• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS STRUKTUR UNTUK TEKNIK SIPIL

Joenaldo Elmana Tarigan

Academic year: 2023

Membagikan "TUGAS STRUKTUR UNTUK TEKNIK SIPIL"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

4. Perencanaan Beban (Self Weight, DL, LL, Earthquake, Angin) 4.1 Data Mengenai Gedung

Tinggi lantai dasar : 3.35 m

Tinggi tipikal lantai diatasnya : 3.35 m Dimensi kolom untuk semua lantai sama : 15 x 30 cm Dimensi balok untuk semua lantai sama : 15 x 30 cm

Tebal plat atap : 100 mm

Tebal plat lantai : 120 mm

Kuat tekan beton, fc' : 25 MPa

Kuat tarik baja, fy : 240 MPa

Lokasi wilayah gempa : Nusa Tenggara Barat (zona 5)

Kedalaman Pondasi : 1.3 m

Tegangan Tanah : 7.8 kg/cm2 (tanah soft to medium stiff)

(2)

4.2 Beban mati dan beban hidup atap dan lantai Beban mati, DL tambahan pada lantai

Berat partisi = 2.5 kN/m^2

Beban screed + keramik, plafond, mekanikal, elektrikal = 1,6 kN/m^2 Beban hidup, LL pada lantai :

Beban occupany = 2.5 kN/m^2 Beban hidup, LL pada atap :

Beban = 1.5 kN/m^2

4.3 Data mengenai gempa

Lokasi rumah di zona gempa 5

Tegangan tanah = 1.6 kg/cm2

(3)

Tegangan tanah = 1.6 kg/cm2

Kondisi tanah di lokasi proyek termasuk ke dalam kategori tanah lunak Untuk tanah lunak,

1. Percepatan puncak batuan dasar = 0.25 g

2. Percepatan puncak muka tanah, A0 = 0.36 g (SNI 1727:2020)

Tabel spektrum respons gempa rencana tc = 1 detik

Am = 2.5 A0 = 0.90 g Ar = Am x Tc = 0.90

Gedung digunakan untuk rumah tinggal

Faktor keutamaan struktur, I = 1.0

(4)

4.4 Perhitungan berat struktur lantai 1, tipikal (lantai lainnya), dan lantai atap.

A. Berat sendiri struktur lantai 1 Berat kolom lantai 1

Berat plat lantai 1

!

"#$%& '(#) %& ')%* & %+ ', . . - /

/ . 0 1

2

2

3 45 6 67 5 5 146

Berat sendiri struktur lantai tipikal (Lantai Lainnya)

!

"#$%& '8)89 ')%* & %+ . . - /

/

. .

3 45 1 3 4: 3 : 46 1 2

2

5 6 6 7 7 6 45 6

!

"#$%& ';%) 8 ')%*& %+ '&+ (+ %) "#$%& ';%) 8 ')%*& %+ ',-0 5 46 5<

!

"#$%& '(#) %& ')%* & %+ '&+ (+ %) "#$%& '(#) %& ')%* & %+ ',-5 5 1 46

!

"#;%*'9 %&+ '& %9;%=%*'&+%(')%* & %+ 7 45. - /

/ . 0

12

2

5< 7

!

"#;%*'9 %&+ '& %9;%=%*'>* &> '&+ %(') %*&%+ 6 41. - /

/ . 0 1

2

2

5 33

Beban hidup dapat direduksi sehingga beban hidup yang bekerja pada struktur hanya 30% saja = 79.2 kN

!

"#;%*'9 %&+ '& %9;%=%*'>* &> '%& %( 3 41. - /

/ . 0

12

2

6 3 *

!

"#;%*'=+?> ('(%? %'%&%( 5 41. - /

/ . 0 1

2

2

< 3 *

Beban hidup pada atap juga dapat direduksi sehingga beban hidup yang bekerja hanya 30% saja = 24 kN

4.5 Perhitungan berat struktur

!

"#$%& ')%* & %+ ', 55 3 4AB@0 5 46 5<@5 5 1 46@5< 7@B A 46-1 13 410 <

!

"#$%& ')%* & %+ 'C 76 45 6@0 5 46 5<@5 5 1 46@5< 7@B A46-70 54B : <

berat struktur per lantai

(5)

9. Perencanaan dan Perhitungan Plat Lantai

!

DE 6 1

Mpa

!

DF 6 7 3

Mpa

Ditinjau ruang tidur utama yang berada pada lantai 2.

! ) F : 1 3 3

! ) G : 33 3

A. Tinjau daerah

!

)* ) FH6 1 3-: 46 1.5 3 I

!

J -

KKK H ) F 6 13

H )G 61 3

5 450 6

!

=9 +* -

KKKK

@

3 40 KK

D F

5 1 3 3

@ : <

/

/ . A J

2

2

)* < < 4A 3 5

= 100 mm B. Mencari h maks

!

=9%L . -

KKKK

@

KK D F

5 1 3 3 3 40

: <

)* 0 < 4< < B

mm

Asumsi tebal pelat yang diambil adalah 120 mm

(Syarat SNI dengan tebal pelat minimum 120 mm sehingga aman)

Dikarenakan 2 menerus dan mutu baja 240, maka tebal minimal balok adalah

-

K ) F

: B

A 7 41 A 1

= 150 mm Pada lebar balok adalah

- . K

6

: K

)F

: B

< : 43< :

= 100 mm

C. Penentuan Lebar Manfaat

(6)

C. Penentuan Lebar Manfaat

!

;# K -

5

7

) F 0 B 1

mm

!

;M 5 3 3

!

;# 0 B 1

Dengan cara lain didapat:

!

;# ;M@ -

/

/ . 5< 5 6 3

2

2

. 6 43 6 53

I

mm, maka diambil yang terkecil yaitu be= 875 mm

D. Penentuan Titik Pusat Berat

(7)

!

N, 0 B 1.5 6 3-5 43 1.53 F,!< 3

!

NC 5 3 3.5 1 3-5 41.5 3 P

! FC 5 A1

!

N&8 & N,@NC-5 46.53 O

!

G -

KK B 0 1

6

: A 6 41

!

F -

KKKKKK

@ /

/ . N, F,

2

2 /

/ . NC FC

2

2

/

/N &8 &

2

2

B < 40 B 1

E. Momen Inersia Terhadap Sumbu X

Q

RST V U

W

X

Y

V ZZ

[

[ \ W

Y ]

^ _` [ \a b

c

d

[ a` aa a e

e ] f

fTg

g h

c

i

d W

X

Y

V ZZ

[

[\

W

Y ] [a a [ `a

b

c

d [` aa a

e

e ] [ `a

fg

g h

c

i

d ] jk \\l [ a

m h

mm4

!

n ;C n ;,-7 466 A.5 3 op

!

nL, -

K 5

56 q

r . ) F 51 3

I

s

t

. A 40 7 7 5 3

u

!

nLC -

K 5

56 q

r . ) G 5 1 3

I

s

t

. 0 47: 0 53

u

!

v, KK-

n;,

nL,

. 7 46A< 5 3

I

!

vC KK-

n;C

nLC

. 1 435 6 5 3

I

!

v9 -

K 5

6 /

/

@

v, vC

2

2

. 74< 1 7 53

I

F. Kontrol Tebal Pelat yang Dituju

!

=E & $) . . -

KKKKKKKKKKK

@

3 40 KK

6 7 3

5 1 3 3

@

:< 1.5 450 q

w

r H 3 47 345 6

q

w

r

@ 5

KK 5

5 450 s

x

t s

x

t

: 46 1 5 3 I

0 7 46 3<

mm

Maka dari hasil diatas diambil tebal pelat atap 1. Untuk tebal pelat lantai = 120 mm

2. Untuk tebal plat atap diambil = 100 mm

Pembebanan Plat Atap

(8)

Pembebanan Plat Atap

!

yz%& %( : 33

kg/m2

!

y{ %&%( 5: 3

kg/m2 Pembebanan Plat Lantai

!

;#$ %&L#*?+ $+ () %& 67 3 3.345 6 3-60 0

kg/m2

!

;#$ %&D+*+L =+* | () %& < :

kg/m2

!

;#$ %&| $%* + & 6< 4A 5

kg/m2

!

;#$ %&()%D8*?(#*|| %*&>*| 50

kg/m2

Q

}~€ ‚€ ƒ S„…€ ‚ †„ ‡ƒ…ƒˆ€ ‚VS„…€ ‚‰ ƒ ƒ †Š ƒ ‹ ˆ€ ‚VS„…€ ‚‹…€ ƒ‚VS„… € ‚ ˆ€ ‰ Œ‡ ˆ„ ‹‹€  ‚  ‹UŽl` kl[

!

y{) %*&%+ AB 40 A

kg/m2 Sesuai SNI 1727:2020, halaman 28.

Data pembebanan Plat Atap

!

& #;%) ()%&%& %( 3 453 3

m

!

& #;%) D+*+L =+* | 3 43: 3

m

!

& #;%) 8)>9 #=> %* 343: 3

m

!

;#$ %&8)>9 #; #&8*;#$&>) %*| 67 3 3

kg/m2

!

;#$ %&8)>9 #; #&8* 6 1 3 3

kg/m2

!

;#$ %&%+ $ => %* 5 3 3 3

kg/m2

!

;#$ %&; #; %* ;#$ |#$ %) %*& %+%& %( 5 3 3

kg/m2

!

;#$ %&()%D8*?(#*|| %*&>*| 50

kg/m2 Data Pembebanan Plat Lantai

!

& #;%) ()%&)%* & %+ 3 456 3

m

-

& #;%) D+*+L =+* | 3 43:

m

-

;#$ %&8)>9 #; #&8*;#$&>) %*| 6 7 3 3

kg/m2

-

;#$ %&8)>9 #; #&8* 6 1 3 3

kg/m2

!

;#$ %&; #; %* ;#$ |#$ %) %*& %+C 6 1 3

kg/m2

-

;#$ %&| $%* + & 6< 4A 5

kg/m2

-

;#$ %&()%D8*?(#*|| %*&>*| 50

kg/m2 1. Pembebanan Plat Atap

Direncanakan

!

‘z 3 43 30

m

!

’ 3 43 7 3

m Menurut buku Gideon Kusuma hal 44 Tinggi efektif:

!

? G & #;%)() %& %&%(H’H -

K 5

6

‘ z 3 43 1<

arah x

!

? F & #;%) ()%& %& %(H’H‘zH -

K 5

6

‘z 3 43 70

arah y

2. Perhitungan Tulangan Plat Atap

(9)

2. Perhitungan Tulangan Plat Atap

Kasus 4 Skema II Plat 2 Arah

!

y“, 5 46.yz%& %(@54< y{ %& %(-1< 0

kg/m2

!

y“ -

KK y“,

5 3 3 3

3 41< 0

t/m2

!

y“ {”C y“.: - p

1 45 5 6

ton

(10)

Mu= (koef tabel x WULX^2)

!

•) G 3 437 A.y“ {”C-346 1

!

•) F 3 43 5 1.y “{ ”C-3 43B B

!

•& G 3 43B 0.y“ { ”C-3 4: AA

!

•& F 343 1 7.y“ {”C-3 46B <

Mu/bd2

-

KK

•) G

? G p

B A 40 B 1

t/m2

- KK

•) F

? F p

: : 460 5

t/m2

- KK

•& G

? G p

5 6B 45 70

t/m2

-

KK

•& F

? F p

5 5 A 40 5:

t/m2

3. Rasio Tulangan

(11)

3. Rasio Tulangan

Rasio tulangan di Mlx

–9 +*!3 43 36 1

!

–9%L 3 4B 1 -

q

w

r

. KKK

. 3 40 1 6 1

6 73

3 40 1 KKKK

< 3 3

@

< 3 3 6 7 3 s

x

t 343 7

-

–9%L 3 43 7

—

—

–9+* –%*%)+L% –9%L

dimana:

‘!3 40 1

79.875 = 20400

–,

- 115154

–C

Kemudian gunakan rumus ABC

(+) = 0,1731482

–,

= 0,004006

–C /

/ H

2

2

!

–C 3 43 37 3 3<

Maka diambil

–

terkecil yaitu 0,004006

!

NL&8 & %) –C.5.? G-3 433 3 6 6 7

m2 = 224 mm2 Penentuan Tulangan

!

NL , ;%&%*| . . . -

K 5

7

: 45 7 0 0 1 3 46 7

!

* -

KKKK 6 6 7

NL, ;%& %* |

747 1 A

!

L -

KK 5 3 3 3

*

6 6 7 460 <

mm, Asusmsi yang diambil adalah 200 mm (SNI) Maka tulangan yang dipakai adalah: D8mm-200mm, 5 batang

Lanjutannya akan menggunakan excel.

(12)

Perhitungan Tulangan Lantai

1. Kasus 3 Skema 2 Plat 2 Arah Direncanakan:

!

‘z 0

mm

!

’ 6 3

mm

!

? G)%* & %+ 5 6 3H’H -

K 5

‘z A< ? G! -

KKK

?G) %*& %+

3 43 A<

(13)

!

? F) %*& %+ 56 3H’H‘zH -

K

6

‘z 00 ? F! -

KKK

5 3 3 3

3 430 0

!

y“) %*& %+ 5 46.yz) %*& %+@5 4<.y{)%* & %+-<: 5 4B 5<

kg/m2

!

y“) %*& %+ -

KKK

< : 5 4B 5<

5 33 3

3 4< : 6

t/m2

!

y“ {”C y“)%*& %+.: - p

1 4< 0 1

MU=(Koef tabel).(WULX2)

!

•) G 3 437 A.y“ {”C-346B A

!

•) F 3 43 5 1.y “{ ”C-3 430 1

!

•& G 3 43B 0.y“ { ”C-3 47 7:

!

•& F 343 1 7.y“ {”C-3 4: 3B

MU/bd2

-

KK

•) G

? G p

: 3 46 6 A

-

KK

•) F

? F p

5 5 435:

- KK

•& G

? G p

70 45 5 A

- KK

•& F

? F p

: A 4< 7 1

2. Rasio Tulangan

Rasio tulangan di Mlx

!

–9%L 3 4B 1 -

q

w

r

.

KKK . 3 40 1 6 1

6 73

3 40 1

KKKK

< 3 3

@

< 3 3 6 7 3 s

x

t 343 7

-

–9 %L 3 43 7

—

—

–9+* –%*%)+L% –9%L

dimana:

‘!3 40 1

(14)

30.2285977 = 20400

–,

- 115154

–C

Kemudian gunakan rumus ABC

(+) = 0,1756598

–,

= 0,00149

–C /

/H 2

2

!

–C 3 43 35 7 A

Maka diambil

–

terkecil yaitu 0,00149

!

NL&8 & %) –C.5.? G-3 433 3 5 7:

m2 = 143 mm2 Penentuan Tulangan

!

NL , ;%&%*| . . . -

K 5

7

: 45 7 0 0 1 3 46 7

!

* KKKK-

5 7:

NL, ;%& %* |

640 7<

!

L -

KK 5 3 3 3

*

: 1 5 4: 6 A

mm, Asusmsi yang diambil adalah 250 mm (SNI) Maka tulangan yang dipakai adalah: D8mm-250mm, 3 batang

Lanjutannya akan menggunakan excel.

Referensi

Dokumen terkait

Yang mana kapasitas (C) penampang yang ada telah mengalami reduksi akibat gempa yang terjadi terhadap struktur, dan kebutuhan (D) penampang adalah nilai analisa struktur

Penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul “ Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Dengan Perbandingan SK SNI T-15-1991 dan SK SNI 03-2002 (Study Kasus : Asrama Rumah Sakit

Kegiatan analisis lapangan dilakukan dengan pengumpulan informasi tentang kondisi pembelajaran Analisa struktur khususnya materi portal statis tak tentu dengan metode gaya

Teknik rumusan tujuan menggunakan ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree). Hasil dari rumusan tujuan pengembangan media pembelajaran Analisa struktur khususnya materi

Pada bab ini penulis akan membahas perhitungan daya dukung ultimate (vertikal dan horizontal) dan penurunan pondasi tiang pancang, yaitu dengan metode Analitis dengan

Bab ini membahas langkah-langkah yang dilaksanakan dalam proses penelitian, yaitu proses pengumpulan data, analisa sistem, perancangan sistem dan implementasi beserta pengujian

1 ANALISA STRUKTUR DERMAGA CARGO DENGAN KAPASITAS KAPAL 50.000 GT Studi Kasus: Pelabuhan Kolaka Sulawesi Tenggara Edwar Hafudiansyah1, Gary Raya Prima2 1Program Studi Teknik Sipil

Pelaksanaan kegiatan PKM yang berupa pelatihan analisis struktur dan BIM untuk meningkatkan SDM lulusan Teknik Sipil PNL dengan mengacu pada laporan kementerian PUPR yang disusun