Siklus Hidup Keluraga
Siklus hidup adalah serangkaian perubahan yang dialami oleh manusia sepanjang hidup mereka, dimulai dari saat kelahiran hingga akhir hayat mereka. Proses ini mencakup berbagai perubahan yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan, termasuk fisik, psikoseksual, psikososial, kognitif, dan moral. Dalam siklus ini, manusia mengalami evolusi yang kompleks dalam pemenuhan kebutuhan mereka yang berkembang seiring dengan pertambahan usia, serta perubahan dalam pemahaman diri, interaksi sosial, dan pandangan moral mereka terhadap dunia di sekitar mereka (Fitrikasari, dkk., 2021). Siklus hidup ini pasti terjadi, termasuk dalam lingkungan keluarga.
Wuryani & Nugraha (2021) menjelaskan, Siklus kehidupan keluarga adalah sebuah konsep yang menggambarkan perjalanan atau evolusi yang dialami oleh sebuah keluarga seiring berjalannya waktu. Siklus ini cenderung berulang dan memiliki tahapan- tahapan tertentu yang dapat didefinisikan berdasarkan sejumlah faktor, seperti kesukuan, sosioekonomi, pola perilaku, cara mengeskpresikan amarah, dan sikap keluarga dalam menghadapi perubahan. Siklus kehidupan keluarga dapat dibagi menjadi beberapa tahapan utama menurut Wuryani& Nugraha (2021):
1. Perkawinan dan Pembentukan Keluarga: Tahap awal dalam siklus kehidupan keluarga dimulai ketika dua individu menikah atau memutuskan untuk hidup bersama. Pada tahap ini, mereka membangun fondasi keluarga mereka, merencanakan masa depan, dan menentukan nilai-nilai yang akan mereka anut bersama.
2. Kehamilan dan Kelahiran: Pada tahap ini, keluarga mungkin menghadapi penambahan anggota baru melalui kehamilan dan kelahiran anak-anak. Ini adalah tahap di mana orangtua harus menyesuaikan diri dengan peran orangtua baru dan merencanakan bagaimana mereka akan mendidik dan merawat anak-anak mereka.
3. Masa Kanak-kanak dan Pendidikan: Anak-anak tumbuh dan mengembangkan diri mereka. Pada tahap ini, keluarga berfokus pada pendidikan, pengasuhan, dan perkembangan sosial, emosional, dan intelektual anak-anak mereka. Mereka juga mungkin menghadapi tantangan dalam mengelola perubahan dalam dinamika keluarga seiring dengan perkembangan anak-anak.
4. Remaja dan Masa Dewasa Awal: Anak-anak tumbuh menjadi remaja dan kemudian memasuki masa dewasa. Keluarga mungkin menghadapi perubahan signifikan dalam interaksi dan dinamika keluarga selama masa ini. Orangtua harus mendukung anak-anak mereka dalam mencapai kemandirian dan merancang masa depan mereka.
5. Masa Paruh Baya: Ini adalah tahap di mana anak-anak biasanya telah meninggalkan rumah, dan orangtua menghadapi tantangan baru seperti sindrom "empty nest."
Keluarga mungkin berfokus pada perencanaan masa depan mereka sebagai pasangan dan mengevaluasi kembali tujuan mereka.
6. Usia Lanjut dan Pensiun: Seiring bertambahnya usia, keluarga dapat menghadapi perubahan dalam kesehatan dan kemandirian anggota keluarga yang lebih tua.
Pensiun menjadi pertimbangan, dan dukungan keluarga menjadi sangat penting dalam memastikan kualitas hidup yang baik bagi anggota keluarga yang lebih tua.
Siklus kehidupan keluarga ini dapat berbeda-beda tergantung pada faktor-faktor seperti budaya, agama, dan nilai-nilai keluarga yang mendasarinya. Selama setiap tahap dalam siklus ini, keluarga mengalami perubahan dalam pola perilaku, cara mengatasi konflik, dan cara berinteraksi satu sama lain. Oleh karena itu, pemahaman dan adaptabilitas dalam menghadapi perubahan merupakan kunci untuk menjalani siklus kehidupan keluarga dengan seimbang dan bahagia.
Referensi:
Wuryani, W., & Nugraha, V. (2021). Pendidikan keluarga dalam penguatan literasi dasar pada anak. Semantik, 10(1), 101 110. Doi:
https://doi.org/10.22460/semantik.v10i1.p101-110
Fitrikasari, A., Wardani, N. D., & Muflihatunnaimah, M. (2021). BUKU AJAR SIKLUS KEHIDUPAN dan TEORI PERKEMBANGAN (EBOOK).