• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Memilih Data yang Relevan

N/A
N/A
Cris Natalia

Academic year: 2023

Membagikan " Cara Memilih Data yang Relevan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan pengamatan statistika industri 1 seperti metode pengambilan sampel, uji hipotesis rata-rata, dan uji proporsi memainkan peran penting dalam pemrosesan data. Teknik sampling adalah suatu cara pengumpulan data sebagai bagian dari populasi yang diwakili oleh sampel yang diambil. Teknik pengambilan sampel mempunyai pendekatan yang berbeda- beda tergantung pada hasil yang ingin dicapai. Penentuan ukuran sampel memerlukan berbagai faktor antara lain tingkat keanekaragaman, satuan sampel, ketelitian yang diperlukan, rencana analisis, biaya, tenaga, dan waktu.

Selanjutnya yang disebut dengan pendekatan probabilitas sampling adalah acak sederhana, sistematis, bertingkat, probabilitas proporsional terhadap ukuran, cluster sampling, serta multistage sampling. Lebih lanjut, diketahui bahwa pendekatan non-probability sampling dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai jenis teknik yang dikenal dengan purposive sampling, random sampling, kuota sampling, serta snowball sampling.

Uji hipotesis rata-rata satu sampel adalah uji parametrik yang menggunakan ukuran sampel kecil dalam populasi. Prinsip pengujian hipotesis mean adalah dengan menggunakan mean suatu sampel untuk melihat apakah terdapat persamaan atau perbedaan nyata dalam nilai melalui perbandingan dan inferensi. Uji hipotesis terhadap mean dua sampel tersebut kemudian populasi observasinya dipasangkan satu sama lain. Prinsip pengujian ini adalah persamaan pengambilan sampel mengasumsikan bahwa varians tidak ada atau berhubungan dengan varians. Uji proporsi adalah uji hipotesis berdasarkan ukuran sampel. Jenis uji proporsional normal diaplikasikan sebagai uji hipotesis menggunakan data sampel dari satu populasi. Sedangkan jenis uji proporsional ganda menguji hipotesis menurut data dari dua sampel.

1.2 Tujuan

Terdapat berbagai tujuan dalam pengamatan mengenai teknik sampling, uji hipotesis rataan, dan uji proporsi. Tujuannya adalah agar praktisi memahami cara pemakaian teknik pengambilan sampel. Sebagai bagian dari praktikum juga dapat melakukan uji hipotesis rataan dan uji proporsi.

(2)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Teknik Sampling dan Faktor Penentuan Ukuran Sampel Teknik sampling disebut juga teknik pengambilan sampel adalah suatu cara pengumpulan data sebagai bagian dari populasi yang diwakili oleh sampel yang diambil. Teknik pengambilan sampel mempunyai pendekatan yang diharapkan dengan hasil yang ingin dicapai. Hal ini memungkinkan teknik pengambilan sampel dilakukan pada tahapan yang tepat untuk mencapai pengumpulan data yang akurat dan mencapai hasil yang maksimal dalam mewakili sampel (Landers and Behrend, 2015).

Faktor-faktor yang diperlukan untuk menentukan besar sampel adalah sampel kecil pada populasi yang semakin homogen, sampel satuan tunggal untuk populasi yang benar-benar homogen, dan sensus apabila populasi tidak sepenuhnya homogen. Terdapat tingkat keberagaman untuk menentukan sampel. Semakin tinggi faktor berdasarkan presisi yang dibutuhkan, semakin besar ukuran sampelnya. Analisis faktor kemudian mengembangkan rencana untuk menentukan apakah diperlukan data spesifik tambahan. Selain itu, ada juga faktor biaya, tenaga, dan waktu yang mempengaruhi proses pengambilan sampel (Agung dan Yuesti, 2019).

2.2 Pembagian Teknik Sampling Berdasarkan Pendekatan Probability Sampling

Metode yang didasarkan pada teknik pengambilan sampel probabilitas ini merupakan teknik acak sederhana yang memberikan kemungkinan pemilihan yang adil, mempunyai kerangka yang lengkap, menggunakan wawancara untuk melakukan survei, dan mempunyai standar estimasi yang relatif tinggi. Jenis pengambilan sampel sistematis kemudian menggunakan interval pengambilan sampel untuk memilih sampel kasus ke-n setelah pemilihan acak awal. Jenis sampel kemudian mengelompokkan populasi berdasarkan karakteristik ke dalam beberapa tingkatan yang setara yang mencakup subkelompok tertentu (Firmansyah dan Dede, 2022).

Berikutnya ada teknik yang masuk dalam kategori teknik sampling yang mengambil sampel secara proporsional dengan probabilitas suatu unit. Jenis sampel tersebut kemudian dikelompokkan dengan cara membagi sampel secara

(3)

merata melalui random sampling. Selain itu, pengambilan sampel bertahap menggunakan teknik pengambilan sampel probabilitas yang melibatkan banyak sampel (Budiastuti dan Bandur, 2018).

2.3 Pembagian Teknik Sampling Berdasarkan Pendekatan Non-Probability Sampling

Diketahui bahwa berdasarkan teknik pengambilan sampel non- probabilitas, teknik tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai jenis teknik yang terkenal. Suatu teknik pengambilan sampel dengan tujuan tertentu (purposive sampling) yang mana anggota sampel suatu populasi tertentu dipilih secara subyektif. Kedua, teknik pengambilan sampel secara acak didasarkan pada kejadian-kejadian tak terduga dalam populasi sampel yang terjadi pada suatu titik waktu tertentu (Firmansyah dan Dede, 2022).

Selain itu, terdapat metode lain berupa teknik kuota sampling yang memilih sampel dari populasi yang kuotanya tidak sama. Hal yang sama berlaku untuk teknik pengambilan sampel bola salju, yang memilih dari sejumlah kecil sampel. Angka ini terus meningkat, namun jarang terjadi pada populasi (Imron, 2017).

2.4 Pengertian dan Prinsip Uji Hipotesis Rataan 1 Sampel

Uji hipotesis rata-rata satu sampel adalah uji parametrik yang menggunakan ukuran sampel kecil dalam populasi. Syarat pengujian ini adalah data terdistribusi normal. Selain itu, tes ini digunakan untuk mencari mean ketika nilai suatu variabel populasi tidak diketahui (Singh and Masuku, 2014).

Prinsip pengujian hipotesis adalah untuk mengetahui apakah sebenarnya terdapat persamaan atau perbedaan nilai. Nilai ini digunakan sebagai pembanding berdasarkan mean sampel. Terdapat beberapa prinsip saat menguji hipotesis rata-rata satu sampel. Pertama, ditentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1). H0 menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara mean sampel dan mean populasi, dan H1 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Selanjutnya, kumpulkan sampel data yang representatif dan pastikan sampel tersebut memenuhi persyaratan statistik yang diperlukan, seperti distribusi normal atau homogenitas varians. Terakhir, uji statistik yang sesuai seperti uji t atau uji z harus digunakan untuk menghitung nilai uji statistik dan tingkat signifikansi. Hasil pengujian ini akan membantu

(4)

menentukan apakah dapat menolak H0 dan menerima H1, atau sebaliknya, mengingat tingkat risiko yang telah ditentukan sebelumnya (Pratikno et al., 2020).

2.5 Pengertian Uji Hipotesis Rataan 2 Sampel dan Jenis-jenisnya

Uji Hipotesis Rataan 2 Sampel didefenisikan sebagai pengamatan populasi yang dipasangkan satu sama lain. Uji ini menunjukkan perbedaan antara data yang berdistribusi normal dengan meannya. Namun jika sampel lebih besar dari 30 maka tidak terdistribusi normal (Kim, 2015).

Pengujian hipotesis terhadap dua mean sampel melibatkan metode statistik yang membandingkan dua kelompok sampel atau populasi dengan tujuan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara mean. Hal ini digunakan untuk menilai apakah rata-rata kedua kelompok berbeda secara signifikan. Ada beberapa jenis uji hipotesis untuk mean dua sampel antara lain uji t independen, uji t sampel berpasangan, dan uji analisis ANOVA (analisis varians).Uji-t independen digunakan ketika dua kelompok sampel atau populasi terpisah sepenuhnya dan tidak ada hubungan atau pasangan antara data kedua kelompok. Sebaliknya, uji-t berpasangan digunakan ketika terdapat hubungan berpasangan antara dua kelompok data. Di sisi lain, uji Anova digunakan untuk membandingkan rata-rata antara tiga kelompok atau lebih (Pratikno et al., 2020).

2.6 Pengertian Uji Proporsi dan Jenis-jenisnya

Uji proporsi adalah uji hipotesis berdasarkan ukuran sampel. Persentase orang yang menggunakan hipotesis digunakan dalam proses pengujian. Oleh sebab itu dapat membuat hipotesis berdasarkan sampel data yang diuji (Setiawan et al., 2017).

Terdapat dua jenis uji rasio yang menyesuaikan metode dan hasil yang diharapkan. Jenis uji proporsi normal sebagai uji hipotesis dengan menggunakan data sampel dari suatu populasi merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menguji apakah proporsi kelompok dalam suatu populasi mengikuti distribusi normal. Sebaliknya, uji proporsionalitas berganda jenis ini memerlukan perbandingan dua data sampel dari populasi atau dua kelompok yang berbeda (Yanto, 2020).

(5)

2.7 Penerapan Teknik Sampling, Uji Hipotesis Rataan, dan Uji Proporsi dalam Bidang Agroindustri

Dalam agroindustri, pengaplikasian teknik sampling dilakukan pada teknologi pengumpulan sampel dari populasi bahan baku proses budidaya bawang merah dengan tujuan pelestarian dan pencegahan kepunahan (Malona et al., 2016). Selanjutnya menguji rata-rata hipotesis untuk mengetahui pengaruh bahan baku industri pupuk terhadap tanaman. Hal ini menentukan hasil yang benar dan mencapai keuntungan produksi yang diinginkan konsumen dan produsen (Yanto, 2020).

Kemudian pengaplikasian dengan membandingkan pengujian proporsinya, dapat memperkirakan pentingnya peran perempuan di bidang pertanian. Ini memainkan peran penting dalam proses penanaman hingga panen. Hal tersebut dapat menggunakan data standar sebagai distribusi untuk membantu menentukan hasil aplikasi yang benar(Sungkawa, 2014).

Referensi

Dokumen terkait

Matakuliah ini membahas tentang pengertian dan konsep statistika, teknik pengambilan sampel, penyajian dan deskripsi data hasil penelitian, pengujian hipotesis, dan

Dokument ini membahas tentang metodologi penelitian survey yang digunakan dalam ilmu pengetahuan untuk mendapatkan data dari sampel

3.1.2.3 Besar Sampel dan Mekanisme Pengambilan Sampel Tidak dilakukan pengambilan sampel karena akan dilakukan pengambilan data secara total population dimana data diambil dari

Dokumen ini membahas tentang pentingnya strategi dakwah dalam kegiatan

Quota Sampling 21 ▰ Adalah teknik pengambilan sampel dari anggota populasi dengan cara menetapkan jumlah tertentu sebagai target yang harus dipenuhi dalam pengambilan sampel.. ▰

Data hasil tangkapan dan upaya penangkapan Catch and Effort Data Recording System /CEDRS; --data pemasaran, tempat pendaratan dan daerah penangkapan ikan-- utk pengambilan sampel ikan

Dokumen ini membahas berbagai teknik untuk mengelola, memvisualisasikan, dan meringkas data, bao gồm các hàm pencarian data dan tabel

Dokumen ini membahas materi tentang tipe data record dan array of record dalam bahasa