• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS PIDSUS UNIVERSITAS TERBUKA

N/A
N/A
Kurnia One

Academic year: 2024

Membagikan "TUGAS PIDSUS UNIVERSITAS TERBUKA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS I

TINDAK PIDANA KHUSUS

KOMANG AGUS KURNIAWAN 041017038

ILMU HUKUM (S1) FHISIP

UNIVERSITAS TERBUKA 2023

(2)

725/PID.B/2020/PN SDA a. Pasal yang didakwakan

Pasal 210” sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 421 ayat (1) UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan

b. Pasal dan bunyi pasal yang dibuktikan penuntut umum

1. Menyatakan terdakwa BAYU UTOMO, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana “barada di daerah tertentu di bandar udara, tanpa memperoleh izin dari otoritas bandara udara sebagaimana dimaksud dalam pasal 210” sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 421 ayat (1) UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan sesuai dengan dakwaan Kesatu c. Tuntutan penuntut umum (barang bukti tidak perlu dituliskan)

1. Menjatuhkan pidana Denda terhadap terdakwa sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar diganti dengan 3 (tiga) bulan kurungan.

d. Pasal dan bunyi pasal yang dibuktikan oleh hakim

1. Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas Majelis Hakim berpendapat unsur Barang Siapa telah terpenuhi ; Ad. 2. Barada di daerah tertentu di bandar udara, tanpa memperoleh izin dari otoritas bandara udara sebagaimana dimaksud dalam pasal 210 2. Majelis Hakim berpendapat Unsur Kedua dalam perkara ini telah terpenuhi ; Menimbang,

bahwa oleh semua unsur dari pasal 421 ayat (1) Undangundang Nomor 1 Tahun 2009, tentang Penerbangan telah terpenuhi

e. Amar putusan hakim (barang bukti tidak perlu dituliskan)

1. Terdakwa BAYU UTOMO, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “barada di daerah tertentu di bandar udara, tanpa memperoleh izin dari otoritas bandara udara sebagaimana dimaksud dalam pasal 210”

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut diatas oleh karena itu dengan pidana denda sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar maka, diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan

f. Pembuktian unsur-unsur tindak pidana yang telah dilakukan terdakwa atau yang dibuktikan oleh hakim

Pasal 421 ayat (1) Undangundang Nomor 1 Tahun 2009, tentang Penerbangan telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana

(3)

sebagaimana didakwakan dalam dakwaan alternatif kesatu Penuntut Umum; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tidak ditahan dan menurut pendapat Majelis Hakim tidak cukup alasan untuk menahan, maka Terdakwa tidak ditahan; Menimbang, bahwa selama pemeriksaan dipersidangan ternyata tidak ditemukan adanya alasan pembenar yang dapat menghapuskan sifat melawan hukumnya perbuatan Terdakwa maupun alasan pemaaf yang dapat meniadakan pemidanaan terhadap Terdakwa maka, terdakwa haruslah dijatuhi pidana

g. Analisis

Menurut saya dalam kasus ini mesti dimasukan juga undang-undang mengenai pemalsuan yang dilakukan pelaku dengan membuat pas bandara palsu menggunakan photoshop yaitu Pasal 263 KUHP merupakan delik sengaja, baik perbuatan sengaja maupun sengaja sebagai maksud dan tidak ada delik kelalaian (culpa) dalam pemalsuan surat. Ketentuan ini pada dasarnya melindungi kepentingan umum yakni kepercayaan warga dalam hubungan masyarakat serta timbulnya kerugian

(4)

Nomor : 19 / Pid. Sus / 2011 / PN. Klt c. Pasal yang didakwakan

Pasal 15 Jo. Pasal 9 Undang- Undang Republik Indonesia No. 15 Tahun 2003 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang No. 1 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme

d. Pasal dan bunyi pasal yang dibuktikan penuntut umum

2. Pasal 15 Jo. Pasal 9 Undang- Undang Republik Indonesia No. 15 Tahun 2003 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang No. 1 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme

h. Tuntutan penuntut umum (barang bukti tidak perlu dituliskan) Menjatuhkan Pidana terhadap terdakwa selama 5 (lima) tahun

2. Menyatakan terdakwa AW terbukti bersalah melakukan tindak pidana Terorisme, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 15 Jo. Pasal 9 Undang- Undang Republik Indonesia No. 15 Tahun 2003 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang No. 1 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang- Undang sebagaimana tercantum dalam Dakwaan Kesatu Primair ;

3. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa AW dengan pidana penjara selama 4 ( empat ) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah terdakwa tetap di tahan .

i. Pasal dan bunyi pasal yang dibuktikan oleh hakim

Pasal 26 ayat ( 1) dan ayat ( 2 ) UU No. 3 tahun 1997 tentang Pengadi l an Anak dihubungkan dengan pasal 19 UndangUndang Republ i k Indones ia No. 15 Tahun 2003 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang No. 1 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang- Undang , maka menurut hemat Hakim Majelis ancaman pidana terhadap terdakwa anak dalam perkara tindak pidana teroris paling lama adalah 10 tahun penjara dan mengesampingkan keten tuan mengenai penja tuhan pidana minimum khusus

j. Amar putusan hakim (barang bukti tidak perlu dituliskan)

(5)

3. Menyatakan Terdakwa Anak AW, sebagaimana tersebut diatas , te lah terbukt i secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan t indak pidana kejahatan : TERORISME

4. Menjatuhkan pidana oleh karena i tu kepada dir i Terdakwa anak tersebut , dengan pidana penjara selama 2 ( dua ) tahun ;

5. Menetapkan masa penahanan yang te lah dija lan i oleh terdakwa anak tersebut , dikurangkan seluruhnya dari pidana penjara yang dija tuhkan kepadanya;

6. Menetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan;

k. Pembuktian unsur-unsur tindak pidana yang telah dilakukan terdakwa atau yang dibuktikan oleh hakim

Semua unsur - unsur dari pasal 15 Jo. Pasal 9 Undang- Undang Republik Indonesia No. 15 Tahun 2003 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang No. 1 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-Undang, te lah dipenuhi oleh perbuatan terdakwa dan oleh karena, menurut pertimbangan Hakim Majelis , tidak terdapat adanya alasan- alasan pemaaf maupun alasan-alasan pembenar atas perbuatan yang di lakukan oleh terdakwa tersebut, maka Terdakwa harus dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Jaksa Penuntu umum

l. Analisis

Menurut saya dalam kasus ini mesti dilakukan kajian mengenai tindak pidana terorisme dan undang-undang anak, karena menurut saya hal yang dilakukan tersangka murni ketidaksengajaan dan ketidaktahuan terdakwa.

(6)

NO.02/PID.HAM/AD.HOC/2003/PN.JKT.PST e. Pasal yang didakwakan

Tindak pidana pelanggaran HAM yang Berat sebagimana dakwaan kesatu, pasal 7 huruf b jis pasal 9 huruf e,pasal 37 Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2000 pasal 55 ayat (1) ke-1 ,pasal 64 KUHP

f. Pasal dan bunyi pasal yang dibuktikan penuntut umum

3. Menyatakan bahwa terdakwa tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana pelanggaran HAM yang Berat sebagimana dakwaan kesatu, pasal 7 huruf b jis pasal 9 huruf e,pasal 37 Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2000 pasal 55 ayat (1) ke-1 ,pasal 64 KUHP

4. Menyatakan bahwa terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana pelanggaran HAM yang Berat sebagimana dakwaan kedua,pasal 42 ayat (1) huruf a dan b jis pasal 7 huruf b, pasal 9 huruf f, pasal 39 Undang – Undang No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia, pasal 64 KUHP; -

m. Tuntutan penuntut umum (barang bukti tidak perlu dituliskan) Menjatuhkan Pidana terhadap terdakwa selama 5 (lima) tahun n. Pasal dan bunyi pasal yang dibuktikan oleh hakim

Berdasarkan Pasal 351 KUHP, UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, International Conevant on Civil and Political Rights, Covention Against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment, perlakuan terhadap para saksi tersebut merupakan pelanggaran HAM, yaitu perlakuan yang tidak manusiawi dan merendahkan martabat, yang dalam konteks ini adalah termasuk katagori pelanggaran HAM biasa, sehingga bukanlah merupakan yurisdiksi dari Pengadilan HAM Adhoc ini. Dengan demikian mengenai dakwaan kedua ini Majelis Hakim tidak sependapa dengan pertimbangan Jaksa Penuntut Umum o. Amar putusan hakim (barang bukti tidak perlu dituliskan)

7. bahwa Terdakwa Mayor Jenderal TNI (Purnawirawan) PRANOWO, tersebut tidak terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana yang didakwakan dalam Dakwaan Kesatu dan Kedua

(7)

8. Membebaskan Terdakwa oleh karena itu dari Dakwaan Kesatu dan Kedua;- 3.

Memulihkan hak-hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya

9. Membebankan biaya perkara kepada Negara

p. Pembuktian unsur-unsur tindak pidana yang telah dilakukan terdakwa atau yang dibuktikan oleh hakim

Berdasarkan Pasal 351 KUHP, UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, International Conevant on Civil and Political Rights, Covention Against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment, perlakuan terhadap para saksi tersebut merupakan pelanggaran HAM, yaitu perlakuan yang tidak manusiawi dan merendahkan martabat, yang dalam konteks ini adalah termasuk katagori pelanggaran HAM biasa, sehingga bukanlah merupakan yurisdiksi dari Pengadilan HAM Adhoc ini.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas pula maka Majelis berpendapat bahwa Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan besalah melakukan tindak pidana yang didakwakan dalam dakwaan kedua, dan oleh karenanya ia harus dibebaskan dari dakwaan pertama dan kedua q. Analisis

Menurut saya dalam kasus ini mesti dilakukan banding karena seperti ada yang mengganjal dalam putusan ini.

(8)

Nomor : 637 / Pid.Sus / 2019 / PN Jmb g. Pasal yang didakwakan

Pasal yang didakwakan: Pasal 3 UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

h. Pasal dan bunyi pasal yang dibuktikan penuntut umum

5. Menyatakan Terdakwa Rohim Bin. Juneb telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ Pencucian Uang “ sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar Ketentuan Pasal 3 Undang – Undang Nomor : 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang;

r. Tuntutan penuntut umum (barang bukti tidak perlu dituliskan)

Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Rohim Bin. Juneb dengan pidana penjara selama 3 (tiga) Tahun dengan perintah Terdakwa untuk tetap ditahan dan denda sebesar Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) Subsidair 6 (enam) Bulan Penjara;

s. Pasal dan bunyi pasal yang dibuktikan oleh hakim

Hakim berpendapat bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan tunggal tersebut diatas dan berdasarkan ketentuan Pasal 193 Ayat (1) Undang – Undang Nomor : 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, maka terhadap diri Terdakwa haruslah dijatuhi pidana penjara yang setimpal dengan perbuatannya dan seadil – adilnya

t. Amar putusan hakim (barang bukti tidak perlu dituliskan)

10. Menyatakan Terdakwa Rohim Bin. Juneb tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ pencucian uang dengan membelanjakan atas Harta Kekayaan yang diketahuinya merupakan hasil tindak pidana narkotika dengan tujuan menyamarkan asal usul Harta Kekayaan “, sebagaimana dalam Dakwaan Tunggal 11. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2

(dua) Tahun dan dan Denda sejumlah Rp.1.000.0000.0000,00 (satu milyar rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) Bulan

(9)

u. Pembuktian unsur-unsur tindak pidana yang telah dilakukan terdakwa atau yang dibuktikan oleh hakim

Terdakwa telah melakukan tindakan mencuci uang sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dengan cara membeli beberapa aset berharga menggunakan uang hasil kejahatan, yaitu tindakan korupsi, dan kemudian menyimpan dan mengalihkan aset tersebut untuk menutupi jejak uang tersebut. Hal ini dibuktikan dengan keterangan saksi-saksi dan dokumen-dokumen terkait. Dalam hal ini, terdakwa telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana pencucian uang sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

v. Analisis

Menurut saya hakim sudah benar dengan putusan yang diberikan tetapi saya kurang sependapat dengan Majelis Hakim yang kurang sependapat tentang lamanya pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa

(10)

Nomor 40/Pid.Sus-TPK/2022/PN Mtr a. Pasal yang didakwakan

Bahwa terdakwaDrs. SIRAJUDIN AP.MM adalah Pegawai Negeri Sipil yang kemudian diangkat menjadi Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bima berdasarkan Keputusan Bupati Bima Nomor: 821.2/636/07.2/2019 tanggal 23 Mei 2019 tentang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Dalam dan Dari Jabatan Struktural Lingkup Pemerintahan Kabupaten Bima, baik bertindak sendiri atau bersama-sama dengan saksi ISMUD, S.Sos, selaku Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Pada Dinas Sosial Kabupaten Bima dan saksi SUKARDIN, SH., selaku Pendamping Kelompok Masyarakat Korban Bencana Sosial Kebakaran Rumah (keduanya dalam penuntutan berkas perkara terpisah) pada saat Penyaluran Program Bantuan Sosial Kebakaran Rumah Tahun 2020 atau pada waktu lain antara bulan Desember tahun 2020 sampai dengan bulan Mei tahun 2021 atau setidaktidaknya pada waktu lain antara tahun 2020 sampai dengan tahun 2021, bertempat di kantor Dinas Sosial Kabupaten Bima atau setidak-tidaknya pada suatu tempat di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat atau pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Mataram yang berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus berdasarkan Pasal 5 Jo. Pasal 35 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Terdakwa sebagai orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan perbuatan sebagai pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya, memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri,

b. Pasal dan bunyi pasal yang dibuktikan penuntut umum

1. Menyatakan Terdakwa Drs. SIRAJUDIN, AP.MM, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi “yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan perbuatan sebagai pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut

(11)

diduga, bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya atau yang menurut pikiran orang yang memberikan hadiah atau janji tersebut ada hubungan dengan jabatannya” sebagaimana telah kami dakwakan dalam Dakwaan Kedua melanggar Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah dubah dan ditambah dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana sebagaimana dalam dakwaan alternatif kedua Penuntut Umum

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Drs. SIRAJUDIN, AP.MM dengan pidana Penjara selama 3 (tiga) tahun dengan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan, dengan perintah agar Terdakwa tetap ditahan

3. Menjatuhkan pidana denda terhadap Terdakwa Drs. SIRAJUDIN, AP.MM sejumlah Rp.

250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) Subsidair 6 (enam) bulan kurungan c. Tuntutan penuntut umum (barang bukti tidak perlu dituliskan)

Dalam surat tuntutannya Penuntut Umum telah menuntut Terdakwa karena melakukan tindak pidana sebagaimana di atur dan diancam pidana dalam Pasal 11 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP (dakwaan ke dua), maka dengan mempertimbangkan hal tersebut Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan ke dua tersebut sebagaimana diatur dalam Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP

d. Pasal dan bunyi pasal yang dibuktikan oleh hakim

Menimbang, bahwa oleh karena terdapat salah satu unsur dalam dakwaan ke satu yang tidak terbukti maka maka terdakwa haruslah dibebaskan dari dakwaan ke satu tersebut yakni melanggar Pasal 12 huruf e Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

(12)

Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP ; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas, maka ternyata Terdakwa tidak terbukti melakukan seluruh perbuatan yang didakwaakan kepadanya yakni melanggar Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP atau melanggar pasal Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 12 huruf e Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, maka oleh karena itu Terdakwa haruslah dibebaskan dari dakwaan dakwaan tersebut ; Menimbang, bahwa telepas dari pertimbangan sebagaimana dikemukakan oleh Majelis di atas terhadap fakta fakta hukum sebagai dasar untuk menjelaskan konstruksi perkara ini yang pada akhirnya Majelis berpandangan jika dari rangkaian peristiwa yang menjadi fakta hukum penting dalam persidangan perkara ini yang tidak mampu membuktikan perbuatan Terdakwa sebagaimana dikualifisir sebagai perbuatan yang memenuhi unsur unsur baik dalam dakwaan pertama maupun dakwaan ke dua surat dakwaan jaksa penuntut Umum, maka sesuai dengan azas hukum pidana yang mengatakan Indubio pro reo yang mengadung arti : apabila hakim ragu mengenai kesalahan terdakwa maka harus menjatuhkan hukuman yang menguntungkan bagi terdakwa dan juga azas Opinio necessitates yang bermakna “Keyakinan atas sesuatu menurut hukum perlu sebagai syarat untuk timbulnya hukum kebiasaan/hakim dalam memutus perkara harus dilandasai dengan sebuah keyakinan, maka Terdakwa patut lah dibebaskan dari segala dakwaan

e. Amar putusan hakim (barang bukti tidak perlu dituliskan)

12. Menyatakan Terdakwa Drs. SIRAJUDIN A.P.M.M tersebut diatas, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Pertama maupun dakwaan ke dua surat dakwaan Penuntut Umum ;

13. Membebaskan Terdakwa oleh karena itu dari semua dakwaan tersebut

(13)

14. Memerintahkan Terdakwa segera dibebaskan dari tahanan segera setelah putusan ini diucapkan

15. Memulihkan hak-hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, harkat serta martabatnya.

f. Pembuktian unsur-unsur tindak pidana yang telah dilakukan terdakwa atau yang dibuktikan oleh hakim

Menimbang, bahwa di pihak Terdakwa melalui Pernasihat Hukum nya dalam tanggapannya terhadap tuntutan penuntut umum sebagaimana dikemukakan dalam nota pembelaannya tidak secara spesifik menguraikan unsur apa dalam dakwaan alternatif ke dua surat tuntutan penuntut umum yang tidak terbukti, karena Penasihat Hukum Terdakwa menanggapi surat tuntutan penuntut umum secara umum dan setelah Majelis mencermati pokok pokok nota pembelaan Terdakwa yang disampaikan oleh penasihat hukumnya, maka ditemukan beberapa alasan sehingga Terdakwa harus dibebaskan dalam perkara ini yakni, tidak satu pun bukti yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum yang dapat membuktikan bahwa Terdakwa pernah menerima uang sejumlah tersebut, oleh karena itu Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini tidak mampu membuktikan tentang adanya kesalahan Terdakwa, oleh karena itu Terdakwa haruslah dibebaskan dari seluruh dakwaan ; Menimbang, bahwa selain itu Penasihat Hukum Terdakwa berpendapat jika dalam perkara ini, Terdakawa telah didakwa sebagai orang yang turut serta melakukan tindak pidana korupsi bersama sama dengan beberapa Terdakwa lainnya, maka jika dihubungkan dengan keterangan ahli di persidangan yang pada pokoknya mengemukakan bahwa apabila Terdakwa dalam perkara ini yang hanya disebutkan sebagai Kepala Dinas dan tidak dihubungkan dengan tindak pidana jadi tidak ada unsur bersama sama dalam kasus ini sehingga akan menjadi pertanyaan apabila dihubungkan dengan pasal 55 ayat 1 yang menyatakan bahwa perbuatan bersama sama dalam hukum pidana harus dibuktikan adanya kesepakatan kerja sama antara pihak para pelaku untuk melakukan tindak pidana akan tetapi tidak ada sedikitpun kerja sama antara Terdakwa dengan Terdakwa lainnya dan tidak terbukti sedikitpun terungkap kerja sama selama proses pemeriksaan di depan persidangan, sehingga menurut ahli karena tidak ada kerja sama antara Terdakwa dan pihak lainnya maka dakwaan secara bersama sama tidak terbukti. Bahwa selain itu penasihat hukum mengemukakan jika penyaluran bantuan sosial di tahun 2020 hingga 2021 dilakukan dengan cara ditransfer langsung ke no rekening para penerima

(14)

sedikitpun ; g. Analisis

Menurut saya hakim terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan dalam membebaskan pelaku, karena sesuai dengan barang bukti yang diberikan oleh penuntut umum menurut saya memang terdapat kejanggalan dari kegiatan yang dilakukan oleh terdakwa, sehingga menurut saya harus dilakukan upaya banding kembali

Referensi

Dokumen terkait

Pertimbangan hakim menyatakan terdakwa tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi pengalihan aset sewa menyewa tanah dalam Putusan Nomor 1082

Menimbang, bahwa terhadap perbuatan Terdakwa yang telah memenuhi dan terbukti melakukan tindak pidana dari dakwaan alternatif ke-satu Penuntut Umum tersebut, namun

Menimbang, bahwa pertimbangan dan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama yang menyatakan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak

Menimbang, bahwa akibat perbuatan Terdakwa PARNO, yang melakukan tindak pidana korupsi dana untuk pembangunan dan perekonomian masyarakat Desa Paya Itik dalam bentuk

Bahwa terhadap Terdakwa sebagaimana dalam dakwaan pertama melanggat Pasal 55 ayat (1) ke-2 jo.Pasal 340 KUHP dimana sebagai perbuatan pokoknya adalah tindak pidana

Pada pengadilan tingkat pertama, majelis hakim tipikor memutuskan bahwa terdakwa parno terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan perbuatan tindak pidana korupsi dan dikenakan

Pertimbangan hukum hakim bagi pencabutan hak-hak politik terhadap pelaku tindak pidana korupsi adalah perbuatan pidana yang dilakukan terdakwa selaku penyelenggaran negara Bupati telah

Menimbang, bahwa karena semua komponen Pasal 378 KUHP telah dipenuhi, maka Terdakwa harus dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana sebagaimana