Lahan Pertanian

  • Analisis Objek Sewa Menyewa
  • Analisis Transaksi Sewa Menyewa
  • Analisis Penyelesaian Sengketa Sewa Menyewa
  • Tinjauan Hukum Islam terhadap Objek Sewa Menyewa lahan
  • Tinjauan Hukum Islam terhadap Transaksi Sewa Menyewa
  • Tinjauan Hukum Islam terhadap Penyelesaian Sengketa Sewa

Terkait pemanfaatan lahan sawah berupa sewa tanah dengan pembayaran hasil panen di desa Wanasaba Lauk. Transaksi sewa tanah pertanian dengan pembayaran hasil panen padi merupakan sewa yang sering dilakukan oleh masyarakat Desa Wanasaba Lauk Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur dimana petani adalah penyewa tanah dan pemilik sawah adalah pihak yang sewa memberi, dengan kesepakatan pihak. Perjanjian sewa menyewa tanah pertanian dengan pembayaran hasil panen terkadang lebih menguntungkan bagi pemilik tanah karena pemilik tanah hanya memiliki sawahnya sedangkan yang diperoleh adalah hasil panen dari sawahnya.

Hal yang sama berlaku untuk praktik penyewaan tanah pertanian dengan pembayaran hasil panen. Berdasarkan penjelasan di atas, objek sewa dalam praktik sewa tanah pertanian di Desa Wanasaba Lauk tidak bertentangan dengan hukum Islam. Hadits di atas menjelaskan bahwa Nabi memerintahkan sewa tanah pertanian dengan pembayaran uang, emas atau perak.

Dalam praktek persewaan tanah pertanian dengan pembayaran hasil panen, akad yang digunakan masyarakat Desa Wanasaba Lauk adalah akad lisan yaitu dengan diawali penjelasan dari penyewa yang datang ke rumah pemilik. lahan pertanian sebagai gambaran keinginannya untuk mengadakan perjanjian sewa sawah. Kajian Hukum Islam Penyelesaian Sengketa Penghuni Tanah dengan Pembayaran Hasil Panen dengan Pembayaran Hasil Panen. Demikian pula dengan praktek persewaan tanah pertanian dengan pembayaran hasil panen.

Jadi, Ijarah yang dibuat dalam akad pajakan tanah pertanian dengan pembayaran hasil tanaman di kampung Wanasaba Lauk adalah termasuk dalam jenis Ijarah yang bermanfaat, dan manfaat yang digunakan dalam perjanjian ini adalah manfaat yang dibolehkan di Syam. ' to digunakan. Perjanjian sewa lahan pertanian merupakan perjanjian sewa tanah yang sudah menjadi kebiasaan di Desa Wanasaba Lauk, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur. Selain itu, sewa tanaman lahan pertanian di Desa Wanasaba Lauk, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur bersifat dua hala antara pemilik lahan dengan penyewa yang tidak memiliki sawah atau dianggap mampu untuk dikelola. sawah padi tanpa kewajipan daripada mana-mana pihak.

Menurut hukum Islam, praktik persewaan tanah pertanian dengan pembayaran hasil panen Desa Wanasaba Lauk adalah sah karena beberapa alasan.

PENUTUP

Kesimpulan

Dengan memastikan sewa dibayar dalam bentuk tuaian padi, terdapat peratusan sebanyak 40% bagi pihak yang memberi sewa dan 60% untuk penyewa, setiap tuaian dalam tempoh lebih kurang 6 bulan. Kerana ini hanya berdasarkan perasaan amanah dan hubungan kekeluargaan antara pemilik tanah dan penyewa tanah. Namun, ujrah yang digunakan adalah tidak baik, kerana akad yang muncul masih tidak menepati syarat ujrah dalam ijarah, memandangkan pembayaran ujrah atau sewa dengan hasil padi dengan menetapkan peratusan 40%. .

Jumlah keseluruhan hasil tuaian yang belum diketahui dengan jelas nilainya, sehingga tidak ada kepastian dan kejelasan berapa banyak nilai ujrah yang mesti ditunaikan oleh penyewa, yang sepatutnya diketahui ketika shigat atau ijab. kabul berlaku.

Saran

Amaq Sur (Penyewa Lahan), Wawancara, Dusun Baret Lokok, Desa Wanasaba Lauk, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, 5 April 2020. Amaq Ris (Penyewa Lahan), Wawancara, Dusun Baret Lokok, Desa Wanasaba Lauk, , Kabupaten Lombok Timur, 1 April 2020. Amaq Ayip, (Penyewa Lahan Pertanian), Wawancara, Desa Wanasaba Lauk, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, 6 April 2020.

Amaq Sup (penyewa lahan pertanian), Wawancara, Desa Wanasaba Lauk, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, 7 April 2020. Bp. Sapiuddin (Pemilik Lahan Pertanian), Wawancara, Desa Baret Lokok, Desa Wanasaba Lauk, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, 3 April 2020. Ismail , (Pemilik Lahan Pertanian), Wawancara, Dusun Baret Lokok, Desa Wanasaba Lauk, Kecamatan Wanasaba, Timur. Kab. Lombok, 4 April 2020.

Dayah (Pemilik Lahan), Wawancara, Dusun Baret Lokok, Desa Wanasaba Lauk, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, 2 April 2020. Inak Sabariyah (penyewa Lahan), Wawancara, Dusun Gelem, Desa Wanasaba Lauk, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, 1 April 2020. Mamiq Kushaeri (penyewa lahan pertanian), wawancara, Dusun Gelem, Desa Wanasaba Lauk, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, 6 April 2020.

Papuk Uci, Interview, Baret Lokok Village, Wanasaba Lauk Village, Wanasaba District, East Lombok District, 5. april 2020.

Referensi

Dokumen terkait

ABSTRAK “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perjanjian Syirkah Hasil Usaha Pengumpulan Kain Songket Di Dusun Sade Desa Rembitan Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah”, Skripsi ini