NAMA: ZAENAL ARIFIANTO NIM: 052123503
MATA KULIAH : EKONOMI KOPERASI
1. Ada empat alasan mengapa perusahaan harus memiliki tujuan. Pertama, tujuan membantu mendefinisikan organisasi dalam lingkungannya, kehus, tujuan membantu mengkoordinasi keputusan dan pengambilan keputusan, ketiga, tujuan menyediakan norma untuk menilai pelaksanaan prestasi organisasi, keempat bahwa tujuan merupakan sasaran yang lebih nyata daripada pernyataan misi.
2. Teori persaingan monopolistik didasarkan oleh empat asumsi pokok. Asumsi yang pertama adalah bahwa setiap perusahaan memproduksi satu jenis atau satu merek barang yang khas dalam industri. Oleh karena itu tiap perusahaan menghadapi kurva permintaan yang bersifat sangat elastis, meskipun kurva permintaan tersebut memiliki kemiringan negatif. Hal ini karena jenis lain dari produk yang sama yang dijual oleh perusahaan lainnya sebenarnya merupakan produk pengganti (substitusi). Asumsi yang kedua, dalam pasar industri monopolistik persaingan yang terjadi begitu ketat akibat banyaknya perusahaan yang ada dalam industri sehingga masing-masing mengabaikan reaksi yang mungkin timbul dari para kompetitornya bila ia membuat keputusan terhadap harga outputnya. Dalam hal ini, perusahaan dalam persaingan monopolistik serupa dengan perusahaan dalam persaingan sempurna. Mereka membuat keputusan dengan mendasarkan pada permintaan dan struktur biaya mereka sendiri, serta tidak mempertimbangkan saling ketergantungan antar persahaan perusahaan lain dalam industri. Banyaknya perusahaan menyebabkan terjadinya persaingan sehingga sangat sulit bagi salah satu perusahaan untuk mempertimbangkan reaksi perusahaan lainnya. Asumsi ketiga adalah adanya kebebasan untuk masuk dan keluar dari industri (free entry).
Insentif laba yang dimiliki oleh perusahaan monopolis menyebabkan perusahaan- perusahaan baru masuk ke dalam industri. Akibatnya pasar dalam pasar tersebut
dipenuhi oleh banyak perusahaan, Masuknya mereka berarti permintaan terhadap produk suatu industri harus dibagi-bagi di antara mereka yang jumlahnya semakin banyak. Dengan demikian kurva permintaan untuk merek perusahaan yang satu akan bergeser ke kiri. Perusahaan baru akan terus masuk sampai laba turun menjadi nol, seperti yang terjadi dalam persaingan sempurna yang memiliki pasar persaingan sempurna adalah yang sempurna euntungan dari tidak sempurna m industri ini erta melakukan. Asumsi yang keempat adalah tidak adanya informasi yang sempurna mengenai keadaan pasar. Adanya diferensiasi produk menyebabkan konsumen harus membayar dengan harga lebih besar karena produk tersebut dibuat secara khusus oleh perusahaan persaingan monopolistik sehingga berbeda antara produk satu dengan produk lainnya. Kondisi ini dimanfaatkan oleh perusahaan persaingan monopolistik untuk memperoleh keuntungan dari harga yang ditawarkannya.
3. Price taker adalah pelaku pasar (penjual atau pembeli) yang tidak memiliki kekuatan untuk menentukan atau mempengaruhi harga barang atau jasa di pasar.
Mereka harus menerima harga yang sudah ditetapkan oleh mekanisme pasar berdasarkan interaksi antara penawaran dan permintaan secara keseluruhan.
4. Apa hubungan konsep tujuan perusahaan terhadap badan usaha koperasi? Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha tidaklah semata-mata hanya pada orientasi laba (profit oriented), melainkan juga pada orientasi manfaat (benefit oriented). Karena itu, dalam banyak kasus koperasi, manajemen koperasi tidak mengejar keuntungan sebagai tujuan perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan (service at e cost). Untuk koperasi di Indonesia, tujuan badan usaha koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3). Tujuan ini dijabarkan dalam berbagai aspek program oleh manajemen koperasi pada setiap rapat anggota tahunan.
Sumber referensi:
Buku ESPA MODUL4323 PENERBIT UNIVERSITAS TWRBUKA