• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas analisis Survival 1

N/A
N/A
Kamila Zahra Fuddiani

Academic year: 2023

Membagikan "Tugas analisis Survival 1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Analisis Survival 1

1. Buatlah 𝑆(𝑡) dan ℎ(𝑡) menggunakan pendekatan parametrik untuk distribusi berikut.

a. Eksponensial Jawab :

Dalam analisis survival, distribusi eksponensial merupakan distribusi probabilitas yang umum digunakan untuk memodelkan waktu hingga terjadinya suatu peristiwa, seperti kegagalan perangkat atau waktu hingga kematian dalam studi kesehatan. Distribusi eksponensial memiliki satu parameter tunggal yang disebut lambda (𝜆) yang mengontrol tingkat kegagalan atau tingkat skala waktu. Semakin besar nilai lambda, semakin besar tingkat kegagalan, dan semakin cepat peristiwa terjadi. Sebaliknya, semakin kecil nilai lambda, semakin lambat peristiwa terjadi. Dalam distribusi eksponensial, parameter lambda harus lebih besar dari nol.

Increasing dan Decreasing Weibull. Dengan pdf eksponensial 𝑓(𝑡) = 𝜆 exp(−𝜆𝑡), maka fungsi survival, fungsi hazard, fungsi hazard kumulatif, adalah sebagai berikut.

𝑆(𝑡) = exp(−𝜆𝑡) ℎ(𝑡) = 𝜆 𝐻(𝑡) = 𝜆𝑡

Selanjutnya akan dihitung maka fungsi survival, fungsi hazard, dan fungsi hazard kumulatif untuk data yang berdistribusi eksponensial dengan 𝜆 = 0,3.

Tabel 1 Perhitungan Distribusi Eksponensial

𝒕 𝑺(𝒕) 𝒉(𝒕) 𝑯(𝒕)

0 1.000 0.300 0.000

1 0.741 0.300 0.300

2 0.549 0.300 0.600

3 0.407 0.300 0.900

4 0.301 0.300 1.200

5 0.223 0.300 1.500

6 0.165 0.300 1.800

7 0.122 0.300 2.100

8 0.091 0.300 2.400

9 0.067 0.300 2.700

10 0.050 0.300 3.000

11 0.037 0.300 3.300

12 0.027 0.300 3.600

13 0.020 0.300 3.900

14 0.015 0.300 4.200

15 0.011 0.300 4.500

16 0.008 0.300 4.800

17 0.006 0.300 5.100

18 0.005 0.300 5.400

19 0.003 0.300 5.700

20 0.002 0.300 6.000

21 0.002 0.300 6.300

22 0.001 0.300 6.600

(2)

24 0.001 0.300 7.200

25 0.001 0.300 7.500

26 0.000 0.300 7.800

27 0.000 0.300 8.100

28 0.000 0.300 8.400

29 0.000 0.300 8.700

30 0.000 0.300 9.000

31 0.000 0.300 9.300

32 0.000 0.300 9.600

33 0.000 0.300 9.900

34 0.000 0.300 10.200

35 0.000 0.300 10.500

Berdasarkan hasil perhitungan dari Tabel 3, selanjutnya akan dibangun plot untuk melihat bentuk garisnya. Berikut ini adalah plot-plot yang berhasil dibangun.

Gambar 1 Exponential Survival Chart Gambar 2 Exponential Hazard Chart

Gambar 3 Exponential Cummulative Hazard Chart

b. Weibull Jawab :

Dalam analisis survival, distribusi Weibull merupakan distribusi yang paling popular untuk memodelkan data seumur hidup dan jelaskan mengenai distribusi eksponensial dalam analisis survival. Dengan pdf Weibull 𝑓(𝑡) = 𝛼𝜆(𝜆𝑡)𝛼−1exp(−(𝜆𝑡)𝛼), maka fungsi survival, fungsi hazard, fungsi hazard kumulatif, adalah sebagai berikut.

(3)

𝑆(𝑡) = exp(−(𝜆𝑡)𝛼) ℎ(𝑡) = 𝛼𝜆(𝜆𝑡)𝛼−1

𝐻(𝑡) = (𝜆𝑡)𝛼

Dalam distribusi Weibull, parameter 𝛼 dan 𝜆 sering disebut sebagai shape dan scale. Terdapat beberapa tipe bentuk failure rate dalam distribusi Weibull, berikut adalah ringkasannya.

Tabel 2 Tipe Bentuk Failure Rate Nilai Parameter Failure Rate 𝜆 = 1 dan 𝛼 = 1 Konstan (Eksponensial) 𝜆 ≠ 1 dan 𝛼 = 1 Monotonik (Weibull) 𝜆 < 1 dan 𝛼 < 1 Decreasing

𝜆 > 1 dan 𝛼 > 1 Increasing

𝜆 > 1 dan 𝛼 < 1 Bathtub atau Increasing 𝜆 < 1 dan 𝛼 > 1 Unimodal atau Decreasing

Selanjutnya akan dihitung maka fungsi survival, fungsi hazard, dan fungsi hazard kumulatif untuk data yang berdistribusi Weibull dengan yang bersifat decreasing dengan 𝜆 = 0,3 dan 𝛼 = 0,05 serta increasing dengan 𝜆 = 10 dan 𝛼 = 1,5.

Tabel 3 Perhitungan Distribusi Weibull Decreasing dan Increasing

Decreasing Increasing

𝒕 𝑺(𝒕) 𝒉(𝒕) 𝑯(𝒕) 𝒕 𝑺(𝒕) 𝒉(𝒕) 𝑯(𝒕)

0 1.000 0.000 0 1.000 0.000

1 0.390 0.047 0.942 1 0.000 47.434 89.443

2 0.377 0.024 0.975 2 0.000 67.082 252.982

3 0.370 0.017 0.995 3 0.000 82.158 464.758

4 0.365 0.013 1.009 4 0.000 94.868 715.542

5 0.360 0.010 1.020 5 0.000 106.066 1000.000

6 0.357 0.009 1.030 6 0.000 116.190 1314.534

7 0.354 0.007 1.038 7 0.000 125.499 1656.502

8 0.352 0.007 1.045 8 0.000 134.164 2023.858

9 0.350 0.006 1.051 9 0.000 142.302 2414.953

10 0.348 0.005 1.056 10 0.000 150.000 2828.427

11 0.346 0.005 1.062 11 0.000 157.321 3263.127

12 0.344 0.004 1.066 12 0.000 164.317 3718.064

13 0.343 0.004 1.070 13 0.000 171.026 4192.374

14 0.342 0.004 1.074 14 0.000 177.482 4685.296

15 0.340 0.004 1.078 15 0.000 183.712 5196.152

16 0.339 0.003 1.082 16 0.000 189.737 5724.334

17 0.338 0.003 1.085 17 0.000 195.576 6269.290

18 0.337 0.003 1.088 18 0.000 201.246 6830.520

19 0.336 0.003 1.091 19 0.000 206.761 7407.564

20 0.335 0.003 1.094 20 0.000 212.132 8000.000

21 0.334 0.003 1.096 21 0.000 217.371 8607.439

(4)

23 0.332 0.002 1.101 23 0.000 227.486 9865.901

24 0.332 0.002 1.104 24 0.000 232.379 10516.273

25 0.331 0.002 1.106 25 0.000 237.171 11180.340

26 0.330 0.002 1.108 26 0.000 241.868 11857.824

27 0.329 0.002 1.110 27 0.000 246.475 12548.466

28 0.329 0.002 1.112 28 0.000 250.998 13252.019

29 0.328 0.002 1.114 29 0.000 255.441 13968.250

30 0.328 0.002 1.116 30 0.000 259.808 14696.938

31 0.327 0.002 1.118 31 0.000 264.102 15437.876

32 0.326 0.002 1.120 32 0.000 268.328 16190.862

33 0.326 0.002 1.121 33 0.000 272.489 16955.707

34 0.325 0.002 1.123 34 0.000 276.586 17732.231

35 0.325 0.002 1.125 35 0.000 280.624 18520.259

Berdasarkan hasil perhitungan dari Tabel 3, selanjutnya akan dibangun plot untuk melihat bentuk garisnya apakah decreasing atau increasing. Berikut ini adalah plot-plot yang berhasil dibangun.

Gambar 4 Decreasing Weibull Survival Chart Gambar 5 Decreasing Weibull Hazard Chart

Gambar 6 Decreasing Weibull Cummulative Hazard Chart

(5)

Gambar 7 Increasing Weibull Survival Chart Gambar 8 Increasing Weibull Hazard Chart

Gambar 7 Increasing Weibull Cummulative Hazard Chart

2. Buatlah 𝑆(𝑡) dan ℎ(𝑡) menggunakan pendekatan nonparametric (Kaplan Meier) pada data soal pada nomor 19 halaman 53.

Data berikut adalah sampel dari penelitian Evans County tahun 1967–1980. Waktu bertahan hidup (dalam tahun) diberikan untuk dua kelompok belajar, masing-masing dengan 25 peserta.

Kelompok 1 tidak mempunyai riwayat penyakit kronik (CHR = 0), dan kelompok 2 mempunyai riwayat penyakit kronik positif (CHR = 1).

Tabel 4 Data Nomor 2

Grup 1 (CHR = 0) Grup 2 (CHR = 1)

12.3+ 5.4 8.2 12.2+ 11.7 10.0 5.7 9.8 2.6 11.0 9.2 12.1+ 6.6 2.2 1.8 10.2 10.7 11.1 5.3 3.5 9.2 2.5 8.7 3.8 3.0

5.8 2.9 8.4 8.3 9.1 4.2 4.1 1.8 3.1 11.4

2.4 1.4 5.9 1.6 2.8 4.9 3.5 6.5 9.9 3.6 5.2 8.8 7.8 4.7 3.9 Note : + adalah censored

Jawab :

Berdasarkan tabel di atas, selanjutnya akan dibangun tabel kontingensi untuk melihat banyaknya failed dan censored dari grup 1 dan grup 2. Berikut ini adalah tabel kontingensi yang dihasilkan.

Tabel 5 Tabel Kontingensi

# failed # censored Jumlah

Grup 1 22 3 25

Grup 2 25 0 25

(6)

𝑇̅ =1𝑛𝑖=1𝑡1𝑖

𝑛 =188.8

25 = 7.552 𝑇2

̅̅̅ =∑𝑛𝑖=1𝑡2𝑖

𝑛 =132.0

25 = 5.280 (ℎ̅̅̅) =1 # 𝑓𝑎𝑖𝑙𝑢𝑟𝑒𝑠

𝑛𝑖=1𝑡1𝑖 = 22

188.8= 0.116 (ℎ̅̅̅) =2 # 𝑓𝑎𝑖𝑙𝑢𝑟𝑒𝑠

𝑛𝑖=1𝑡2𝑖 = 25

132.0= 0.189 ℎ2

̅̅̅

1

̅̅̅=0.189

0.116= 1.625

Selanjutnya akan dilakukan perhitungan ordered failure time, berikut ini adalah tabel yang dihasilkan.

Tabel 6 Ordered Failure Time Grup 1 (CHR = 0) Grup 2 (CHR = 1) 𝒕(𝒇) 𝒏𝒇 𝒎𝒇 𝒒𝒇 𝒕(𝒇) 𝒏𝒇 𝒎𝒇 𝒒𝒇

0 25 0 0 0 25 0 0

1.8 25 1 0 1.4 25 1 0 2.2 24 1 0 1.6 24 1 0 2.5 23 1 0 1.8 23 1 0 2.6 22 1 0 2.4 22 1 0 3 21 1 0 2.8 21 1 0 3.5 20 1 0 2.9 20 1 0 3.8 19 1 0 3.1 19 1 0 5.3 18 1 0 3.5 18 1 0 5.4 17 1 0 3.6 17 1 0 5.7 16 1 0 3.9 16 1 0 6.6 15 1 0 4.1 15 1 0 8.2 14 1 0 4.2 14 1 0 8.7 13 1 0 4.7 13 1 0 9.2 12 2 0 4.9 12 1 0 9.8 10 1 0 5.2 11 1 0 10 9 1 0 5.8 10 1 0 10.2 8 1 0 5.9 9 1 0 10.7 7 1 0 6.5 8 1 0 11 6 1 0 7.8 7 1 0 11.1 5 1 0 8.3 6 1 0 11.7 4 1 0 8.4 5 1 0

>11.7 3 3 3 8.8 4 1 0 9.1 3 1 0 9.9 2 1 0 11.4 1 1 0

Adapun perhitungan fungsi survival untuk grup 1 (CHR = 0) dan grup 2 (CHR = 1) adalah sebagai berikut.

(7)

Tabel 7 Perhitungan Fungsi Survival

Fungsi Survival Grup 1 (CHR = 0) Fungsi Survival Grup 2 (CHR = 0) 𝒕(𝒇) 𝒏𝒇 𝒎𝒇 𝒒𝒇 𝑺̂ (𝒕(𝒇)) 𝒕(𝒇) 𝒏𝒇 𝒎𝒇 𝒒𝒇 𝑺̂ (𝒕(𝒇))

0 25 0 0 1 0 25 0 0 1

1.8 25 1 0 24/25 = 0.96 1.4 25 1 0 24/25 = 0.96 2.2 24 1 0 23/25 = 0.92 1.6 24 1 0 23/25 = 0.92 2.5 23 1 0 22/25 = 0.88 1.8 23 1 0 22/25 = 0.88 2.6 22 1 0 21/25 = 0.84 2.4 22 1 0 21/25 = 0.84 3 21 1 0 20/25 = 0.80 2.8 21 1 0 20/25 = 0.80 3.5 20 1 0 19/25 = 0.76 2.9 20 1 0 19/25 = 0.76 3.8 19 1 0 18/25 = 0.72 3.1 19 1 0 18/25 = 0.72 5.3 18 1 0 17/25 = 0.68 3.5 18 1 0 17/25 = 0.68 5.4 17 1 0 16/25 = 0.64 3.6 17 1 0 16/25 = 0.64 5.7 16 1 0 15/25 = 0.60 3.9 16 1 0 15/25 = 0.60 6.6 15 1 0 14/25 = 0.56 4.1 15 1 0 14/25 = 0.56 8.2 14 1 0 13/25 = 0.52 4.2 14 1 0 13/25 = 0.52 8.7 13 1 0 12/25 = 0.48 4.7 13 1 0 12/25 = 0.48 9.2 12 2 0 10/25 = 0.40 4.9 12 1 0 11/25 = 0.44 9.8 10 1 0 9/25 = 0.36 5.2 11 1 0 10/25 = 0.40 10 9 1 0 8/25 = 0.32 5.8 10 1 0 9/25 = 0.36 10.2 8 1 0 7/25 = 0.28 5.9 9 1 0 8/25 = 0.32 10.7 7 1 0 6/25 = 0.24 6.5 8 1 0 7/25 = 0.28 11 6 1 0 5/25 = 0.20 7.8 7 1 0 6/25 = 0.24 11.1 5 1 0 4/25 = 0.16 8.3 6 1 0 5/25 = 0.20 11.7 4 1 0 3/25 = 0.12 8.4 5 1 0 4/25 = 0.16

>11.7 3 3 3 0/25 = 0.00 8.8 4 1 0 3/25 = 0.12 9.1 3 1 0 2/25 = 0.08 9.9 2 1 0 1/25 = 0.04 11.4 1 1 0 0/25 = 0.00

Berdasarkan hasil perhitungan dari Tabel 7, selanjutnya akan dibangun plot untuk melihat bentuk garisnya dari perhitung fungsi survival sebelumnya. Berikut ini adalah plot yang berhasil dibangun.

Gambar 8 Survival Function Curve

(8)

berikut.

Tabel 8 Perhitungan Fungsi Hazard

Fungsi Hazard Grup 1 (CHR = 0) Fungsi Hazard Grup 2 (CHR = 1)

𝒕(𝒇) 𝒏𝒇 𝒎𝒇 𝒒𝒇 𝒉̂ (𝒕(𝒇)) 𝟏 − 𝒉̂ (𝒕(𝒇)) 𝒕(𝒇) 𝒏𝒇 𝒎𝒇 𝒒𝒇 𝒉̂ (𝒕(𝒇)) 𝟏 − 𝒉̂ (𝒕(𝒇)) 0 25 0 0 0/25 = 0.000 1.000 0 25 0 0 0/25 = 0.000 1.000 1.8 25 1 0 1/25 = 0.040 0.960 1.4 25 1 0 1/25 = 0.040 0.960 2.2 24 1 0 1/24 = 0.041 0.958 1.6 24 1 0 1/24 = 0.041 0.958 2.5 23 1 0 1/23 = 0.043 0.956 1.8 23 1 0 1/23 = 0.043 0.956 2.6 22 1 0 1/22 = 0.045 0.954 2.4 22 1 0 1/22 = 0.045 0.954 3 21 1 0 1/21 = 0.047 0.952 2.8 21 1 0 1/21 = 0.047 0.952 3.5 20 1 0 1/20 = 0.050 0.950 2.9 20 1 0 1/20 = 0.050 0.950 3.8 19 1 0 1/19 = 0.052 0.947 3.1 19 1 0 1/19 = 0.052 0.947 5.3 18 1 0 1/18 = 0.055 0.944 3.5 18 1 0 1/18 = 0.055 0.944 5.4 17 1 0 1/17 = 0.058 0.941 3.6 17 1 0 1/17 = 0.058 0.941 5.7 16 1 0 1/16 = 0.062 0.937 3.9 16 1 0 1/16 = 0.062 0.937 6.6 15 1 0 1/15 = 0.066 0.933 4.1 15 1 0 1/15 = 0.066 0.933 8.2 14 1 0 1/14 = 0.071 0.928 4.2 14 1 0 1/14 = 0.071 0.928 8.7 13 1 0 1/13 = 0.076 0.923 4.7 13 1 0 1/13 = 0.076 0.923 9.2 12 2 0 2/12 = 0.167 0.833 4.9 12 1 0 1/12 = 0.083 0.916 9.8 10 1 0 1/10 = 0.100 0.900 5.2 11 1 0 1/11 = 0.090 0.909 10 9 1 0 1/9 = 0.111 0.888 5.8 10 1 0 1/10 = 0.100 0.900 10.2 8 1 0 1/8 = 0.125 0.875 5.9 9 1 0 1/9 = 0.111 0.888 10.7 7 1 0 1/7 = 0.142 0.857 6.5 8 1 0 1/8 = 0.125 0.875 11 6 1 0 1/6 = 0.167 0.833 7.8 7 1 0 1/7 = 0.142 0.857 11.1 5 1 0 1/5 = 0.200 0.800 8.3 6 1 0 1/6 = 0.167 0.833 11.7 4 1 0 1/4 = 0.250 0.75 8.4 5 1 0 1/5 = 0.200 0.800

>11.7 3 3 3 3/3 = 1.000 0.000 8.8 4 1 0 1/4 = 0.250 0.750 9.1 3 1 0 1/3 = 0.333 0.666 9.9 2 1 0 1/2 = 0.500 0.500 11.4 1 1 0 1/1 = 1.000 0.000

Berdasarkan hasil perhitungan dari Tabel 8, selanjutnya akan dibangun plot untuk melihat bentuk garisnya dari perhitung fungsi hazard sebelumnya. Berikut ini adalah plot yang berhasil dibangun.

Gambar 9 Hazard Function Curve

Referensi

Dokumen terkait

Analisis yang digunakan untuk permasalahan ini adalah analisis survival dengan metode Cox Proportional Hazard Model, distribusi Weibull dan distribusi Exponential yang terdiri

Model waktu kelangsungan hidup ( survival times ) yang akan digunakan untuk fungsi hazard dasar berdistribusi Weibull dengan perkalian gamma frailty...

Model regresi Cox dengan time- dependent variable dapat digunakan untuk menaksir parameter untuk mengatasi masalah nonproportional hazard pada data survival berupa

Mahasiswa diminta untuk mengerjakan soal latihan dari text book maupun internet tentang penggunaan laju kegagalan konstan (Fungsi reliability eksponensial, model-model

Setelah fungsi survival dan fungsi hazard kematian pada bayi mati di bawah 1 tahun dan hasil estimasi parameter distribusi Weibull 2-parameter terhadap data

Fungsi Hazard model AFT Log- logistik untuk penderita yang mengalami operasi dan penderita yang tidak dioperasi (data tidak tersensor (0=1)). Fungsi Survivor model AFT Log-logistik

Secara umum fungsi survival dan fungsi hazard mahasiswa IPB angkatan 2008 dengan metode nonparametrik memiliki nilai maksimum pada akhir semester 2 untuk proses

ix ANALISIS SURVIVAL TERHADAP LAMA STUDI MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD Nama Mahasiswa : Niken Zampicinini Ulhaq NIM