Tugas 1 Pendidikan Kewarganegaraan
Nama : Kadek Dhyana Ardianti Nim: 052254083
Prodi : Ilmu Komunikasi
Matakuliah : Pendidikan Kewarganegaraan ISIP4212.364
PUBJJ-UT: 77 Denpasar
TUGAS 1 TUTORIAL ONLINE PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Soal 1
Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai tujuan untuk membentuk good and smart citizen. Menurut pendapat Anda apakah tujuan dari Pendidikan Kewaraganegaraan sudah tercapai dan apakah Pendidikan Kewarganegaraan bermanfaat untuk menunjang profesi Anda saat ini jika dikaitkan dengan prodi atau jurusan yang Anda ambil saat ini. Jelaskan pendapat Anda!
Jawaban:
Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran penting dalam membentuk smart and good citizen. Dengan bantuan kurikulum yang dirancang secara baik, mahasiswa dapat diberi pemahaman tentang etika digital, manajemen informasi, dan pemanfaatan teknologi untuk tujuan yang positif. Secara lebih spesifik, pendidikan kewarganegaraan dapat melibatkan pengajaran tentang teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini untuk memastikan bahwa mahasiswa memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis yang diperlukan untuk beradaptasi dengan cepat ke lingkungan digital. Selain itu, pendidikan kewarganegaraan juga dapat mendorong mendorong untuk berpikir kritis tentang infornmasi yang mereka terima. Mengajarkan mahasiswa cara mengevaluasi sumber berita dan informasi, serta memahami bagaimana data dihasilkan dan digunakan, merupakan bagian penting dari pendidikan di era digital.
Apakah tujuan Pendidikan kewarganegaraan sudah tercapai? Menurut pendapat saya, Secara umum, tujuan dari Pendidikan Kewarganegaraan dapat dibilang belum sepenuhnya tercapai. Masih banyak tantangan yang dihadapi dalam upaya membentuk warga negara yang memiliki kesadaran dan keterampilan tersebut.
Tantangan tersebut antara lain rendahnya pemahaman terhadap nilai-nilai demokrasi, kurangnya partisipasi dalam kegiatan sosial dan politik, serta adanya polarisasi dan konflik sosial di masyarakat.
Namun, Pendidikan Kewarganegaraan tetap memiliki manfaat yang besar dalam menunjang profesi saya sebagai seorang ilmuwan komunikasi. Ilmu komunikasi sendiri merupakan bidang studi yang erat kaitannya dengan dinamika sosial dan politik dalam masyarakat. Pendidikan Kewarganegaraan membantu saya memahami konteks sosial dan politik di mana komunikasi berlangsung, serta memberikan landasan dalam memahami peran dan tanggung jawab sebagai warga negara dalam mempengaruhi dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.
Soal 2
Sebagai warga negara Indonesia kita harus bisa ikut berpatisipasi secara aktif dalam melindungi berbagai bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) agar dapat mewujudkan ketahanan nasional. Ganguan tersebut bisa berasal dari dalam dan luar negeri serta bisa berupa fisik dan non fisik.
Uraikan peran Anda sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta berupa fisik dan non fisik dan silahkan kaitkan dengan jurusan atau prodi yang Anda amabil saat ini!
Jawaban:
Sebagai negara besar archipelago state dengan berbagai ragam, suku, bangsa, budaya dan bahasa, Indonesia tidak pernah terlepas dari berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik secara internal maupun eksternal, baik militer maupun non militer dengan berbagai proxy war.
Istilah bela negara dapat kita temukan dalam rumusan pasal 27 ayat 3 UUD NRI 1945. Pasal 27 ayat 3 menyatakan "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara". Berdasarkan pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap negara Indonesia. Hal ini ber konsekuensi bahwa setiap warga negara berhak dan wajib untuk turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan negara melalui
lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku termasuk pula aktivitas bela negara. Selain itu, setiap warga negara dapat turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara sesuai dengan kemampuan dan profesi masing-masing. Dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pasal 9 ayat 1 disebutkan bahwa "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara". Dalam bagian penjelasan Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tersebut dinyatakan bahwa upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban dasar manusia juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
Bela negara dapat dibedakan secara fisik maupun non fisik. Secara fisik, yaitu dengan cara "memanggul senjata" menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela negara secara fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Pengertian ini dapat disamakan dengan bela negara dalam arti militer. Sedangkan bela negara secara non fisik dapat didefinisikan sebagai "Segala upaya untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, termasuk penanggulangan ancaman. Bela negara demikian dapat dipersamakan dengan bela negara secara non militer.
Fungsi dan peran mahasiswa sangatlah penting dalam menjaga ikatan yang kokoh antar sesama komponen bangsa yang pada akhirnya akan memperkokoh ketahanan nasional. Mahasiswa dapat memberikan keteladanan sebagai pemuda yang berpendidikan dengan mengedepankan toleransi dan keharmonisan dalam kehidupan
bermasyarakat. Mahasiswa harus mampu mengembangkan inovasi dan menghargai kearifan lokal agar bangsa ini tidak ketergantungan terhadap nilai-nilai asing.
Mahasiswa dapat menunjukkan moralitas dan karakter yang kuat, dengan demikian seorang mahasiswa harus pandai merasa bukan merasa pandai. Karena dalam kepemimpinan, karakter menempati presentasi tertinggi yaitu 80%, sementara ilmu 5%, pengetahuan umum 5%, dan pengambilan keputusan 10%.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam melindungi NKRI dari ATHG baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta berupa fisik maupun non fisik jika dikaitkan sebagai mahasiswa ilmu komunikasi :
1. Peningkatan Kesadaran dan Pemahaman Masyarakat: Sebagai mahasiswa, saya dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai bahaya ATHG. Saya dapat menggunakan pengetahuan dan keterampilan komunikasi untuk menyebarkan informasi yang akurat dan edukatif mengenai ATHG melalui berbagai media, baik itu media sosial, kampanye, seminar, diskusi, atau kegiatan-kegiatan lainnya. Dengan demikian, masyarakat akan lebih waspada dan mampu mengidentifikasi serta menghindari ancaman ATHG.
2. Promosi Toleransi dan Persatuan: Sebagai agen perubahan, saya dapat berperan dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi, persatuan, dan kebhinekaan. Saya dapat menggunakan komunikasi untuk membangun jembatan antarbudaya, mengurangi polarisasi, dan memperkuat solidaritas di tengah-tengah masyarakat. Dengan memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan pemahaman antar-etnis, agama, dan budaya, kita dapat mencegah terjadinya konflik yang berpotensi memecah-belah NKRI.
3. Advokasi Terhadap Kebijakan Pemerintah: Sebagai bagian dari masyarakat, mahasiswa memiliki hak dan tanggung jawab untuk memberikan masukan dan advokasi terhadap kebijakan pemerintah dalam upaya melindungi NKRI dari ancaman ATHG. Saya dapat menggunakan pengetahuan dan keterampilan
komunikasi untuk menyuarakan pendapat, memberikan masukan konstruktif, serta mengawasi implementasi kebijakan yang telah ditetapkan untuk memerangi ATHG.
4. Pencegahan Radikalisasi di Lingkungan Kampus : Lingkungan kampus merupakan tempat yang rentan terhadap upaya radikalisasi. Sebagai mahasiswa, saya dapat berperan dalam mencegah radikalisasi dengan memperkuat nilai-nilai kebangsaan, demokrasi, dan pluralisme. Saya juga dapat aktif melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, dan budaya yang memperkaya pemahaman dan pengalaman mahasiswa tentang keberagaman.
5. Pelaporan dan Pengaduan: Mahasiswa juga dapat berperan sebagai mata dan telinga pemerintah dengan melaporkan segala bentuk kegiatan atau tindakan yang mencurigakan terkait dengan ATHG kepada pihak berwenang. Penggunaan media sosial dan saluran pengaduan yang tersedia dapat digunakan untuk melaporkan informasi yang diperoleh agar dapat ditindaklanjuti oleh pihak yang berkompeten.
Soal 3
Upaya pembangunan integrasi nasional selalu mendapat Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan atau yang disingkat dengan ATHG. Hal tersebut dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa yang bisa berasal dari dalam danluar negeri serta bisa berupa fisik dan nonfisik.
Apa yang bisa Anda lakukan untuk meminimalisir ATHG jika dikaitkan dengan prodi atau jurusan yang Anda ambil saat ini!
Jawaban:
Dalam membangun integrasi nasional, bangsa Indonesia selalu dihadapkan pada ATHG. Dikutip dari situs resmi Kemendikbud Republik Indonesia, yang dimaksud dengan ATHG adalah :
Ancaman adalah suatu hal atau usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional, kriminal serta politik.
Tantangan adalah suatu hal atau usaha bertujuan atau bersifat menggugah kemampuan.
Hambatan adalah suatu hal atau usaha berasal dari diri sendiri yang bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
Gangguan adalah usaha dari luar yang bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
Indonesia tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa. Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri. Ancaman muncul dalam berbagai dimensi kehidupan berupa ancaman militer dan nonmiliter. Ancaman di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan.
Sebagai mahasiswa ilmu komunikasi, ada beberapa langkah yang bisa saya lakukan untuk meminimalisir Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) terhadap integrasi nasional, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri, serta berupa ancaman fisik dan non-fisik:
1. Penggunaan Media Komunikasi: Saya dapat memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan komunikasi untuk membangun citra positif tentang integrasi nasional melalui media massa, media sosial, dan platform komunikasi digital lainnya. Saya dapat menyebarkan informasi yang mendukung persatuan dan kesatuan bangsa, serta mengimbangi narasi negatif yang dapat memecah belah masyarakat.
2. Kampanye Edukasi: Saya dapat mengorganisir kampanye edukasi tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa di lingkungan kampus maupun masyarakat umum. Kampanye ini dapat berupa seminar, workshop, diskusi kelompok, atau kegiatan lain yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai kebangsaan, pluralisme, dan toleransi.
3. Pembentukan Kelompok Diskusi dan Forum Dialog: Saya dapat menginisiasi pembentukan kelompok diskusi atau forum dialog antarbudaya dan antaragama di kampus untuk memfasilitasi dialog antara mahasiswa dari berbagai latar belakang.
Melalui dialog terbuka dan konstruktif, kita dapat saling memahami, menghormati perbedaan, dan mencari solusi atas permasalahan yang ada
4. Partisipasi dalam Kegiatan Kebangsaan: Saya dapat aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kebangsaan yang diadakan oleh pemerintah, organisasi kemasyarakatan, atau lembaga swadaya masyarakat yang bertujuan untuk memperkuat integrasi nasional. Dengan menjadi bagian dari kegiatan-kegiatan tersebut, saya dapat turut berkontribusi dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa.
5. Pengembangan Materi Pembelajara: Saya dapat mengembangkan materi pembelajaran atau modul edukasi tentang integrasi nasional yang dapat digunakan dalam kurikulum atau kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan lainnya. Materi tersebut dapat mencakup pemahaman tentang sejarah bangsa, Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila, serta nilai-nilai kebangsaan lainnya.
6. Pelaporan dan Pengawasan: Saya dapat mengambil peran sebagai agen pengawasan dengan melaporkan segala bentuk tindakan atau kegiatan yang mencurigakan dan berpotensi merusak integrasi nasional kepada pihak berwenang.
Saya juga dapat aktif mengawasi penyebaran informasi yang berpotensi memecah belah masyarakat melalui media sosial dan saluran komunikasi lainnya.
Soal 4
Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadikan pedoman untuk hidup berbangsa dan bernegara. Kondisi sekarang ini banyak teradapat Ancaman, Tantangan, hambatan dan Gangguan (ATHG) yang dapat merusak ketahanan nasional, sehingga Pancasila seharusnya dinternalisasikan bukan hanya sekedar dihafalkan supaya ketahanan nasional negara Indoneisa menjadi kokoh.
Lakukanlah telaah bagaimana cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan nasional!
Jawaban:
Menurut KBBI, ideologi memiliki arti kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup; cara berpikir seseorang atau suatu golongan; paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu program sosial politik. Sehingga ideologi Pancasila adalah paham yang menggunakan Pancasila sebagai landasan utamanya. Adapun fungsi dari ideologi Pancasila yaitu mempersatukan bangsa, memelihara dan mengukuhkan persatuan dan kesatuan itu. Selain itu, Pancasila membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya. Pancasila memberi gambaran cita-cita bangsa Indonesia sekaligus menjadi sumber motivasi dan tekad perjuangan mencapai cita-cita, menggerakkan bangsa melaksanakan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.
Ketahanan nasional (national resilience) adalah konsep tentang kemampuan bangsa untuk mempertahankan kedaulatan dan kesatuannya dalam menghadapi ancaman baik dari luar maupun dari dalam serta mengusahakan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidup warga negaranya. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa dalam mengembangkan kekuatan nasional untuk menghadapi berbagai tantangan zaman, hambatan, serta gangguan demi persatuan dan kelangsungan suatu bangsa menuju kejayaan bangsa dan negara.
Cara yang paling
efektif untuk
memperkuat ideologi Pancasila menurut
saya adalah
memulai dari diri sendiri terlebih
dahulu. Seperti meningkatkan
toleransi terhadap suku,
agama, ras dan adat lain yang ada di
Indonesia. Dengan begitu, kita bisa
memberikan
contoh yang baik
untuk orang lain agar mereka dapat
mengikuti contoh kita.
Karena jika kita tidak
memberikan contoh yang baik, maka
tidak akan ada orang yang ingin mendengarkan
ucapan kita mengenai pelestarian ideologi
Pancasila. Oleh karena
itu salah
satu cara melestarikan ideologi Pancasila
adalah dengan hidup bertoleransi antar
penganut
agama berbeda dan mencintai sesama
manusia tanpa
melihat suku, agama, warna kulit,
etnis, ras dan golongannya.
Cara yang paling
efektif untuk
memperkuat ideologi Pancasila menurut
saya adalah
memulai dari diri sendiri terlebih
dahulu.
Cara yang paling efektif untuk
memperkuat ideologi Pancasila menurut
saya adalah
memulai dari diri
sendiri terlebih
dahulu.
Cara yang paling efektif untuk
memperkuat ideologi Pancasila menurut
saya adalah
memulai dari diri sendiri terlebih
dahulu.
Cara yang paling efektif untuk
memperkuat ideologi Pancasila menurut
saya adalah
memulai dari diri sendiri terlebih
dahulu.
Cara yang paling efektif untuk
memperkuat ideologi Pancasila menurut
saya adalah
memulai dari diri sendiri terlebih
dahulu.
Cara yang paling efektif untuk
memperkuat ideologi
Pancasila menurut saya adalah
memulai dari diri sendiri terlebih
dahulu.
Menurut Rektor UGM, Panut Mulyono ada tiga bidan yang harus segera dibenahi dalam hal pembinaan Pancasila antara lain yaitu :
Pendidikan: Dalam hal ini, Kemendikbud harus secara nyata membangun pendidikan Pancasila di setiap jenjang pendidikan serta semua jalur pendidikan.
Legislasi peraturan perundangan: Baik pemerintah maupun DPR, sejak tahap persiapan hingga ke pembahasan dan persetujuan akhir harus memiliki pemahaman yang sama tentang Pancasila.
Produk Hukum: Panut menilai perlu mendorong paradigma hukum yang progresif. Dengan begitu, nilai-nilai Pancasila dapat terimplementasikan dengan baik.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan dalam memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan nasional jika dikaitkan dengan program studi ilmu komunikasi antara lain adalah :
Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Menolak masuknya ideologi lain yang bertentangan serta tidak sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia.
Mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Aktualisasi Pancasila dalam kehidupan keseharian, Pancasila harus betul-betul dimanifestasikan jangan sebatas cerita-cerita tekstual semata.
Pendidikan dan Penelitian: Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi, dapat memperkuat internalisasi Pancasila dengan mendalami pemahaman terhadap nilai- nilai Pancasila melalui pendidikan dan penelitian. Mengikuti mata kuliah yang berkaitan dengan studi ideologi, politik, dan sejarah Indonesia, serta melakukan penelitian atau tugas akhir yang mengangkat tema-tema terkait Pancasila.
Diskusi dan Debat: Mengadakan diskusi dan debat tentang Pancasila dan relevansinya dalam konteks sosial, politik, dan budaya Indonesia. Diskusi ini dapat dilakukan di lingkungan kampus atau komunitas, serta melibatkan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu untuk memperluas perspektif dan pemahaman tentang ideologi Pancasila.
Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam Kegiatan Kampus: Mengaplikasikan nilai- nilai Pancasila dalam berbagai kegiatan dan organisasi di kampus, seperti organisasi kemahasiswaan, kegiatan sosial, dan kegiatan akademik. Dengan menjadi agen perubahan yang mempraktikkan nilai-nilai Pancasila, mahasiswa dapat memberikan kontribusi positif dalam memperkuat kesadaran akan ideologi negara.
Penggunaan Media Sosial dengan Bijak: Gunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi yang mendukung dan memperkuat ideologi Pancasila. Hindari menyebarkan informasi yang bersifat provokatif atau menyesatkan yang dapat merusak kesatuan dan persatuan bangsa.
Pelibatan dalam Kegiatan Kebangsaan: Ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, seperti kegiatan sosial, kegiatan keagamaan, atau kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah
daerah atau lembaga swadaya masyarakat yang berorientasi pada pembinaan ketahanan nasional.
Mengembangkan Literasi Pancasila: Membaca dan mempelajari literatur-literatur yang mengupas tentang Pancasila dan pemikiran-pemikiran para pendiri bangsa.
Referensi:
1. BMP Modul MKDU4109 Pendidikan Kewarganegaraan
2. https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/330712/memperkuatpancasila- sebagai-ideologi-bangsa
3. https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/letak-geografis-indonesia-pengaruh-dan- keuntungannya-1
4. https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/IPS/Geografi/PER
%20PEMBELAJARAN/Pembelajaran%201%20IPS%20-%20Geografi.pdf