• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI URINE KELINCI DI DESA TUMPUK KECAMATAN BANDAR KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Oleh: WAHYUDI 102180077 Pembimbing: FUADY ABDULLAH M.A NIP

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "(1)TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI URINE KELINCI DI DESA TUMPUK KECAMATAN BANDAR KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Oleh: WAHYUDI 102180077 Pembimbing: FUADY ABDULLAH M.A NIP"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Jual beli merupakan transaksi yang lazim dilakukan oleh masyarakat, baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun untuk tujuan investasi. Pemahaman masyarakat tentang jual beli kencing kelinci Dasar pendapat mereka adalah madzhab fiqh syafi yang mengatakan bahwa barang yang sifatnya najis tidak boleh diperjualbelikan. Hal ini dikarenakan syarat sahnya jual beli adalah barang yang diperjualbelikan harus bersih, jika barang tersebut najis maka tidak sah diperjualbelikan.

Masih terdapat kesenjangan antara teori dan praktik, terutama yang berkaitan dengan objek jual beli dan akadnya.

Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan penjual urin kelinci, penulis memberikan sedikit gambaran tentang praktik jual beli urin kelinci, khususnya yang berkaitan dengan pokok bahasan dan penentuan harga dalam usaha akad. Dari penjelasan di atas, jelaslah bahwa banyak hal yang perlu dikaji lebih lanjut tentang permasalahan tersebut, yang kemudian dianalisis menurut teori jual beli benda. Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk melakukan pembahasan yang lebih mendalam dalam bentuk skripsi yang berjudul : “. TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PRAKTIK PENJUALAN DAN PEMBELIAN URIN KELINCI DI DESA TUMPUK KECAMATAN BANDAR KABUPATEN PACITAN.”

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam tentang akad jual beli urin kelinci di Desa Tumpuk Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan.

Manfaat Penelitian

Kajian Pustaka

7 Dasar hukum yang digunakan oleh para pemuka agama untuk menentang jual beli kulit kurban di Desa Teguhrejo Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo. Yang kedua adalah disertasi Fadhilah Mursyid “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Hewan dan Bahan-Bahan Yang Diharamkan Sebagai Obat”. 7 Wahyu Puji Astutik, “Pandangan Tokoh Agama Terhadap Jual Beli Kulit Hewan Kurban di Desa Tugurejo Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo” (Tesis, IAIN Ponorogo, 2015).

8 Fadhilah Mursyid, “Revisi Hukum Islam Terhadap Jual Beli Hewan Dan Bahan Yang Dilarang Sebagai Narkoba” (Disertasi, UIN Kalijogo Yogyakarta, 2014).

Metode Penelitian

Tesis ini menjelaskan praktik jual beli darah beku dari hewan potong yang digunakan untuk pengobatan di Pasar Kaliwiro Wonosobo. Dalam penelitian ini tempat yang dijadikan obyek penelitian adalah di Desa Tumpuk Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan. Alasan peneliti memilih tempat ini menjadi peneliti karena sebagian besar digunakan sebagai tempat jual beli dan peneliti tertarik untuk melakukan jual beli urin kelinci.

Data primer diperoleh langsung dari website penelitian melalui wawancara dengan pedagang mengenai informasi mekanisme jual beli, produk dan sistem aplikasi jual beli urin kelinci di Tumpuk. Data sekunder dalam penelitian ini adalah informasi dari pedagang lain di Desa Tumpuk, buku-buku yang relevan dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini penulis melakukan observasi terhadap proses pelaksanaan transaksi jual beli urin kelinci yang digunakan sebagai pupuk di Stack Village.

Seperti pertanyaan tentang orang, kegiatan, objek jual beli kencing kelinci, akad jual beli kencing kelinci, dan sebagainya. Analisis data adalah proses mencari dan mengumpulkan data secara sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain agar mudah dipahami dan dikomunikasikan kepada orang lain. Dalam hal ini, penulis terlebih dahulu mengemukakan teori-teori jual beli, kemudian menjelaskan revisi hukum Islam tentang jual beli kencing kelinci, untuk menarik kesimpulan dari kasus yang diamati.

Ciri utama penelitian adalah hubungan yang alami, langsung dengan sumber data, dan peneliti menjadi instrumen kunci, menyajikan data dalam bentuk kata-kata atau gambar dan tidak menekankan angka, lebih mengutamakan proses daripada produk, membawa makna dibalik data yang diamati14. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi dimana peneliti menguji kredibilitas dengan cara mengecek dan mengklarifikasi data yang diperoleh dari berbagai sumber.

JUAL BELI DALAM ISLAM

JUAL BELI

  • Pengertian Jual Beli
  • Dasar Hukum Jual Beli
  • Rukun Dan Syarat Jual Beli
  • Macam-Macam Jual Beli

Asas hukum jual beli terdapat dalam Surah Al-Baqarah ayat 275 Al-Qur'an di mana disebutkan. Jual beli dikatakan tidak sah sebelum penerimaan dan penerimaan dibuat kerana penerimaan menunjukkan kesanggupan (kepuasan). Aqid atau orang yang mengadakan pakatan iaitu penjual (peniaga) dan pembeli, transaksi jual beli tidak dapat dilakukan tanpa kedua belah pihak.

Yang pertama mengacu pada objeknya, yaitu bahwa kedua pihak yang mengadakan perjanjian jual beli (penjual dan pembeli) adalah wajib. Bahwa orang yang membuat kontrak penjualan adalah pemilik sah barang atau telah mendapat izin dari pemilik sah barang. Jual beli tidak boleh sah sebelum pelaksanaan ijab qabul, karena ijab qabul menunjukkan wasiat.

Jual beli salam adalah jual beli melalui pesanan, yaitu jual beli dengan menyerahkan uang muka baru kemudian barangnya. Jual beli muqayadhah adalah jual beli dengan menukar barang dengan barang, seperti menukar baju dengan sepatu. Jual beli mutlak adalah jual beli barang dengan sesuatu yang disepakati sebagai alat tukar, misalnya uang.

Jual beli Fasid adalah jual beli yang sesuai dengan ketentuan syariat pada asalnya, tetapi tidak sesuai dengan syariat pada hakikatnya. Para ulama menjelaskan bahwa pada umumnya diperjelas karena akad, karena jual beli barang yang diharamkan adalah tiga hal.

JUAL BELI BARANG NAJIS

  • Difinisi Najis
  • Hukum Jual Beli Barang Najis

Imam Hanafiyah mengatakan bahwa jual beli kotoran hewan dan manusia yang murni (tanpa dicampur dengan yang lain) adalah makruh. Namun diperbolehkan menjual kotoran hewan karena dapat digunakan dan untuk menyuburkan tanaman karena kotoran hewan dianggap sesuatu yang bernilai (mall), padahal pada dasarnya hukum asal usul kotoran hewan itu najis. , mahasiswa. Jadi diperbolehkan, tetapi jika kotorannya berasal dari hewan yang dagingnya tidak dimakan, maka haram untuk diperjualbelikan.

Hukum ini berdasarkan prinsip mereka bahwa binatang yang dimakan dagingnya adalah halal, bukan najis. Jadi jual beli kotoran hewan tidak diperbolehkan karena pada kotoran hewan terdapat unsur najis, baik kotoran hewan yang boleh dimakan maupun kotoran hewan yang haram dimakan. Imam Syafiu juga mengatakan bahwa kotoran hewan yang dagingnya halal dimakan adalah qiyaskan terhadap kotoran hewan yang dagingnya haram dimakan karena hukumnya najis menurut ijma (kesepakatan) para ulama saat itu dengan.

Imam Maliki dan Hambali berpendapat bahwa ia menjual sesuatu yang najis menurut syariat, misalnya dari kotoran hewan yang haram (tidak boleh) dimakan, seperti anjing, babi dan lain-lain. Namun diperbolehkan menjual kotoran hewan yang halal untuk dikonsumsi, seperti kambing, unta, sapi, kotoran ayam dan sejenisnya, karena dapat digunakan untuk menyuburkan tanah. Imam Hambali berpendapat bahwa jual beli barang yang najis, seperti kotoran hewan (sebagai pupuk) dan sejenisnya, berasal dari hewan najis dan dari hewan yang tidak syar'i. bangkai) tidak diperbolehkan, kecuali kotoran hewan yang disucikan, yaitu hewan yang boleh dimakan dagingnya.

Hukum yang diambil dari hadits adalah boleh memakan kotoran hewan, maka kotoran dan air kencing hewan itu suci, kecuali jika hewan itu makan atau minum yang najis, maka air kencing dan kotoran hewan yang halal untuk dikonsumsi juga najis. Hukum ini didasarkan pada prinsip mereka bahwa hewan yang dagingnya mereka makan itu halal, bukan najis.

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Tingkat pendidikan di Desa Tumpuk adalah sebagai berikut: 18 (delapan belas) orang tidak sekolah/buta huruf, 175 orang tidak tamat SD, 1.987 orang tamat SD, 1.980 orang tamat SMP, 335 orang orang , yang tamat SLTA sebanyak 335 orang, lulusan D1 , D2, D3 19 (Sembilan Belas) Orang, Sarjana/S1 25 (Dua Lima) Orang. Desa Tumpuk masih memiliki beberapa bentuk kesenian yang sering dipentaskan oleh kelompok tersebut, diantaranya Karena desa Tumpuk merupakan daerah pegunungan, maka sebagian besar penduduk desa Tumpuk berprofesi sebagai petani, dan hasil pertaniannya adalah beras, singkong, jagung, dan cabai.

Hasil pertanian ini tidak semuanya diolah sendiri, tetapi juga dijual ke pengepul di desa. Selain berprofesi sebagai petani, warga Desa Tumpuk juga memiliki sebagian kecil penduduk yang bermata pencaharian sebagai pedagang atau tukang batu/jasa. Sarana ibadah yang ada di desa Tumpuk ada dua jenis yaitu musala dan masjid dengan jumlah sebagai berikut: masjid berjumlah enam buah dan mushola berjumlah enam belas buah.

Produk Urine Kelinci Di Desa Tumpuk Kecamatan Bandar

Urine kelinci murni artinya urine kelinci tidak tercampur dengan bahan lain. Manfaat urin kelinci adalah sebagai pupuk tanaman karena kandungan nutrisi pada urin kelinci sangat tinggi. Adapun pemanfaatan urin kelinci, menurut peternak di desa tersebut, Pilap digunakan untuk pupuk pertanian.

Analisis Hukum Islam Tentang Tujuan Jual Beli Urine Kelinci di Desa Tumpuk, Bandar, Kabupaten Pacitan. Analisis Hukum Islam Akad Jual Beli Urine Kelinci di Desa Tumpuk Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan. Ulama madzab memiliki pandangan yang berbeda dalam menentukan hukum jual beli najis, sejalan dengan pandangan ulama madzab tentang sahnya jual beli kencing kelinci sebagai barang.

Dalam jual beli urin kelinci yang terjadi di peternakan kelinci Bpk. Swit dan Mr. Tiga Istiawana, dapat dikatakan bahwa para pihak yang mengadakan akad telah memenuhi syarat-syarat syariat Islam. Jual beli kencing kelinci yang terjadi di desa Pile, antara penjual dan pembeli sudah cukup umur dan mampu membedakan antara yang buruk dan yang baik dalam melakukan sesuatu dan. Praktek jual beli kencing kelinci yang berlangsung di Desa Tumpuk yang merupakan rumah dari peternakan kelinci milik Pak Siwit dan Pak Tri Istiawana ini menggunakan sarana lisan dan tatap muka antara penjual dan pembeli.

Hukum Islam tentang tujuan jual beli kencing kelinci di Desa Tumpuk Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan. Hukum Islam tentang Akad Jual Beli Urine Kelinci di Desa Tumpuk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan.

Akad Jual Beli Urine Kelinci Di Desa Tumpuk Kecamatan

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI

Analisis Hukum Islam terhadap Objek Beli Urine Kelinci

Analisis Hukum Islam terhadap Akad Jual Beli Urine Kelinci

PENUTUP

KESIMPULAN

Hasil air kencing arnab yang diperam atau air kencing arnab tulen jika dilihat dari hukum istihalah masih najis kerana hukum asalnya najis. Mazhab Asy-Syafi'iyah dan Al-Hanabil menegaskan bahawa 'ain yang najis adalah seperti babi, walaupun telah mengalami perubahan total, hukumnya tidak berubah menjadi bersih. Mazhab Al-Hanafiyyah dan al-Malikiyah mengatakan bahawa istihah mengubah hukum najis pada sesuatu benda menjadi najis.

Jual beli kencing kelinci yang terjadi pada masyarakat Desa Tumpuk, diantara penjual dan pembelinya sudah dewasa dan mampu membedakan antara yang buruk dan yang baik dalam sesuatu, mereka sadar dan sehat. Jual beli mr. Siwita dan Bpk. Tri Istiawan Pada hakekatnya persetujuan dan persetujuan harus diberikan secara lisan dan bertemu serta bertukar pikiran. Namun jika tidak memungkinkan, misalnya secara diam-diam atau antara pembeli dan penjual di tempat yang jauh, maka dapat dilakukan dengan surat menyurat yang mengandung esensi yang sama yaitu ijab dan qabul telah memenuhi syarat, karena ijab dan qabul adalah diungkapkan secara lisan, bertatap muka dan melihat langsung pokok bahasan.

SARAN

Abu Abdullullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah, Sahih Bukhari, zvezek II (Bejrut Lebanon: Al-Ja'far, 1412).

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini membahas tentang tinjauan hukum Islam terhadap praktek jual beli kentang di Pasar Legi Songgolangit Ponorogo. Jual beli kentang di Pasar Legi

Bagaimana perspektif Hukum Ekonomi Syariah terhadap Implementasi akad pembiayaan jual beli kendaraan dengan angsuran di Bank Syari’ah Mandiri (BSM) KCP Bandar Jaya Lampung Tengah

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) Menurut tinjauan hukum Islam terhadap akad jual beli koin game online 8 ball pool melalui fitur facebook adalah

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan praktik jual beli pakaian bekas di Pasar Perumnas Way Halim Bandar Lampung dilihat dari sisi pandangan hukum Islam dari

Ada pun judul skripsi ini adalah Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli Kosmetik Waterproof (studi di siger beauty bandar lampung) Untuk mengetahui secara lebih luas

Kedua, bagaimana tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) terhadap praktik jual beli batu kebun dengan sistem tebasan pada masyarakat Dusun Ngerambut, Desa

Adapun manfaat diadakannya penelitian ini adalah sebagai upaya pengembangan ilmu pengetahuan dalam bermuamalah khususnya dalam aspek tinjauan Hukum Islam terhadap jual beli lukisan

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perlindungan hukum yang diberikan PT.Shopee Indonesia pada driver dalam jual beli melalui shopeefood Bandar Lampung dan bagaimana