TUGAS TUTORIAL KE 3
Fakultas : FKIP
Program Studi : 119 S1 PGSD (BI)
Kode/Nama MK : MKDK 4002/ Perkembangan Peserta Didik Penulis Soal/Institusi : Drs. Haryudi, M.Pd/ Dikpora Kab Jepara Penelaah soal//institusi: -
Tahun Penulisan : 2023.2 Butir Soal No. : 1-5
Skor Maks. : 100
Capaian Pembelajaran :
1. Dapat mengimplementasikan cara mengembangkan identitas diri,moral dan prososial 2. Dapat menjelaskan pengertian altruisme dalam diri anak
3. Dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembanga 4. Dapat mengimplemantasikan potensi peserta didik dalam pembelajaran
5. Dapat memjelaskan pengaruh stunting terhadap perkembangan kognitif anak
URAIAN SOAL
1.
Sebagai seorang pendidik,bagaimana cara Anda untuk menegmbangkan perkembangan identitas diri, moral dan prososial siswa Anda kearah yang lebih positif?.2. Sebagai seorang pendidik apakah altruisme perlu dikembangkan dalam diri peserta didik?. Apakah yang dimaksud dengan altruisme? dan komponen-komponen apa yang berperan dalam terbentuknya altruisme?. Jelaskan jawaban Anda!.
3. Pertumbuhan dan perkembangan fisik merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik peserta didik khususnya generasi melenial?.
4. Jika di kelas Anda terdapat peserta didik yang memiliki nilai kompetensi pengetahuan sangat rendah,tetapi memiliki nilai peminatan/keterampilan sangat tinggi langkah apa yang akan anda lakukan sebagai seorang guru?.
5.
Menurut data riset Kesehatan Dasar Th 2018, penderita Stunting mencapai 8,8 juta anak.Menurut Anda apakah ada korelasi antara stunting dan perkembangan kognitif anak? Jelaskan jawaban Anda!.
Sumber Soal Kode MK& No.
Modul
Nomor KB MKDK4002,
Modul 4, 5 dan 6
KB 1,2 dan 3
1. Kita tahu bahwa semua anak itu istimewa, setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan yang menjadikan mereka berbeda. Jika ditarik ke dalam dunia pendidikan, pembelajaran untuk peserta didik harusnya dapat memenuhi kebutuhan dan sesuai dengan kemampuan peserta didik yang berbeda-beda pula. Sebagai pendidik kita harus dapat menciptakan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik agar mereka semua dapat mengikuti pelajaran tersebut tanpa ada yang tertinggal. Pendidik juga dapat membantu siswa dalam menanamkan sikap tanggungjawab, menanamkan perilaku berbudi luhur, dan sikap tolong-menolong. Dengan menanamkan hal-hal yang positif diharapkan perkembangan peserta didik juga akan berkembang ke arah yang lebih positif.
2. a. Perlu, karena melalui altruisme kita dapat mengembangkan perkembangan prososial diri siswa.
b. Altruisme merupakan kepedulian tanpa pamrih untuk kesejahteraan orang lain yang diekspresikan melalui tindakan prososial seperti bebagi, bekerjasama, dan membantu.
c. Komponen-komponen altruisme :
Prososial Moral Reasoning
Merupakan pemikiran yang ditampilkan orang ketika memutuskan apakah akan membantu, berbagi, atau menghibur orang lain ketika tindakan ini bisa terbukti mahal untuk diri mereka sendiri.
Simpati Empatik Gairah
Merupakan perasaan atau simpati atau kasih sayang yang dapat ditimbulkan ketika kita mengalami emosi orang lain yang tertekan dianggap menjadi mediator penting altruisme.
3.
Faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik peserta didik :
a) Faktor Internal Kondisi individu
Kemampuan penyesuaian pribadi dan social individu
Genetik
Pengaruh hormon b) Faktor Eksternal
Faktor teman sebaya
Pendidikan
Nitrisi
Budaya
Media massa
Status sosial ekonomi keluarga
Pada era milenial teknologi merupakan factor yang sangat berpengaruh dalam perkembangan anak.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat menjadikan semuanya serba digital, sehingga secara langsung maupun tidak langsung perkembangan teknologi dapat memengaruhi terhadap gaya hidup. Adapun manfaat digital adalah sebagai berikut: sebagai sumber informasi, membangun kreatifitas, komunikasi, pembelajaran jarak jauh, jejaring sosial, mendorong pertumbuhan usaha, dan memperbaiki pelayanan publik. Sertadampak negatif dari digital adalah kesehatan mata anak terganggu, masalah tidur, kesulitan konsentrasi, menurunnya prestasi belajar, perkembangan fisik terganngu karena kurangnya aktifitas, ketidakseimbangan bobot tubuh, lebih mementingkan diri sendiri dan sulit untuk bergaul dengan orang lain, perkembangan otak dan hubungannya dengan penggunaan media digital, menunda perkembangan bahasa anak.
4. Ketika dilihat dari nilai kompetensi pengetahuan umum, seorang peserta didik memiliki nilai yang sangat rendah. Namun, ketika dilihat dari peminatan, peserta didik tersebut memiliki nilai yang sangat tinggi. Maka dari itu, sebagai tenaga pendidik langkah yang paling tepat adalah mendorong peserta didik tersebut untuk mendalami peminatannya dengan serius sambil memberikan pengetahuan dasar yang dirasa penting. Dengan hal ini, peserta didik bisa mengembankan potensinya sambil mengetahui pengetahuan umum dasar yang berguna dalam kehidupan nyata.
Manusia pada dasarnya memiliki kelebihan dan juga kekurangannya masing-masing. Hal ini bisa kita lihat di sekolah di mana ada para siswa yang cenderung kurang berbakat dalam akademi namun memiliki bakat yang luar biasa di bidang lain. Sebagai guru, guru harus bisa melihat bakat dan juga kelebihan yang dimiliki oleh murid-muridnya sehingga guru bisa mengembangkan potensi tersebut.
5. Anak yang mengalami stunting dapat mempengaruhi perkembangan kognitifnya. Hal tersebut dapat dilihat pada ukuran kepala anak yang mengalami stunting memiliki ukuran kepala yang lebih kecil sehingga berhubungan dengan volume otak dan daya berpikir. Anak stunting memiliki jumlah sel dalam otak yang berkurang dan terjadi ketidakmatangan serta ketidaksempurnaan biokimia dalam otak, keadaan ini dapat berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan anak.
Anak yang mengalami stunting pada usia dini diprediksi akan mengalami performa kognitif dan kemampuan psikologis yang buruk pada kehidupan selanjutnya. Hal ini disebabkan karena tidak maksimalnya perkembangan otak (neurodevelopment) sehingga mempengaruhi kemampuan berfikir dan emosi anak. Stunting menjadi masalah yang sangat serius, dimana akan mempengaruhi buruknya perkembangan kognitif balita yang menyebabkan keterlambatan dalam proses fikir anak, apabila tidak ditangani akan berdampak lebih parah saat proses dewasa dikemudian hari.
