TUGAS
BAHASA INDONESIA
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Dra. Efri Yades, M.Hum
oleh:
Alfa Rino Svedrilio
a. Pengertian Diksi
Dari para ahli menyebutkan bahwa pengertian diksi merujuk pada pilihan kata-kata yang digunakan dalam komunikasi tertulis atau lisan. Samsuri (2007) menjelaskan bahwa diksi adalah "pilihan kata yang digunakan dalam sebuah bahasa untuk menciptakan makna yang diinginkan". Sedangkan dalam pandangan E. Chaer (2010), diksi berperan penting dalam menyampaikan pesan atau gagasan secara efektif, karena pemilihan kata yang tepat dapat mempengaruhi perasaan, pendapat, atau sikap pembaca atau pendengar. Para ahli sepakat bahwa diksi adalah elemen penting dalam bahasa yang digunakan untuk mencapai komunikasi yang jelas, tepat, dan mempengaruhi.
Sehingga, disimpulkan bahwa diksi adalah pemilihan kata-kata yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dengan cara yang paling sesuai.
b. Fungsi Diksi
Fungsi dari penggunaan diksi dalam bahasa adalah untuk mengkomunikasikan pesan atau gagasan dengan lebih efektif. Diksi yang tepat dapat mempengaruhi pemahaman, emosi, dan respons pembaca atau pendengar. Menurut Chaer (2010), fungsi diksi adalah "untuk menyampaikan pesan atau gagasan dengan tepat, jelas, dan sesuai konteks, serta mempengaruhi perasaan, pendapat, atau sikap pembaca atau pendengar."
Jika dijabarkan lagi, maka kita akan memperoleh banyak fungsi diksi sebagai berikut:
1. Mengkomunikasikan Pesan dengan Tepat: Diksi yang tepat memungkinkan komunikator menyampaikan pesan atau gagasan dengan jelas dan tepat. Pemilihan kata yang sesuai membantu audiens atau pembaca memahami pesan dengan lebih baik.
2. Mengungkapkan Emosi dan Nuansa: Diksi juga digunakan untuk mengungkapkan emosi atau nuansa tertentu dalam komunikasi. Melalui pilihan kata yang berbeda, seseorang dapat menyampaikan perasaan seperti sukacita, kebahagiaan, kemarahan, atau kekecewaan.
3. Menciptakan Gaya Bahasa yang Unik: Diksi yang unik dapat menciptakan gaya bahasa yang khas dalam tulisan atau pidato. Penulis atau pembicara sering menggunakan diksi mereka sendiri untuk membedakan diri mereka dari yang lain.
4. Memengaruhi Pendapat dan Sikap: Pilihan kata dalam diksi dapat memengaruhi pendapat dan sikap pembaca atau pendengar. Kata-kata yang positif atau negatif, mendukung atau menentang, dapat membentuk opini dan sikap mereka terhadap suatu topik.
5. Membangun Citra atau Identitas: Diksi juga dapat digunakan untuk membangun citra atau identitas tertentu. Misalnya, dalam iklan, pemilihan kata dapat digunakan untuk menciptakan citra produk atau merek yang diinginkan.
6. Menghindari Ambiguitas: Diksi yang jelas dan tepat membantu menghindari ambiguitas atau interpretasi ganda. Dengan kata-kata yang tegas, pesan tidak dapat salah dimengerti.
7. Menggambarkan Karakter dan Personalitas: Pilihan kata dalam diksi dapat mencerminkan karakter dan personalitas penulis atau pembicara. Misalnya, seseorang yang formal mungkin menggunakan kata-kata yang lebih resmi, sementara yang lebih santai mungkin lebih bebas dalam pemilihan kata.
8. Meningkatkan Daya Tarik Karya Sastra: Dalam sastra, diksi adalah salah satu elemen penting yang digunakan untuk menciptakan efek sastra seperti imaji, metafora, dan simbolisme.
c. Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari kata-kata yang membentuk suatu pikiran atau gagasan yang lengkap. Kalimat dapat berdiri sendiri dan mengungkapkan ide atau informasi. Menurut Alwi et al.
(2017), kalimat adalah "susunan kata-kata yang mengandung makna lengkap, terdiri dari unsur pokok yakni subjek dan predikat."
Dari Widjono Hs. (2007), kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran. Dalam bahasa lisan, kalimat diawali dan diakhiri dengan kesenyapan, dan dalam bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tersusun atas unsur-unsur yang berupa kata, frasa, dan/atau klausa.
d. Jenis Kalimat dalam Bahasa Indonesia 1. Kalimat verbal
Kalimat ini memiliki predikat berupa kata kerja. Dengan kata lain, kalimat ini mengandung tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh subjek.
Contoh: “Aku makan nasi”
2. Kalimat nominal
Kalimat ini memiliki predikat berupa kata benda atau frasa benda. Kalimat ini lebih berfokus pada deskripsi atau identifikasi subjek.
Contoh: “Bunga itu indah”
3. Kalimat Adjektival
Kalimat ini memiliki predikat berupa kata sifat. Contohnya: "Anjing tersebut ganas." Kalimat ini memberikan deskripsi tentang sifat atau keadaan subjek.
4. Kalimat Adverbial
Kalimat ini memiliki predikat berupa kata keterangan. Contohnya: "Ia berlari cepat." Kalimat ini menjelaskan bagaimana atau dalam kondisi apa subjek melakukan tindakan.
5. Kalimat Perintah (Imperatif)
Kalimat ini digunakan untuk memberikan perintah atau instruksi. Contohnya: "Tolong bantu saya." Kalimat imperatif sering kali tidak memiliki subjek yang jelas.
6. Kalimat Tanya (Interogatif)
Kalimat ini digunakan untuk mengajukan pertanyaan. Contohnya: "Apakah kamu sudah makan?"
Kalimat tanya dapat dibedakan menjadi pertanyaan ya-tidak atau pertanyaan terbuka.
7. Kalimat Ajakan (Persuasif)
Kalimat ini digunakan untuk mengajak seseorang. Contohnya: “Ayo ikut saya”.
8. Kalimat Afirmatif dan Negatif
Kalimat afirmatif menyatakan fakta atau pernyataan positif, sedangkan kalimat negatif menyatakan penolakan atau ketidaksetujuan. Contoh kalimat afirmatif: "Dia datang." Contoh kalimat negatif: "Dia tidak datang."
9. Kalimat Aktif dan Pasif
Kalimat aktif menekankan subjek sebagai pelaku tindakan, sedangkan kalimat pasif menekankan objek yang menerima tindakan. Contoh kalimat aktif: "Dia menulis surat." Contoh kalimat pasif:
"Surat ditulis oleh dia."
10. Kalimat Majemuk
Kalimat ini terdiri dari dua atau lebih kalimat sederhana yang digabungkan dengan konjungsi atau tanda baca seperti koma atau titik. Contohnya: "Dia pergi ke sekolah, dan saya pergi ke toko."
11. Kalimat Bersyarat
Kalimat ini mengandung syarat atau kondisi tertentu yang harus dipenuhi agar pernyataan dalam kalimat itu benar. Contohnya: "Jika hujan, maka kami tidak akan pergi ke taman."
12. Kalimat Ucapan atau Ekspresi
Kalimat ini digunakan untuk mengucapkan salam, terima kasih, selamat, dan sejenisnya.
Contohnya: "Selamat ulang tahun!"
e. Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan pesan atau gagasan dengan jelas, tepat, dan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar. Kalimat ini mampu mempengaruhi perasaan, pendapat, atau sikap target audiensnya. Menurut Nurgiyantoro (2006), kalimat efektif adalah "kalimat yang dapat mengkomunikasikan pesan atau gagasan dengan efisien, tanpa menimbulkan kebingungan atau ambiguitas."
f. Ciri-ciri Kalimat Efektif
Beberapa ciri-ciri kalimat efektif meliputi:
i. Jelas dan Tepat: Kalimat efektif harus mengandung informasi yang jelas dan tepat, sehingga tidak menimbulkan kebingungan.
ii. Relevan dengan Konteks: Kalimat harus sesuai dengan konteks komunikasi dan tujuan penulisan.
iii. Ringkas: Kalimat efektif cenderung singkat dan padat tanpa informasi yang berlebihan.
iv. Mudah Dipahami: Kalimat harus mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar tanpa perlu interpretasi berlebihan.
v. Variasi Diksi: Penggunaan variasi diksi yang tepat dapat membuat kalimat lebih menarik dan memperkaya pesan yang disampaikan.
Dalam menulis atau berbicara, pemahaman mengenai diksi, kalimat, dan cara menciptakan kalimat efektif sangat penting untuk memastikan komunikasi yang efektif dan kuat. Pemilihan kata-kata dengan tepat dan penyusunan kalimat yang baik akan membantu pesan Anda tersampaikan dengan jelas dan mempengaruhi audiens dengan lebih efektif.