• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN TJ MERKURI HIDROKUINON

N/A
N/A
Raisa syaa

Academic year: 2023

Membagikan "DOKUMEN TJ MERKURI HIDROKUINON"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TJ MERKURI

Kulit merupakan bagian tubuh paling utama yang perlu diperhatikan karena merupakan organ terbesar yang melapisi bagian tubuh manusia. Kulit memiliki fungsi untuk melindungi bagian tubuh dari berbagai gangguan dan rangsangan luar dengan membentuk mekanisme biologis salah satunya yaitu pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet matahari. Radiasi sinar ultraviolet yang berasal dari matahari dapat menimbulkan efek negatif yaitu menyebabkan berbagai permasalahan pada kulit. Bahaya yang ditimbulkan yaitu kelainan kulit mulai dari kemerahan, noda-noda hitam, penuaan dini, kekeringan, keriput, sampai kanker kulit. Untuk mengatasi berbagai masalah kulit tersebut diperlukan adanya perawatan menggunakan kosmetik.

Kosmetik sejak dulu dikenal sebagai penunjang penampilan agar tampak lebih menarik. Penggunaan kosmetik harus disesuaikan dengan aturan pemakaiannya. Misalnya, harus sesuai dengan jenis kulit, warna kulit, iklim, cuaca, waktu penggunaan, umur, dan jumlah pemakaiannya sehingga tidak menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang untuk digunakan pada bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.

Formulasi kosmetik melibatkan pemilihan yang teliti terhadap bahan-bahan yang digunakan untuk menghasilkan sediaan yang bagus dan aman, sehingga kemanjuran produk sesuai yang diinginkan konsumen. Banyak bahan-bahan yang harus dikombinasikan untuk memproduksi sediaan kosmetik, dan berbagai pertimbangan juga harus diberikan antara lain: pH, efek osmotic emolien, absorpsi perkutan, dan lain-lain.

Banyak pilihan produk kosmetik salah satunya, yaitu krim pemutih wajah (Whitening Cream). Krim pemutih merupakan campuran bahan kimia dan atau bahan lainnya dengan khasiat bisa memutihkan kulit atau memucatkan noda hitam pada kulit. Krim pemutih sangat bermanfaat bagi wajah yang memiliki berbagai masalah di wajah, karena mampu mengembalikan kecerahan kulit dan mengurangi warna hitam pada wajah

Pemutih adalah sediaan kosmetik yang dibuat untuk memperbaiki penampakan kulit dan warna gelap yang menyeluruh/sebagian menjadi lebih terang dan merata. Sediaan kosmetik whitening mengandung bahan yang mampu mencerahkan warna kulit (lightening) dan memutihkan kulit (bleaching). Berdasarkan cara penggunaannya, produk whitening kulit dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:

1. Skin Bleaching Skin bleaching adalah produk whitening yang mengandung bahan aktif yang kuat, yang berfungsi memudarkan noda-noda hitam pada kulit. Cara penggunaannya adalah dengan mengoleskan tipis-tipis produk tersebut pada daerah kulit yang bernoda hitam, tidak digunakan secara merata pada kulit dan tidak digunakan pada siang hari. Bahan aktif yang digunakan antara lain hidrokuinon dan kombinasi hidrokuinon dengan asam retinoat.

2. Skin Lightening Skin lightening adalah produk perawatan kulit yang digunakan dengan tujuan agar kulit pemakai tampak lebih putih, cerah dan bercahaya. Produk whitening kategori ini dapat digunakan secara merata pada seluruh permukaan kulit. Bahan aktif yang biasa digunakan antara lain asam askorbat dan derivatnya, kojic acid, niasinamid, licorice ekstract.

Krim merupakan suatu sediaan terbentuk setengah padat mengandung satu atau lebih bahan kosmetik terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai, berupa emulsi kental mengandung tidak

(2)

kurang dari 60% air ditujukan untuk pemakaian luar (Anief, 2000). Krim pemutih merupakan campuran bahan kimia dan atau bahan lain dengan khasiat dapat memutihkan kulit atau memucatkan noda hitam pada kulit. Krim yang mengandung merkuri berkhasiat untuk memutihkan kulit dalam waktu singkat karena kemampuannya dalam menghambat pembentukan melananin pada permukaan kulit.

Akan tetapi, zat ini memberikan efek negatif bagi kesehatan karena dapat terakumulasi dibawah kulit.

Bahan aktif yang biasanya digunakan dalam krim pemutih salah satunya ialah merkuri. Merkuri disebut juga air raksa atau hydrargyrum yang merupakan elemen kimia dengan simbol Hg dan termasuk dalam golongan logam berat dengan bentuk cair dan berwarna keperakan. Merkuri merupakan salah satu bahan aktif yang sering ditambahkan dalam krim pemutih, merkuri sebagai bahan pemutih kulit karena berpotensi sebagai bahan pereduksi (pemucat) warna kulit. Bahan aktif tersebut adalah phenyl mercury borate, biasanya dicampur dalam pembuatan krim pemutih. Ion merkuri dianggap dapat menghambat sintesis melamin pigmen kulit di sel melanosit.

Merkuri merupakan satu-satunya logam yang berwujud cair pada suhu kamar. Logam murninya berwarna kepekaan, cairan tak berbau, mengkilap, mempunyai rapatan 13,534 g/ml pada 25oC, dan akan menguap jika dipanaskan pada suhu 3570C. Merkurium tak dipengaruhi asam klorida atau asam sulfat encer (2M), tetapi mudah bereaksi dengan nitrat. Merkurium memiliki nomor atom 80; dengan berat atom 200,59 dan termasuk dalam golongan II B pada sistem periodik.

Mekanisme kerja senyawa merkuri dalam memutihkan kulit berbeda-beda tergantung dari jenis senyawanya, misalnya merkuri klorida didalam kulit akan melepaskan asam klorida yang menyebabkan terjadinya pengelupasan kulit lapisan epidermis, sedangkan senyawa merkuri amido klorida memiliki aktivitas menghambat kerja enzim tirosinase yang berperan dalam proses pembentukkan melanin.

Melanin adalah pigmen coklat tua yang dihasilkan oleh melanosit dan disimpan dalam sel-sel epidermis kulit yang mempunyai fungsi sebagai pelindung epidermis dan dermis dari bahaya radiasi ultraviolet

Merkuri termasuk logam berat berbahaya yang dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun.

Pemakaian merkuri pada krim juga dapat menimbulkan banyak hal, mulai dari perubahan warna kulit yang pada akhirnya dapat menyebabkan bintik - bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit serta pemakaian dalam dosis tinggi dapat menyebabkan otak, ginjal dan gangguan perkembangan janin, bahkan paparan dalam jangka pendek dalam dosis tinggi juga dapat menyebabkan muntah- muntah, diare dan kerusakan paru-paru serta merupakan zat karisogenik (dapat menyebabkan kanker) pada manusia (BPOM, 2007)

1. Penggolongan Merkuri Merkuri dibagi menjadi 3 bentuk dasar, yaitu:

a. Merkuri Organik Merkuri organik adalah bentuk senyawa merkuri yang paling berbahaya. Sebagian besar peristiwa keracunan merkuri disebabkan oleh senyawa ini. Merkuri organik digunakan secara luas pada industri pertanian, kertas, dan dalam bidang kedokteran.

b. Merkuri Anorganik Merkuri anorganik merupakan senyawa merkuri dalam bentuk garam.

Contohnya merkuri nitrat (Hg(No3)2), merkuri klorida (HgCl2). Jenis merkuri 14 ini banyak digunakan pada kosmetik obat pencahar, pemutih gigi, obat diuretik dan antiseptik. Keracunan merkuri anorganik meliputi masalah saluran pencernaan, permasalah kelenjar saliva serta kelainan metabolisme tubuh.

Iritasi dapat terjadi apabila senyawa ini kontak dengan kulit.

c. Merkuri Metalik Merkuri metalik dikenal juga dengan istilah merkuri unsur (mercury element) merupakan bentuk logam dari merkuri berwarna perak, jenis merkuri ini biasanya digunakan pada alat- alat laboratorium seperti termometer raksa,

(3)

Menurut Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia nomor HK.03.01.23.07.11.6662 tahun 2011 persyaratan logam berat jenis merkuri (Hg) adalah tidak lebih dari 1 mg/kg atau 1mg/L (1ppm). Keputusan pemerintah Indonesia dalam membatasi penggunaan bahan aktif tersebut karena krim pemutih yang mengandung merkuri dapat menimbulkan toksisitas terhadap organ-organ tubuh. Hal tersebut terjadi karena senyawa merkuri akan kontak dengan kulit secara langsung sehingga mudah terabsorpsi masuk ke dalam darah dan mengakibatkan reaksi iritasi yang berlangsung cukup cepat diantaranya dapat membuat kulit terbakar, menjadi hitam, dan bahkan dapat berkembang menjadi kanker kulit. Pada pemakaian dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen otak, paru-paru, ginjal, menggangu perkembangan janin, serta dapat menimbulkan manifestasi gejala keracunan pada sistem saraf berupa gangguan penglihatan, tremor, insomnia, kepikunan, dan gerakan tangan menjadi abnormal (ataksia). Merkuri yang terakumulasi di dalam organ tubuh merupakan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kematian (BPOM RI, 2011; BPOM RI, 2007).

Reaksi negatif yang pada penggunaan krim pemutih yang mengandung merkuri, adalah:

1) Iritasi (kemerahan dan pembengkakan kulit).

2) Alergi, gejalanya tampak perubahan warna kulit menjadi keabu-abuan hingga kehitaman setempat atau tidak merata.

3) Kulit menjadi sangat sensitif terhadap sinar matahari.

4) Terkadang bisa juga menimbulkan jerawat.

5) Menyebabkan kerusakan permanen pada otak, kulit, susunan saraf, ginjal serta gangguan perkembangan janin dalam rahim pada pemakaian jangka panjang.

Pemakaian kosmetik yang mengandung merkuri dalam jangka yang lama akan mengakibatkan : 1) Dalam menghambat pertumbuhan janin.

2) Dapat mengakibatkan keguguran pada janin.

3) Flek hitam pada kulit akan memucat (seakan pudar) dan bila pemakaian dihentikan, flek itu akan timbul lagi dan bertambah parah.

4) Memberikan respon berlawanan (kulit akan menjadi gelap atau kusam saat pemakaian dihentikan).

5) Sekitar daerah penggunaan kosmetik lambat laun akan timbul flek yang sangat parah setelah penggunaan dihentikan.

6) Mengakibatkan kanker kulit.

Analisis kandungan Merkuri dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan cara Uji Amalgam, Uji Larutan Kalium Iodida 0,5 N atau menggunakan Test Kit. Analisis kuantitatif dilakukan dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) atau Atomic Absorption Spectroscopy (AAS), Spektrofotometer UV-Vis, Titrasi Ditizon, Mercury Analyzer, dan lain-lain

DAPUS

(4)

Abdul Rohman and Erni Wijayanti. 2015. Development And Validation Of Atomic Absoption Spectrometry Fot The Determination Of Zink And Mercury Analyzer For Determination Of Mercury In Cream Cosmetics. Journal of food and pharmaceutical sciences 23-26.

Alvira Anggriana Mohamad, Sunarto Kadir, Lia Amalia. 2014. Uji Kandungan Merkuri (Hg) Pada Kosmetik Pemutih Wajah Yang Dipasarkan Di Media Online. Gorontalo : UNG Jurusan Kesehatan Masyarakat.

Badan Pengawasan Obat Dan Makanan Republik Indonesia. 2007. Public Warning/Peringatan Tentang Kosmetik Yang Mengadung Bahan Dan Zat Warna Yang Dilarang. Jakarta

Muliyawan, D dan Suriana, N. 2013. A-Z Tentang Kosmetik. Jakarta : Gramedia Pustaka Media.

Erasiska., Subardi, B., dan Hanifah, T. A., 2014, Analisis Kandungan Logam Timbal, Kadmium Dan Merkuri Dalam Produk Krim Pemutih Wajah, Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, vol.2 No.1.

Pratiwi, R.A. 2018. “Identifikasi Merkuri Pada Krim Pemutih Wajah Yang Beredar Di Pasar Pagi Samarinda”. Karya Tulis Ilmiah. Samarinda: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda.

Tranggono dan Latifah. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Rohaya, U. 2016. Analisis Kandungan Merkuri Hg Pada Krim Pemutih Wajah Tidak Terdaftar yang Beredar di pasaran Inpres Kota Palu. Galenika Journal of Pharmacy. 3(1): 77-83

Syafnir L dan Arlina P. 2011. Pengujian Kandungan Merkuri dalam sediaan kosmetika dengan Spektrofotometri Serapan Atom. Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains Teknologi dan Kesehatan. Universitas Islam Bandung: ISSN:2089-3583

(5)

TJ HIDROKUINON

Kosmetika adalah bahan yang digunakan pada bagian luar tubuh manusia seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi dan membran mukosa mulut terutama untuk mengubah penampilan, membersihkan, mewangikan, atau memelihara tubuh pada kondisi baik. Baik wanita maupun pria membutuhkan kosmetik atau sebagai konsumen kosmetik. Industri kosmetik saat ini memproduksi banyak jenis produk kosmetik untuk dikonsumsi oleh semua kalangan

Dahulu, produk sintetis tidak tersedia dan orang menggunakan produk alami seperti daun mint, almond, madu, lemon, kentang, dan kulit jeruk. Dalam praktik dermatologis, agen depigmentasi digunakan oleh banyak ahli dermatologi dengan baik dan rutin untuk mengobati gangguan hiperpigmentasi (misalnya hiperpigmentasi melasma dan pasca-inflamasi), yang biasanya terjadi pada individu dengan kulit berpigmen atau sebagai tren fesyen yang mengurangi pigmen melanin normal pada kulit.

Banyaknya pengguna kosmetik menyebabkan cepatnya perkembangan tren kosmetik. Salah satu tren kosmetik saat ini yaitu kosmetik krim pemutih yang dapat dengan mudah didapatkan secara online.

Harga krim pemutih wajah yang relatif murah dan hasilnya cepat menjadi alasan utama tingginya minat masyarakat. Krim adalah sediaan yang mengandung satu atau lebih bahan dasar yang sesuai dan berbentuk setengah padat. Bahan kosmetika adalah bahan atau campurannya yang berasal dari alam maupun sintetik yang merupakan komponen kosmetika seperti bahan bahan tabir surya, pewarna, dan bahan pengawet.

Penjualan produk pemutih kulit semakin meningkat dari tahun ke tahun disebabkan oleh persepsi masyarakat yang menganggap cantik harus memiliki kulit yang putih. Salah satu jenis produk pemutih kulit yaitu bleaching cream. Bleaching cream merupakan masker kulit seluruh tubuh yang berfungsi untuk memutihkan kulit. Saat ini banyak beredar produk bleaching cream yang tidak memiliki izin edar dari BPOM. Produk bleaching cream tersebut dapat ditemukan dengan mudah secara online.

Bleaching cream ilegal yang dijual secara online kemungkinan mengandung bahan berbahaya seperti hidrokuinon

Krim adalah bentuk sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai mengandung tidak kurang dari 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar yang terdiri dari dua tipe krim, yaitu: krim tipe air minyak (A/M) dan krim minyak air (M/A), yang dimana untuk membuatnya digunakan zat pengemulsi yang umumnya berupa surfaktan–surfaktan anionik, kationik dan nonionik (Anief, 2010). Krim pemutih merupakan campuran bahan kimia dan atau bahan lainnya dengan khasiat bisa memutihkan kulit atau memucatkan noda hitam (coklat) pada kulit (Anggraeni, 2014).

Kosmetik ilegal terutamanya pemutih wajah umumnya mengandung dua bahan kimia berbahaya yaitu merkuri dan hidrokuinon. Mekanisme kerja hidrokuinon dalam mengurangi jumlah melanin secara langsung dengan cara menghambat aktivitas enzim tirosinase dalam melanosit. Tujuan penggunaan bahan kimia tersebut adalah menjadikan kulit wajah mulus dan memutihkan wajah dalam waktu singkat (Rasyid et al., 2015). Penggunaan bahan kimia merkuri pada krim pemutih memberikan wajah menjadi lebih putih, bersih, halus, dan dapat menghilangkan jerawat serta dapat mengecilkan pori- pori . Hidrokuinon dalam kosmetik digunakan untuk menghilangkan bercakbercak hitam pada wajah.

(6)

Hidrokuinon dengan kadar yang tinggi dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan seperti iritasi kulit, kulit menjadi merah dan rasa terbakar serta tedapat bercak-bercak pada wajah.

Hidrokuinon dikategorikan bahan berbahaya bagi kesehatan dengan kadar lebih dari 5% karena dapat menyebabkan pengelupasan kulit bagian luar dan dengan pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan penghambatan pembentukan melanin yang membuat kulit nampak putih (ochronosis) (BPOM, 2007). Selain itu, hidrokuinon dapat menyebabkan kelainan ginjal (nephropathy), kanker darah (leukimia), kanker sel hati (hepatocelluler adenoma). Oleh karena itu, hidrokuinon merupakan obat keras yang penggunaanya harus berdasarkan resep dokter.

Penggunaan Hidrokuinon pada kulit akan mempengaruhi warna kulit menjadi lebih putih atau lebih hitam dari warna kulit normal. Namun penggunaan dengan kadar tinggi atau tanpa pengawasan dari dokter dapat menyebabkan kelainan pigmen kulit (Anggraeni, 2014). Kelainan pigmen merupakan perubahan warna kulit menjadi lebih putih, lebih hitam, atau coklat, jika dibandingkan dengan warna kulit normal. Meskipun dasar terbentuknya perubahan warna tersebut ialah sangat bervariasi, namun semua itu bersumber pada melanin,

Hidrokuinon merupakan senyawa kimia berupa kristal putih berbentuk jarum, tidak berbau, rumus kimia C6H4(OH)2 dengan nama kimia 1, 4-benzendiol atau quinol dan mengalami oksidasi terhadap cahaya dan udara. Mekanisme kerja dari hidrokuinon adalah sebagai pencerah dengan menghambat oksidasi tirosin secara enzimatik sehingga menjadi DOPA, menghambat aktivitas enzim tirosinase dalam melanosit dan mengurangi jumlah melanin secara langsung (Sarah, 2014). Hidrokuinon atau quinon merupakan aromatik senyawa organik yang merupakan jenis fenol, hidrokuinon ringan dapat mengalami oksidasi untuk mengkonversi ke benzoquinone. Hidrokuinon banyak digunakan pada produk kosmetik, karena sifatnya sebagai antioksidan, yaitu berperan dalam proses penghambatan melanogenesis sehingga mengurangi warna gelap pada kulit. Namun demikian, tetap tidak bisa merubah bahwa kosmetik berbahaya menjadi layak digunakan dengan pengaruh positifnya tersebut.

Pengunaan hidrokuinon pada krim pemutih wajah sudah tidak diperbolehkan sejak tahun 2008 (BPOM, 2015)

Hidrokuinon berperan sebagai zat pemutih kulit. Sasaran utama dari kerja hidrokuinon adalah melanin.

Cara kerjanya dengan menghambat kerja enzim tirosinase, mempercepat degradasi melanosom, menghambat sintesis enzim melano-genesis dan merusak melanosit pembentuk melanin. Efek toksik hidrokuinon terjadi karena hidrokuinon berkompetisi dengan tirosin sebagai substrat untuk tirosinase (enzim yang berperan dalam pembentukan melanin), sehingga tirosinase mengoksidasi hidrokinon dan menghasilkan benzokinon yang toksik terhadap melanosit.

Melanin adalah butir-butir pigmen yang menentukan warna kulit (putih, coklat atau hitam). Pada kulit gelap, kadar melanin lebih banyak dibandingkan kulit kuning kecoklatan (Anggraeni, 2014).

Hidrokuinon juga menghambat metabolisme sel secara reversibel dengan mempengaruhi kerja sintesis RNA dan DNA. Efek yang dihasilkan agen ini dapat menurunkan lesi hiperpigmentasi hingga 90% (Huda, 2017).

Proses pembuatan melanin terbentuk dari enzim, vitamin dan mineral lainnya. Dalam prosesnya dihambat dengan cara menahan pembentukan enzim atau suatu mineral, maka melanin tidak dapat terbentuk. Dengan tidak terbentuknya melanin tadi, warna kulit akan lebih putih. Enzim yang berperan dalam pembentukan melanin adalah tirosinase (Anggraeni, 2014). Penggunaan Hidrokuinon pada kulit, akan mempengaruhi warna kulit menjadikan lebih putih atau dari warna kulit hitam menjadi berwarna kulit normal atau lebih cerah. Namun penggunaan dengan kadar tinggi atau tanpa pengawasan dokter dapat mengakibatkan kelainan pigmen kulit

(7)

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan tahun 2015 tentang Pesyaratan Teknis Bahan Kosmetika, hidrokuinon telah dilarang digunakan sebagai pemutih dalam kosmetik.

Hidrokuinon hanya boleh digunakan sebagai kosmetik untuk melekatkan kuku artifisial, yang umumnya terbuat dari bahan akrilat dengan kuku asli. Kadar maksimal penggunaan hidrokuinon dalam kuku artifisial yaitu 0,02 % (BPOM, 2015)

Penggunaan hidrokuinon lebih dari 2% b/b termasuk obat golongan keras yang hanya dapat digunakan berdasarkan resep dokter karena dapat menyebabkan iritasi kulit. Dapat menyebabkan oochronosis (kulit berbintil seperti pasir berwarna coklat kebiruan terasa gatal dan terbakar) pada orang yang berkulit gelap. Penggunaan Hidrokuinon dalam jangka waktu yang lama menyebabkan zat ini terserap dalam darah dan menumpuk hingga sel berubah menjadi ganas.

Pemakaian Hidrokuinon dalam kosmetik dapat membuat kulit malah kusam dan timbul bercak-bercak hitam, ini karena tidak semua melanosit hancur 11 oleh Hidrokuinon. Sisa-sisa melanosit yang tidak hancur akan membentuk pertahanan hingga kebal terhadap Hidrokuinon (Rahim, 2011). Penggunaan Hidrokuinon pada kadar yang berlebih juga dapat menyebabkan :

a. Kanker Darah (Leukemia) yang bersifat mutagenik.

b. Kanker sel hati (Hepatocelluler Adenoma).

c. Kekurangnya daya tahan kulit terhadap sinar ultraviolet.

d. Kerusakan ginjal (nephropathy) e. Penyakit Oochronosis.

DAPUS

Anggraeni, T. 2014. Uji Kandungan Logam Merkuri (Hg) Pada Sediaan Krim Pemutih Wajah Yang Beredar Di Kota Makasar. Disampaikan Pada Sidang Akhir Sarjana Farmasi Pada Prodi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Hasanudin Makasar: tidak diterbitkan

Arifiyana, D, Harjanti, Sri, Y. Ebtavany & Gusti, T. (2019). Analisis Kuantitatif Hidrokuinon pada Produk Kecantikan Krim Pemutih yang Beredar di wilayah Surabaya Pusat dan Surabaya Utara dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis. Akta Kimia Indonesia 4(2), 62-68

Astuti D.W. 2016. Identifikasi Hidrokuinon Pada Krim Pemutih Wajah Yang Dijual Di Minimarket Wilayah Minomartini, Yogyakarta. Journal of Agomedicine and Medical Science. 2 (1)

Badan Pengawas Obat dan Makanan. Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika. Nomor 23 tahun 2019 Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2019

Chakti, A.S, Simaremare, E.S, & Pratiwi, R.D. 2019. Analisis Merkuri Dan Hidroquinon Pada Krim Pemutih Yang Beredar Di Jayapura. Jurnal Sains Dan Teknologi, 8, 1-11

Irmawati, M.H. Sahumena, W.O.N.Dewi. Analisis Hidroquinon pada Krim Pemutih Wajah dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis, PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT, Vol.5 No. 3, 2016 Muji Harsini, Untari, Erna Fitriany, Ainy Nur Farida, M. Zakki Fahmi, Satya Candra Wibawa Sakti, dan Gustan Pari. 2019. Voltammetric Analysis of Hydroquinone in Skin Whitening Cosmetic Using Ferrocene Modified Carbon Paste Electrode. Rasayan JChem Vol. 12 No. 4 2296 – 2305

Referensi

Dokumen terkait

Dari analisis identifikasi hidrokuinon pada krim pemutih Selebritis Night Cream yang dilakukan di Balai Besar POM, dimana untuk mengetahui kandungan hidrokuinon tersebut diatas

Krim adalah bentuk sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih.. bahan obat terlarut atau terdispersi dalam dasar yang sesuai

Setelah diformulasikan dalam bentuk krim, dilakukan pengujian laju difusi hidrokuinon dari sediaan krim dengan menggunakan metode pelepasan obat topikal menggunakan

Sedangkan krim DL memiliki tipe emulsi air dalam minyak (w/o).Laju pelepasan hidrokuinon dari sediaan krim malam dilakukan dengan metode Transdermal Delivery System-General

Krim adalah sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai atau sediaan setengah padat yang mempunyai

Krim adalah sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai atau sediaan setengah padat yang

• Krim adalah sediaan dalam bentuk setengah padat berupa emulsi yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan yang sesuai (mengandung air..

Telah dilakukan penelitian terhadap stabilitas fisika dan pH krim pencerah kulit yang mengandung basis krim tanpa mengandung bahan aktif sebagai Formula I, Hidrokuinon 4%