LAPORAN OBSERVASI Psikologi Perkembangan I
DISUSUN OLEH
PUTRI NURGIS ALITA (201301214)
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan observasi pada mata kuliah Psikologi Perkembangan I. Pada kesempatan ini, tidak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam penyelesaian laporan ini atas segala bantuan, bimbingan, dan dorongannya.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan I dan juga untuk memperluas wawasan tentang masa perkembangan pada anak.
Saya sebagai manusia biasa menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, saya menerima segala bentuk kritik dan saran yang dapat membangun saya untuk menyempurnakan laporan ini.
Akhir kata, saya ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pembaca. Amin.
Medan, Juni 2021
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I PENDAHULUAN...1
Latar Belakang...1
Tujuan...1
Rumusan Masalah...1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...2
BAB III PEMBAHASAN...5
BAB IV KESMPULAN DAN SARAN...7
Kesimpulan ...7
Saran...7
DAFTAR PUSTAKA...8
LAMPIRAN ...9
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan merupakan pola perubahan yang terjadi yang bermula dari pembuahan dan akan terus berlangsung selama masa kehidupan. Perkembangan juga melibatkan pertumbuhan, meskipun itu juga termasuk penurunan yang disebabkan oleh penuaan dan kematian. Selama masa kehidupan maka perkembangan akan terus terjadi pada tubuh. maka sangat penting bagi kita untuk mempelajari semua hal tentang perkembagan terutama perkembangan pada masa infancy, early childhood, dan midle childhood. Ciri-ciri pada setiap tahap perkembangan juga berbeda dan banyak ahli yang menjelaskan tentang ciri-ciri pada setiap tahapnya.
Pada laporan ini akan dijelaskan mengenai ciri-ciri pada anak yang berada pada tahap early childhood. Menurut teori periode perkembangan anak pada tahap early childhood sudah belajar menjadi self-sufficient dan lebih peduli dengan diri mereka. Pada masa early childhood anak-anak sudah memiliki keterampilan kesiapan, yaitu anak-anak sudah bisa mengikuti instruksi, dan mengidentifikasi surat. Pada masa early childhood anak-anak juga sudah mulai menjalin hubungan dengan teman sebaya dan menghabiskan banyak waktunya dengan teman sebaya. Anak-anak yang tidak memiliki ciri-ciri seperti anak-anak yang berada pada masa early childhood maka dapat dikatakan bahwa anak itu mengalami keterlambatan pada perkembangannya. Keterlambatan perkembangan pada anak early childhood dapat dilihat melalui fisik, kognitif, dan social pada anak.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian perkembangan?
2. Apa ciri-ciri anak early childhood menurut ahli?
3. Apa faktor yang menyebabkan masalah perkembangan?
1.3 TUJUAN PENULISAN LAPORAN OBSERVASI Observasi ini bertujuan untuk mengetahui
1. Pengertian perkembangan
2. Ciri-ciri anak early childhood menurut ahli
3. Faktor yang menyebabkan masalah fisik, kognitif, dan social
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN PERKEMBANGAN
Perkembangan adalah Pola perubahan yang bermula dari pembuahan dan akan terus
berlangsung sepanjang hidup. Sebagian besar perkembangan juga melibatkan pertumbuhan, meskipun itu juga termasuk penurunan yang disebabkan oleh penuaan dan kematian. Dalam perkembangan kita akan melihat diri kita pada masa bayi, anak-anak, dan sebagai
remaja (Santrock. John W, 2019).
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Perkembangan menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya (Jahja, 2011).
Perkembangan seorang anak akan sangat dipengaruhi oleh proses kematangan yaitu terbukanya karakteristik yang secara potensial telah ada pada individu yang berasal dari warisan genetik individu. Misalnya dalam fungsi filogenetik yaitu merangkak, duduk, kemudian berjalan (Jahja, 2011).
2.2 CIRI-CIRI ANAK EARLY CHILDHOOD
Early childhood adalah periode perkembangan yang terjadi dari usia 3 sampai 5 tahun. periode ini terkadang juga disebut sebagai periode “preschool years. Selama masa ini, anak belajar menjadi lebih self-sufficient dan lebih peduli dengan diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan sekolah (meliputi instruksi, mengidentifikasi kata), dan menghabiskan banyak waktu untuk bermain dengan teman sebaya (Santrock. John W, 2019).
Teori piaget mengenai perubahan cognitive yang terjadi pada masa early childhood adalah tahap preoperasional. Tahap preoperasional merupakan tahap kedua dari teori piaget, tahap ini dimulai dari umur 2-7 tahun, dimana anak-anak mulai mewakili dunia dengan kata- kata, gambar, dan pemikirin simbolis melampaui koneksi sederhana dari informasi sensorik dan tindakan fisik. Pada tahap preoperasional terdapar subtahap fungsi simbolis (Santrock.
John W, 2019).
Subtahap fungsi simbolis merupakan sub tahap pertama dari pemikiran preoperasional, terjadi diantara umur 2 dan 4 tahun. selama subtahap ini, anak menumbuhkan kemampuan untuk merepresentasikan objek yang tidak terlihat secara mental. Kemampuan ini sangat memperluas dunia mental anak (Santrock. John W, 2019)
2
3
Perkembangan sosioemosional pada early childhood pada teori rick Erickson dikenal dengan iniative versus guilt, merupakan tahap ke tiga pada teori perkembangan erick Erickson. Pada tahap ini anak-anak menjadi yakin bahwa mereka memilikk hak atas diri mereka; selama masa early childhood , mereka mulai menemukan akan menjadi orang seperti apa mereka nantinya. Mereka mengidentifikasi orangtua mereka secara intens, yang hampir setiap waktu terlihat kuat. Selama masa early childhood, anak-anak menggunakan kemampuan perseptual, kemampuan motor, dan kemampuan Bahasa mereka untuk membuat sesuatu terjadi (Santrock. John W, 2019).
Perkembangn fisik atau tubuh manusia merupakan system organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Awal dari perkembangan pribadi seseorang asasnya bersifat biologis.
Dalam taraf-taraf perkembangan selanjutnya, normalitas dari konstitusi, struktur dan kondisi talian dengan masalah body-image, self-concept, dan rasa harga dirinya (Jahja, 2011).
Pertumbuhan fisik pada masa perkembangan early childhood juga terjadi. Rata-rata pertumbuhan tinggi anak adalah 2.5 inchi pertahun dan berat badannya bertambah 5-10 pounds pertahun. Anak perempuan hanya sedikit lebih kecil dan lebih ringan daripada anak laki-laki, perbedaan itu akan terus berlangsung sampai masa pubertas. Selama masa pra sekolah baik anak perempuan dan laki-laki mengalami penyusutan berat badan karena tinggi mereka yang bertambah (Santrock. John W, 2019).
Perkembangan otak merupakan satu hal terpenting dalam perkembangan fisik pada pasa early childhood. Pada masa early childhood perkembangan otak dan system saraf tetap berlangsung. Beberapa bagian interior otak yang berkaitan dengan peningkatan koneksi dendrit berubah. Myelinasi juga terjadi, myelinasi adalah pelapisan sel saraf oleh sel lemak.
Myelinasi penting dalam perkembangan beberapa kemampuan. Sebagai contoh, myelinasi pada area otak yang beralasi pada koordinasi tangan dan mata tidak akan sempurna sampai usia sekitar 4 tahun (Santrock. John W, 2019).
Perkembangan fisik pada anak early childhood juga meliputi perkembangan pada motor skillnya, baik itu gross motor skill maupun fine motor skill. Gross motor skill pada anak early childhood berkembang, dapat dilihat dari anak yang tidak memerlukan usaha yang besar untuk teteap berdiri tegak dan berpindah dari suatu tempat ketempat yang lain. Fine motor skill pada anak early childhood berkembang, dapat dilihat dari anak yang terkadang sudah mampu untuk memegang objek yang berukuran sangat kecil diantara ibu jari dan telunjuk
(Santrock. John W, 2019)
4
Pada perkembangan anak juga sering terjadi masalah mau itu masalah kognitif, fisik, dan sosial. Banyak faktor yang menyebabkan masalah dalam perkembangan anak, seperti terjadi masalah pada saat kehamilan. Masalah pada saat kehamilan dapat terjadi karena ibu mengonsumsi zat yang berbahaya atau disebut teratogen. Teratogen adalah semua agen yang memiliki potensi untuk menyebabkan efek negative bagi bayi yang ada didalam kandungan, dan secara negative dapat menyebabkan gangguan kognitif, dan masalah pada perilaku.
Teratogen yang dapat menyebabkan efek yang negative untuk janin antara lain adalah obat- obatan (seperti antibiotic yang dikonsumsi Wanita saat hamil, obat-obatan terlarang, alcohol, nicotin (yang terdapat dalam rokok) (Santrock. John W, 2019).
Faktor lain yang dapat menjadi penyebab masalah perkembangan pada anak adalah bahaya lingkungan. Banyak aspek dari industry modern yang dapat menyebabkan bahaya pada janin selama masa kehamilan. Beberapa bahaya yang spesifik dapat membahayakan adalah radiasi, sampah yang beracun, dan polusi kimia lainnya (Santrock. John W, 2019).
6
BAB III PEMBAHASAN
Dari observasi yang saya lakukan pada anak yang Bernama andin yang berusia 5 tahun, terjadi masalah pada perkembangannya, baik itu masalah fisik, kognitif, dan sosial.
Seperti yang kita ketahui dari literatur Jahja (2011) Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Perkembangan menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Namun pada kasus andin hanya sedikit terjadi penambahan kemampuan dan organ-organ tubuh andin tidak berfungsi dengan baik.
Dari hasil obsevasi saya andin tidak menunjukan ciri-ciri anak early childhood yang normal,seperti dikatakan dalam litarutur Santrock (2019) bahwa ciri-ciri anak early childhood adalah sebagai berikut anak belajar menjadi lebih self-sufficient dan lebih peduli dengan diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan sekolah (meliputi instruksi, mengidentifikasi kata), dan menghabiskan banyak waktu untuk bermain dengan teman sebaya. Namun ada kasus andin, andin tidak mengembangkan keterampilan kesiapan sekolah dan tidak menghabiskan waktu untuk bermain dengan teman sebayanya.
Dari hasil observasi yang saya lakukan terdapat masalah pada perkembangn fisik andin, pada literatur Santrock (2019) dikatakan bahwa Perkembangan fisik pada anak early childhood juga meliputi perkembangan pada motor skillnya, baik itu gross motor skill maupun fine motor skill. Gross motor skill pada anak early childhood berkembang, dapat dilihat dari anak yang tidak memerlukan usaha yang besar untuk teteap berdiri tegak dan berpindah dari suatu tempat ketempat yang lain. Fine motor skill pada anak early childhood berkembang, dapat dilihat dari anak yang terkadang sudah mampu untuk memegang objek yang berukuran sangat kecil diantara ibu jari dan telunjuk. Namun pada andin baik itu gross motor skill dan fine motor skill tidak ada yang berkembang, bahkan andin untuk berjalan saja harus di papah oleh ibunya karena kakinya tidak sanggup untuk menopang tubuhnya, bahkan untuk mandi, makan dan aktifitas lain yang seharusnya sudah mulai bisa dilakukan sendiri harus dilakukan oleh ibunya. Kemampuan fine motor skill yang seharusnya sudah berkembang pada anak early childhood pada andin tidak berkembang, dari pengamatan yang sudah saya lakukan andin tidak dapat memegang objek yang berukuran kecil.
Dari hasil observasi yang saya lakukan terhadap andin menunjukkan bahwa pertambahan berat badan dan pertambahan tinggi andin sesuai untuk pertumbuhan anak early childhood hal ini sama sesuai dengan literatur santrock (2019) bahwa Pertumbuhan fisik pada masa perkembangan early childhood juga terjadi. Rata-rata pertumbuhan tinggi anak adalah 2.5 inchi pertahun dan berat badannya bertambah 5-10 pounds pertahun.
Dari hasil observasi yang saya lakukan terdapat masalah cognitive pada andin, pada literatur Santrock (2019) tentang teori perkembangan cognitive piaget, pada masa early
teori piaget, tahap ini dimulai dari umur 2-7 tahun, dimana anak-anak mulai mewakili dunia dengan kata-kata, gambar, dan pemikirin simbolis melampaui koneksi sederhana dari informasi sensorik dan tindakan fisik. Pada tahap preoperasional terdapar subtahap fungsi simbolis. Namuun pada andin kemampuan cognitive seperti anak sudah mulai mewakili dunia dengan kata-kata tidak terjadi, karena andin tidak dapat berbicara seperti anak early childhood lainnya, andin hanya dapat menyebutkan kata “mamak” itu pun terdengar tidak jelas.
Dari hasil observasi yang saya lakukan terjadi juga masalah sosial pada perkembangan andin karena andin tidak dapat berbahasa dan berkomunikasi kepada orang lain sehingga andin tidak bermain dengan anak sebayanya, andin hanya beraktivitas dirumah bersama ayah dan ibunya, tetapi ketika diajak berbicara andin masi bisa merespon dengan sesekali tersenyum hal ini tidak sesuai dengan literatur santrock (2019) bahwa anak early childhood mengembangkan keterampilan kesiapan sekolah (meliputi instruksi, mengidentifikasi kata), dan menghabiskan banyak waktu untuk bermain dengan teman sebaya.
Dari hasil wawancara saya kepada ibu andin tentang faktor yang menyebabkan andin mengalami masalah pada perkembangannya. Ibunya menjawab bahwa ibunya juga tidak tau apa penyebab andin mengalami masalah pada perkembangannya. karena andin sudah pernah dibawa kedokter dan dokter pun bingung tentang kondisi andin. Namun ibunya mengatakan bahwa keadaan andin menjadi seperti ini setelah mengalami badannya tiba-tiba menegang dan kaku seperti kayu pada saat berumur 2 hari. Setelah itu saya bertanya, apakah pada saat hamil ibu ada mengonsumsi obat-obatan atau terpapar lingkungan yang berbahaya, ibu andin menjawab bahwa selama kehamilan, ibu andin tidak mengomsumsi obat-obatan maupun terpapar lingkungan yang berbahaya. hal ini tidak sesuai dengan literatur santrock (2019) yang mangatakan bahwa masalah pada saat kehamilan dapat terjadi karena ibu mengonsumsi zat yang berbahaya atau disebut teratogen yang juga dapat menjadi faktor penyebab terjadinya masalah perkembangan.
Dari hasil wawancara saya kepada ibu andin mengenai keadaan otak andin. Beliau mengatakan bahwa tidak ada masalah pada perkembangan otak andin. Hal ini disampaikannya karena andin sudah pernah mengalami scanning otak dan hasilnya tidak ada permasalahan pada otak andin, hal ini tidak sesuai dengan literatur Santrock (2019) bahwa perkembangan otak penting dalam perkembangan beberapa kemampuan. Namun pada kasus andin walaupun otak andin normal, andin tidak dapat mengembangkan beberapa kemampuan yang seharusnya sudah dimiliki oleh anak early childhood lainnya.
5
6
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan
Perkembangan adalah Pola perubahan yang bermula dari pembuahan dan akan terus
berlangsung sepanjang hidup. Sebagian besar perkembangan juga melibatkan pertumbuhan, meskipun itu juga termasuk penurunan yang disebabkan oleh penuaan dan kematian. Dalam perkembangan kita akan melihat diri kita pada masa bayi, anak-anak, dan sebagai remaja.
Pada masa early childhood terdapat ciri-ciri anak-anak yang dikatakan normal sebagai anak earlychildhood baik itu ciri-ciri fisik, kognitif, dan sosial. Dalam hasil observasi yang telah saya lakukan terdapat ciri-ciri yang menunjukkan bahwa anak yang saya observasi tidak berkembang secara normal baik fisik kognitif dan fisiknya. Dari segi fisiknya anak ini memiliki tinggi dan berat normal seperti anak seusianya, tapi kemampuan motorik kasar dan kemampuan motorik halusnya mengalami gangguan. Dari segi cognitifnya anak yang saya observasi memiliki masalah juga, yaitu anak ini tidak dapat berbicara dan melakukan pekerjaan anak prasekolah. Dari segi sosial anak ini juga mengalami masalah, anak yang saya observasi tidak bergaul dengan teman sebayanya dan hanya berinteraksi dengan ibu dan ayahnya.
Penyebab keterlambatan atau masalah yang terjadi pada perkembangan bermacam- macam. Namun pada anak yang saya observasi ibu dari anak tersebut maupun dokter tidak tau apa penyebab yang membuat anak ini mengalami masalah pada perkembangannya.
Ibunya hanya mengatakan awal anak ini mengalami masalah ini adalah ketika waktu bayi tubuh anak tersebut tiba-tiba menegang dan kaku.
4.2 saran
Orangtua diharapkan untuk lebih hati-hati, dan memeriksakan kandungan atau anaknya sedini mungkin untuk melihat apakah ada masalah yang akan menyebabkan masalah perkembangan pada anaknya. Hal ini penting dilakukan agar bisa ditangani sedini mungkin.
Untuk anak-anak yang memiliki keterlambatan perkembangan sebaiknya dibawa kepada ahlinya agar dapat ditangani dengan baik. Untuk anak-anak seperti anak hasil observasi saya, yang tidak diketahui apa penyebab dari kondisi anak tersebut hal yang dapat dilakukan adalah dengan rutin membawa anak ini terapi agar anak ini dapat sedikit terbantu untuk setidaknya dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
7
DAFTAR PUSTAKA
Jahja, Y. (2011). Psikologi Perkembangan (I). Prenada Media Group.
Santrock. John W. (2019). Life Span Development (VII). McGraw-Hill.
9
LAMPIRAN Data diri anak:
Nama : Raisya Andini
Nama Panggilan : Andin
TTL : Medan, 10 Juni 2016
Agama : Islam
Anak Ke : 1
Jumlah Saudara : 0
Sekolah : Tidak Bersekolah