BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 1
Nama Mahasiswa : Airlangga Pradana Murti
Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 857826101
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4301 / Evaluasi Pembelajaran di SD
Kode/Nama UT Daerah : 44 / UT Surakarta
Masa Ujian : 2024/2025 Ganjil (2024.2)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
Tugas 1 1. A. Identifikasi Prinsip Penilaian
Prinsip penilaian pendidikan umumnya mencakup keadilan, objektivitas, transparansi, dan akuntabilitas. Tindakan Ibu Susan memberikan nilai "Tuntas" tanpa ujian tatap muka dapat dianggap tidak sesuai dengan prinsip objektivitas dan keadilan.
Alasan Ketidaksesuaian
Objektivitas: Penilaian seharusnya didasarkan pada hasil yang dapat diukur dan dibandingkan. Memberikan nilai tanpa ujian dapat mengaburkan hasil belajar Andi dibandingkan siswa lain.
Keadilan: Semua siswa harus dinilai dengan cara yang sama. Jika Andi mendapatkan nilai
"Tuntas" tanpa mengikuti ujian, ini bisa dianggap tidak adil bagi siswa lain yang mengikuti ujian.
B. Contoh Tindakan Penilaian yang Sesuai
Salah satu tindakan penilaian yang sesuai adalah memberikan ujian alternatif kepada Andi, seperti ujian secara daring atau tugas proyek yang mencakup materi yang diujikan. Ini akan memastikan bahwa Andi tetap dinilai berdasarkan kompetensinya.
2. a. Jenis Tes yang Tepat untuk Slow Learner Jenis Tes: Tes Diagnostik
Penjelasan: Tes diagnostik dirancang untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa dalam proses pembelajaran. Untuk anak slow learner, tes ini berguna untuk memahami di mana mereka kesulitan dan aspek mana dari materi pelajaran yang belum mereka kuasai. Tes ini bisa meliputi:
1. Tes Pengetahuan Dasar: Mengukur pemahaman dasar siswa tentang mata pelajaran tertentu.
2. Tes Kemampuan Kognitif: Menilai kemampuan berpikir dan problem solving siswa.
3. Tes Minat dan Kecenderungan: Mengidentifikasi minat siswa untuk membantu menemukan cara pembelajaran yang lebih efektif.
b. Solusi untuk Anak Slow Learner Berdasarkan Tahapan Perkembangan Anak Sekolah Dasar
1. Penerapan Pembelajaran yang Berbeda:
Gunakan metode pengajaran yang bervariasi, seperti pembelajaran berbasis proyek, visual aids (bantuan visual), dan permainan edukatif untuk membuat materi lebih menarik dan mudah dipahami.
2. Penyesuaian Kurikulum:
Sesuaikan kurikulum agar lebih fleksibel, dengan fokus pada penguasaan keterampilan dasar dan pemahaman konsep yang lebih dalam. Misalnya, mengurangi jumlah materi yang
diajarkan sekaligus untuk memberi lebih banyak waktu kepada siswa dalam memahami setiap konsep.
3. Pengulangan dan Reinforcement:
Berikan kesempatan bagi siswa untuk mengulang materi melalui latihan dan ulasan secara berkala. Penguatan positif ketika siswa berhasil memahami materi juga dapat meningkatkan motivasi mereka.
4. Bimbingan Individu:
Sediakan waktu khusus untuk bimbingan individu. Ini membantu siswa mendapatkan perhatian lebih untuk memahami materi yang sulit mereka kuasai.
5. Kerjasama dengan Orang Tua dan Spesialis:
Libatkan orang tua dalam proses pembelajaran dengan memberikan informasi mengenai kemajuan anak dan strategi yang bisa diterapkan di rumah. Jika diperlukan, bekerja sama dengan psikolog atau spesialis pendidikan untuk mendapatkan pendekatan yang lebih baik.
6. Lingkungan Pembelajaran yang Mendukung:
Ciptakan lingkungan kelas yang inklusif dan mendukung. Pastikan siswa merasa nyaman untuk bertanya dan berpartisipasi tanpa takut akan penilaian negatif dari teman-teman.
3. a. Jenis Tes yang Tepat untuk Mengukur Keterampilan Membaca Siswa
Jenis tes yang tepat untuk mengukur keterampilan membaca siswa kelas I adalah tes
membaca pemahaman. Tes ini dirancang untuk menilai sejauh mana siswa dapat memahami teks yang mereka baca. Dalam konteks cerita "Malin Kundang", tes ini dapat meliputi:
1. Tes Pemahaman Bacaan: Menggunakan teks pendek dan pertanyaan terkait untuk mengevaluasi seberapa baik siswa dapat menangkap inti cerita, karakter, dan pesan moral.
2. Tes Pilihan Ganda: Pertanyaan pilihan ganda dapat memberikan cara yang mudah untuk mengukur pemahaman tanpa membebani siswa dengan format yang lebih kompleks.
3. Tes Menjawab Pertanyaan Terbuka: Mengizinkan siswa memberikan jawaban singkat dengan kata-kata mereka sendiri untuk mengukur pemahaman mereka lebih dalam.
b. Contoh Jenis Pertanyaan untuk Mengukur Keterampilan Siswa 1. Pertanyaan Pilihan Ganda:
- "Siapa tokoh utama dalam cerita Malin Kundang?"
- a) Ibu Malin - b) Malin Kundang - c) Istri Malin - d) Ayah Malin
2. Pertanyaan Mengisi Tempat Kosong:
- "Malin Kundang adalah seorang pemuda yang _____ (sebutkan sifatnya) dan _____
(sebutkan keinginannya) yang akhirnya membuatnya menjadi _____ (apa yang terjadi padanya)."
3. Pertanyaan Terbuka:
- "Apa yang kamu pelajari dari cerita Malin Kundang? Mengapa penting untuk menghormati orang tua?"
Dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut, Ibu Mega dapat menilai pemahaman siswa terhadap teks "Malin Kundang" secara efektif.
4. a. Bentuk Tes Benar-Salah
Petunjuk: Bacalah pernyataan di bawah ini dan beri tanda (✓) pada kolom "Benar" jika pernyataan tersebut benar, dan kolom "Salah" jika pernyataan tersebut salah.
Pernyataan Benar Salah
1. Merawat tubuh dapat membantu menjaga kesehatan.
2. Mandi tidak penting untuk kebersihan tubuh.
3. Menggosok gigi setiap hari membantu menjaga gigi tetap sehat.
4. Olahraga hanya untuk orang dewasa.
5. Cukup tidur dapat membantu tubuh beristirahat dengan baik.
b. Bentuk Tes Menjodohkan
Petunjuk: Sambungkan angka di kolom kiri dengan huruf di kolom kanan untuk menentukan cara merawat tubuh yang tepat.
NO Cara Merawat Tubuh Jawaban (Jodohkan dengan) 1. A. Minum air yang cukup a. Membuat tubuh dehidrasi 2. B. Mandi secara teratur b. Menghindari penyakit kulit 3. C. Menggosok gigi c. Menjaga kebersihan mulut 4. D. Olahraga rutin d. Menjaga kebugaran tubuh
5. E. Tidur yang cukup e. Membantu tubuh pulih dan beristirahat Jawaban yang benar:
1 → e 2 → b 3 → c 4 → d 5 → a
Dengan instrumen ini, Ibu Susan Rini dapat mengukur pemahaman siswa mengenai manfaat dan cara merawat tubuh dengan tepat.
5. - Tes Menjodohkan Kelebihan:
Mengukur Pemahaman: Tes menjodohkan dapat mengevaluasi pemahaman siswa tentang hubungan antara konsep dan istilah. Ini membantu siswa untuk mengaitkan informasi dengan cara yang lebih bermakna.
Variasi Format: Menjodohkan membuat tes lebih menarik dan interaktif, sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa untuk berpartisipasi dalam evaluasi.
Menyediakan Konteks Visual: Siswa dapat belajar dengan melihat dan menghubungkan informasi secara visual, yang sangat berguna dalam konteks tema merawat tubuh.
Kekurangan:
Kesulitan dalam Pembuatan: Menyusun soal menjodohkan yang efektif dan relevan dapat memerlukan waktu dan usaha lebih dari guru.
Bingung dengan Pilihan: Siswa mungkin bingung jika terdapat pilihan yang mirip atau dapat diartikan dengan cara yang berbeda, yang dapat memengaruhi hasil tes.
Kurang Mengukur Keterampilan Menjawab: Tes menjodohkan cenderung tidak mengukur
kemampuan siswa dalam menjelaskan atau merinci pemahaman mereka secara mendalam.
- Tes Benar-Salah Kelebihan:
Mudah dan Cepat: Tes benar-salah mudah untuk disusun dan dapat dinilai dengan cepat, sehingga cocok untuk evaluasi dalam waktu terbatas.
Menguji Pengetahuan Dasar: Tes ini dapat efektif untuk mengukur pemahaman dasar siswa tentang fakta-fakta penting terkait tema merawat tubuh.
Hasil yang Jelas: Hasil dari tes ini dapat dengan jelas menunjukkan seberapa banyak siswa memahami materi yang diajarkan.
Kekurangan:
Terlalu Sederhana: Tes benar-salah sering kali tidak mendalam dan tidak dapat mengukur pemahaman yang lebih kompleks atau nuansa dalam materi.
Kemungkinan Tebak-tebakan: Siswa dapat menebak jawaban, yang dapat menghasilkan skor yang tidak mencerminkan pemahaman yang sebenarnya.
Mengabaikan Proses Berpikir: Tes ini tidak memberikan kesempatan bagi siswa untuk menjelaskan atau mendemonstrasikan proses berpikir mereka, sehingga dapat kehilangan aspek penting dari pembelajaran.
Dengan analisis ini, Ibu Susan Rini dapat mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis tes untuk memilih metode evaluasi yang paling sesuai dengan tujuan pembelajaran.