PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan masalah Tujuan
PROFIL KUANTITAS SDM, MELIPUTI: JUMLAH BERDASARKAN DATA TIME SERIES, TINGKAT FERTILITAS, MORTALITAS, MIGRASI, DLL. DATA-DATA DEMOGRAFI INI KEMUDIAN DIANALISIS UNTUK MEMAHAMI STRUKTUR DAN DISTRIBUSI PENDUDUK WILAYAH STUDI.
PROFIL KUALITAS SDM (PENDIDIKAN, KESEHATAN, KETENAGAKERJAAN,DLL) HASIL PROYEKSI PENDUDUK WILAYAH MAKRO (KABUPATEN)
PENUTUP
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah SAW. beserta keluarganya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas besar laporan terkait “Profil Kependudukan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung” di wilayah studi kami yaitu Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.
Kami senantiasa menyadari bahwa dalam penyusunan laporan bentang lahan ini tidak terlepas dari bimbingan para dosen kami:
1. Prof. DR.-Ing. Wiwandari Handayani, S.T., M.T., MPS.
2. Khristiana Dwi Astuti, S.T., M.T..
3. Bintang Septiarani, S.T., M.T..
4. Martanti Aji Pangestu, S.T., M.T..
Yang telah membimbing serta mengarahkan kami di dalam proses penyusunan laporan
“Profil Kependudukan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung” pada wilayah studi Kecamatan Ngadirejo ini. Ucapan terima kasih juga kami berikan kepada anggota kelompok kami yang telah berusaha dalam terbentuknya laporan “Profil Kependudukan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung” pada wilayah studi Kecamatan Ngadirejo ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan “Profil Kependudukan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung” pada wilayah studi Kecamatan Ngadirejo ini masih jauh dari kata sempurna baik dalam penulisan maupun dalam materi yang disajikan dalam laporan. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyelesaikan laporan “Profil Kependudukan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung” pada wilayah studi Kecamatan Ngadirejo ini dengan baik. Oleh karenanya, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk melengkapi kekurangan dari laporan “Profil Kependudukan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung” pada wilayah studi Kecamatan Ngadirejo ini.
Semarang, 13 November 2024
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia selama 1 tahun atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 1 tahun tetapi bertujuan untuk menetap selama 1 tahun atau lebih.
Kependudukan adalah segala hal yang berkaitan dengan kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), serta perpindahan (migrasi) yang mempengaruhi keadaan sosial, ekonomi, budaya maupun politik suatu negara.
Hauser dan Duncan (1959) menyebutkan bahwa bidang ilmu demografi (kependudukan) mengacu pada pengertian yang sempit sebagaimana dijelaskan sebelumnya dan untuk pengertian luas mereka menyebutnya "population studies" atau studi kependudukan. area kajian studi kependudukan tidak hanya mencangkup variabel penduduk (demografi) saja tetapi juga berkaitan antara perubahan variabel demografi dengan variabel lainnya yaitu variabel sosial, ekonomi, politik, biologi, genetik, geografi dan lain-lainnya.
Demografi merupakan ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan penduduk dengan memanfaatkan data dan statistik kependudukan serta perhitungan-perhitungan secara matematis dan statistik dari data penduduk, terutama mengenai perubahan jumlah, persebaran, dan komposisi atau strukturnya.
Perubahan tersebut dipengaruhi oleh komponen utama pertumbuhan penduduk yaitu fertilitas, mortalitas dan migrasi. Komponen tersebut menyebabkan perubahan jumlah, struktur dan persebaran penduduk dari waktu ke waktu. Dalam buku perencanaan pembangunan daerah menyebutkan bahwa secara umum beberapa tujuan analisis kependudukan adalah sebagai berikut 1. Mengetahui kuantitas dan kondisi penduduk, baik berdasarkan kelompok umur, jenis
kelamin, bahkan kondisi sosio-ekonomi
2. Mengetahui pertumbuhan masa lampau,masa sekarang, serta penurunannya dan penyebaran nya dalam suatu wilayah pembangunan
3. Mengembangkan hubungan sebab-akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam macam aspek pembangunan
4. Mencoba memproyeksikan pertumbuhan penduduk dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya serta pengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan
5. Sebagai bahan pemantauan untuk melakukan pengendalian penduduk agar tidak terjadi ledakan jumlah penduduk yang dapat mempengaruhi kondisi masyarakat secara keseluruhan
Kecamatan Ngadirejo adalah salah satu dari 20 kecamatan di wilayah Kabupaten Temanggung, jarak dari Kota Temanggung yaitu 19 Km. Kecamatan Ngadirejo terletak di antara 7°16′17″S 110°1′0″E. Menurut Badan Pusat Statistik, Kecamatan Ngadirejo merupakan wilayah yang sebagian kecamatannya berada di lereng timur Gunung Sindoro, dengan luas wilayah sebesar 53,31 km2 yang terdiri dari lahan sawah seluas 1.505 hektar dan lahan non-sawah seluas 3.826 hektar, dengan Desa Giripurno sebagai desa yang memiliki area terluas dan Desa Ngadirejo sebagai desa yang memiliki area terkecil di kecamatan tersebut. Berdasarkan letak geografisnya, batas-batas Kecamatan Ngadirejo adalah sebagai berikut:
• Utara : Kecamatan Candiroto;
• Selatan : Kecamatan Bansari dan Kecamatan Parakan;
• Barat : Kecamatan Candiroto;
• Timur : Kecamatan Jumo dan Kecamatan Kedu.
Kecamatan Ngadirejo terdiri atas 1 kelurahan dan 19 desa yaitu Banjarsari, Campursari, Dlimoyo, Gandu Wetan, Gejagan, Giripurno, Gondangwinangun, Karanggedong, Kataan, Katekan, Manggong, Mangunsari, Medari, Munggangsari, Ngadirejo, Ngaren, Patirejo, Pringapus, Purbosari, dan Tegalrejo. Kecamatan Ngadirejo memiliki jumlah penduduk 58.902 jiwa, dimana penduduk terbanyak berada pada Desa Katekan, yakni sebanyak 5.671 jiwa dan paling sedikit di Desa Gejagan yaitu 1.079 jiwa. Walaupun penduduk terbanyak berada pada Desa Katekan, namun kepadatan penduduk terbesar berada pada Desa Manggong, yakni sebesar 6.948 jiwa/km2 dan terjarang penduduknya adalah Desa Tegalrejo yaitu 354 jiwa/km2.
1.2. Perumusan Masalah
Kecamatan Ngadirejo merupakan bagian dari Kabupaten Temanggung. Menurut data dari BPS yaitu Kecamatan Ngadirejo dalam angka , menyebutkan bahwa Kecamatan Ngadirejo memiliki kepadatan penduduk 1.105 jiwa/km2. Dengan jumlah kepadatan penduduk tersebut dapat menyebabkan masalah krusial di suatu wilayah, sehingga menjadikan ilmu tentang kependudukan sangat penting untuk diterapkan. Proyeksi penduduk biasanya digunakan untuk pedoman
pengambilan kebijakan dan perencanaan pembangunan di suatu wilayah dan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perencana dalam merumuskan rekomendasi rencana mengingat pentingnya faktor penduduk sebagai obyek perencanaan.
1.3. Tujuan 1.4. Sasaran
Agar tujuan tercapai, terdapat sasaran untuk menjelaskan tahapan nya, berikut sasaran untuk mencapai:
● Mencari data kependudukan di Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung
● Mengidentifikasi kuantitas dan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Temanggung
● Mengidentifikasi dan memproyeksikan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Temanggung
1.5. Ruang Lingkup
1.5.1. Ruang Lingkup Wilayah
Kabupaten Temanggung
● Batas barat : Kabupaten Wonosobo
● Batas utara : Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang
● Batas timur : Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang
● Batas selatan : Kabupaten Magelang Kecamatan Ngadirejo
● Batas barat : Kecamatan Candiroto
● Batas utara : Kecamatan Candiroto
● Batas timur : Kecamatan Jumo dan Kecamatan Kedu
● Batas selatan : Kecamatan Bansari dan Kecamatan Parakan
1.5.2. Ruang Lingkup Materi 1.6. Sistematika Penulisan
Terdapat sistematika penulisan pembahasan, yaitu:
➢ BAB I PENDAHULUAN
➢ Berisi mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan, sasaran, ruang lingkup wilayah, ruang lingkup materi, serta sistematika penulisan.
● BAB II PROFIL KUANTITAS SDM
● BAB III PROFIL KUALITAS SDM
● BAB IV HASIL PROYEKSI PENDUDUK
● BAB V PENUTUP
BAB II
PROFIL KUANTITAS SDM
2.1 PENGERTIAN KUANTITAS SDM
Kuantitas SDM yaitu merujuk pada jumlah atau banyaknya individu didalam suatu tempat.
Dalam konteks ini, kuantitas mencakup semua aspek yang dapat diukur secara numerik, seperti jumlah penduduk yang terlibat dalam suatu kegiatan ekonomi atau sosial. Kuantitas SDM dapat mempengaruhi kapasitas dan kemampuan suatu daerah dalam mencapai tujuan dan menjalankan operasionalnya.
2.2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUANTITAS SDM
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kuantitas SDM di Kecamatan Ngadirejo, yang dimana faktor-faktor tersebut saling beragam dan saling terkait, diantara:
2.2.1 PENDUDUK BERDASARKAN KELOMPOK UMUR
Dalam analisis demografi, penting untuk memahami jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur. Data ini memberikan wawasan tentang struktur populasi dan dapat membantu dalam perencanaan penataan ruang. Berdasarkan data dari BPS Kecamatan Ngadirejo dalam angka 2020 sampai dengan 2023, yang menunjukkan jumlah penduduk Kecamatan Ngadirejo menurut kelompok umur, yang mencakup kategori usia dari balita hingga lansia. Tabel di bawah ini menunjukkan data menurut kelompok umur dan jenis kelamin di Kecamatan Ngadirejo.
Sumber: BPS Kecamatan Ngadirejo
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk laki laki dan perempuan setiap tahunnya mengalami peningkatan. Tabel diatas memperlihatkan tren peningkatan yang konsisten setiap tahunnya. Peningkatan ini terlihat pada kelompok usia
produktif (15-64 tahun) yang berkontribusi langsung terhadap total populasi. Data ini menunjukkan bahwa Kecamatan Ngadirejo mengalami dinamika demografis yang penting, yang dapat mempengaruhi kebijakan sosial dan ekonomi di masa depan. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, diperlukan perhatian yang lebih oleh pemerintah setempat untuk memastikan ketersedian sumber daya dan layanan publik yang memadai.
Berikut merupakan piramida yang menunjukkan peningkatan jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur di Kecamatan Ngadirejo dari tahun 2020 sampai dengan 2023:
1. Piramida Peningkatan Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2020
Sumber: BPS Kecamatan Ngadirejo
Jika dilihat dari piramida di atas, piramida tersebut termasuk dalam piramida stasioner. Piramida stasioner merupakan jenis piramida penduduk yang banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama banyaknya, dan mengecil pada kelompok umur tertentu. Pada Piramida Penduduk Kecamatan Ngadirejo tertera bahwa jumlah penduduk dari usia 0 hingga 54 tahun, baik laki-laki maupun perempuan, jumlahnya hampir sama, dan mulai mengecil pada usia 55 hingga 75+.
2. Piramida Peningkatan Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2021
Sumber: BPS Kecamatan Ngadirejo
Jika dilihat dari piramida di atas, piramida tersebut termasuk dalam piramida stasioner. Piramida stasioner merupakan jenis piramida penduduk yang banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama banyaknya, dan mengecil pada kelompok umur tertentu. Pada Piramida Penduduk Kecamatan Ngadirejo tertera bahwa jumlah penduduk dari usia 0 hingga 54 tahun, baik laki-laki maupun perempuan, jumlahnya hampir sama, dan mulai mengecil pada usia 55 hingga 75+.
3. Piramida Peningkatan Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2022
Sumber: BPS Kecamatan Ngadirejo
Jika dilihat dari piramida di atas, piramida tersebut termasuk dalam piramida stasioner. Piramida stasioner merupakan jenis piramida penduduk yang banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama
banyaknya, dan mengecil pada kelompok umur tertentu. Pada Piramida Penduduk Kecamatan Ngadirejo tertera bahwa jumlah penduduk dari usia 0 hingga 54 tahun, baik laki-laki maupun perempuan, jumlahnya hampir sama, dan mulai mengecil pada usia 55 hingga 75+.
4. Piramida Peningkatan Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2023
Sumber: BPS Kecamatan Ngadirejo
Jika dilihat dari piramida di atas, piramida tersebut termasuk dalam piramida stasioner. Piramida stasioner merupakan jenis piramida penduduk yang banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama banyaknya, dan mengecil pada kelompok umur tertentu. Pada Piramida Penduduk Kecamatan Ngadirejo tertera bahwa jumlah penduduk dari usia 0 hingga 54 tahun, baik laki-laki maupun perempuan, jumlahnya hampir sama, dan mulai mengecil pada usia 55 hingga 75+.
2.2.2 SEX RASIO
Seks rasio adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dalam jangka waktu tertentu.
Rumus seks rasio adalah :
SR= penduduk laki laki
penduduk perempuan×100
%
Keterangan:
SR = Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) Pi = Jumlah Penduduk Laki-laki Pp = Jumlah Penduduk Perempuan
Berdasarkan tabel di bawah ini, dapat dilihat bahwa angka sex ratio di Kecamatan Ngadirejo pada tahun 2020 hingga 2022 mengalami penurunan, namun mengalami kenaikan pada tahun 2023.
Tahun 2020 2021 2022 2023
Sex Ratio 102,1 102 101,9 102,3
Sumber: BPS Kecamatan Ngadirejo
Pada tahun 2022 sex ratio di Kecamatan Ngadirejo mengalami penurunan dari 102 menjadi 101,9.
Begitu juga pada tahun 2021, dari 102,1 menjadi 102. Tetapi pada tahun 2023 kembali menaik, yang awalnya 101,9 menjadi 102,3. Dimana dapat disimpulkan dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, sex ratio tertinggi berada pada tahun 2023, sedangkan sex ratio terendah berada pada tahun 2022. Pada tahun 2023 di Kecamatan Ngadirejo memiliki sex ratio sebesar 102,3 yang mana dapat disimpulkan bahwa setiap 100 laki-laki terdapat 102 perempuan.
2.2.3 DEPENDENCY
Dependency ratio adalah angka yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk produktif dan jumlah penduduk non produktif. Rasio ini dapat menghitung jumlah dari penduduk non produktif serta cara membaginya dengan jumlah penduduk produktif. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui berapa jumlah yang didapat dari penduduk non produktif yang harus ditanggung oleh penduduk produktif. Untuk menghitung dependency ratio dibutuhkan data jumlah penduduk produktif (usia 15-64 tahun) dan jumlah penduduk non produktif (usia tahun 0- 14 tahun dan usia 65+ tahun).
Rumus Dependency Ratio adalah:
Keterangan:
DR = Dependency Ratio
P (0-14) = Jumlah penduduk usia muda (0-14 Tahun)
P65+ = Jumlah Penduduk usia tua (umur 65 tahun ke atas) P (15-64) = Jumlah penduduk usia produktif (15-64 Tahun)
Berdasarkan tabel di bawah ini, dapat dilihat bahwa angka dependency ratio di Kecamatan Ngadirejo pada tahun 2020 hingga 2023 mengalami kenaikan.
Tahun 2020 2021 2022 2023
Dependency Ratio 44 45 45 52
Sumber: BPS Kecamatan Ngadirejo
Pada Kecamatan Ngadirejo, angka dependency ratio setiap tahunnya dalam kurun waktu 4 tahun terakhir mengalami kenaikan. Pada tahun 2020 dependency ratio penduduk Kecamatan Ngadirejo adalah 44. Artinya setiap 100 orang penduduk usia produktif menanggung beban 44 orang penduduk non produktif. Pada tahun 2021 memiliki kesamaan dependency ratio dengan dependency ratio tahun 2022 yaitu 45, artinya setiap orang penduduk usia produktif menanggung beban 45 orang penduduk non produktif. Pada tahun 2023, dependency ratio mengalami kenaikan menjadi 52, yang artinya setiap orang penduduk usia produktif menanggung beban 52 orang penduduk non produktif.
2.2.4 MORTALITAS
Mortalitas adalah indikator demografi dimana dalam hal ini membahas mengenai perhitungan kematian dalam sekelompok penduduk untuk mengukur angka kematian penduduk dengan sejumlah data terkait angka kematian penduduk tersebut digunakan untuk menimbangi angka kelahiran penduduk agar kepadatan penduduk di wilayah dan perwilayahan dapat dihitung secara akurat.
a. Jumlah mortalitas
b. Angka kematian kasar (Crude Death Rate-CDR) Rumus mortalitas :
CDR=D
P×1000 D = jumlah kematian pada tahun x
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun x K = konstanta, 1000
Tabel di bawah ini menunjukkan jumlah mortalitas penduduk Kabupaten Temanggung pada tahun 2020 hingga 2022.
Tahun 2020 2021 2022
Jumlah Mortalitas 5,3 9,2 4,4
Sumber: BPS Kabupaten Temanggung
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui angka mortalitas paling tinggi berada pada tahun 2021 yaitu mencapai 9,2. Angka ini merupakan kenaikan paling tinggi jika dilihat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir yaitu jika dibandingkan dengan tahun 2020 yaitu 5,3. Pada tahun 2022 angka mortalitas di Kabupaten Temanggung menurun dengan hanya 4,4. Dengan hal ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pada tahun 2021 di Kabupaten Temanggung terdapat 9-10 jiwa kematian setiap 1000 penduduk.
2.2.5 FERTILITAS
Pengertian fertilitas dalam adalah banyaknya jumlah bayi lahir dalam suatu lingkup wilayah dengan waktu tertentu yang pada umumnya satu tahun per 1.000 wanita, sehingga dalam hal inilah Fertilitas kerap kali disebut sebagai istilah dalam demografi yang mengacu pada “hasil reproduksi” yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita.
Rumus fertilitas :
1. Angka kelahiran umum(General Fertility Rate-GFR) GFR= B
W15−45×1000 2. Angka kelahiran kasar (Crude birth rate-CBR)
CBR=B
P×1000
Tabel di bawah ini menunjukkan jumlah fertilitas penduduk Kabupaten Temanggung pada tahun 2020 hingga 2023.
Tahun Jumlah Fertilitas
2020 254
2021 862
2022 179
2023 674
Sumber: BPS Kabupaten Temanggung
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa tren kelahiran pada Kabupaten Temanggung dalam kurun waktu 4 tahun terakhir ini naik turun setiap tahunnya. Pada tahun 2021 angka kelahiran menaik drastis, yaitu sebanyak 862 dari 254 pada tahun 2020. Kemudian pada tahun 2022 kembali menurun secara drastis menjadi 179 kelahiran saja. Tetapi pada tahun berikutnya yaitu tahun 2023 kembali naik, yaitu sebanyak 674.
2.3 PENGERTIAN MIGRASI
Migrasi adalah perpindahan seseorang yang relatif menetap dengan waktu yang lama dari suatu wilayah ke wilayah lain.
Rumus migrasi :
a. Angka migrasi masuk (mi)
mi= I
P×1000 b. Angka migrasi keluar (mo)
mo=O
P×1000 c. Angka migrasi netto
Mn=I−O
P ×1000
BAB 3 PROFIL KUALITAS SDM
3.1 PENGERTIAN KUALITAS SDM
Pengertian Sumber Daya Manusia (SDM) merujuk pada kemampuan yang terintegrasi antara daya pikir dan daya fisik yang dimiliki oleh setiap individu. Kualitas SDM dapat ditentukan melalui kualitas kesehatan, pendidikan dan ketenagakerjaan (Kasmawati). Untuk mengetahui kualitas SDM yang ada di Kabupaten Temanggung, peneliti mengidentifikasi data sekunder yang diperoleh dari BPS Temanggung mengenai kesehatan, pendidikan dan ketenagakerjaan.
3.2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS SDM
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan kemajuan dan kesuksesan suatu negara atau wilayah. Berbagai faktor dapat mempengaruhi kualitas SDM di suatu negara. Faktor-faktor ini meliputi pendidikan, kesehatan dan aspek lainnya. Pada sub-bab ini, akan dibahas beberapa faktor utama yang mempengaruhi kualitas SDM serta bagaimana faktor-faktor tersebut saling terkait dalam meningkatkan kemajuan dan kesuksesan negara atau wilayah.
3.2.1 KESEHATAN
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu modal penting dalam pembangunan suatu bangsa, sehingga mutu dari SDM perlu mendapatkan perhatian khusus. Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan adalah komponen kunci untuk
menggerakkan pembangunan kesehatan. Individu yang sehat cenderung memiliki energi dan kemampuan fisik yang lebih baik, sehingga dapat berkontribusi secara maksimal terhadap kemajuan dan kesejahteraan negara atau wilayah tempat mereka tinggal (Elfa dll). Berikut ini adalah tabel jumlah tenaga kesehatan dan jumlah rumah sakit umum, puskesmas, klinik pratama, puskesmas pembantu, posyandu.
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Temanggung / Number of Health Workers by District in Temanggung Regency
Kec ama tan
Dokter Dokter Gigi Perawat Bidan
Tenaga Kefarmasia
n
Tenaga Kesehatan
Masyarakat Tenaga Gizi 2
0 2 0
2 0 2 1
2 0 2 2
2 0 2 3
2 0 2 0
2 0 2 1
2 0 2 2
2 0 2 3
2 0 2 0
2 0 2 1
2 0 2 2
2 0 2 3
2 0 2 0
2 0 2 1
2 0 2 2
2 0 2 3
2 0 2 0
2 0 2 1
2 0 2 2
2 0 2 3
2 0 2 0
2 0 2 1
2 0 2 2
2 0 2 3
2 0 2 0
2 0 2 1
2 0 2 2
2 0 2 3 Par
aka
n 3 3 4 4 3 3 3 3
1 0
1 1
1 5
1 7
2 3
2 7
3 3
3
1 3 2 2 2 2 2 6 5 2 2 2 2 Kle
dun
g 1 1 1 1 1 1 1 2 5 6 9 8
1 4
1 8
2 3
2
3 1 1 1 1 2 1 3 3 0 1 1 1
Ban
sari 1 2 1 2 1 1 1 1 4 5 7 7 1 5
1 9
2 4
2
2 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 Bul
u 1 2 2 2 2 2 2 1 4 4 5 6
2 0
2 1
2 3
2
2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 Te
man ggu
ng 4 3 4 4 2 2 2 3 1 1
1 3
1 7
1 8
2 5
3 0
4 4
4
2 5 2 3 3 5 2 4 5 4 2 2 3 Tlo
go mul
yo 1 2 1 3 1 1 1 1 4 4 6 5 1 4
1 4
2 2
2
1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 Te
mba
rak 2 2 1 2 1 1 1 1 4 4 6 6 1 7
1 8
1 8
1
8 1 1 2 2 1 1 2 3 1 1 1 1 Sel
opa mpa
ng 2 2 2 2 2 2 2 2 9 1 4
1 8
1 5
1 2
1 7
1 9
1
9 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 2 2 Kra
ngg
an 2 3 4 3 4 4 3 3 7 1 0
1 4
1 1
1 9
2 5
2 5
2
5 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 Prin
gsur
at 4 3 3 5 2 2 3 2 1 2
1 4
2 7
2 5
2 1
2 7
3 7
3
4 3 2 4 3 2 2 5 5 1 2 2 2 Kal
ora
n 2 3 1 5 2 2 3 2 6 8
1 3
1 2
1 9
2 6
3 4
3
2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 Kan
dan
gan 2 3 2 2 1 1 1 1 4 7 9 1 0
1 6
2 2
2 8
2
8 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 Ked
u 2 2 2 2 1 1 1 1 5 6 6 6
1 6
2 1
2 3
2
2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 Nga
dire
jo 3 6 4 5 2 2 1 2 1 5
2 5
3 2
3 1
2 9
3 8
3 9
3
6 3 2 4 3 3 2 5 5 2 2 4 2 Jum
o 1 2 2 2 1 1 1 1 4 6 9 9
1 6
2 2
2 2
2
2 1 1 1 0 1 1 3 3 1 1 1 1 Ge
ma
2 2 2 2 1 1 1 1 9 1 1
1 9
1 8
1 0
1 1
1 8
1 8
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
wan g Can diro
to 1 2 1 2 1 1 2 1 4 6 9 9 1 7
2 3
2 7
2
7 1 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 Bej
en 2 2 1 2 1 1 1 1 1 0
1 4
1 6
1 7
1 3
1 7
2 0
1
9 2 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 2 Tret
ep 1 1 1 1 1 2 1 2 5 7 7 7 1 1
1 6
2 0
1
9 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 Wo
nob
oyo 2 2 3 2 1 1 1 1 9 1 3
2 3
2 1
1 4
1 8
2 3
2
1 1 1 1 1 1 2 3 3 1 1 1 1 Kab
upat en Te man ggu ng
3 9
4 8
4 2
5 3
3 1
3 2
3 2
3 2
1 4 1
1 8 8
2 6 7
2 5 8
3 4 1
4 3 0
5 2 2
5 0 1
3 5
2 6
3 4
3 1
3 2
2 7
6 3
6 5
2 6
2 6
3 2
3 2
Kec ama tan / Dist ric
Jumlah Rumah Sakit Umum, Puskesmas, Klinik Pratama, Puskesmas Pembantu, Posyandu / Number of General Hospitals, Community Health Centers, Primary
Clinics, Supporting Community Health Centers, Integrated Care Center
Rumah Sakit Umum / General Hospital
Puskesmas Rawat Inap /
Inpatient Health Center
Puskesmas Non Rawat Inap / Non- Inpatient
Health Center
Puskesmas Pembantu / Supporting
Health Centers
Klinik Pratama /
Primary Clinic
Posyandu / Integrated Care Center 20
20 20 21
20 22
20 23
20 20
20 21
20 22
20 23
20 20
20 21
20 22
20 23
20 20
20 21
20 22
20 23
20 20
20 21
20 22
20 23
20 20
20 21
20 22
20 23 Para
kan 1 1 1 1 - - - - 2 2 2 2 2 2 2 1 - - 4 3 - - 88 88 Kled
ung - - - - - - - - 1 1 1 1 2 2 3 1 - - - - - - 36 36 Ban
sari - - - - - - - - 1 1 1 1 - - - - - - - - - - 43 43 Bulu 1 1 1 1 - - - - 1 1 1 1 2 2 2 2 - - - - - - 86 87
Tem angg
ung 2 2 2 2 - - - - 2 2 2 2 2 2 2 2 - - 10 13 - - 15
1 15
1 Tlog
omu
lyo - - - - - - - - 1 1 1 1 2 2 2 2 - - - - - - 50 50 Tem
bara
k - - - - - - - - 1 1 1 1 - - - - - - 1 1 - - 74 74 Selo
pam pan
g - - - - 1 1 1 1 - - - - 1 1 1 1 - - - - - - 44 44 Kra
ngga
n - - - - - - - - 2 2 2 2 2 2 2 2 - - 2 2 - - 67 69 Prin
gsur
at - - - - 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 - - 1 1 - - 11
6 11
7 Kalo
ran - - - - - - - - 2 2 2 2 4 4 4 4 - - - - - - 10
9 10
9 Kan
dan
gan - - - - - - - - 1 1 1 1 2 2 2 2 - - 1 1 - - 11
3 11
3 Ked
u - - - - - - - - 1 1 1 1 2 2 2 2 - - - - - - 10
7 10
7 Nga
direj
o - - - - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - - - - - - 95 95 Jum
o - - - - - - - - 1 1 1 1 2 2 2 3 - - - - - - 61 61 Gem
awa
ng - - - - 1 1 1 1 - - - - 2 2 2 3 - - - - - - 57 57 Can
diro
to - - - - - - - 1 1 1 1 2 2 2 2 - - - 1 - - 81 81 Beje
n - - - - 1 1 1 1 - - - - 2 2 2 2 - - - - - - 52 52 Tret - - - - - - - - 1 1 1 1 2 2 2 2 - - - - - - 33 33
ep Won oboy
o - - - - 1 1 1 1 - - - - 2 2 2 1 - - - - - - 58 58 Kab
upat en Tem angg
ung 4 4 4 4 6 6 6 6 20 20 20 20 38 38 39 37 - - 19 22 - - 15 21
15 25
Berdasarkan Undang-Undang Dasar Indonesia dan peraturan terkait, tidak terdapat ketentuan yang secara spesifik menetapkan jumlah tenaga kesehatan yang harus tersedia di setiap kabupaten. Namun, terdapat berbagai pedoman dan standar yang dapat dijadikan acuan dalam perencanaan serta pengelolaan sumber daya manusia di sektor kesehatan. Peneliti menghitung rasio tenaga kesehatan menggunakan rumus berikut:
Rasio Tenaga Kesehatan = JumlahTenaga Kesehatan
Jumlah Penduduk ×1000 Maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Rasio Tenaga Kesehatan 2020 2021 2022 2023
Kabupaten Temanggung 0.816 0.978 1.24 1.19
Dapat diketahui bahwa setiap 1.000 penduduk terdapat 1 tenaga kesehatan.
3.2.2 PENDIDIKAN
3.2.3 KETENAGAKERJAAN
Status Pekerjaan Utama 2023
Jenis Kelamin Laki-
laki
Peremp
uan Jumlah Berusaha sendiri 56.418 37.392 93.810 Berusaha dibantu buruh tidak tetap 78.757 19.988 98.745
Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar 6.932 3.245 10.177 Buruh/Karyawan/Pegawai 65.667 41.126 106.793
Pekerja bebas 9.666 11.034 20.7 Pekerja bebas di non pertanian 20.503 8.558 29.061
Pekerja keluarga/tak dibayar 29.305 82.868 112.173 Jumlah 267.248 204.211 471.459
Status Pekerjaan Utama 2020
Jenis Kelamin Laki-
laki
Peremp
uan Jumlah Berusaha Sendiri 25.945 22.450 48.395 Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh
tidak dibayar 61.441 26.367 87.808 Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar 6.764 2.444 9.208
Buruh/Karyawan/Pegawai 36.464 37.331 73.795 Pekerja bebas 19.028 14.463 33.491 Pekerja keluarga/tak dibayar 23.937 66.766 90.703
BAB 4 PROYEKSI PENDUDUK
4.1 PENGERTIAN PROYEKSI PENDUDUK
Proyeksi penduduk adalah perkiraan jumlah penduduk yang dilakukan dengan menggunakan metode tertentu, dengan mempertimbangkan asumsi-asumsi mengenai kelahiran, kematian, dan migrasi. Para ahli demografi menjelaskan bahwa istilah "perkiraan" biasanya digunakan untuk memperkirakan jumlah penduduk antara dua sensus atau setelah sensus dilaksanakan. Proyeksi penduduk menjadi alat yang sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan keputusan di berbagai sektor seperti ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Informasi mengenai struktur dan komposisi penduduk berdasarkan usia merupakan elemen krusial dalam perencanaan pembangunan di berbagai bidang. Dalam proses proyeksi, data masa lalu dan masa depan yang diperoleh dari sumber sekunder digunakan sebagai dasar. Sebagai contoh, proyeksi penduduk Kabupaten Temanggung untuk periode 2010–2020 disusun berdasarkan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS), yang mencakup perkembangan fertilitas, mortalitas, dan migrasi. Faktor- faktor ini menjadi penentu utama dalam menentukan jumlah dan komposisi penduduk di masa mendatang. Proyeksi ini memberikan gambaran tentang kemungkinan jumlah penduduk di masa depan berdasarkan data dan tren yang ada saat ini.
4.2 PROYEKSI PENDUDUK
4.2.1 PROYEKSI PENDUDUK METODE AGREGAT
Proyeksi penduduk metode agregat adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk memperkirakan jumlah penduduk di masa depan dengan memanfaatkan data total populasi secara makro. Berbeda dengan metode proyeksi lainnya yang mungkin memerlukan rincian demografis yang lebih mendalam, seperti pembagian berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, atau karakteristik sosial-ekonomi, metode agregat lebih fokus pada analisis data total dari sensus penduduk sebelumnya. Pendekatan ini memungkinkan para perencana dan pengambil keputusan untuk mendapatkan gambaran umum tentang tren pertumbuhan populasi tanpa terjebak dalam kompleksitas data demografis yang rinci.
1. PROYEKSI PENDUDUK AGREGAT WILAYAH MAKRO
Proyeksi penduduk agregat untuk wilayah makro di wilayah studi kelompok kami yaitu kecamatan Ngadirejo pada kabupaten Temanggung. Berikut data proyeksi penduduk agregat kabupaten Temanggung pada tahun 2010-2020 yang kami jadikan dasar sebagai tahun dasar dalam menentukan proyeksi penduduk kabupaten Temanggung. Dapat dilihat melalui data tabel jumlah penduduk kabupaten Temanggung sebagai berikut:
Sumber: BPS Kabupaten Temanggung
Dari data jumlah penduduk kabupaten Temanggung yang diambil sebagai referensi pada tahun 2010-2020 mengalami kenaikan secara signifikan.
Dari tabel di atas, nilai R yang diperoleh dari perhitungan menggunakan metode Aritmatika adalah 0.01396 (atau 1.396%), metode Geometrik adalah 0.01393 (atau 1.393%), dan metode Eksponensial adalah 0.01391 (atau 1.391%). Nilai R yang
diperoleh ini terpaut jauh dari angka 1, yang menunjukkan bahwa perhitungan R ini tidak tepat untuk digunakan dalam memproyeksikan jumlah penduduk pada 20 tahun ke depan.
Berikut ini merupakan hasil perhitungan proyeksi penduduk Kabupaten Temanggung berdasarkan data jumlah penduduk selama 10 tahun terakhir dengan menggunakan trendline (Linear, Eksponen, dan Logaritma), yang hasilnya disajikan pada grafik di bawah ini. Ketiga metode ini digunakan untuk membuktikan kecocokan model proyeksi dengan data yang ada. Linear digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan yang stabil, Eksponensial untuk pertumbuhan yang cepat, dan Logaritmik untuk pertumbuhan yang melambat. Perbedaan nilai R yang diperoleh dari masing-masing metode menunjukkan seberapa kuat hubungan antara model proyeksi dan data aktual, yang membantu
menentukan metode mana yang paling sesuai untuk proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Temanggung.
Berdasarkan grafik di atas dapat di lihat bahwa R^2 menggunakan metode linear sebesar 0,9874
Berdasarkan grafik di atas dapat di lihat bahwa R^2 menggunakan metode exponensial sebesar 0,9884
Berdasarkan grafik di atas dapat di lihat bahwa R^2 menggunakan metode logaritma sebesar 0,8789
BAB 5 PENUTUP
KESIMPULAN SARAN