ii
DAFTAR ISI
Daftar Isi ... ii
Bab I karbohidrat ... 1
A. Pengertian ... 1
B. Klasifikasi karbohidrat ... 1
Bab II lipid ... 3
A. Pengertian ... 3
B. Sifat-sifat lipid ... 3
C. Pembentukan lipid ... 4
D. Trigliserida ... 4
E. jenis lipid ... 5
Bab III Protein ... 6
A. pengertian ... 6
B. sifat-sifat protein ... 6
C. jenis dan sumber protein ... 6
D. fungsi protein ... 7
E. Mutu protein ... 7
Bab IV mineral ... 8
A. pengertian ... 8
B. pembentukan mineral ... 8
C. sifat-sifat mineral ... 8
D. fungsi mineral ... 9
Bab V Vitamin ... 11
1
BAB I KARBOHIDRAT
A. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat : sakarida yang berarti gula, Karbohidrat (KARBON & HIDRAT) Molekul karbohidrat terdiri dari atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen.. Semakin kompleks suatu karbohidrat maka semakin panjang rangkaian atom carbon nya. Karbohidrat merupakan sumber energi dan penyusun struktur sel. Sebagian bahan makanan terdiri atas karbohidrat misalnya pada jagung, padi, dan sagu yang terdapat sebagai amilum atau pati.
B. Klasifikasi karbohidrat
Karbohidrat atau sakarida merupakan gula yang dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu gula sederhana dan gula kompleks.
Gula sederhana adalah karbohidrat yang tersusun dari satu atau dua molekul sakarida.
Contohnya mono sakarida, di sakarida, dan Oligo sakarida.
Gula komplekas adalah karbohidrat yang rangkaian strukturnya lebih panjang dari gula sederhana seperti polisakariada .
1. Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat sederhana yang terdiri atas beberapa karbon dan tidak dapat terhidrolisis menjadi karbohidrat lain. Monosakarida terdiri atas beberapa senyawa sakarida antara lain idosa, talosa, glukosa, galaktosa, manosa, gulosa, altrosa, dan aldosa.
2. Disakarida
Disakarida merupakan penggabungan dua senyawa monosakarida. Disakarida terbagi menjadi tiga macam yaitu sukrosa, laktosa, dan maltosa.
a. Sukrosa merupakan gula yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari yang berasal dari gula tebu atau gula bit.
b. Laktosa merupakan senyawa yang terbentuk dari gabungan senyawa galaktosa dengan glukosa. Laktosa terdapat pada susu sapi yang dapat diolah menjadi produk yoghurt.
c. Maltosa merupakan senyawa yang terbentuk dari dua molekul glukosa 3. Oligosakariada
Oligosakarida secara alami terdapat pada sumber makanan dan minuman seperti pisang, bawang putih, madu tomat (fruktooligosakarida), susu sapi dan ASI (galaktooligosakarida),
2
madu, buah-buahan dan sayur-sayuran (xilooligosakarida), kacang-kacangan (raffinose oligosakarida), gula tebu, dan madu (isomaltulose oligosakarida).
4. Polisakarida
Polisakarida merupakan rangkaian atau polimer monosakarida dan turunannya berbentuk rantai lurus atau bercabang. Yaitu polimer karbohidrat kompleks yang berbentuk dari banyak monosakarida, Terdiri dari 3-1000 satuan unit glukosa (monosakarida). Semua polisakarida sukar larut dalam air dan tidak dapat mereduksi larutan fehling. Jenis jenis polisakaarida yaitu amilum, glikogen, selulosa dan kitin.
a. Penyimpan energi
Amilum atau pati merupakan sumber karbohidrat yang paling penting yang terbentuk dari proses fotosintesis tumbuhan. Pati memiliki bentuk kristal bergranula yang tidak larut dalam air pada suhu kamar.contoh jagung, beras, singkong dll.
Glikogen adalah polisakarida yang disimpan dalam tubuh hewan (dalam hati) sebagai cadangan karbohidrat. Glikogen tersusun atas glukosa dengan ikatan lurus alpha 1-4 dan ikatan percabangan alpha 1-6. Glikogen memiliki amilopektin tetapi lebih banyak percabangan, yaitu setiap 8- 12 residu.
b. Penyusun struktur tubuh
Selulosa merupakan polisakarida penyusun dinding sel tumbuh-tumbuhan.
Selulosa dapat dicerna oleh hewan herbivora, manusia dapat mencerna selulosa dalam jumlah yang terbatas. Selulosa termasuk polisakarida karena tersusun lebih dari 10 satuan monosakarida yaitu glukosa yang terikat pada ikatan alpha 1-4
Kitin merupakan polysakarida yang memiliki unsur nitrogen. Berfungsi menyusun rangka luar antropoda seperti pada kumbang dan kepiting
3
BAB II LIPID A. Pengertian Lipid
Lipid merupakan senyawa ester asam lemak dengan gliserol yang terdiri atas atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Lipid berbentuk padat (lamak) pada suhu ruang dan dapat berbentuk cair (minyak) pada suhu ruang.
B. Sifat lipid
Tabel 2.1 sifat fisik lipid
Menurut sifat kimianya, lipid terbagi menjadi lipid sederhana, lipid majemuk, dan derivat lipid.
1. Lipid sederhana,yaitu ester yang terbentuk dari asam lemak dengan beberapa gugus alkohol. Terbagi atas dua golongan yaitu;
(a) lemak. Merupakan bentuk ester asam lemak, dan gliserol.
(b) lilin. merupakan Bentuk ester lemak yang mempunyai berat molekul besar denan bentuk alkohol monohidarat.
2. Lipid kompleks berupa ester asam lemak dengan alkohol yang mengandung gugus lain.
Contoh lipid majemuk yaitu fosfolipida, serebrosida, sulfolipida, aminolipida, dan lipoprotein.
3. Derivat lipid terdiri atas asam lemak, gliserol, steroid, alkohol, aldehida, dan keton.
C. Pembentukan Lipid
Lipid terbentuk oleh asam lemak yang terbagi dalam dua kelompok yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.
tidak larut dalam air
larut dalam pelarut organik seperti aseton, , alkohol, kloroform, eter, dan benzena.
komponen pelindung dinding sel pada jaringan tubuh penyimpan energi
sebagai pembentuk struktur membran sel
4
1. Asam lemak
Merupakan komponen penyusun lipid yang berbentuk berupa kepala dan ekor. Kepala berupa gugus karboksil dengan nomor carbon 1, dan ekor berupa senyawa hidrokarbon jenuh atau tak jenuh. Karbn setelah gugus karboksil di beri nomor lanjutan 2,3,4 dan seterusnya.
2. Asam Lemak Jenuh dan Tak Jenuh
Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang rantai hidrokarbon pembentuknya tidak memiliki ikatan rangkap sedangkan asam lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap. Beberapa asam lemak jenuh dapat dilihat pada Tabel 2.1
Tabel 2.2 jenis dan sumber asam lemak jenuh dan tak jenuh Jenis asam
lemak
Nama asam lemak Rumus kimia Sumber
Lemak jenuh Asam lemak behenat 22:0 Minyak kelapa Asam lemak miristat 14:0 Susu sapi, minyak
ikan,alga, minyak kelapa sawit.
Asam lemak palmitat 16:0 Minyak sawit (>40%), alga
Asam lemak stearate 18:0 Cocoa butter
Asam lemak laurat 12:0 Minyak kelapa , minyak kelapa sawit Lemak tak
jenuh
Asam lemak oleat 18:1n-9 Olive oil, minyak biji bunga matahari Asam lemak linoleat 18:2n-6 Blackcurrant, rumput
laut, jagung, spirulina Asam lemak EPA 20:5n-3 Ikan, alga laut, ASI
Asam lemak DHA 22:6n-3 Ikan, alga laut
Asam lemak nervonat 24:1n-9 Ikan od atlantik D. Trigliserida
Lipid sederhana yang terdiri atas asam lemak adalah triasilgliserol atau trigliserida.
Triasilgliserida terdiri atas tiga asam lemak yang tersambung dengan single gliserol. Asam lemak pembentuk trigliserida dapat terdiri dari jenis yang sama atau campuran dua atau lebih asam lemak. Gugus hidroksil polar pada gliserol dan gugus karboksil polar pada asam lemak
5
akan membentuk ikatan ester. Trigliserida yang terbentuk bersifat nonpolar, hidrofobik dan tidak larut dalam air.
E. Jenis lipid lainnya 1. Hormon steroid
merupakan turunan sterol yang memiliki kandungan kolesterol. Hormon steroid memasuki aliran darah menuju jaringan target. Ketiga steroid memasuki sel, steroid akan berikatan dengan reseptor protein spesifik pada nukleus sehingga akan mengubah ekspresi gen dan metabolisme.
2. Vitamin
merupakan senyawa esensial yang penting bagi tubuh tetapi tidak dapat disintesis di dalam tubuh sehingga harus diambil lewat makanan yang dikonsumsi.
6
BAB III PROTEIN A. Pengertian protein
Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari rantai asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida membentuk rantai peptida dengan berbagai panjang dari dua asam amino (dipeptida), 4-10 peptida (oligopeptida), dan lebih dari 10 asam amino (polipeptida) (Gandy, J.W., 2014). Secara umum molekul protein mengandung nitrogen 16%, karbon 50%, hidrogen 7%, oksigen 22%, dan sulfur 0,5-3%.
B. Sifat protein
Tabel 3.1 sifat fisik dan kimia protein
Sifat fisik protein Sifat kimia protein
dapat terdenaturasi oleh perlakuan pemanasan Di temukan di alam dalam bentuk koloid Dapat terkoagulasi pada perlakuan
pengasaman
Tidak dapat larut dalam pelarut organik Dapat mengalami dekomposisi atua
pemecahan enzim enzim proteolik
Protein mengikat ion
Dapat bereakasi dengan gula reduksi Bersifat amphoter (asam atau basa)
Mampu bermuatan positif dan negatif tergantung ph .
Setiap jenis protein dalam larutan mempunyai pH tertentu yang disebut titik isoelektrik (TI). Pada pH isoelektrik (pI), molekul protein yang mempunyai muatan positif dan negatif yang sama, sehingga saling menetralkan atau bermuatan nol. Akibatnya protein tidak bergerak di bawah pengaruh medan listrik. Pada titik isoelektrik, protein akan mengalami pengendapan (koagulasi) paling cepat dan prinsip ini digunakan dalam proses-proses pemisahan atau pemurnian suatu protein (Yazid, 2006).jika pH < titik isoelektrik, protein akan cenderung bermuatan positif(+) dan jika pH > titik isoelektrik, protein cenderung bermuatan negatif (-).
C. Jenis dan Sumber Protein Protein di bagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Protein nabati,protein yang didapat dari tanaman, seperti : jagung, kacang kedelai, dan kacang hijau
7
2. Protein hewani, protein yang di dapat dari hewan, seperti : daging sapi , daging ayam, udang dan ikan gabus.
Kedua jenis protein tersebut dapat di peroleh melalui 2 metode atau sumber, yaitu metode konversional dan non konversional.
1. Metode konversional : merupakan protein yang berupa hasil pertanian dan peternakan pangan serta produk-produk hasil olahannya.
2. Metode non-konversional : sumber protein baru, yang dikembangkan untuk menutupi kebutuhan penduduk dunia akan protein. Sumber protein nonkonvensional berasal dari mikroba (bakteri, khamir, atau kapang), yang dikenal sebagai protein seltunggal (single cell protein), tetapi sampai sekarang produknya belum berkembang sebagai bahan pangan untuk dikonsumsi
D. Fungsi protein
Protein memiliki beberapa fungsi atua manfaat pada tubuh sebagai berikut : 1. digunakan dalam pembentukan otot, tulang, kulit dan darah
2. Membangun, memperkuat dan memperbaiki jaringan tubuh 3. Terlibat dalam kontraksi dan gerak otot
4. Membuat enzim yang berguna dalam memfasilitasi reaksi biokimia dan metabilisme tubuh 5. Mengangkut sel atau zat, contoh hemoglobin yang membawa oksigen melalui darah
keseluruh tubuh.
E. Mutu protein
Protein yang bermutu tingggi dapat dilihat dari jenis dan proporsi asam amino yang di kandungnya. Protein yang bermutu tinggi dapat disebut dengan protein komplit. Yaitu protein yang megandung semua jenis asam aminno dan memiliki nilai biologi tingggi. Semua protein hewani masuk kedalam protein bermutu tinggi, kecuali gelatin. Sedangkan protein yang bermutu rendah merupakan protein yang hanya mengandung sebagian asam amino esensial, seperti kacang- kacangan.
8
BAB IV MINERAL A. Pengertian mineral
Mineral adalah suatu padatan organik yang terbentuk secara alami karena adanya kristal kristal yangs ejenis yang menyatu menjadi satu.
B. Pembentukan mineral
Proses pembentukan kristal mineral di bagi menjadi 5 yaitu sebagia berikut:
1. Kristalisasi magma
Suatu proses pembntukan mineral setelah magma keluar dari gunung berapi kemudian membeku dan menghasilkan mineral.
2. Kristalisasi sublimasi
Pada kristalisasi sublimasi akan terjadi proses penegndapan langsung. Sublimasi dapat terjadi karaena adanya 2 gas atua lebih.
3. Kristalisasi metabillisme kontak
Suatu proses intuisi magma padat yang menghasilkan sisa magma, proses ini merupakan proses yang menghasilkan mineral baru, proses in termasuk yang paling banyak bahan bahan galian.
4. Kristalisasi hidrothemal
Merupakan suatu proses pembekuan mineral yang di akibatkan oleh suhu.
5. Kristalisasi sedimentasi
Suatu proses keterbentukan mineral yang sudah tercampur dengan bahan kimia.
Mineral yang telah terbentuk di klasifikasikan berdasarkan susunannya ke dalam 2 bagian, yaitu: continuous series dan discontinous series.
continuous series yaitu susunan batuan yang terjadi secara bertahap karena pada proses keterbentukannya dapat di ketahui senyawa apa saja yang terbentuk berlebih dahulu.
Sedangkan
discontinous series yaitu proses keterbentukan yang tidak bertahap karena di pengaruhi oleh suhu.
C. Sifat-sifat mineral
9
Mineral memiliki sifat fisik dan kimia yang cukup kompleks. Sifat fisika dan kimia mineral yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.1 sifat fisik dan kimia mineral
Sifat Fisik Mineral
Kilap Terdapat 2 jenis, kilap logam dan kilap non logam.
Kilap logam : kilap seperti logam contoh intan
Kilap non logam : kilap yang menyerupai berbagai hal kecuali logam, seperti intan, kaca,sutera,damar, mutiara dan tanah. Contoh kilap kaca : kuarsa dan kalasit
Warna mineral dapat berwarna lebih dari satu warna, tergantung keanekaragaman komposisi kimia dan pengotoran padanya. Contoh mineral dengan warna khas: gypsum dan kaolin warna putih
bentuk Mineral memiliki bentuk teratur yang di kendalikan sistem contoh: Bangun kubus : galena,pirit Bangun piramit : piroksen, ampibole
Sifat dalam Sifat dalam mineral berbeda beda antar satu meneral dengan mineral lainya, sifat dalam berupa: rapuh, mudah di tempa, dapat diiris, fleksibel dan blastik(lentur). Contoh mineral mudah di tempa adalah emas dan tembaga.
Sedangkan rapuh terdapat pada pirit.
Kemagnetan Feromagnetic : bila mineraldengan mudah tertarik gaya magnet seperti magnetik, phirhotit.
Diamagnetic : mineral-mineral yang menolak gaya magnet paramagnetic : mineral yang tertarik lemah
Sifat Kimia Mineral
Keberadaan mineral di alam ada beberapa yang dengan mudah dibedakan atau dikenali melalui sifat kimiawinya. Hal demikian dikarenakan komposisi kimia mineral bereaksi secara langsung ketika direaksikan dengan larutan kimia tertentu.
D. Pemanfaatan mineral
10
Mineral dapat di manfaaatkan pada tubuh manusia dan pemenuhan kebutuhan manusia.
Berikut tabel pemanfaatan mineral tersebut :
Gambar 4.1 pemanfaatan mineral pada kebutuhan manusia
Gambar 4.2 pemanfaatan mineral pada tubuh manusia
11
BAB V VITAMIN
Vitamin adalah mikronutrisi yang penting dan dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit.
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin (A, D, E, dan K) sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan C. kebutuhan harian yang di anjurkan telah di tetapkan untuk masing-masing vitamin. Jika di minum lebih dari 10 kali dosis yang di anjurkan maka vitamin A dan D akan bersifat racun. Pada tubuh manusia terdapat 2 macam vitamin ( A dan E) yang larut dalam lemak yang di simpan sampai jumlah besar. Sedangkan vitamin D dan k di simpan dalam jumlah kecil. Dan vitamin C di simpan paling sedikit.
Tabel 5.1 jenis vitamin dan fungsi serta resiko konsumsi Jenis
vitamin
Sumber Fungsi Kekurangan
vitamin
Kelebihan vitamin Vitamin A Hati, kuning
telur,
susu(didalam lemak), mentega.
daun singkong, daun kangkung, daun bayam, kacang
panjang, buncis,
worter, tomat, jagung
kuning, pepaya.
Menjernihkan penglihatan, meningkatkan kekebalan tubuh, pencegah kanker dan penyakit jantung. pada hewan berperan pada reproduksi pembentukan sel telur.
Buta senja, perubahan pada kornea mata, menimbulkan infeksi, kulit menjadi kering
dan kasar,
menghambat
pertumbuhan sel, anemia dan berkurang nafsu makan.
Sakit kepala, pusing, rambut rontok, kulit mengering, tidak ada nafsu makan, sakit pada tulang, dan pada wanita menstruasi
berhenti.
Vitamin D Melalui sinar matahari dan makanan seperti kuning telur, hati, krim,
Mencegah dan menyembuhkan riketsia(tulang tidak dapat melakukan kalsifikasi),
Kelainan pada tulang
yang bernama
riketsia(anak-anak) dimana pengerasan tulang pada anak terhambat
Dapat
mengakibatkan keracunan tanda- tandanya yaitu lemah, sakit kepala., diare,
12
mentega, dan minyak hati ikan.
membantu pembentukan dan
pemeliharaan tulang,
mengakibatkan kaki membengkok, tulang rusuk membengkok kepada membesar, gigi terlambat keluar.
Kemudian
osteomalasia dan osteoporosis(dewasa).
Osteomalasia
akibatnya sama pada anak-anak.
mutah dan
pengeluaran urin berlebih
Vitamin E Minyak kecambah gandum dan biji-bijian serta dari daging
unggas dan ikan
sisitem pertahanan antioksidan, memelihara integritas
membran sel, merangsang reaksi kekebalan, mencegah
jantung koroner, keguguran dan gangguyan mensyruasi
Hemolisis eritrotis,
dan sindrom
neurologik, tanda tandanya kehilangan koordinasi, gangguan otot dan gangguan penglihatan.
Mengakibatkan keracunan seperti apda saluran pencernaan serta dapat mencegah penggumpalan darah.
Vitamin K Hati, dan sayuran berwarna hijau.
Pembekuan darah
Darah tidak dapat mengumpal
Sakit kuning, hemolisis sel darah merah, kerusakan pada otak.
Vitamin B Terdapat pada pangan nabati terutama yang asam, seperti:
Sintesis
kolagen,berperan dalam
penyembuhan
Sariawan di mulut, kulit kasar, gusi tidakss sehat dan gigi
kudisan
13
jeruk, nanas, rambutan, tomat.
luka, mencegah infeksi, absorbsi kalsium
mudah goyang san tanggal.
Vitamin B1
(Tiamin)
Serelia tumbuk seperti beras, dan kacang- kacangan, kemudian daging tanpa lemak dan kuning telur.
koenzim reaksi metabolisme energi
Penyakit beri-beri, gagal jantung dan kelumpuhan.
Sakit kepala, mudah marah, susah tidur dan denyut nadi menjadi cepat.