TUGAS KE-1 ETIKA PROFESI
PELANGGARAN ETIKA DUNIA MAYA
STUDI KASUS PENGUNGGAHAN ULANG VIDEO PERFILMAN INDONESIA SECARA ILEGAL MELALUI PUBLIC CHANNEL
TELEGRAM
[Tugas ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi nilai Mata Kuliah Etika Profesi yang diampu oleh
Bapak Lutfi Syafirullah, S. T., M.Kom.]
Disusun Oleh Nama : Arif Nur Azhar
NIM : 220202002
Kelas : TI 2A
POLITEKNIK NEGERI CILACAP JURUSAN KOMPUTER DAN BISNIS PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
TAHUN AJAR 2023/2024
BAB I
NORMA, MORAL DAN ETIKA
A. NORMA
1. PENGERTIAN
Berdasarkan kutipan buku Kewarganegaraan karya Emy Yunita Rahma Pratiwi, norma merupakan pedoman perilaku dalam melangsungkan kehidupan bersama pada suatu kelompok. Norma disebut juga sebagai petunjuk yang dibenarkan oleh kelompok, untuk menjalani interaksi sosial. Sanksi (hukuman) menjadi pembeda antara nilai sosial dan norma sosial.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa norma merupakan aturan yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat, yang berfungsi sebagai pengendali kehidupan. Aturan ini berisikan petunjuk atau pedoman yang sifatnya wajib ditaati.
2. JENIS-JENIS dan CONTOH
Berdasarkan jenisnya, norma dibagi 4, yakni norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum. Berikut ini penjelasan lebih detailnya:
A. Norma Agama
Norma Agama adalah aturan yang dilaksanakan oleh masyarakat yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Norma ini memiliki sifat dogmatis yang berarti bahwa aturan yang ada tidak boleh ditambah atau dikurangi nilainya sesuai dengan yang tertulis dalam kitab suci masing-masing agama. Norma agama sendiri dipercaya apabila dilanggar maka orang yang melanggar akan mendapatkan sanksi setelah orang tersebut meninggal dunia berupa dosa atau hukuman yang wajib dijalankan berdasarkan ajaran masing-masing agama di akhirat.
Sebagai contoh dalam Islam dilarang memakan makanan yang mengandung babi, sedangkan di dalam agama lainnya memiliki pantangan atau larangan lain yang berbeda sesuai ajaran di dalam agama masing-masing.
B. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah aturan-aturan yang dilaksanakan oleh masyarakat yang bersumber dari hati nurani seseorang. Norma ini bertujuan sebagai pengatur perbuatan atau tingkah laku yang dilakukan oleh seseorang.
Sanksi bagi orang yang melanggar norma ini yakni perasaan bersalah, penyesalan, atau bahkan dikucilkan oleh masyarakat.
Sebagai contoh seorang siswa yang paham bahwa tindakan menyontek adalah hal yang salah sehingga ia lebih memilih untuk belajar sendiri daripada menyontek teman sekolahnya karena apabila siswa tersebut kedapatan menyontek akan mendapat sanksi atau hukuman bukan hanya di sekolah saja melainkan juga di lingkungan.
C. Norma Kesopanan
Norma kesopanan merupakan aturan- aturan yang menekankan pada perbuatan atau perilaku seseorang untuk menjaga tata krama, sopan santun, dan juga adat istiadat setiap individu. Hal ini lantaran Indonesia merupakan negara dengan beragam suku, budaya, adat istiadat yang berbeda dan hidup berdampingan satu dengan yang lainnya.
Norma ini dijalankan untuk menghargai dan menjaga satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan lain diberlakukannya norma kesopanan adalah memahami hakikat dan tata etika dalam bergaul, penerimaan diri dari masyarakat, mampu menghargai orang yang lebih tua, serta mampu bersosialisasi dengan baik di tengah masyarakat tanpa melanggar hal- hal yang tidak benar.
Contoh norma kesopanan yakni menghormati orang yang lebih tua, tidak membuang ludah sembarangan di tempat umum, dan masih banyak lagi.
D. Norma Hukum
Norma hukum merupakan aturan-aturan yang dibentuk oleh badan yang bertanggungjawab seperti pemerintah yang dikemasi dalam bentuk undang-undang. Norma ini bersifat memaksa guna melindungi kepentingan masyarakat. Norma ini dijalankan untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, rukun, damai dan memastikan adanya keadilan yang diterima oleh setiap orang dan. Dikarenakan sifat norma ini tertulis dan memaksa, maka apabila aturan yang ada di langgar, orang yang melanggar akan mendapatkan sanksi atau hukuman yang tegas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada seperti membayar denda ataupun dipenjara.
Contoh norma hukum yakni di Indonesia sendiri aturan hukum yang ada diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945, sehingga apabila melakukan pelanggaran seperti mencuri atau tidak membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku akan mendapatkan sanksi sesuai dengan undang-undang yang ada.
B. MORAL
1. PENGERTIAN
Moral merupakan hasil ciptaan manusia melalui unsur agama atau kebudayaan. Moral Menjadi acuan secara hukum perilaku yang diterapkan pada setiap individu saat berinteraksi maupun bersosialisasi dengan individu lainnya sehingga memunculkan rasa saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
Moral dapat didefinisikan sebagai ajaran tentang baik buruknya suatu perilaku atau perbuatan dan berkaitan erat dengan akhlak yang dimiliki oleh masyarakat.
Moral juga dapat diartikan sebagai pedoman berperilaku yang ditetapkan pada setiap individu agar dapat berinteraksi dengan individu lainnya.
2. CIRI-CIRI MORAL
a) Berkaitan dengan tanggung jawab
Nilai moral berkaitan dengan pribadi seorang manusia yang mempunyai tanggung jawab. Nilai morak akan menyebabkan seseorang merasa bersalah ataupun tidak bersalah, dikarenakan dia merasa bertanggung jawab.
b) Mewajibkan
Nilai moral akan mewajibkan secara absolut dan tidak dapat ditawar. Sebagai contoh yakni apabila ada seseorang yang mempunyai nilai estetis, maka ia akan menghargai sebuah lukisan yang terlihat bermutu. Begitu juga sebaliknya, orang lain bisa saja tidak menghargai lukisan tersebut. Ini adalah kewajiban absolut yang melekat pada nilai moral karena nilai moral berlaku untuk manusia sebagai individu.
.
c) Berkaitan dengan hati nurani
Nilai moral ini menimbulkan suara dari hati nurani, baik itu suara hati yang menuduh sebab orang meremehkan ataupun karena menentang nilai moral maupun memuji apabila ada seseorang yang mewujudkan nilai moralnya.
d) Bersifat formal
Max Scheler mengatakan bahwa nilai-nilai lain bergantung pada nilai moral. Hal ini berarti dalam merealisasikan nilai moral, seseorang akan mengikutsertakan nilai lainnya ke dalam suatu tingkah laku moral lagi.
C. ETIKA
1) PENGERTIAN
Etika secara bahasa berasal dari bahasa Yunani
‘ethos’ yang maknanya adalah tampak dari suatu kebiasaan. Etika secara khusus diartikan sebagai ilmu mengenai kesusilaan dan sikap suatu individu di dalam lingkungan pergaulan yang erat kaitannya dengan peraturan dan juga prinsip tingkah laku yang dianggap benar. Etika diartikan juga sebagai nilai yang berkaitan dengan akhlak individu tentang benar dan salahnya suatu tindakan. Contoh etika yang dapat dijumpai di lingkungan sekitar antara lain etika berteman, etika kerja atau profesi, dan etika dalam rumah tangga.
2) JENIS-JENIS
a) Etika Deskriptif
Etika deskriptif memberikan gambaran atau ilustrasi mengenai tingkah laku manusia yang bersumber dari nilai baik buruknya serta hal-hal mana yang boleh dilakukan sesuai dengan norma etis yang dipercayai oleh masyarakat.
b) Etika Normatif
Etika normatif membahas dan mengkaji ukuran baik buruknya tindakan atau perbuatan manusia.
3) CONTOH
a) Etika Perangai
Etika perangai yakni adat atau kebiasaan yang ada di dalam masyarakat, waktu tertentu, dan daerah tertentu. Etika ini telah disetujui oleh kelompok sehingga menghasilkan penilaian seseorang dalam bertingkah dan berperilaku. Contoh etika perangai yakni pergaulan anak-anak muda, upacara pernikahan di daerah tertentu, dan busana adat daerah.
b) Etika Sosial
Etika sosial berkaitan dengan seseorang dan lingkungan sosialnya. Sebagai contoh seorang pejabat yang diberikan kepercayaan untuk mengatur keuangan milik negara tetapi ia
melakukan tindakan korupsi hingga tidak dapat bertanggungjawab kepada pemerintah. Etika inilah yang dapat merusak nilai sosial yang ada dalam masyarakat.
c) Etika Moral
Etika moral menjelaskan tentang baik dan buruknya perilaku berdasarkan kodrat sebagai manusia. Kebiasaan ini berhubungan dengan moral manusia. Sebagai contoh etika moral antara lain berkata jujur, menghargai perbedaan pendapat, menyantuni anak yatim, membela kebenaran, dan menghormati orang yang lebih d) tua.Etika Pribadi
Etika pribadi ini bersumber dari diri seseorang menjadi lebih baik. Sebagai contoh seorang pebisnis yang kaya raya dan juga sukses. Ia bisa menjadi orang sukses karena tidak lupa kodrat dirinya sebagai hamba Tuhan, sehingga berusaha semaksimal mungkin untuk dapat memberikan yang terbaik.
BAB II
PELANGGARAN ETIKA DALAM DUNIA MAYA
Dunia maya atau sering disebut juga sebagai cyber world (internet) merupakan salah satu media virtual yang sengaja dibuat untuk memudahkan pekerjaan manusia dalam berinteraksi satu sama lain dengan jarak yang jauh dan juga berbeda tempat.
Dengan tingkat kebutuhan yang beragam, internet memiliki beragam dampak positif dan negatif antara lain:
A. Dampak Positif
Perkembangan dunia maya, atau internet, telah membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Berikut beberapa dampak positifnya:
1) Akses Informasi dan Komunikasi:
Mempermudah dan mempercepat akses informasi dari berbagai sumber di seluruh dunia.
Memungkinkan komunikasi dengan orang lain di berbagai penjuru dunia dengan mudah dan cepat.
Mendukung pendidikan jarak jauh dan online.
2) Peluang Ekonomi dan Bisnis:.
Membuka peluang baru untuk bisnis online dan perdagangan elektronik.
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan.
Memudahkan masyarakat untuk mencari pekerjaan dan penghasilan tambahan.
3) Hiburan dan Interaksi Sosial:
Menyediakan berbagai pilihan hiburan online, seperti video streaming, game online, dan musik online.
Memungkinkan interaksi sosial dengan orang lain melalui media sosial dan platform online lainnya.
Mendukung komunitas online yang dapat membantu individu menemukan minat dan hobi yang sama.
4) Kemajuan Teknologi dan Inovasi:
Mempercepat penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mendorong inovasi dan pengembangan teknologi baru.
Membantu menyelesaikan berbagai masalah global, seperti perubahan iklim dan kemiskinan.
B. Dampak Negatif
Di samping berbagai manfaatnya, dunia maya juga memiliki beberapa dampak negatif, seperti:
1) Ketergantungan dan Kecanduan:
Penggunaan internet yang berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan dan kecanduan, sehingga mengganggu aktivitas dan kesehatan individu.
Paparan konten negatif di internet dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan emosional.
Kurangnya interaksi sosial secara langsung dapat menyebabkan isolasi sosial dan kesepian.
2) Penyebaran Informasi Palsu dan Hoax:
Kemudahan penyebaran informasi di internet dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi palsu dan hoax yang dapat menyesatkan masyarakat.
Informasi palsu dan hoax dapat memicu perpecahan dan konflik antar individu dan kelompok.
Penting untuk memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya.
3) Kejahatan Siber:
Meningkatnya risiko kejahatan siber, seperti penipuan online, pencurian data pribadi, dan cyberbullying.
Kejahatan siber dapat menyebabkan kerugian finansial dan reputasi bagi individu dan organisasi.
Penting untuk meningkatkan keamanan online dan melindungi data pribadi.
4) Konten Negatif dan Pornografi:
Kemudahan akses ke konten negatif dan pornografi di internet dapat berdampak buruk pada perkembangan mental dan moral anak-anak dan remaja.
Paparan konten negatif dapat memicu perilaku agresif dan menyimpang.
Penting untuk melakukan kontrol orang tua dan pendampingan anak saat menggunakan internet.
C. Studi Kasus
Dalam studi kasus pengunggahan ulang video perfilman Indonesia secara ilegal melalui public channel Telegram membahas penerapan hukum terhadap pelaku pengunggahan ulang yang marak terjadi di masa pandemi. Studi kasus ini membahas bagaimana undang-undang dapat diterapkan pada kasus individu yang secara ilegal mengunggahan ulang video perfilman Indonesia melalui fitur Public Channel Telegram, yang sangat umum selama pandemi. Undang-Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 melindungi film dan karya sinematografi lainnya sebagai hak cipta. Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah penyebaran melalui Channel Telegram Publik dalam kasus ini memenuhi persyaratan Pasal 113 ayat (3) UU Nomor 28 Tahun 2014, dan bagaimana pemerintah berusaha untuk mencegah pelanggaran Hak Cipta dalam Channel Telegram Publik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi apakah kasus tersebut telah memenuhi persyaratan Pasal 113 ayat (3) UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, serta upaya pemerintah (Kementrian Komunikasi dan Informasi) untuk mencegah pelanggaran hak cipta yang terjadi di Public Channel Telegram. Dalam penelitian ini, yuridis normatif digunakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus di Public Channel memenuhi persyaratan Pasal 113 ayat (3), yang membuat kasus tersebut termasuk dalam kategori pembajakan menurut Pasal 113 ayat (4). Selain itu, upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran video di Telegram Public Channel adalah dengan memblokir dan menutup akses ke Public Channel.
Perkembangan dunia maya yang pesat ini tidak hanya memberikan dampak positif tetapi juga terdapat dampak negatif terutama dalam bidang karya cipta sinematografi ini.
Dengan berkembangan teknologi sekarang banyak aplikasi penyedia streaming film, menjadikan semakin banyaknya pelanggaran hak cipta yang terjadi.
Pelanggaran hak cipta yang terjadi di dunia maya tidak hanya berupa pengunggahan ulang video perfilman, tetapi juga berupa penyebaran konten berupa gambar, audio, dan video yang tidak memiliki hak cipta atau hak copyright. Hal ini menyebabkan kerugian moral dan ekonomi bagi pencipta dan industri film di Indonesia.
Etika memiliki peran dalam mengatur dan mengatur perilaku yang baik dan buruk di dunia maya, seperti menjaga keamanan, menjaga privasi, menjaga hak cipta, dan menjaga keadilan. Pentingnya etika pada dunia maya terlihat dari faktor-faktor seperti:
Sistem Nilai: Etika memiliki sistem nilai yang berbeda dari moral, yaitu etika deskriptif, etika normatif, etika deontologi, dan etika virtue. Berdasarkan norma masyarakat, etika deskriptif mendefinisikan tindakan atau perbuatan.
Perilaku: Etika memiliki peran dalam mengatur dan mengatur perilaku yang baik dan buruk di dunia maya, seperti menjaga keamanan, menjaga privasi, menjaga hak cipta, dan menjaga keadilan.
Pengawasan: Etika memiliki peran dalam mengawasi dan mengendalikan konten-konten ilegal yang muncul di dunia maya, seperti tindakan asusila, kriminalitas, hingga pornografi.
Pendidikan: Etika memiliki peran dalam mengajarkan nilai dan norma moral kepada generasi muda yang banyak menggunakan internet, seperti menjaga kesusilaan, menjaga keadilan, dan menjaga privasi.
DAFTAR PUSTAKA
Aris, 2021. Gramedia. [Online]
Available at: https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-akumulasi/
[Diakses 6 April 2024].
Fajri, D. L., 2021. Katadata. [Online]
Available at: https://katadata.co.id/berita/nasional/61c9575f9b5aa/pengertian-etika- macam-dan-contohnya-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=2
[Diakses 6 April 2024].
Limbong, T., 2018. ETIKA DUNIA MAYA. June.
Wulan Oktava Rini, T. D. H. I. M., 2022. Pengunggahan Ulang Video Perfilman Indonesia Secara Ilegal Melalui Public Channel Telegram. YUSTITIABELEN, August, Volume 8, p. 2.
Lampiran: