• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengenalan DATARAN RENDAH

N/A
N/A
solihin rangarenata

Academic year: 2023

Membagikan "Pengenalan DATARAN RENDAH"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

DATARAN RENDAH

A. Pengertian

Dataran aluvial atau biasa disebut dataran rendah adalah hamparan tanah lapang, dengan ketinggian yang relatif rendah. Ini merupakan salah satu relief permukaan bumi, yang terbentuk dari keberadaan tenaga endogen dan eksogen. Dataran rendah biasanya berdekatan dengan pantai dan hilir sungai. Karena posisinya yang dekat dengan pantai dan hilir sungai, banjir menjadi bencana alam yang kerap terjadi di dataran rendah.

Penyebab munculnya dataran rendah, adalah adanya sedimentasi sungai.

Proses sedimentasi ini, membuat tanah di dataran rendah menjadi tanah yang subur. Oleh karena itu, tak heran jika dataran rendah merupakan kawasan padat penduduk.

B. Ciri-ciri Dataran Rendah

Dataran rendah memiliki karakteristik tersendiri, yakni sebagai berikut : 1) Dikenal subur.

2) Terletak di ketinggian 200 meter di atas permukaan laut.

3) Curah hujan cukup tinggi.

4) Terbentuk oleh sedimentasi.

5) Berada di dekat sungai dan pantai.

C. Jenis Dataran Rendah

 Lava Plains : dataran rendah yang terbentuk karena endapan lava pada daerah yang datar dan luas.

 Lake Plains : dataran rendah yang terbentuk dari hasil endapan danau yang telah mengering.

 Tanah Loss : dataran rendah yang terbentuk dari hasil endapan tanah halus karena proses deflasi (pengendapan angin).

D. Pemanfaatan Dataran Rendah

a. Irigasi

Dataran rendah dapat dijadikan jalur irigasi sawah. Sawah irigasi adalah sawah yang sumber airnya adalah air dari irigasi. Sawah ini cocok untuk tanaman yang harus mendapatkan pengairan baik dari air hujan maupun sungai atau waduk.

(2)

b. Pemukiman

Dataran rendah adalah lokasi yang tepat bagi kehidupan.

Pasalnya, suhu yang tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas menyebabkan tanaman dapat tumbuh subur, suhu udara yang menyegarkan dan air yang melimpah menjadi sumber kehidupan.

c. Sawah tanah hujan

Sawah tanah hujan adalah sawah yang sumber utamanya berasal dari hujan. Sawah ini sangat bergantung pada intensitas air hujan.

Oleh karena itu, pengelolaannya kerap dilaksanakan saat musim hujan saja.

d. Peternakan

Tanaman yang melimpah serta udara yang hangat cocok untuk kehidupan peternakan. Hewan ternak yang kerap ada di dataran rendah adalah sapi, kambing, kerbau, dan unggas seperti ayam, bebek dan lain sebagainya.

e. Lahan kering

Lahan kering ini merupakan pertanian dengan tanaman tanpa irigasi di daerah yang cukup kering. Pertanian lahan kering ini harus disesuaikan dengan kondisi dataran rendah yang tepat.

E. Dataran Rendah di Indonesia

a. Dataran rendah Surakarta

Surakarta memiliki ketinggian 95-105 mdpl. Tanah di Surakarta sangat subur dan memiliki mineral yang cukup tinggi. Dengan curah hujan sekitar 2200 mm/tahun.

b. Dataran rendah Semarang

Semarang menjadi salah satu dataran rendah karena ketinggiannya sekitar 0 hingga 3,5 meter di atas permukaan laut.

Suhu udaranya sekitar 25,8-29,3°C. Semarang memiliki curah hujan sekitar 2.215 mm/tahun.

c. Dataran rendah Madiun

Dataran rendah Madiun memiliki ketinggian antara 63-67 mdpl.

Suhu udara dataran rendah Madiun berkisar dari 20-35°C.

d. Dataran rendah Palembang

Ketinggian rata-rata dataran rendah ini adalah 0-20 mdpl. Deng curah hujan sekitar 3.000 mm/tahun.

(3)

DATARAN TINGGI

A. Pengertian

Plateau atau dataran tinggi adalah salah satu bentuk permukaan bumi yang terletak 700 mdpl. Bentuk permukaan bumi ini, terbentuk dari erosi dan sedimentasi. Terkadang, dataran tinggi terbentuk karena kaldera yang luas dan tertimbun material gunung di sekitarnya. Di Indonesia terdapat beberapa wilayah dataran tinggi yang terkenal seperti Malang, Bogor dan Bandung. Ada pula dataran tinggi yang terletak lebih dari 1.000 mdpl, seperti dataran tinggi Dieng dan Bromo.

B. Ciri-ciri Dataran Tinggi

1) Pertanian terasering

Terasering adalah teknik pertanian yang mirip seperti tangga, yang dibuat agar tidak terjadi erosi tanah.

2) Udara kering dan kurang lembab

Udara yang kering menjadi ciri dataran tinggi. Ciri dataran tinggi yang selaras dengan keringnya udara adalah kurang nya

3) Suhu dingin

Dinginnya suhu di dataran tinggi karena ketinggiannya.

Semakin tinggi suatu dataran maka semakin dingin pula suhunya. Secara umum suhu rata-rata dataran tinggi adalah 15-20°C di siang hari dan 10°C pada malam hari.

Pada pagi hari suhu udara di dataran tinggi bisa sedikit ekstrim, dengan suhu bisa mencapai 0°C yang kemunculan embun beku.

4) Jarang turun hujan

Meskipun suhunya yang sangat dingin menyelimuti dataran ini, tetapi ternyata hujan jarang terjadi.

C. Jenis Dataran Tinggi

1) Dataran tinggi vulkanik

(4)

Dataran ini terbentuk dari letusan gunung berapi yang kecil dan perlahan menumpuk dari waktu ke waktu.

Contoh dataran tinggi vulkanik ini adalah gunung Tongariro, gunung Ruapehu dan lain sebagainya.

2) Dataran tinggi terpotong

Jenis dataran tinggi terpotong merupakan dataran tinggi yang terbentuk dari gerakan ke atas pada kerak bumi.

Contohnya seperti dataran tinggi Colorado di Amerika Serikat pada bagian barat.

D. Manfaat Dataran Tinggi

Dataran tinggi memiliki beberapa manfaat antara lain :

 Perkebunan.

 tempat wisata.

 tempat pelestarian flora dan fauna.

 wilayah resapan air.

E. Dataran Tinggi di Indonesia

1) Dataran tinggi Malang

Dataran tinggi Malang ini berkisar di ketinggian 440-670 mdpl dan di kelilingi oleh beberapa gunung.

2) Dataran tinggi Dieng

Dataran tinggi Dieng ini terletak di provinsi Jawa Tengah yang dihimpit oleh pegunungan Dieng.

Dataran tinggi Dieng ini berada pada ketinggian 1600 sampai 2100 meter di atas permukaan laut.

3) Dataran tinggi Bukit Barisan.

Dataran tinggi Bukit Barisan berada di daerah Bengkulu, tetapi tepatnya membentang di pulau Sumatera sepanjang 1.650 km.

4) Dataran tinggi Kapuas Hulu

Dataran tinggi Kapuas Hulu terletak di provinsi Kalimantan Barat. Secara geografi, dataran tinggi Kapuas Hulu ini membentang di dua daerah besar yakni, Kalimantan Barat dan Serawak. Dataran tinggi Kapuas Hulu memiliki ketinggian 20 sampai 500 meter dan terlihat dari puncak tertingginya ada gunung Lawit.

(5)

GUNUNG

A. Pengertian

Gunung merupakan sebuah bagian dari permukaan bumi yang

menjulang lebih tinggi yang dibandingkan dengan daerah sekitarnya.

Menurut KBBI, pengertian gunung merupakan bukit yang sangat besar serta tinggi (biasanya tingginya lebih dari 600 m). Yang umumnya

digolongkan ialah sebagai gunung adalah gundukan tanah atau juga bukit dengan ketinggian di atas 600 mdpl.

Gunung tersebut terbentuk dari adanya gerakan tektonik. Gerakan tektonik sendiri adalah suatu gerak dari dalam bumi yang menyebabkan naik atau juga turunnya permukaan bumi.

B. Manfaat Gunung

1) Sebagai tempat wisata

Keindahan gunung dapat dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi atau objek wisata.

2) Menyuburkan tanah

Abu vulkanik yang dikeluarkan dari dalam gunung berapi itu akan membuat tanah menjadi subur setelah adanya suatu proses bertahun-tahun.

3) Material yang bermanfaat

Apabila sebuah gunung itu mengalami erupsi, maka material yang akan dikeluarkan oleh gunung berapi tersebut akan bermanfaat untuk dijual, contohnya seperti pasir.

4) Pengatur iklim dan penyimpan air

Gunung juga berfungsi sebagai pengatur iklim dan penyimpan air.

Gunung mengalirkan air ke daerah-daerah yang mempunyai ketinggian yang lebih rendah.

5) Barang tambang

Magma yang keluar dari dalam gunung tersebut juga dapat

menyebabkan terangkatnya barang tambang ke permukaan bumi.

C. Jenis Gunung Api Berdasarkan Aktivitasnya

(6)

1) Gunung api aktif

Jenis gunung api adalah yang dikategorikan masih bekerja aktif.

Sering mengeluarkan asap, daerah sekitarnya sering terjadi gempa dan juga letusan. Jenis gunung api ini biasanya mengeluarkan erupsi minimal 1 kali dalam 10.000 tahun terakhir. Contohnya gunung Merapi dan gunung Sinabung.

2) Gunung api mati

Jenis gunung api ini yaitu aktivitas gunung api yang tidak

mempunyai aktivitas erupsi atau tidak memiliki catatan letusan ribuan tahun terakhir.

3) Gunung api istirahat

Jenis gunung api ini yaitu aktivitas gunung api yang sewaktu-waktu dapat meletus kemudian beristirahat lagi. Atau yang tidak

mengeluarkan erupsi dalam 10.000 tahun terakhir tetapi memiliki potensi untuk mengeluarkan erupsi atau meletus dari sejumlah aktivitas vulkanisme yang tercatat. Contohnya gunung Kelud dan gunung Ceremai

D. Jenis Gunung Api Berdasarkan Bentuknya

1) Gunung api strato

Bentuk gunung api strato ini adalah berbentuk kerucut.

Ciri-ciri gunung api strato :

Terbentuk akibat erupsi yang berganti ganti antara efusif dan eksplosif, sehingga memperlihatkan batuan beku yang berlapis- lapis pada dinding kawah. Contohnya gunung Merapi, gunung Tangkuban Perahu atau secara umum sebagian besar gunung api di Indonesia memiliki bentuk Strato atau kerucut.

2) Gunung api maar

Ciri-ciri bentuk gunung api maar :

Gunung api ini terbentuk karena ada letusan besar yang

membentuk lubang besar atau eksplosif pada puncak yang disebut kawah. Bentuk gunung api ini sekali meletus dengan eksplosif maka akan menjadi gunung mati. Gunung api ini memiliki corong.

Contohnya gunung Lamongan Jawa Timur dengan kawahnya Klakah.

3) Gunung api perisai

Gunung api perisai atau sering dikenal dengan gunung api tameng.

(7)

Ciri-ciri gunung api perisai :

Gunung api ini terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa letusan atau letusan efusif. Dapur magma dangkal dengan magma yang sangat cair lereng yang terbentuk menjadi sangat landai. Contohnya Maona Loa, Mona Kea di Kep Hawaii, Amerika Serikat.

E. Contoh Gunung di Indonesia

 Gunung Tangga, Aceh (2.500 m).

 Gunung Sibayak, Sumatera Utara (2.212 m).

 Gunung Ambun, Sumatera Barat (2.060 m).

 Gunung Jantan, Riau (700 m).

 Gunung Abang, Bali (2.152m).

 Gunung Palung, Kalimantan Barat (1.116 m).

PEGUNUNGAN

A. Pengertian

Pegunungan adalah landform yang memiliki signifikansi atas perbedaan dibandingkan dengan lapisan tanah yang sekitarnya, biasanya membentuk seperti puncak dan teksturnya lebih curam lebih tinggi dan lebih menonjol daripada arti perbukitan. Menurut KBBI, pegunungan adalah tempat yang bergunung-gunung (terdiri atas gunung-gunung).

B. Ciri Pegunungan

1) Memiliki kumpulan atau gugusan beberapa gunung besar dan juga kecil yang memanjang dan sambung menyambung menjadi satu.

2) Memiliki sebuah daratan yang menjulang dari sekelilingnya.

3) Barisan dari pegunungan terdapat dalam suatu barisan di suatu wilayah.

4) Tinggi minimum lebih dari 2.000 kaki.

5) Memiliki rangkaian dari beberapa gunung.

6) Terkoneksi sehingga membentuk garis panjang.

(8)

C. Karakteristik Pegunungan a.

Wilayah

1)

Lebih curam daripada bukit.

2)

Gunung-gunung yang membentuk pegunungan tersebut berderet dan saling terhubung satu sama lainnya dalam satu wilayah.

3)

Gunung-gunung tersebut berukuran besar maupun kecil.

b.

Iklim

1)

Cuaca yang lebih dingin.

2)

Kondisi lahan yang lebih basah.

3)

Udara yang lebih tipis, hal ini karena ketinggiannya.

c.

Tempat

1)

Memiliki topografi yang bergelombang

2)

Aktivitas masyarakat pegunungan paling dominan adalah berkebun.

D. Jenis Pegunungan

1) Pegunungan rendah

Pegunungan rendah dalam definisi memiliki ketinggian antara 500 meter sampai dengan 1.500 di atas permukaan laut.

2) Pegunungan tinggi

Ketinggiannya lebih dari 1.500 meter di atas permukaan laut.

E. Proses Terbentuknya Pegunungan

1) Proses sedimentasi

Pada proses ini artinya sungai membawa endapan menuju daratan, atau proses ketika endapan hasil letusan gunung dilemparkan ke daratan. Endapan tersebut lama kelamaan menumpuk dan berubah menjadi batuan sedimen yang semakin lama ukurannya semakin besar.

2) Pergerakan lapisan kerak

Ketika endapan telah terbentuk, akan terjadi proses pergerakan lapisan kerak bumi. Ketika batuan sedimen telah terbentuk, akan

(9)

terjadi proses pergerakan lapisan kerak yang dapat mendesak batuan sedimen tersebut sehingga terhimpit atau terlipat.

3) Tekanan besar setelah mengalami pelipatan

Pada proses tekanan ini biasanya terjadilah secara besar yang menyebabkan lapisan tanah khususnya pada bagian batuan tersebut semakin terangkat. Hal itulah yang akan membentuk barisan gunung, atau yang dikenal dengan istilah pegunungan.

F. Manfaat Pegunungan

1) Pegunungan seringkali dimanfaatkan sebagai tempat wisata alam karena, dengan kondisi pemandangan alamnya yang indah dan udaranya yang sejuk.

2) Daerah pegunungan merupakan tempat yang sesuai untuk usaha perkebunan bunga, sayuran dan tanaman industri.

3) Pegunungan dapat dijadikan sebagai hutan untuk daerah perlindungan hewan dan tumbuhan agar tidak punah.

Pegunungan dapat menyimpan air yang lebih banyak ketika hujan turun, ini tentunya akan bermanfaat bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan air.

4) Memperlambat terjangan angin ke daratan.

Gunung-gunung biasanya mengandung bahan tambang seperti emas, perak, bebatuan, pasir dan lainnya yang dapat memberikan manfaat bagi manusia khususnya perekonomian.

G. Contoh Pegunungan di Indonesia

1) Pegunungan Pembarsan, terletak di Jawa Barat.

2) Pegunungan Tengger dan pegunungan Muller, terletak di Jawa Timur.

3) Pegunungan Verbek, terletak di perbatasan Sulawesi Tengah dengan Sulawesi Selatan.

4) Pegunungan Jayawijaya, pegunungan Kobowre, pegunungan Vanrees dan pegunungan Fakfak, terletak di Papua.

BUKIT

(10)

A. Pengertian

Bentang alam bukit adalah lapisan tanah yang lebih tinggi dari tanah sekitarnya. Bukit juga memiliki sisi miring tetapi tidak seperti kecuraman gunung. Bukit memiliki berbagai bentuk seperti bukit padang rumput yang subur dan hijau.

Bentang alam bukit terbentuk dengan beberapa cara. Salah satunya adalah melalui pencairan dan pergeseran gletser. Cara lain adalah melalui arus air. Selain itu cara pembentukan perbukitan umum lainnya dapat dilakukan melalui erosi atau endapan. Angin dan proses terjadinya hujan dapat menciptakan bentang alam bukit. Biasanya, bukit ini berada di ketinggian 200-600 meter di atas permukaan laut.

B. Ciri-ciri Bukit

1. Tanya terdiri satu gundukan permukaan tanah saja di suatu wilayah.

2. Memiliki ketinggian mulai dari 200-600 meter di atas permukaan laut.

3. Gundukan terbentuk secara alamiah, yaitu karena erosi atau patahan.

4. Puncaknya bulat dan mudah didaki oleh manusia.

C. Manfaat Bukit

 Sebagai sarana olahraga paralayang dan pendakian.

 Tempat untuk bertani.

 Penambangan batu kapur.

 Objek wisata.

 Sebagai daerah resapan air.

D. Contoh Bukit di Indonesia 1.

Bukit Pengasingan, Lombok.

2.

Bukit Asah Bali.

3.

Bukit Cinta, Labuan Bajo.

4.

Bukit Bintang, Bandung.

5.

Bukit Karang Wayag, Raja Ampat.

6.

Bukit Lintang, Kalimantan Selatan.

DEPRESI KONTINENTAL

(11)

A. Pengertian

Depresi kontinental merupakan wilayah dataran yang mempunyai ketinggian di bawah permukaan laut atau berada lebih rendah dari permukaan laut. Dataran bentuk ini sangat jarang ditemukan di muka bumi.

Depresi kontinental terbentuk karena pergerakan lempeng tektonik di lapisan perut bumi yang mengakibatkan patahan.

B.

Contoh Depresi Kontinental

Karena di Indonesia tidak adalah depresi Kontinental, jadi contohnya adalah di Amsterdam, Belanda yang di bangun di bawah permukaan air laut untuk membendung teluk.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Qodriatun (2013) Bencana alam geologi merupakan bencana yang terjadi di permukaan bumi, seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan gunung meletus.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin rendah ternak berada di atas permukaan laut maka akan semakin tinggi frekuensi denyut jantungnya, tingginya frekuensi denyut jantung

sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Farida (2015) yang menjelaskan bahwa ada perbedaan antara aktivitas fisik di daerah dataran tinggi dan di

Jika kadar air pada bagian permukaan tinggi dan pada bagian tengah (core) rendah, akan terjadi kerapatan papan yang lebih tinggi pada bagian permukaan dibandingkan bagian

 Menurut KBBI, Geograf adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fsik dan manusia di atas permukaan

Atmosfer lebih banyak menerima panas dari permukaan bumi dibandingkan dengan panas yang berasal dari sinar matahari, akibatnya semakin tinggi dari permukaan bumi

Bentuk muka bumi di Indonesia dapat dibedakan menjadi dataran rendah, dataran tinggi, bukit dan perbukitan, serta gunung dan pegunungan, yang disebut bentuk muka bumi atau peta

Teknik konservasi tanah KTA-4 nyata menurunkan erosi dan aliran permukaan dibandingkan KTA-1, namun memberikan erosi dan aliran permukaan yang lebih tinggi dibandingkan