Tugas 1- Sanny Nata Liany 1. ….
2. Rumusan sistem gaji/upah untuk tenaga kerja lokal dan ex patriat dengan menerapkan prinsip keadilan.
Untuk menerapkan sistem keadilan pada pemberian gajih/upah antara tenaga kerja lokal dan ex patriat (tenaga kerja asing) perlu adanya beberapa pertimbangan seperti:
Nilai pekerjaan (job value)
Biasanya dilakukan setiap tahun atau beberapa bulan sekali untuk melakukan evaluasi tenaga kerja berdasarkan tanggung jawab, keterampilan, upaya, dan kondisi kerja yang dibutuhkan. Posisi dengan nilai yang sama seharusnya memiliki rentang gaji yang serupa, terlepas dari kewarganegaraan.
Kompetensi dan pengalaman
Gaji harus mencerminkan tingkat keahlian, pengalaman, dan kualifikasi individu.
Karyawan dengan pengalaman dan keahlian yang lebih tinggi, baik lokal maupun ekspatriat, berhak mendapatkan kompensasi yang lebih besar.
Standar Industri dan Pasar Lokal: Lakukan riset mengenai standar gaji untuk posisi serupa di industri perhotelan, baik di tingkat lokal maupun internasional (untuk posisi ekspatriat). Sesuaikan rentang gaji agar kompetitif dan menarik talenta terbaik.
Biaya Hidup: Pertimbangkan perbedaan biaya hidup antara negara asal ekspatriat dan lokasi kerja. Biasanya, paket kompensasi ekspatriat mencakup tunjangan biaya hidup untuk menyesuaikan perbedaan ini. Namun, gaji pokok untuk pekerjaan dengan nilai yang sama sebaiknya tidak terlalu jauh berbeda.
Kinerja: Sistem penggajian dapat memasukkan komponen berbasis kinerja (misalnya, bonus atau insentif) yang berlaku sama untuk semua karyawan berdasarkan pencapaian target individu maupun perusahaan.
Transparansi: Sosialisasikan struktur gaji dan kriteria penentuannya kepada seluruh karyawan. Transparansi dapat mengurangi potensi persepsi ketidakadilan.
3. Sistem Pelayanan Hotel Standar Internasional dengan Sentuhan Budaya Domestik Hotel MAB RUYUNG memiliki potensi besar untuk memikat hati wisatawan dengan memadukan pelayanan berstandar internasional dan kekayaan budaya lokal. Bayangkan senyum hangat dan sapaan santun berbahasa daerah menyambut kedatangan tamu, sebuah representasi otentik dari keramahan Indonesia. Langkah selanjutnya adalah menghadirkan visual yang memukau melalui desain interior dan dekorasi yang terinspirasi dari keindahan motif batik, ukiran kayu, atau palet warna tradisional Sunda dan Jawa Barat. Pengalaman kuliner pun tak kalah menarik, di mana cita rasa lokal yang kaya disajikan dengan sentuhan presentasi kelas dunia, berdampingan dengan pilihan hidangan internasional yang familiar. Lebih dari sekadar menginap, tamu dapat memperkaya diri dengan mengikuti pertunjukan seni tradisional, belajar memasak hidangan Sunda yang lezat, atau menjelajahi warisan budaya Sukabumi. Sentuhan kecil seperti penggunaan bahasa lokal dalam percakapan sehari-hari, penyediaan produk dan perlengkapan lokal berkualitas tinggi, hingga kejutan personal berupa minuman tradisional atau buah lokal akan menciptakan kesan mendalam dan tak terlupakan.
Dengan harmoni antara standar global dan sentuhan budaya yang khas, Hotel MAB
RUYUNG tidak hanya menawarkan akomodasi, tetapi juga sebuah perjalanan budaya yang autentik.
4. Saran Kepemimpinan untuk Pak Asmawi
Untuk memastikan kepemimpinan Bapak Asmawi diterima dengan baik oleh seluruh karyawan Hotel MAB RUYUNG yang berasal dari dua bangsa berbeda, serta untuk mengatasi berbagai persoalan yang ada, beberapa langkah penting perlu dipertimbangkan. Pertama, Bapak Asmawi perlu meningkatkan kecerdasan budaya beliau, yaitu pemahaman mendalam mengenai perbedaan nilai, norma komunikasi, dan gaya kerja antara karyawan lokal dan ekspatriat. Pelatihan lintas budaya akan sangat membantu dalam hal ini. Selanjutnya, mengadopsi komunikasi yang efektif dan empatik menjadi krusial. Beliau perlu mendengarkan secara aktif perspektif dari kedua belah pihak, menghindari asumsi berbasis budaya, dan berkomunikasi secara jelas dan terbuka. Membangun kepercayaan dan rasa hormat yang setara kepada semua karyawan, tanpa memandang kewarganegaraan, akan menciptakan lingkungan yang inklusif dan dihargai. Ketika muncul konflik, Bapak Asmawi harus bertindak sebagai mediator yang adil, fokus pada fakta dan prinsip dalam penyelesaian masalah, bukan pada preferensi budaya tertentu. Mendorong kolaborasi dan pemahaman lintas budaya melalui kerja tim dan aktivitas team building dapat mempererat hubungan antar karyawan. Sebagai seorang pemimpin, memberikan contoh yang baik dalam hal keterbukaan, inklusivitas, dan penghargaan terhadap perbedaan akan sangat berpengaruh. Transparansi dalam kebijakan dan keputusan perusahaan juga penting untuk mengurangi kecurigaan dan memastikan semua karyawan memahami alasan di baliknya. Aktif mencari masukan dari karyawan lokal dan ekspatriat menunjukkan bahwa pendapat mereka dihargai dan membantu mengidentifikasi tantangan serta solusi. Mengingatkan semua karyawan tentang tujuan bersama perusahaan dan pentingnya kontribusi setiap individu akan memperkuat persatuan. Terakhir, memastikan tim HR memiliki kompetensi dalam manajemen lintas budaya akan mendukung penanganan isu kepegawaian secara sensitif dan efektif. Dengan mengimplementasikan saran-saran ini, diharapkan Bapak Asmawi dapat membangun kepemimpinan yang kuat, menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, dan menyelesaikan persoalan SDM di Hotel MAB RUYUNG.
Referensi: https://id.scribd.com/document/686176814/Studi-Kasus-Perusahaan-Yang- Menerapkan-Sistem-Manajemen-Resiko-Pt-Ruyung-Karya-Mandiri
https://www.coursehero.com/file/45824042/Contoh-Kasus-sdm-pengembangandocx/
https://siskop2mi.bp2mi.go.id/lowongan/detail/383148
https://jurnal.dpr.go.id/index.php/aspirasi/article/view/448/345