• Tidak ada hasil yang ditemukan

tinjauan keterlaksanaan kegiatan praktikum pada

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "tinjauan keterlaksanaan kegiatan praktikum pada"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN KETERLAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS XI SMA ADABIAH

PADANG TAHUN AJARAN 2017/2018

Yuriwan Saputra, Siska Nerita, Elza Safitri Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

[email protected]

ABSTRACT

This research is based on the implementation of practicum activities of biology subjects that are inadequate so that the material should not be practiced in practice. The material that is learned in class XI SMA Adabiah semester 1 still 80% is practiced, such as the Structure and Function Cell, Plasmolisis, Osmosis, Structure and Function of Plant Network, Structure and Function of Animal Network, Motion System (Frame), and Blood Type Test. However, due to lack of equipment and inadequate laboratory space possessed, the structure and function of tissues (Animals and Plants) are not practiced. The research aim is to find out how the implementation of the subjects of Biology class XI SMA Adabiah Padang Academic Year 2017/2018. The type of this research is descriptive research with grouping of students based on the level of biology value of semester 1 (Stratified Sampling). The data were obtained from the questionnaires from the students of grade XI SMA Adabiah Padang Academic Year 2017/2018 with Population 212 students and Sample 60 students. Research questionnaires were given to students of each grade with grades above the average 3 people, an average of 4 people, and below the average of 3 people. The result showed that the average of sub variable of students' perception about pratikum activity was 96,38% (Excellent), sub- variable of laboratory condition was 79,63% (Good), sub variable time of practice practice 49,44% (Less), sub variable preparation and practice implementation 97,54% (Very Good), sub variable of practice evaluation report 73,24% (Enough).

The average percentage of sub-variables is 79.24 which belongs to the "Good"

category. So it is concluded that the review of the implementation of practicum activities on the subjects of Biology Class XI SMA Adabiah Padang has been done with "Good".

Keywords: Practicum, Material, Lab

PENDAHULUAN

Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan,nilai-nilai atau keterampilan. Pendidikan

berfungsi mengembangkan apa yang secara potensial atau aktual telah dimiliki peserta didik tidak selalu harus diberi atau dilatih,mereka

(2)

dapat mencari,menemukan dan memecahkan masalah dan melatih dirinya sendiri.Proses pendidikan terarah pada peningkatan penguasaan, pengetahuan, kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri peserta

didik.Untuk membantu

mengembangkan pontensi siswa, diharapkan dalam proses pembelajaran diselengarakan secara interaktif inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat,minat dan perkembangan fisik serta psikologis pesertadidik.

Rustaman (2007: 3), menyatakan bahwa praktikum merupakan bagian yang tidak terpisah dari pembelajaran sains yang bertujuan untuk melakukan pengujian hipotesis atau observasi objek nyata yang berkaitan dengan konsep atau teori.

Harahap dan Cicik (2013: 83- 84) menyatakan praktikum diartikan sebagai salah satu metode pembelajaran yang berfungsi

memperjelas konsep melalui kontak dengan alat, bahan atau peristiwa alam secara langsung.

Praktikum biologi merupakan salah satu hal penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran biologi terutama dalam pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran.

Tercapainya kegiatan belajar mengajar apabila telah dilaksanakannya praktikum, karena kegiatan praktikum sangat berperan penting dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kegiatan praktikum adalah salah satu proses yang penting dalam pencapaian tujuan pembelajaran aspek psikomotor. Apabila proses kegiatan praktikum tidak dilaksanakan dengan sesuai, tentunya tujuan pembelajaran aspek psikomotor tidak dapat tercapai oleh siswa, dan ini nantinya dapat mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa di sekolah.

Mastika, dkk (2014:2) laboratorium berasal dari kata laboratori yang memiliki pengertian yaitu: 1) tempat yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan eksperimen didalam sains atau melakukan pengujian dan analisis 2)

(3)

bangunan atau ruangan yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan penelitian ilmiah ataupun praktek pembelajaran, 3) tempat memproduksi bahan kimia atau, 4) tempat kerja untuk melangsungkan penelitian, 5) ruang kerja seorang ilmuan dan tempat menjalankan eksperimen bidang studi sains (Kimia, Fisika, Biologi).

Laboratorium merupakan ruangan baik tertutup maupun terbuka yang dirancang sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan aktivitas yang berkaitan dengan fungsi – fungsi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Aktivitas yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang saling terintegrasi serta ditunjang oleh adanya suatu infrastruktur yang dibutuhkan demi terwujudnya hasil optimal (Tarmizi, 2014: 6)

Berdasarkan wawancara penulis dengan guru kelas XI di SMA Adabiah Padang, di dapatkan bahwa materi yang di pelajari di kelas XI SMA Adabiah semester 1 80% di praktikumkan. Diantaranya materi Struktur dan Fungsi Sel, Plasmolisis, Osmosis, Struktur dan

Fungsi Jaringan Tumbuhan, Strukur dan Fungsi Jaringan Hewan, Sistem Gerak (Rangka), dan Uji Golongan Darah. Namun, karena keterbatasan alat dan ruangan laboratorium yang kurang memadai yang dimiliki menyebabkan hanya 71,42% dari materi tersebut yang di praktikumkan dan sisa nya 28,57% materi yang seharusnya di praktikumkan menjadi tidak di praktikumkan yaitu materi struktur dan fungsi jaringan (Hewan dan Tumbuhan). Hal ini di sebabkan karena ketersediaan alat untuk kegiatan praktikum.Sekolah memiliki ruangan laboratorium Biologi, Kimia, dan Fisika, sehingga untuk pelaksanaan kegiatan praktikum di sekolah bisa terlaksana.

Namun, saat peneliti melakukan wawancara dengan guru pada saat observasi peneliti mendapatkan informasi berkenaan dengan ketersediaan alat-alat seperti; alat peraga, mikroskop, dan lain-lain, peneliti melihat alat-alat yang telah disebutkan diatas tidak lagi berfungsi secara maksimal, seperti preparat yang tidak lengkap, dan kondisi mikroskop yang sudah tidak layak pakai di karenakan kondisi yang

(4)

kurang baik seperti, lensa yang berjamur.

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan pada saat kegiatan praktikum. Dalam pelaksanaan kegiatan praktikum dengan keterbatasan alat di sekolah, maka satu alat digunakan untuk beberapa kelompok dan siswa harus rela menunggu antrian atau giliran untuk dapat menggunakannya sehingga dalam pelaksanaan praktikum memakan waktu yang lama.

Berdasarkan permasalahan diatas, penulis telah melaksanakan penelitian tentang Tinjauan Keterlaksanaan Kegiatan Praktikum pada Mata Pelajaran Biologi Kelas XI SMA Adabiah Padang Tahun Ajaran 2017/2018.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara langsung dari responden. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2018 di kelas XI SMA Adabiah Padang tahun ajaran 2017/2018 semester 1. Data diperoleh dari

penyebaran angket dari siswa kelas XI SMA Adabiah Padang Tahun Ajaran 2017/2018 dengan Populasi 212 siswa dan Sampel 60 siswa.

Angket penelitian diberikan kepada siswa masing-masing kelas dengan nilai di atas rata-rata 3 orang, rata- rata 4 orang, dan di bawah rata-rata 3 orang.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Adabiah Padang, diperoleh hasil tentang tinjauan keterlaksanaan kegiatan praktikum mata pelajaran Biologi dapat dilihat pada beberapa sub variabel yaitu:

1. Persepsi Siswa tentang Kegiatan Praktikum

Pada sub variabel Persepsi Siswa Tentang Kegiatan Praktikum dapat dilihat dari 2 indikator. Yaitu indikator Fungsi Laboratorium, dan indikator Pendapat Siswa Tentang Praktikum (Gambar. 1).

(5)

Gambar 1. Persepsi Siswa Tentang Kegiatan

Pada Gambar. 1 terlihat bahwa Indikator pertama

“fungsi laboratorium” didapatkan persentase 100% dengan kategori Sangat Baik,kemudian indikator kedua “pendapat siswa tentang praktikum” didapatkan persentase 92,78% dengan kategori Sangat Baik. Rata-rata persentase dari semua indikator 96,38% dengan kategori “Sangat Baik”karena berada pada rentang 86%-100% menurut klasifikasi yang dikemukakan Purwanto (2009:103). Hal ini menunjukkan bahwa laboratorium dapat memadukan aplikasi dari teori dan praktek. Kegiatan laboratorium dapat mengembangkan keterampilan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan percobaan ilmiah

jika diiringi dengan kegiatan Praktikum. kegiatan praktikum membuat siswa lebih mudah dan senang dalam memahami materi pembelajaranbiologi.Tarmizi

(2014:17-19) menjelaskan bahwa fungsi laboratorium yang berhubungan dengan kegiatan- kegiatan laboratorium antara lain adalah sebagai alat untuk membantu siswa belajar menggunakan metode ilmiah dalam memecahkan masalah.

Teori yang disertai dengan praktek merupakan salah satu pemecahan suatu masalah secara ilmiah.

2. Keadaan Laboratorium

Pada sub variabel Keadaan Laboratorium dapat dilihat dari 3 indikator Kondisi Ruangan Laboratorium, Peralatan Praktikum, dan Tata (Gambar. 2).

Gambar 2 . Keadaan Laboratorium

0 20 40 60 80 100 120

fungsi laboratorium

pendapat siswa tentang praktikum

persentase (%)

indikator 100%

92,78%

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

kondisi ruangan laboratorium

peralatan praktikum

tata tertib

persentase (%)

indikator 91,67%

58,33%

88,89%

Praktikum

(6)

Pada Gambar. 2 terlihat bahwa Indikator pertama “kondisi ruangan laboratorium” didapatkan persentase 58,,33% dengan kategori

“Kurang”, indikator kedua “peralatan praktikum” didapatkan persentase 88,89% dengan kategori “Sangat Baik”, indikator ketiga “tata tertib”

didapatkan persentase 91,67%

dengan kategori “Sangat Baik”.

Rata-rata persentase dari semua indikator 79,22 dengan kategori

“Baik”,karena berada pada rentang 60% -75% menurut klasifikasi yang dikemukakan Purwanto (2009:103).

Hal ini menunjukkan bahwa siswa memiliki persepsi bahwa kondisi ruangan laboratorium kurang memadaihal ini di lihat dari luas laboratorium untuk melakukan kegiatan praktikum, pencahayaan dan ventilasi ruangan yang kurang, sehingga mengganggu pelaksanaan kegiatan praktikum. Peralatan praktikum sudah disediakan dan mendukung keterlaksanaan kegiatan praktikum.Tata tertib sudah tersedia dan pelaksanaan kegiatan praktikum biologi telah sesuai dengan tata tertib. Menurut Wirjosoemarto (2004:40) sebuah laboratorium

dengan ukuran lantai seluas 100 m2 dapat digunakan oleh sekitar 40 siswa dengan rasio setiap siswa menggunakan tempat seluas 2,5 m2 dari keseluruhan luas laboratorium.

Laboratorium yang baik memenuhi ketentuan-ketentuan antara lain memiliki ruang persiapan, memiliki ruang penyimpanan, memiliki ventilasi untuk pertukaran udara, memiliki penerangan di dalam ruangan laboratorium dan instalasi air,agar siswa dalam melaksanakan kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien.

3. Waktu Pelaksanaan Praktikum Pada sub variabel Waktu Pelaksanaan Praktikum dapat dilihat dari 2 indikator Frekuensi dan Alokasi Waktu, dan Praktikum Diluar Jam Pelajaran(Gambar. 3)

(7)

.

Gambar 3 . Waktu Pelaksanaan Praktikum

Pada Gambar. 3 terlihat bahwa Indikator pertama “ frekuensi dan alokasi waktu” didapatkan persentase 97,22% dengan kategori “Sangat Baik”, indikator kedua “ praktikum diluar jam pelajaran” didapatkan persentase 1,7% dengan kategori

“Kurang Sekali”. Rata-rata persentase dari semua indikator 49,44% dengan kategori “Kurang Sekali.karena berada pada rentang ≤ 54% menurut klasifikasi yang dikemukakan Purwanto (2009:103).

Hal ini menunjukkan bahwa siswa menilai frekuensi dan alokasi waktu untuk kegiatan praktikum yang dilakukan tidak cukup untuk membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran. Hal ini

dikarenakan kegiatan praktikum biologi hanya di laksanakan pada jam pelajaran biologi. Selain itu pelaksanaan praktikum kadang- kadang tidak terselesaikan sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun dikarenakan keterbatasan dalam alokasi waktu pelaksanaan praktikum. Praktikum juga tidak dilaksanakan diluar jam pelajaran biologi. Sehingga siswa sulit untuk memahami materi pembelajaran biologi jika siswa gagal dalam proses pelaksanaan praktikum sebelumnya.

4. Persiapan Pelaksanaan Praktikum Pada sub variabel Persepsi Siswa tentang Kegiatan Praktikum dapat dilihat dari 2 indikator. Yaitu indikator Fungsi Laboratorium, dan indikator Pendapat Siswa Tentang Praktikum (Gambar. 4).

Gambar 4: Persiapan Pelaksanaan praktikum

0 20 40 60 80 100 120

frekuensi dan alokasi waktu

praktikum diluar jam pelajaran

persentase (%)

indikator 97,22%

1,7%

0 20 40 60 80 100 120

persiapan alat dan bahan

pembagian kelompok

peran guru dalam praktikum

peran siswa dalam praktikum

kebersihan laboratorium

persentase (%)

indikator

98,33%

96,45%

98,75%

94,17%

100%

(8)

Pada Gambar 4 terlihat bahwa Indikator pertama “persiapan alat dan bahan” didapatkan persentase 98,75% dengan kategori

“Sangat Baik”, indikator kedua

“pembagian kelompok” didapatkan persentase 94,17% dengan kategori :Sangat Baik”, indikator ketiga

“peran guru dalam praktikum”

didapatkan persentase 96,45%

dengan kategori “Sangat Baik”, indikator keempat “peran siswa dalam praktikum” didapatkan persentase 98,33% dengan kategori

“Sangat Baik”, indikator kelima

“kebersihan laboratorium”

didapatkan persentase 100% dengan kategori “Sangat Baik”. Rata-rata persentase semua indikator sebesar 97,54% dengan kategori “Sangat Baik”.karena berada pada rentang 86-100% menurut klasifikasi yang dikemukakan Purwanto (2009:103).

Hal ini menunjukkan bahwa siswa menilai bahwa persiapan dan pelaksanaan praktikum sudah berjalan dengan sangat baik .Hal ini bisa dilihat dari laboran yang ikut terlibat dalam menyiapkan alat dan bahan praktikum sebelum dilaksanakan kegiatan praktikum.

Pengelompokkan siswa sebelum kegiatan praktikum dengan adanya kerjasama antar kelompok praktikum, langkah-langkah dan prosedur pelaksanaan praktikum, tujuan praktikum sebelum dilaksanakan. Pengawasan dari guru dalam pelaksanaan praktikum dengan memberikan penuntun praktikum, memberi tahu jadwal praktikum, menyampaikan tujuan dari setiap kegiatan dan memotivasi siswa dalam melaksanakan praktikum yang dilaksanakan sehingga siswa dapat mengikuti langkah-langkah yang diberikan guru. Siswa mengikuti kegiatan praktikum siswa serius dalam mengikuti dan berhasil menemukan objek pengamatan yang akan di amati. Dalam hal kebersihan laboratorium, setelah melakukan praktikum siswa membersihkan kembali alat dan bahan serta ruangan laboratorium sehingga kebersihan laboratorium terjaga dengan baik.

Tarmizi (2014:20-23) menyatakan manfaat pelaksanaan praktikum biologi antara lain sebagai pembentuk sikap ilmiah dimana hal ini merupakan suatu unsur

(9)

pembentukan mental manusia. Sikap ilmiah yang dimiliki adalah bersikap rasional, bersifat ingin tahu, bersifat kritis, bersifat tabah dan ulet, sangat menghargai waktu, dan suka bekerja untuk kepentingan umum dan kemajuan ilmiah.

5. Laporan Evaluasi Praktikum Pada sub variabel Laporan Evaluasi Praktikum dapat dilihat dari 3 indikator Tes/Ujian, Diskusi Hasil Praktikum, Laporan (Gambar. 5)

Gambar 5 . Laporan Evaluasi Praktikum

Pada Gambar 7 terlihat bahwa Indikator pertama “tes/ujian”

didapatkan persentase 23,88%

dengan kategori “Kurang Sekali”, indikator kedua “Diskusi dan Hasil Praktikum” didapatkan persentase 100% dengan kategori “Sangat

Baik”, indikator ketiga “Laporan Praktikum” didapatkan persentase 95,83% dengan kategori “Sangat Baik”, sehingga rata-rata persentase semua indikator sebesar 73,24%

dengan kategori “Cukup”. Rata-rata persentase dari seluruh sub variabel sebesar 79,24% dengan kategori

“Baik”, Jadi dapat dilihat bahwa keterlaksanaan kegiatan pratikum pada mata pelajar Biologi di SMA Adabiah padang, pada semua sub variabel dan semua indikator termasuk ke dalam kategori “ Baik karena berada pada rentang 60%- 75% menurut klasifikasi yang dikemukakan Purwanto (2009:103).

Hal ini menunjukkan bahwa siswa menilaiperlu untuk adanya evaluasi tes, laporan dan diskusi setelah kegiatan praktikum.Sebelum dan sesudah di laksanakan praktikum guru tidak memberikan tes. Pada akhir semester guru biologi juga tidak memberikan ujian praktikum sehingga tidak ada penguatan pemahaman siswa dalam pelaksanaan kegiatan praktikum yang di lakukan.Evaluasi hanya dilakukan dengan cara Hasil percobaan didiskusikan bersama

0 20 40 60 80 100 120

tes/ujian diskusi hasil praktikum

laporan praktikum

persentase (%)

indikator

100%

23,88%

95,83%

(10)

teman kelompok dan tiap-tiap kelompok menuliskan kesimpulan diskusi hasil praktikum oleh guru.m dan laporan praktikum dinilai dan dikembalikan kepada siswa.

Secara keseluruhan berdasarkan hasil pengolahan angket, persentase rata-rata keterlaksanaan praktikum menurut siswa sebesar 79,24% sehingga termasuk pada kategori “Baik”, karena berada pada rentang 76% - 85% menurut klasifikasi yang dikemukakan Purwanto (2009:103). Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pelaksanaan praktikum menunjang dan terkait dengan kemampuan siswa menahami materi pembelajaran biologi, sehingga pada akhirnya meningkatkan hasil belajar siswa.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kegiatan praktikum pada mata pelajaran Biologi kelas XI di SMA Adabiah Padang Tahun Ajaran 2017/2018 sudah terlaksana dengan

“Baik” dengan persentase sebesar 79,24%.

DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Y.H dan Cicik S.2013.

Pengaruh Metode Praktikum Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Alat Indra Manusia Dikelas XI IPA SMA Negeri Babalan Tahun Pembelajaran 2012/2013. Jurnal Pelita Pendidikan, ISSN: 2338- 3003 Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan:

Medan, Hlm.82-92.

Mastika, N. I Putu, A, I Gusti, N.A.S. (2014) Analisis Standarisasi Laboratorium Biologi Dalam Proses Pembelajaran Di SMA Negeri Kota Denpasar. E-Jurnal Program Pasca Sarjana.

Universitas Pendidikan Genesha.

Program Studi Pendidikan IPA.

Universitas Pendidikan Ganesha:

Sisingaraja

Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip- Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rustaman, N.Y. 2007. Program Pembelajaran Praktikum Berbasis Kemampuan Generik (P3BKG) dan fosil Pencapaiannya, (online), (http://file.uoi.edu/Direktori/SPS /prodi.pendidikan:IPA/19620115 1987031-pdf.Diakses 10 Februari 2017.

Tarmizi. 2014. Manajemen Laboratorium. Padang: UNP Press

(11)

Wirjosoemarto, Koesniadji. 2004.

Teknik Laboratorium. Bandung:

JICA

Referensi

Dokumen terkait

Kelayakan LKS biologi SMA kelas XII berbasis potensi lokal yang telah dikembangkan menurut penilaian guru dan siswa adalah sangat baik, dengan persentase

Uji-t data hasil perhitungan rata-rata N Gain Siklus I dan II diperoleh nilai thillmg sebesar 4,320 dan nilai ttabel sebesar 2,02 pada taraf signifikan 0,05 (5%), jadi thitung

Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai kegiatan praktikum Biologi kelas XI IPA di SMA Negeri Kabupaten Muaro Jambi yang terdiri atas 3 tahapan dapat

Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai kegiatan praktikum Biologi kelas XI IPA di SMA Negeri Kabupaten Muaro Jambi yang terdiri atas 3 tahapan dapat

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Pengembangan asesmen unjuk kerja guru Biologi untuk menilai siswa pada kegiatan praktikum di SMA Negeri 1

Meski hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas pemanfaatan laboratorium fisika dalam hal kegiatan praktikum, di SMA Negeri se-Kabupaten Luwu Timur, rata-rata masih berada pada

Hasil penelitian berdasarkan hasil persentase angket guru yang melaksanakan kegiatan praktikum biologi pasca pandemi Covid-19 dengan nilai 75,37% dikategorikan baik.. Sedangkan pada

Hasil penelitian berdasarkan hasil persentase angket guru yang melaksanakan kegiatan praktikum biologi pasca pandemi Covid-19 dengan nilai 75,37% dikategorikan baik.. Sedangkan pada