• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tipus Aul-Tugas Domes

N/A
N/A
21-2013 Grace Yohanna Hutagalung

Academic year: 2024

Membagikan "Tipus Aul-Tugas Domes"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Ikan Jurung (Tor sp.)

Ikan Jurung (Tor soro) merupakan salah satu spesies ikan yang hidup pada perairan yang bersubstrat bebatuan. Ikan Jurung diketahui dapat tumbuh baik pada kondisi perairan dengan tipe substrat berbatu, kondisi air yang jernih, berkebutuhan oksigen tinggi, dan berarus dari sedang sampai deras. Ikan Jurung termasuk ke dalam famili Cyprinidae, ikan ini memiliki karakteristik khas berupa dua buah cuping di bibir bawah mulut, ukuran sirip anal yang lebih rendah daripada sirip punggung dan terdapat warna perak mengkilap di bagian punggung. Jenis Ikan Jurung dikenal dengan beberapa nama lokal yaitu ikan Semah di Sumatera Selatan, ikan Kancera di Jawa Barat, ikan Garing di Sumatera Barat, ikan Silap di Kalimantan Barat, ikan Padak di Kalimantan Selatan serta ikan Jurung dan Garing di Sumatera Utara. Keberadaan Ikan Jurung di Sungai Lokop sudah terancam keberadaannya, karena intensitas penangkapan yang semakin tinggi, maka dikhawatirkan akan menyebabkan populasi ikan ini semakin terancam kelestariannya (Syahputra et al., 2023).

Wilayah Sumatera Utara juga tercatat memiliki beberapa komoditas ikan endemik/khas seperti ikan batak maupun jurung. Ikan batak (Tor sp) menyebar di Danau Toba dan sungai-sungai yang berhubungan seperti Sungai Asahan. Ikan ini memiliki nilai penting dari aspek budaya sebagai ikan adat, aspek estetika sebagai ikan hias, dan aspek produksi sebagai ikan konsumsi. Keberadaan ikan jurung dapat dinyatakan telah langka dan hanya diperoleh pada habitat tertentu yang terlindungi dan waktu yang tidak ditentukan. Penelitian tentang Ikan Jurung masih sangat terbatas, sehingga informasi tentang upaya pelestariannya masih minim (Nazarah et al., 2022).

Ikan Jurung merupakan ikan konsumsi air tawar yang memiliki harga ekonomi tinggi. Di Pulau Sumatra harga ikan Tor soro harganya mencapai Rp. 200- 300 ribu/kg, dan di pulau Jawa mencapai 1 juta. Terdapat beberapa alasan yang menjadikan ikan ini memiliki harga ekonomi yang tinggi diantaranya karena berat tubuhnya dapat mencapai 20 kg dan memiliki tekstur daging yang tebal dan empuk serta rasanya yang gurih. Keberadaan ikan-ikan tersebut kini dalam keadaan terancam oleh berbagai faktor diantaranya adalah teknik penangkapan yang tidak ramah lingkungan, perubahan iklim global, untuk tujuan hobi (ikan hias), kerusakan

(2)

lingkungan, dan pencemaran yang dapat merusak ketersediaan pakan alami di daerah spesies ikan jurung tersebut. Ketersediaan pakan menjadi salah satu faktor yang menentukan pertumbuhan beberapa jenis ikan air tawar termasuk ikan Jurung (Sigin, 2022).

Habitat Ikan Jurung (Tor sp.)

Habitat ikan tambra atau jurung terutama pada hulu sungai yang jauh dari pemukiman, dan dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe habitat (habitat untuk juvenil/larva, anakan sampai sedang dan dewasa/induk). Pada kondisi ex-situ, ikan tambra berukuran sedang cenderung menyukai badan air yang lebih dalam dan cepat beradaptasi dengan lingkungannya. Ikan jurung menyukai sungai dengan arus yang cukup kuat dan substrat berbatu dan sedikit berpasir. Ikan jurung juga dapat hidup di tempat terkontrol yang menyesuaikan dengan habitat aslinya, yang disebut domestikasi (Fadir et al., 2022).

Ikan Jurung sering ditemukan di area sungai yang berbatu, karena batu-batu ini menyediakan tempat persembunyian dan tempat bertelur. Ikan ini juga sering ditemukan di bagian hulu sungai, dimana kondisi airnya masih alami dan belum tercemar oleh aktivitas manusia. Aliran sungai yang menjadi habitat ikan jurung yaitu sungai berarus deras, karena ini memungkinkan mereka untuk berenang melawan arus dan mendapatkan habitat yang cukup (Anjelina et al., 2018).

Pada tahap juvenile, ikan jurung cenderung mencari perlindungan di area yang tersembunyi, seperti di balik batu, akar pohon dan celah-celah bebatuan.

Mereka sering ditemukan di perairan yang lebih dangkal, dekat dengan tepi sungai, dimana sumber makanan seperti serangga air dan plankton lebih mudah ditemukan.

Juvenil juga hidup di bagian sungai yang memiliki arus tidak terlalu deras. Pada tahap anakan, ikan jurung mulai beradaptasi dengan habitat yang lebih luas karena kebutuhan akan makanan, maka pada tahap ini mereka mulai mencari makanan di berbagai kedalaman dan jenis substrat. Serta pada fase dewasa, ikan jurung sering ditemukan di bagian sungai yang lebih dalam, dimana arus lebih deras dan terdapat banyak celah untuk bersembunyi (Angkat, 2021).

(3)

Daftar Pustaka

Angkat, F. (2021). Jenis dan Pola Pertumbuhan Ikan Jurung (Tor Spp.) di Perairan Sungai Lae Simbelen Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara (Doctoral dissertation, Universitas Sumatera Utara).

Anjelina, L. L., Sitorus, H., & Lesmana, I. (2018). Kajian Kualitas Air Sungai Lae Renur Untuk Keseuaian Budidaya Ikan Jurung (Tor tambra) Di Desa Sumbul Kabupaten Dairi Sumatera Utara. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Fadir, R. M., Haser, T. F., Febri, S. P., Prihadi, T. H., & Cahyanti, W. (2022).

Dinamika kualitas air pada pemeliharaan ikan Jurung (Tor soro) yang dipelihara pada berbagai sistem resirkulasi. Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, 9(2), 103-110.

Nazarah, I., Akmal, Y., & Muliari, M. (2022). Morfologi neorocranium Tor tambroides, Tor douronensis, Tor tambra, dan Tor soro. Arwana: Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan, 4(1), 61-68.

Sigin, N. A. (2022). Morfologi dan Pertumbuhan Ikan Jurung (Tor Tambra) di Sungai Bingai Desa Belinteng Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat (Doctoral dissertation, Universitas Sumatera Utara).

Syahputra, S. P. F., Haser, T. F., Yusman, A., & Persada, S. N. (2023). Identifikasi dan kelimpahan plankton sebagai indikator keberadaan ikan jurung (Tor sp.) di Kawasan Leuser Sungai Lokop Aceh Timur, Aceh Identification and abundance of plankton as an indicator of the presence of mahseer fish (Tor sp.) in the Leuser River Lokop Area, East Aceh, Aceh.

Referensi

Dokumen terkait

Sulawesi Selatan/South Sulawesi Kalimantan Barat/West Kalimantan Sumatera Barat/West Sumatra Jawa Tengah/Central Java. Kalimantan Timur/East Kalimantan Sumatera Utara/North

Sumatera Barat Bali Sulawesi Tenggara Kalimantan Selatan Banten 161 Sumatera Utara 10 Riau NTB Gorontalo Kalimantan Timur Jawa Barat 59 Sumatera Selatan 5 Bengkulu NTT

Riau Sumatera Barat Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Bangka Belitung Lampung Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi

Maluku Sumatera Utara Sulawesi Utara Bengkulu Sumatera Barat Sulawesi Tengah Jawa Timur Lampung Kalimantan Tengah. Jawa Tengah Sulawesi Barat Sulawesi Selatan

PPPPTK Bahasa Sumatera Selatan Gorontalo PPPPTK Matematika DI Yogyakarta Sumatera Barat PPPPTK Pertanian Jawa Barat Kalimantan Barat PPPPTK Bispar Lampung Banten Maluku PPPPTK BOE

(2008) melaporkan bahwa tengadak merupa- kan ikan lokal Kalimantan Barat yang penting se- telah jelawat, betutu, dan semah serta disarankan untuk dijadikan target

Kalimantan Barat Papua Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Selatan Lampung Sulawesi Tengah Papua Jawa Barat Jawa Tengah Gorontalo Banten Kalimantan Tengah Jambi Kepulauan Riau

Yogyakarta Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Bangka Belitung Kalimantan Selatan Jambi Banten Bengkulu Jawa Barat Jawa Timur Jawa Tengah Sulawesi Selatan Sumatera Utara Maluku