TUGAS LOAD BALANCED
Disusun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Struktur Beton Prategang dan Pracetak Gedung
Dosen Pengampu:
Ibu Mardiana Oesman, BSCE, MT., Dr.
Disusun Oleh:
Anwar Ubaedi 211111007 Kelas 3A-TKG
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2023/2024
Soal Nomor 1
Suatu komponen struktur beton prategang dengan kondisi fully prestressed memiliki panjang bentang sebesar 9 meter dan dimensi penampang persegi sebesar 600 mm x 900 mm. Komponen struktur beton prategang tersebut mendapatkan beban merata (q) sebesar 27 kN/m (tidak termasuk berat sendiri balok). Hitunglah berapa besar tegangan yang diberikan, jika eksentrisitas (e) ≠ 0!
Diketahui:
Bentang (L) = 9000 mm
Lebar (b) = 600 mm
Tinggi (h) = 900 mm
Beban (q) = 27 kN/m
Berat Jenis beton = 25 kN/m³
Berat Sendiri (W) = (A x Berat Jenis beton)
= 0,6 m x 0,9 m x 25 kN/m³
= 13,5 kN/m
Berat Total ( qtotal ) = q + W
= 27 kN/m + 13,5 kN/m
= 40,5 kN/m
Eksentrisitas (e) ≠ 0
(
ft)
= 0Tegangan yang terjadi akibat :
Gaya tarik tendon dengan rumus = P A
Eksentrisitas dengan rumus = P . e W
Beban merata dengan rumus = M W
Penyelesaian
I. Section Properties
a. Menghitung luas dimensi (A) A=540.000mm2 5,4×105mm2 b. Menghitung momen tahanan (W)
W=81.000.000mm3 8,1×107mm3 c. Menghitung eksentrisitas (e)
e=yb−200
¿h
2−200=900
2 −200=250m II. Pembebanan
a. Menghitung momen akibat beban merata (M) Mq=1
8× qtotal× L²
¿1
8×40,5kN/m×(9m)²
¿410,06kNm 4,1×108Nmm
b. Menghitung besarnya gaya prategang (P)
Menghitung nilai gaya prategang dapat ditentukan dengan mengasumsikan jenis prategangnya fully prestressed.
ft=0 ft=−P
A +ΔM W =0
0=−P
A +Mq−Mωp W
0=−P A +
Mq−1
8×
(
8× P ×eL2)
× L2W P
A=Mq−(p × e) W P
5,4×105mm2=4,1×108Nmm−(P ×250mm) 8,1×107mm3
8,1×107mm3× P
5,4×105mm2 =4,1×108Nmm−(P ×250mm) (150P)mm=4,1×108Nmm−(250P)mm
(150P+250P)mm=4,1×108Nmm 400P mm=4,1×108Nmm
P=4,1×108Nmm
300mm =1.025.000N 1025kN
c. Menghitung gaya merata ke atas akibat pratekan/balanced load ( ωp )
Gaya-gaya luar (dalam hal ini beban q) akan diimbangi oleh gaya-gaya dalam yang disebabkan oleh gaya prategang. Gaya prategang dengan eksentrisitas e menimbulkan reaksi ke atas (balanced load) seperti pada gambar di atas, dengan beban ωp besarnya dinyatakan dalam persamaan:
ωp=P×ϰp ωp=8× P× e
L2
qtotal
ωp
¿8×1025kN ×0,25m
(9m)2 =25,31kN/m
d. Menghitung momen akibat ωp ( Mωp )
Menghitung momen akibat ωp di Tengah bentang dengan menggunakan persamaan:
Mωp=1
8×ωp× L2
¿1
8×25,31kN/m×(9m)2=256,26kNm
e. Menghitung ΔM qtotal
Bidang momen akibat beban q Bidang momen akibat beban q
ωp
ΔM merupakan jumlah dari momen akibat beban qtotal dengan momen akibat ωp di tengah-tengah bentang.
ΔM=Mq−Mωp
¿410,06kNm−256,26kNm=153,8kNm III. Tegangan
a. Menghitung tegangan akibat gaya prategang f=P
A
¿ 1.025.000N
5,4×105mm2=1.9MPa
b. Menghitung tegangan akibat ΔM f=ΔM
W
¿153,8×106Nm m
8,1×107mm3 =1.9MPa
Setelah tegangan akibat gaya prategang dan tegangan akibat ΔM
diperoleh, maka tegangan total pada sera tatas dan bawah dapat dihitung.
c. Menghitung tegangan total pada serat atas dan serat bawah (fcdan ft)
Tegangan pada serat atas fc=−P
A −
(
MWq−Mωp W)
fc=−1.9MPa−
(
410,068,1××10107mm6Nmm3 −256,26×106Nmm 8,1×107mm3)
¿−3,8MPa
Tegangan pada serat bawah fc=−P
A +
(
MWq−Mωp W)
fc=−1.9MPa+
(
410,068,1××10107mm6Nmm3 −256,26×106Nmm 8,1×107mm3)
¿0M p a
d. Gambar distribusi tegangan pada tengah bentang
P
A=1,9MPa
ft=0
¿5,05MPa fc=3,8MPa
¿5,05MPa
ΔM
W =1,9MPa P
A=5,05MPa ΔM
W =1,9MPa
P
A=1,9MPa
Soal Nomor 2
Suatu komponen struktur balok I dengan kondisi fully prestressed memiliki panjang bentang sebesar 9 meter diberikan gaya prategang sebesar 1800 kN. Hitung tegangan di tengah bentang, jika eksentrisitas (e) ≠ 0!
Diketahui:
Bentang (L) = 9000 mm
Gaya Prategang (P) = 1800 kN
Beban (q) = 53 kN/m
Berat Jenis beton = 25 kN/m³
Berat Sendiri (W) = A x Berat Jenis Beton
Eksentrisitas, (e) ≠ 0
Tegangan yang terjadi akibat :
Gaya tarik tendon dengan rumus = P A
Eksentrisitas dengan rumus = P . e W
Beban merata dengan rumus = M W
Penyelesaian
I. Section Properties
a. Menghitung luas dimensi (A) A1=120000mm²
A2=100000mm² A3=120000mm² A=340000mm²
b. Menentukan letak titik berat ( yt & yb )
Tentukan sumbu imajiner
Hitung jarak masing-masing penampang
A
(¿¿1),
(
A2)
, dan(A3)¿
ke garis imajiner d1 , d2 , dan d3 .
d1=100mm d2=450mm d3=800mm
Hitung jarak dari sumbu imajiner (serat bawah) ke lokasi titik berat penampang total ( yb ) dengan menggunakan persamaan:
yb=450mm
Hitung jarak dari serat bawah ke lokasi titik berat penampang total ( yb ) dengan menggunakan persamaan:
yt=450mm
c. Menghitung momen inersia penampang (I) I=2,98×1010mm4
d. Menentukan Momen Tahapan
Momen tahapan pada serat tatas ( Wt ) Wt=6,66×107mm3
Momen tahapan pada serat tatas ( Wb ) Wb=6,66×107mm3
e. Menghitung eksentrisitas (e) e=150mm
II. Pembebanan
a. Menghitung beban total yang dipikul oleh balok.
Berat sendiri balok ¿A × Berat Jenis beton
¿340000mm²×25kN/m³
¿8,5kN/m
Berat total ( qtotal¿ ¿Berat sendiri balok+q
¿8,5kN/m+53kN/m
¿61,5kN/m b. Menghitung momen akibat beban merata (M)
Mq=1
8× qtotal× L²
¿1
8×61,5kN/m×(9m)²
¿622,69 kNm
c. Menghitung gaya merata ke atas akibat pratekan/balanced load ( ωp )
Gaya-gaya luar (dalam hal ini beban q) akan diimbangi oleh gaya-gaya dalam yang disebabkan oleh gaya prategang. Gaya prategang dengan eksentrisitas e menimbulkan reaksi ke atas (balanced load) seperti pada gambar di atas, dengan beban ωp besarnya dinyatakan dalam persamaan:
ωp=P×ϰp ωp=8× P× e
L2
¿8×1800kN ×0,1 5m
(9m)2 =26,67kN/m d. Menghitung momen akibat ωp ( Mωp )
Menghitung momen akibat ωp di Tengah bentang dengan menggunakan persamaan:
Mωp=1
8×ωp× L2
¿1
8×26,67kN/m×(9m)2=270,03kNm qtotal
ωp
e. Menghitung ΔM qtotal
Bidang momen akibat beban q Bidang momen akibat beban q
ωp
ΔM merupakan jumlah dari momen akibat beban qtotal dengan momen akibat ωp di tengah-tengah bentang.
ΔM=Mq−Mωp
¿622,69kNm−270,03kNm=352,66kNm III. Tegangan
a. Menghitung tegangan akibat gaya tarik tendon f=P
A
¿1 .800 .000N
340000mm²=5.2 9MPa
b. Menghitung tegangan akibat ΔM ( Wt=Wb¿ f=ΔM
W
¿352,66×106Nmm
6,66×107mm3 =5.29MPa
Setelah tegangan akibat gaya prategang dan tegangan akibat ΔM
diperoleh, maka tegangan total pada sera tatas dan bawah dapat dihitung.
c. Menghitung tegangan total pada serat atas dan serat bawah (fcdan ft)
Tegangan pada serat atas fc=−P
A −
(
MWq−Mωp
W
)
fc=−5.29MPa−
(
622,696,66××101076mmNmm3 −270,03×106Nmm 6,66×107mm3)
¿−10,5 8MPa
Tegangan pada serat bawah fc=−P
A +
(
MWq−Mωp W)
fc=−1.9MPa+
(
622,696,66×10×1076mmNmm3 −270,03×106Nmm 6,66×107mm3)
¿0Mpa
d. Gambar distribusi tegangan pada tengah bentang
0
¿
−¿
10,58MPa 5,29MPa
5,29MPa
Soal Nomor 3
Suatu komponen struktur balok T dengan kondisi fully prestressed memiliki panjang bentang sebesar 9 meter diberikan gaya prategang sebesar 900 kN. Tentukan berapa besarnya beban merata (q) yang dapat dipikul oleh balok (tidak termasuk berat sendiri balok) dan hitung tegangan di tengah bentang, jika eksentrisitas (e) ≠ 0!
Diketahui:
Bentang (L) = 9000 mm
Gaya Prategang (P) = 900 kN
Berat Jenis beton = 25 kN/m³
Berat Sendiri (W) = A x Berat Jenis Beton
Eksentrisitas, (e) ≠ 0
Tegangan yang terjadi akibat :
Gaya tarik tendon dengan rumus = P A
Eksentrisitas dengan rumus = P . e W
Beban merata dengan rumus = M W
Penyelesaian
I. Section Properties
a. Menghitung luas dimensi (A) A1=100000mm²
A2=120000mm² A=220000mm²
b. Menentukan letak titik berat ( yt & yb )
Tentukan sumbu imajiner
Hitung jarak masing-masing penampang
A (¿¿1)dan
(
A2)
¿
ke garis imajiner d1 dan d2 .
d1=250mm d2=600mm
Hitung jarak dari sumbu imajiner (serat bawah) ke lokasi titik berat penampang total ( yb ) dengan menggunakan persamaan:
yb=440,9mm
Hitung jarak dari serat bawah ke lokasi titik berat penampang total ( yb ) dengan menggunakan persamaan:
yt=259.1mm
c. Menghitung momen inersia penampang (I) I=2,158×1010mm4
d. Menentukan Momen Tahapan
Momen tahapan pada serat tatas ( Wt )
Wt=8,33×107mm3
Momen tahapan pada serat tatas ( Wb ) Wb=4,89×107mm3
e. Menghitung eksentrisitas (e) e=290,9mm
II. Pembebanan
a. Menghitung beban total yang dipikul oleh balok.
Berat sendiri balok ¿A × Berat Jenis beton
¿220000mm²×25kN/m³
¿5,5kN/m
Berat total ( qtotal¿ ¿Berat sendiri balok+q
¿5,5kN/m+q b. Menghitung momen akibat beban merata (M)
Mq=1
8× qtotal× L²
Menghitung nilai momen lentur dapat ditentukan dengan mengasumsikan jenis prategangnya fully prestressed.
ft=0 ft=−P
A +ΔM W =0 0=−P
A +Mq−Mωp W
0=−P A +
Mq−1
8×
(
8× P ×eL2)
× L2W P
A=Mq−(P× e) W 9×105N
2,2×105mm2=Mq−(9×105N ×250mm) 8,33×107mm3 4,09MPa=Mq−(2,25×108N mm)
8,33×107mm3
Mq−2,25×108N mm=4,09N/mm2×8,33×107mm3
Mq=3,41×108Nmm+2,25×108N mm Mq=461,86k N m
Maka, beban merata ( q¿ dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
qtotal=8× M L2
¿8×461,86kN m (9m)2
¿45,62kN/m
Maka, beban merata ( q¿ adalah hasil dari qtotal dikurangi berat sendiri.
q=qtotal−Berat Sendiri
¿4 5, 62kN/m−5,5kN/m
¿4 0,12kN/m
c. Menghitung gaya merata ke atas akibat pratekan/balanced load ( ωp )
Gaya-gaya luar (dalam hal ini beban q) akan diimbangi oleh gaya-gaya dalam yang disebabkan oleh gaya prategang. Gaya prategang dengan eksentrisitas e menimbulkan reaksi ke atas (balanced load) seperti pada gambar di atas, dengan beban ωp besarnya dinyatakan dalam persamaan:
ωp=P×ϰp ωp=8× P× e
L2
qtotal
ωp
¿8×9 00kN ×0, 29m
(9m)2 =25,7kN/m
d. Menghitung momen akibat ωp ( Mωp )
Menghitung momen akibat ωp di Tengah bentang dengan menggunakan persamaan:
Mωp=1
8×ωp× L2
¿1
8×25,7kN/m×(9m)2=2 6 0,21kNm e. Menghitung ΔM
ΔM merupakan jumlah dari momen akibat beban qtotal dengan momen akibat ωp di tengah-tengah bentang.
ΔM=Mq−Mωp
qtotal
Bidang momen akibat beban q
Bidang momen akibat beban q
ωp
¿461,86kN m−260,21kNm=201,65kNm
III. Tegangan
a. Menghitung tegangan akibat gaya tarik tendon f=P
A
¿ 9 00.000N
22 0000mm²=4.1MPa b. Menghitung tegangan akibat ΔM
Tegangan pada serat atas f=ΔM
Wt
¿201,65×106Nmm
8,33×107mm3 =2,42MPa
Tegangan pada serat bawah f=ΔM
Wb
¿201,65×106Nmm
4,89×107mm3 =4,1MPa
c. Menghitung tegangan total pada serat atas dan serat bawah (fcdan ft)
Tegangan pada serat atas fc=−P
A −
(
MWqt−Mωp Wt
)
fc=−4. 1MPa−
(
461,868,33×10×1076mmNmm3 −260,21×106Nmm 8,33×107mm3)
¿−6,52MPa
Tegangan pada serat bawah fc=−P
A +
(
MWqt−Mωp Wt
)
fc=−4.1MPa+
(
461,864,89××101076mmNmm3 −260,21×106Nmm 4,89×107mm3)
¿0Mpa
c. Gambar distribusi tegangan pada tengah bentang
6,5 2MPa
4, 1MPa 2,42MPa
4,1MPa 0