TUGAS TUTORIAL KE-1
MPDR5304/ EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN PROGRAM STUDI MPDR
NAMA : Zuliana Apriani NIM : 501173255
1. a) Waktu dan Proses: Evaluasi dilakukan pada akhir suatu program atau proyek, sementara penelitian dapat dilakukan selama waktu yang lama dan mencakup proses yang lebih kompleks.
Tujuan: Evaluasi dilakukan untuk menilai kinerja atau efektivitas suatu program, sedangkan penelitian dapat dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi yang dapat digunakan untuk membuat keputusan atau untuk menambah pengetahuan.
Kriteria dan Metodologi: Evaluasi menggunakan kriteria yang terbatas dan metodologi yang lebih terstruktur, sedangkan penelitian dapat menggunakan kriteria yang lebih luas dan metodologi yang lebih fleksibel.
Ruang Lingkup: Evaluasi terbatas pada suatu aspek atau komponen tertentu, sedangkan penelitian dapat mencakup suatu tema atau bidang yang lebih luas.
Keluhan: Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kinerja atau efektivitas suatu program atau proyek, sedangkan penelitian dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah atau menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.
b) Pak Andi dan Pak Bobby melakukan evaluasi. Alasan ini karena mereka mengumpulkan data dan informasi yang berkenaan dengan objek yang dievaluasi (program pendidikan), mengumpulkan informasi secara sistematis, dan menentukan tindak lanjut tentang program yang sudah dievaluasi.
c) Studi pada soal 1c merupakan evaluasi. Alasan ini karena studi ini dilakukan untuk menilai kinerja atau efektivitas suatu program (program pembpercepatan penyelesaian tesis), menggunakan kriteria yang terbatas, dan mengumpulkan data yang berkenaan dengan objek yang dievaluasi (program pendidikan).
2. a) (1) Model evaluasi mana yang tepat untuk digunakan,
Model evaluasi yang tepat adalah Model Evaluasi Program CIPP (Context, Input, Process, Product). Model CIPP dikembangkan oleh Stufflebeam pada tahun 1965 dan telah digunakan secara luas dalam evaluasi program pendidikan. Model ini membantu evaluator dalam mengevaluasi program, projek, atau institusi, dan lebih mempermudah dalam mengtahui bagian-bagian dari program yang harus di evaluasi
(2) bagaimana langkah pelaksanaan evaluasinya?
Langkah pelaksanaan evaluasi dilakukan melalui beberapa tahap:
Need Assessment: tahap ini memusatkan perhatian pada penentuan masalah yang perlu diatasi dan mengidentifikasi tujuan dan kebutuhan program.
Program Planning: tahap membuat rancangan program dan mengidentifikasi input, proses, dan hasil yang diinginkan.
Program Implementation: tahap melakukan pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan objek yang dievaluasi.
Program Improvement: tahap melakukan analisis data dan informasi yang telah dikumpulkan, mengidentifikasi kejadian-kejadian yang positif dan negatif, dan membuat rekomendasi untuk pengembangan program di masa depan.
Program Certification: tahap memberikan sertifikasi atau penilaian tentang keberhasilan program dan mengidentifikasi area perbaikan
(3) apa keunggulan dan kelemahan model ini?
Keunggulan model CIPP adalah:
o Mudah diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, manajemen, perusahaan, dan sebagainya.
o Membantu evaluator dalam mengevaluasi program, projek, atau institusi.
o Mempermudah dalam mengtahui bagian-bagian dari program yang harus di evaluasi.
Kelemahan model CIPP adalah:
o Tidak memperhatikan apa yang menjadi tujuan program sebagaimana model goal oriented evaluation.
o Mengidentifikasi kejadian-kejadian yang positif maupun negatif dalam pelaksanaan program, namun tidak memperhatikan kesenjangan antara standard dan performance program
b) Evaluasi penghapusan ujian nasional bagi siswa dapat dilakukan dengan menggunakan model evaluasi yang sesuai, yaitu model evaluasi program CIPP (Context, Input, Process, Product). Model ini dikembangkan oleh Stufflebeam pada tahun 1965 dan telah digunakan secara luas dalam evaluasi program pendidikan.
Aspek yang harus diperhatikan evaluator pada saat melaksanakan evaluasi antara lain:
Context (Konteks): konteks dalam manfaat dan kegunaan ujian nasional, serta kelemahan dan keunggulan dari ujian tersebut.
Input (Masukan): input yang diperlukan untuk melaksanakan ujian nasional, seperti keterampilan dan kemahiran pengelolaan ujian, serta sumber daya yang diperlukan.
Process (Proses): proses pengelolaan ujian nasional, seperti pengumpulan data, pengolahan data, dan penganalisis data.
Product (Hasil): hasil dari ujian nasional, seperti data yang diperoleh, kesimpulan dari analisis data, dan rekomendasi untuk pengembangan program di masa depan.
3. a) Berikut adalah minimal 4 hal yang harus dipelajari terlebih dahulu:
Tujuan dan Sasaran Program: mencakup pemahaman tentang tujuan jangka pendek dan jangka panjang program serta sasaran yang ingin dicapai.
Konteks Program: meliputi pemahaman tentang isu-isu sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang mempengaruhi pelaksanaan program, serta karakteristik populasi sasaran dan lingkungan di mana program berlangsung.
Kerangka Logika atau Model Program: mencakup pemahaman tentang input, aktivitas, output, dan outcome yang diharapkan dari program tersebut.
Metode Evaluasi yang Sesuai: metode evaluasi yang sesuai dengan tujuan evaluasi, sumber daya yang tersedia, dan konteks program. pemahaman tentang metode evaluasi seperti survei, wawancara, observasi, atau analisis data sekunder, serta kemampuan untuk memilih metode yang paling tepat untuk mengumpulkan data yang diperlukan.
b) perbedaan antara latar belakang dan identifikasi masalah:
Latar Belakang:
Latar belakang adalah informasi yang menyediakan konteks atau kerangka kerja untuk pemahaman masalah yang sedang dipelajari atau dievaluasi.
mencakup informasi tentang sejarah, tujuan, konteks, dan faktor-faktor yang mempengaruhi program, kebijakan, atau fenomena yang sedang dievaluasi atau diteliti.
Latar belakang membantu memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang konteks dan kompleksitas masalah yang sedang diteliti atau dievaluasi.
Identifikasi Masalah:
Identifikasi masalah adalah proses mengidentifikasi, menggambarkan, dan merumuskan masalah atau tantangan yang ingin dipecahkan atau diteliti.
melibatkan pengenalan kesenjangan antara situasi yang ada dengan situasi yang diharapkan atau diinginkan, atau adanya hambatan atau kebutuhan yang perlu diatasi.
Identifikasi masalah membantu menetapkan fokus dan arah dari evaluasi atau penelitian, dengan menentukan pertanyaan penelitian atau evaluasi yang relevan dan penting untuk dijawab.
c) 1. judul : "Evaluasi Pelaksanaan Program Kelas Khusus Olahraga di SMA X"
2. latar belakang :
Abad 21 dikenal sebagai era globalisasi dimana ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berkembang begitu pesat. Proses digitalisasi ini membuat revolusi dalam berbagai bidang kehidupan manusia tak terkecuali dalam bidang pendidikan. Perkembangan teknologi informasi juga memicu perubahan pada pola pembelajaran (Sudihartono, 2020). Pembaharuan yang terus terjadi menggiring pendidikan ke arah perubahan yang berkesinambungan. Salah satu bentuk dari perkembangan teknologi dalam pendidikan adalah Multimedia.
Penerapan sistem pembelajaran daring tersebut menimbulkan banyak permasalahan di sekolah dalam proses peembelajaran, salah satunya pada sistem evaluasi pembelajaran.
Evaluasi adalah proses pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang sudah terkumpul (Arikunto, 2013). Sistem evaluasi pada sistem pembelajaran daring mengalami perubahan dikarena keterbatasan kondisi yang ada.
Evaluasi program kelas khusus olahraga di SMA X dapat diterangkan melalui berbagai aspek. Sebagai contoh, program kelas khusus olahraga di SMA X dibentuk untuk menampung dan melayani siswa yang mempunyai bakat atau minat istimewa di bidang olahraga. Hal ini disusun sesuai dengan kurikulum nasional, yaitu KTSP untuk kelas IX A dan kurikulum 2013 untuk kelas VII A dan kelas VIII A. Program kelas khusus olahraga juga diperkuat dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, yang menetapkan bahwa siswa yang memiliki bakat dan minat khusus perlu difasilitasi agar potensi yang mereka miliki dapat terus berkembang. Selain itu, program kelas khusus olahraga di SMA X juga mengacu kepada silabus, program latihan, dan program kompetisi sesuai dengan cabang olahraga yang dibina.
Evaluasi pelaksanaan program kelas khusus olahraga di SMA X dapat dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kinerja program kelas khusus olahraga di SMA X, mengukur efektivitas program, dan mengetahui bagaimana cara untuk meningkatkan kinerja program kelas khusus olahraga jika ada kebutuhan untuk perbaikan
3. rumusan masalah :
- Bagaimana cara pengelolaan program kelas khusus olahraga di SMA X?
- Apakah ada perbedaan dalam metode pengajaran antara kelas khusus olahraga dan kelas regular?
- Bagaimana cara mengukur kinerja siswa dalam program kelas khusus olahraga?
- Apakah ada perbedaan dalam pengembangan bakat dan minat siswa di kelas khusus olahraga dan kelas regular?
- Bagaimana cara mengukur efektivitas program kelas khusus olahraga di SMA X?
4. tujuan evaluasi :
Untuk mengetahui kinerja program kelas khusus olahraga di SMA X, mengukur efektivitas program, dan mengetahui bagaimana cara untuk meningkatkan kinerja program kelas khusus olahraga jika ada kebutuhan untuk perbaikan
5. manfaat evaluasi :
- Membantu pengelolaan program kelas khusus olahraga di SMA X lebih efektif dan efisien.
- Membantu pengembangan bakat dan minat siswa di kelas khusus olahraga.
- Membantu peningkatan mutu akademis dan prestasi olahraga di SMA X.
- Membantu peningkatan kemampuan berkompetisi secara sportif di SMA X.
- Membantu peningkatan kesehatan jasmani dan rohani siswa di SMA X.