• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS 2 HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN (1)

N/A
N/A
Angel Mutiara

Academic year: 2023

Membagikan "TUGAS 2 HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN (1)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Angel Mutiara Nim : 044425755 Prodi : Ilmu Hukum Fakultas : FHISIP

Tugas 2 Hukum Perlindungan Konsumen

Pertanyaan :

1.Jelaskan tentang fungsi dan wewenang BPOM?

2. Jelaskan tentang hak dan kewajiban pasien?

3. Jelaskan tentang hak dan kewajiban tenaga kesehatan?

4.Jelaskan secara singkat tentang terbentuknya OJK?

5. Jelaskan secara singkat mengenai pemanfaatan internet dalam bidang perbankan?

Jawaban

1. BPOM adalah singkatan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. BPOM bertugas menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BPOM memiliki jaringan nasional dan internasional, serta memiliki kewenangan dalam penegakan hukum1. Tugas utama BPOM tercantum dalam pasal 2 Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017, yang menyebutkan bahwa BPOM bertugas menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Obat dan makanan yang dimaksud terdiri atas obat, bahan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, dan pangan olahan. Selain itu, BPOM juga memiliki fungsi utama sebagai berikut:

Menyusun kebijakan nasional di bidang pengawasan obat dan makanan.

(2)

Melaksanakan kebijakan nasional di bidang pengawasan obat dan makanan.

Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan BPOM.

Sistem pengawasan obat dan makanan yang efektif sangat penting untuk memastikan produk- produk konsumsi yang beredar aman dan sesuai dengan standar keamanan. BPOM memiliki fungsi pengawasan sebelum beredar dan pengawasan setelah beredar. Fungsi pengawasan sebelum beredar berkaitan dengan tindakan pencegahan untuk menjamin produk obat maupun makanan yang akan beredar sesuai standar dan syarat keamanan. Sementara, fungsi pengawasan setelah beredar berkaitan tindakan untuk memastikan bahwa produk konsumsi tetap terjamin standar dan syarat keamanannya

2. Hak dan kewajiban pasien diatur dalam undang-undang yang berlaku di Indonesia. Pasien memiliki hak untuk memperoleh informasi tentang tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit, layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi, pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional, serta layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi. Pasien juga berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di rumah sakit, mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya, mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan. Selain itu, pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya, mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan, dan mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sementara itu, pasien juga memiliki kewajiban untuk mematuhi peraturan yang berlaku di rumah sakit, menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggung jawab, menghormati hak pasien lain, pengunjung, dan hak tenaga kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di rumah sakit.

3. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Hak dan kewajiban tenaga kesehatan diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Berikut adalah beberapa hak dan kewajiban tenaga kesehatan yang diatur dalam undang-undang tersebut:

1. Hak Tenaga Kesehatan

o Mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugasnya.

o Mendapatkan penghasilan yang layak dan memadai.

o Mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kompetensi dan karir.

(3)

o Mendapatkan perlindungan dari kekerasan, ancaman, dan diskriminasi.

2. Kewajiban Tenaga Kesehatan

o Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Profesi, Standar Pelayanan Profesi, Standar Prosedur Operasional, dan etika profesi serta kebutuhan kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan.

o Memperoleh persetujuan dari Penerima Pelayanan Kesehatan atau keluarganya atas tindakan yang akan diberikan.

o Menjaga kerahasiaan informasi Penerima Pelayanan Kesehatan.

o Melaporkan kasus penyakit menular dan wabah penyakit menular sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

o Menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan.

o Menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi tenaga kesehatan.

4. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk pada tanggal 16 Juli 2012 berdasarkan Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2011. OJK dibentuk dengan tujuan agar semua sektor jasa keuangan terselenggara secara adil, teratur, transparan dan akuntabel1. Pembentukan OJK dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan di sektor jasa keuangan terkait dengan penataan kembali lembaga-lembaga yang difungsikan untuk mengatur dan mengawasi sektor keuangan. OJK memiliki fungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi dengan seluruh kegiatan dalam sektor jasa keuangan, seperti perbankan, pasar modal, dan sektor jasa keuangan non-bank (asuransi, dana pensiun, dan lainnya)

5. Dalam dunia perbankan, internet telah menjadi bagian penting dalam memfasilitasi transaksi keuangan. Internet memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi kapan saja dan di mana saja tanpa harus datang ke bank. Berikut adalah beberapa contoh pemanfaatan internet dalam bidang perbankan:

1. Customer Service: Bank menggunakan teknologi bot untuk menjawab pertanyaan nasabah dengan cepat dan efisien. Nasabah tidak perlu menunggu balasan manual dari customer service.

2. Membuka Rekening Secara Online: Nasabah dapat membuka rekening baru secara online tanpa harus datang ke bank. Setelah melakukan pendaftaran, nasabah akan mendapatkan video call dari pihak bank untuk melakukan sedikit wawancara dengan tujuan memverifikasi data yang sudah diinput. Membuka rekening secara online jauh lebih cepat dari pada harus datang langsung ke bank, mengambil nomor antrian, dan mengisi formulir secara manual di meja customer service.

3. Internet Banking: Layanan internet banking memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi keuangan tanpa harus mendatangi kantor bank. Nasabah dapat menggunakan smartphone, laptop, tablet, atau PC untuk melakukan transaksi kapanpun 24 jam dalam satu minggu tanpa batasan apapun. Fasilitas yang bisa dimanfaatkan antara lain;

melakukan pembayaran tagihan listrik, pembayaran telepon, TV Kabel, pembelian pulsa, transfer antar rekening, dan masih banyak fasilitas lainnya.

(4)

4. Mobile Banking: Teknologi mobile banking memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi melalui telepon selular secara cepat dan efisien. Nasabah dapat melakukan transaksi kapan saja dan di mana saja tanpa harus datang ke bank.

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya dalam pelayanan purna jual ada beberapa hak konsumen yang terabaikan antara lain hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan

konsumen; 7) hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif; 8) hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi

Terpenuhinya hak-hak pasien di bidang pelayanan kesehatan oleh negara melalui institusi rumah sakit menggambarkan bahwa negara harus memberikan perlindungan hukum secara adil

Hal pokok yang merupakan hak pasien menurut Iskandar (1998), yaitu: 1) Hak memperoleh pelayanan kesehatan yang manusiawi sesuai standar profesi. 2) Hak memperoleh penjelasan

Bentuk peraturan internal rumah sakit (HBL) yang merupakan materi muatan pengaturan dapat meliputi antara lain: Tata tertib rawat inap pasien, identitas pasien, hak dan

Hal pokok yang merupakan hak pasien menurut Iskandar (1998), yaitu: 1) Hak memperoleh pelayanan kesehatan yang manusiawi sesuai standar profesi. 2) Hak memperoleh penjelasan

Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya, meliputi penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada cara penggunaannya

Persamaan hak-hak perlindungan anak dalam Hukum Positif dan Hukum Tata Negara Islam a Setiap anak memperoleh hak untuk hidup, tumbuh dan berkembang b Setiap anak memperoleh hak untuk