• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS PENYAKIT INFEKSI EMERGING

N/A
N/A
Andina Saraswati

Academic year: 2024

Membagikan "TUGAS PENYAKIT INFEKSI EMERGING"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENANGGULANGAN PENYAKIT INFEKSI

EMERGING

Oleh :

Kelompok 3 (INFEM)

(2)

Sebagai tenaga kesehatan di Puskesmas:

1. Bagaimana analisa saudara ?

2. Apa yang yang akan saudara tanyakan ke keluarga tersebut berkaitan dengan penyakit putranya ?

3. Apa rencana saudara untuk menghindari penyebaran penyakit tersebut ?

Di Rumah bapak K desa tanah tinggi, putranya G yang berumur 15 tahun, mengeluhkan Mual, Muntah, Diare Berat, dan Demam Ringan.

Lalu disampaikan keluar air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat, warna mata dan kulit menguning, dan

kesadaran menurun.

KASUS 3

(3)

ANALISA KASUS

Mual, Muntah, Diare Berat, Dan

Demam Ringan

01

Air Kencing Berwarna Pekat

Seperti Teh

02

BAB Berwarna Putih Pucat

03

Warna Mata Dan Kulit Menguning

04

Data pendukung berdasarkan dari gejala yang muncul pada kasus yaitu:

(4)

Penyakit kuning/Jaundice adalah suatu kondisi medis yang ditandai

perubahan warna kuning pada kulit, selaput lendir, dan bagian

putih mata. Warna kuning ini disebabkan oleh peningkatan

kadar bilirubin dalam darah.

DEFINISI OPERASIONAL

(5)

Penggalian informasi medis mendalam dapat dilakukan untuk menelusuri kemungkinan penyakit yang mendasari gejala kuning ini. Hal umum yang perlu ditanyakan mengenai

penyakit kuning/syndrome jaundice akut, antara lain :

1. Adakah nyeri perut, kulit gatal, atau penurunan berat badan secara drastis?

2. Adakah perubahan warna air kencing atau urine menjadi kuning gelap?

3. Apakah ada riwayat perjalanan ke daerah endemis penyakit tertentu, misalnya daerah timur Indonesia untuk melihat kemungkinan malaria?

4. Adakah riwayat konsumsi alkohol dalam jumlah banyak?

5. Adakah riwayat penggunaan NAPZA atau narkoba suntik?

6. Riwayat vaksinasi hepatitis

(6)

Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk melihat adanya indikasi penyakit kuning/syndrome jaundice akut,

seperti :

Pemeriksaan Laboratorium :

Tes Darah Fungsi Hati (bilirubin, SGOT, SGPT, ALP, GGT, albumin, globulin, PPT, INR), lipase/amilase untuk mendeteksi peradangan pankreas (pankreatitis), dan panel elektrolit.

Tes Urinalisis Tes ini adalah analisis urine dan dapat mengetahui adanya bilirubin yang dikeluarkan melalui urine.

Biopsi hati Tes ini dilakukan dengan memasukkan jarum ke dalam hati setelah anestesi lokal diberikan. Sampel jaringan hati yang diperoleh kemudian diperiksa di laboratorium.Tes yang dilakukan untuk menghasilkan gambar digital bagian dalam tubuh,

seperti :

 Ultrasonografi (USG), computerized tomography (CT) scan, cholescintigraphy

(pemindaian HIDA), magnetic resonance imaging (MRI), dan endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP).

(7)

RENCANA UNTUK MENGHINDARI PENYEBARAN PENYAKIT KUNING/SYNDROME KUNING AKUT

Pencegahan penyakit kuning dilakukan dengan mencegah penyebabnya. Beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah:

 Lakukan vaksinasi hepatitis A dan B.

 Konsumsi obat pencegah penyakit malaria sebelum berkunjung ke daerah yang rawan penyakit tersebut.

 Batasi konsumsi minuman beralkohol, untuk mencegah kerusakan organ hati.

 Hentikan kebiasaan merokok, untuk mencegah penyakit kanker.

 Hindari penyalahgunaan NAPZA, terutama yang menggunakan jarum suntik.

 Hindari berhubungan seksual tanpa pengaman dan berganti-ganti pasangan.

 Konsumsi makanan dan minuman yang bersih, agar terhindar dari hepatitis A

 Gunakan alat pelindung diri di lingkungan kerja, untuk menghindari paparan zat kimia yang dapat memicu kerusakan organ hati.

 Konsultasikan dengan dokter mengenai dosis, manfaat, dan risiko dari obat-obatan yang digunakan.

Referensi

Dokumen terkait

Pada pasien dengan tifoid mengalami tanda gejala diantaranya demam yang lebih dari tujuh hari adanya diare, mual muntah, perasaan tidak enak pada perut sehingga air

sering terjadi. Efek samping yang pernah dilaporkan diantaranya sakit kepala, pusing, demam, mual, muntah, sakit otot, lemas, gatal, diare, dan mengantuk. Menurut WHO,

Pada pasien dengan tifoid mengalami tanda gejala diantaranya demam yang lebih dari tujuh hari adanya diare, mual muntah, perasaan tidak enak pada perut sehingga air

Bila tertelan dalam jumlah yang cukup banyak dapat menimbulkan gangguan saluran pencernaan (mual, muntah, dan diare), bila terkena mata dapat menimbulkan iritasi

sering terjadi. Efek samping yang pernah dilaporkan diantaranya sakit kepala, pusing, demam, mual, muntah, sakit otot, lemas, gatal, diare, dan mengantuk. Menurut WHO,

Bayi berusia 1 bulan sampai dengan 2 tahun (ada sumber lain yang menyebut 3 tahun) memiliki gejala kesulitan makan, gagal tumbuh, diare, dan muntah serta demam yang tidak

Enterokolitis merupakan gejala yang paling sering terjadi pada infeksi Salmonella, terjadi 8-48 jam setelah tertelan Salmonella, demam ringan, mual, sakit kepala,

Efek Samping Secara umum, penggunaan antasida dapat menyebabkan efek samping yang ringan, seperti: - Diare - Perut kembung - Mual dan muntah - Kram perut - Sembelit Antasida