Universiti Teknologi MARA
TURNITIN LTA Aprilia.docx
APRILIA APRILIA
Document Details
Submission ID
trn:oid:::13381:103726363
Submission Date Jul 7, 2025, 8:14 PM GMT+8
Download Date
Jul 7, 2025, 8:21 PM GMT+8
File Name
LTA Aprilia turnitin.docx
File Size 3.7 MB
252 Pages 33,627 Words 192,697 Characters
Bibliography Quoted Text Cited Text
Exclusions
33 Excluded Sources
Top Sources
0% Internet sources 9% Publications
15% Submitted works (Student Papers)
Integrity Flags
0 Integrity Flags for Review
No suspicious text manipulations found. Our system's algorithms look deeply at a document for any inconsistencies that would set it apart from a normal submission. If we notice something strange, we flag it for you to review.
A Flag is not necessarily an indicator of a problem. However, we'd recommend you focus your attention there for further review.
Top Sources
The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be displayed.
1 Submitted works
fpptijateng on 2021-08-09 3%
2 Submitted works
Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan on 2023-05-17 3%
3 Submitted works
Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia Jawa Timur on 2023-04-28 2%
4 Submitted works
Konsorsium PTS Indonesia - Small Campus on 2022-07-15 2%
5 Submitted works
fpptijateng on 2021-08-06 2%
6 Publication
, Hatijar, S.ST.,M.Kes. "BUKU AJAR ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN", Open… 1%
7 Publication
Nur Walyuni, Azrida M, Sitti Hadriyanti Hamang. "Manajemen Asuhan Kebidanan … <1%
8 Publication
Sartika Manuru, Nurlina Akbar, Sundari Sundari. "Manajemen Asuhan Kebidanan… <1%
9 Publication
Ambar Hafifah Fikriyah, Suchi Avnalurini Sharief, Halida Thamrin. "Manajemen As… <1%
10 Publication
Rena Oki Alestari, Desi Kumala, Ivana Devitasari, Eva Prilelli Baringbing. "Studi Ka… <1%
11 Publication
13 Publication
Bherta Lusyana, Rini Wahyuni, Siti Rohani, Psiari Kusuma Wardani. "STUDI KAS… <1%
14 Publication
Mufidah Novianti Laiya, Een Kurnaesih, Azrida M. "Manajemen Asuhan Kebidana… <1%
15 Publication
Hayatun Nufus, Rafhani Rosyidah. "Midwifery Care Continuity of Care at Delta M… <1%
16 Publication
Yuni Sulistiawati, Nilda Sary, Widi Arti, Dian Cynthia Dewi, Rohmawati Rohmawati… <1%
17 Publication
Adelia, Desi Kumalasari, Mareza Yolanda Umar, Linda Puspita. "STUDI KASUS ASU… <1%
18 Publication
Rahwani Rahwani, Sherly Mutiara, Septi Maisyaroh. "HUBUNGAN TINGKAT PENG… <1%
19 Publication
Elmi Nuryati, Faridah Hashim, Paramjothi Ponnampalam. "Breastfeeding Educati… <1%
20 Publication
Amelia Pradista, Rini Wahyuni, Psiari Kusuma Wardani, Linda Puspita. "STUDI KAS… <1%
21 Publication
Murfi Hidamansyah, Holipah, Nur Jayanti, Imroatus Sholihah. "Asuhan Kebidan… <1%
22 Publication
Allya Amani, Riana Pascawati. "ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. L … <1%
23 Publication
Dionesia Octaviani Laput, Eufrasia Prinata Padeng, Eufrasia Prinata Padeng, Putri… <1%
24 Publication
Diana Lupitasari. "STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “… <1%
27 Publication
Rina Nur Ajijah, Titi Legiati. "ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. S DE… <1%
28 Publication
Hendradiana, Asep. "Rekonstruksi Regulasi Penanganan Dugaan Malapraktik ole… <1%
29 Publication
Tri Sasmita Putri Tri Sasmita Putri, Liva Maita Liva Maita. "ASUHAN KEBIDANAN P… <1%
30 Publication
Lidia Aryanti, Mareza Yolanda Umar, Siti Rohani, Linda Puspita. "STUDI KASUS AS… <1%
31 Publication
Widya Juliani. "ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NY.B DI PRAKTIK MA… <1%
32 Publication
Tri Sunarsih. "ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE DI PMB SUKANI EDI MU… <1%
33 Publication
Fitra Amelia, Marcel Marcel. "Asuhan Kebidanan Continuity Of Care", Citra Delim… <1%
34 Publication
Risma Risma, Evi Istiqamah, Sitti Hadriyanti Hamang. "Manajemen Asuhan Kebid… <1%
35 Publication
Riyanda, Fasa Yogi. "Peningkatan Employee Performance Melalui Knowledge Don… <1%
36 Publication
Rifka Khoerotun Nisa, Yulinda Pulungan. "ASUHAN KOMPREHENSIF PADA NY. D D… <1%
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “R” GIIIPIIA0
DIWILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS GU KABUPATEN BUTON TENGAH
LAPORAN TUGAS AKHIR
Dianjurkan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari OLEH :
APRILIA PASKAWATI NIM : P00324022124
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES KENDARI
PRODI D-III KEBIDANAN 2025
4
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS PENULIS
1. Nama : APRILIA PASKAWATI
2. NIM : P00324022124
3. Tempat/tanggal lahir : Kendari, 03 April 2004 4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Kristen Protestan 6. Suku/Bangsa : Toraja / Indonesia 7. Nama Orang Tua
Ayah : Simon Rakke
Ibu : Dina
8. Alamat : Btn Wirabuana B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tahun 2011 – 2016 : SD Negeri 1 Poasia 2. Tahun 2016 – 2019 : SMP Negeri 5 Kendari 3. Tahun 2019 – 2022 : SMA Negeri 2 Kendari
4. Tahun 2022 - Sekarang : D-III Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan D-III Kebidanan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur disampaikan oleh penulis kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kasih dan karunianya, penulis berhasil menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul "Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny "R" GIIIPIIA0 yang mencakup kehamilan, persalinan, masa nifas, dan bayi baru lahir, di wilayah kerja UPTD Puskesmas Gu, Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2025.
Sejak tahap persiapan, pelaksanaan, serta pengolahan hingga diterbitkannya Laporan Tugas Akhir ini, penulis menerima berbagai dukungan, bimbingan, arahan, dan motivasi dari banyak pihak. Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang mendalam, terutama kepada Ibu Hasmia Naningsi, SST. , M. Keb sebagai Pembimbing I dan Ibu Hikmandayani, SST. , M. Keb sebagai Pembimbing II. Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Teguh Fathurrahman,SKM.,MPPM selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari.
2. Ibu Arsulfa,S.SiT,M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
3. Ketua penguji ibu Askrening, SKM, M.kes yang telah meluangkan waktu untuk menguji dan memberikan arahan kepada penulis hingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Kepada seluruh dosen dan staff Politeknik Kesehatan Kendari
3
11 22
Jurusan Kebidanan yang membantu dalam menempuh pendidikan.
5. Terkhusus dan teristimewa kepada orang tua tercinta, Bapak Simon Rakke terima kasih sebesar besarnya karena telah banyak berkorban, tak kenal lelah mengusahakan dan memberi dukungan secara moral maupun finansial dan selalu memprioritaskan Pendidikan dan kebahagian penulis dan untuk Alm. Ibu Dina yang selalu penulis rindukan dan cintai, Kini penulis sudah berada di tahap menyelesaikan karya tulis ini sebagai perwujudan terakhir sebelum beliau pergi. Terima kasih untuk cinta dan segala doa hingga penulis dapat melewati semua proses ini.
6. Ny “ R ” dan keluarga telah bersedia untuk menjadi subjek studi kasus saya dalam Laporan Tugas Akhir Ini.
Penulis memahami bahwa dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir ini terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis menginginkan masukan dan kritik yang konstruktif untuk memperbaikinya. Sebagai penutup, penulis berharap Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya.
Kendari, Juni 2025
Aprilia Paskawati
ABSTRAK
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “R”
GIIIPIIA0 DI UPTD PUSKESMAS GU KABUPATEN BUTON TENGAH
Aprilia Paskawati1, Hasmia Naningsi2, Hikmandayani2
Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny R GIIIPIIA0 umur 3O tahun yang dilakukan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir dengan menggunakan pendekatan manajemen asuhan kebidanan 7 langkah varney dan melakukan pendokumentasian SOAP.
Asuhan kehamilan pertama dilakukan pada tanggal 09 Februari 2025 pada usia kehamilan 34 Minggu 6 hari, dan kunjungan kedua dilakukan pada tanggal 23 februari 2025 pada usia kehamilan 36 minggu 6 hari dengan HPHT 10 Juni 2024. Asuhan yang diberikan meliputi pelayanan ANC 10 T. pengenalan tanda bahaya kehamilan, tanda-tanda persalinan dan memberikan healt education. Ibu bersalin pada tanggal 3 Maret 2025. Asuhan dilakukan dengan menerapkan prinsip asuhan sayang ibu dan 60 langkah APN. Asuhan masa nifas dan bayi baru lahir pertama dilakukan pada tanggal 4 Maret 2024, asuhan masa nifas dan bayi baru lahir kedua pada tanggal 11 Maret 2024, Pada masa nifas ibu diajarkan cara perawatan payudara, anjurkan memberikan ASI eksklusif, tanda bahaya masa nifas, dan melakukan pemantauan involusi uteri. Asuhan bayi baru lahir difokuskan pada pemberian ASI eksklusif 6 bulan, mempertahankan suhu tubuh,tanda bahaya bayi baru lahir, dan pentingnya imunisasi.
Hasil asuhan diperoleh diagnosis Ny.R usia kehamilan 38 Minggu fisiologis. Persalinan dengan 60 langkah APN dengan bayi baru lahir spontan, langsung menangis, jenis kelamin Perempuan, proses persalinan ibu berjalan secara normal dengan kala I berlangsung 7 jam , kala II 15 menit, kala III berlangsung selama 5 menit, dan kala IV berlangsung 2 jam.
Pada masa nifas dan bayi baru lahir tidak ditemukan kelainan, involusi berjalan normal dan ASI lancar
Dengan diberikan asuhan komprehensif pada Ny. R diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan bagi mahasiswa, sebagai masukan untuk meningkatkan mutu pelayanan bagi Puskesmas, dan dapat menambah wawasan masyarakat tentang asuhan kebidanan yang harus didapatkan sesuai dengan standar dan pelayanan kesehatan yang dilakukan.
Kata Kunci :Kehamilan, Persalinan, Masa Nifas dan Bayi Baru Lahir Daftar Pustaka: 2016-2023
1Mahasiswa Program Studi D-III Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kendari
2Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kendari
1 3 5
5 10 11
11
22 36
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR SINGKATAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 5
B. Ruang Lingkup Asuhan ... 5
C. Tujuan Penulisan ... 5
1. Tujuan Umum ... 5
2. Tujuan Penulisan ... 6
D. Manfaat Penulisan ... 6
1. Manfaat Teoritas ... 6
2. Manfaat Praktis ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Konsep Dasar ... 8
1. Kehamilan ... 8
2. Persalinan ... 27
3. Nifas ... 65
4. Bayi Baru Lahir ... 77
B. Manajemen Asuhan Kebidanan 7 Langkah Varney ... 95
4
19 28
C. Pendokumentasian SOAP ... 100
BAB III METODE PENULISAN LAPORAN ... 104
A. Jenis Laporan Kasus ... 104
B. Lokasi Dan Waktu ... 104
C. Subjek Laporan Kasus ... 104
D. Instrumen Laporan Kasus ... 106
E. Teknik Pengumpulan Data ... 106
F. Triggulasi Data ... 107
BAB IV TINJAUAN KASUS ... 108
A. Gambaran Lokasi Penelitian ... 108
B. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan ... 110
C. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan ... 132
D. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas ... 168
E. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir ... 189
F. Pembahasan ... 205
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 222
A. Kesimpulan ... 222
B. Saran... 223
DAFTAR PUSTAKA ... 224
DOKUMENTASI ... 228
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil ... 25
Tabel 2. Tinggi Fundus Uteri ... 26
Tabel 3. Jadwal Pemberian Imunisasi TT ... 28
Tabel 4. Involusi Uteri ... 90
Tabel 5. Jenis Jenis Lochea ... 91
Tabel 6. Apgar Score ... 104
Tabel 7. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Dan Nifas ... 112
Tabel 8. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Dan Nifas ... 134
Tabel 9. Observasi Kala 1 ... 153
Tabel 10. Riwayat Kehamilan Persalinan, Dan Nifas ... 169
Tabel 11. Penilaian Apgar Score ... 191
Tabel 12. Jam Persalinan ... 215
1
1
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Partograf ... 65
DAFTAR SINGKATAN
AKB : Angka Kematian Bayi AKI : Angka Kematian Ibu ANC : Antenatal Care
APGAR: Apperance, Pulse, Grimance, Activity, Respiration APN : Asuhan Persalinan Normal
BAB : Buang Air Besar BAK : Buang Air Kecil BB : Berat Badan BBL : Bayi Baru Lahir CoC : Contiunity of Care Cm : centimeter
DJJ : Denyut Jantung Janin DTT : Desinfeksi Tingkat Tinggi FSH : Folicile Stimulating Hormone GPA : Gravida, Para, Abortus HCG : Human Cronic Gonadotropin HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir
5
5
IM : Intramuskular
IMD : Inisiasi Menyusu Dini KPD : Ketuban Pecah Dini KF : Kunjungan Nifas KN : Kunjungan Neonatus LILA : Lingkar lengan atas
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah sebuah proses alami dan fisiologis. Setiap perempuan yang memiliki organ reproduksi yang berfungsi dengan baik, setelah mengalami siklus haid dan berhubungan seksual dengan pasangan berjenis kelamin berbeda yang juga memiliki organ reproduksi yang sehat, memiliki peluang besar untuk hamil.Apabila kehamilan direncanakan, akan memberi rasa bahagia dan penuh harapan, tetapi di sisi lain diperlukan kemampuan bagi wanita untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi selama kehamilan, baik perubahan yang bersifat fisiologis maupun psikologis.
Dihitung mulai dari tahun 2020, terdapat 253.000 jiwa jumlah ibu hamil yang meregang nyawa, data ini diumumkan oleh World Health Organization (WHO). Sedangkan jika melihat pada angka kematian ibu
hamil di dunia, berada di Sub-sahara Afrika, menurut WHO pada tahun 2023, sebanyak 70% angka kematian ibu hamil atau setara dengan 202.000, sedangkan angka jumlah kematian ibu hamil di Asia Selatan yaitu 16% atau sama dengan 47.000 jiwa. (WHO, 2023)
Menurut Kementerian Kesehatan Republic Indonesia Jumlah Kematian Ibu pada tahun 2023 adalah 4.482 jiwa. Penyebab kematian ibu terbanyak
5
pada tahun 2023 adalah hipertensi dalam kehamilan sebanyak 412 kasus, perdarahan obstettrik sebanyak 360 kasus dan komplikasi obstetrik lain sebanyak 204 kasus. (Kementrian Kesehatan, 2023)
Selain itu, Angka Kematian ibu (AKI) di provinsi Sulawesi Tenggara menurut hasil Laporan Kematian Ibu (LKI) Kabupaten atau se-Sulawesi Tenggara, tahun 2020 menunjukkan AKI di Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 226 yang berarti terdapat 226 kematian perempuan pada saat hamil, keguguran, melahirkan, atau masa nifas per 100.000 kelahiran hidup. (Bps, 2024)
Jumlah Angka Kematian Bayi (AKB) yang tercatat dari tahun 2022 sampai 2024 berkisar antara 0,7 hingga 39,4 kematian untuk setiap 1000 kelahiran yang hidup. Faktor-faktor penyebab kematian pada neonatal meliputi kelahiran prematur, masalah saat proses kelahiran (seperti asfiksia atau cedera saat lahir), infeksi pada bayi baru lahir, serta kelainan bawaan.
(WHO,2023).
Upaya mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dilaksanakan dengan memastikan bahwa setiap ibu dapat mengakses layanan kesehatan ibu yang berkualitas. Ini mencakup pelayanan untuk ibu hamil, bantuan persalinan oleh tenaga kesehatan yang berpengalaman di fasilitas kesehatan, perawatan setelah melahirkan untuk ibu dan bayi, penanganan khusus serta rujukan jika terjadi komplikasi, dan layanan
22
22 30
keluarga berencana termasuk kontrasepsi setelah pasca persalinan ( Kemenkes, 2020)
Salah satu Upaya dalam asuhan berkesinambungan yang bisa dilakukan bidan yaitu memberikan pelayanan kepada Perempuan untuk mencapai tujuan Kesehatan ibu dan janin untuk mendeteksi factor dengan melakukan pemeriksaan yang dimulai dari masa kehamilan dengan secara teratur minimal 6 kali ( Kemenkes, 2022 ).
Upaya yang dilakukan dalam penurunan AKI salah satunya yaitu dengan perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) yang menitikberatkan totalitas monitoring yang menjadi salah satu upaya deteksi dini, menghindari resiko pada ibu hamil serta menyediakan askes dan pelayanan kegawatdaruratan obstetric dan neonatal dasar di puskesmas atau disebut (PONED) dan pelayanan obstetric dan neonatal komprehensif (PONEK). Pelaksanaan P4K didesa perlu diperhatikan agar mampu membantu keluarga dalam membuat perencanaan persalinan yang baik, dan meningkatkan kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas agar dapat mengambil Tindakan yang tepat (Kemenkes RI, 2023).
Asuhan yang berkesinambungan dan terpadu sangat penting dalam pelayanan Kesehatan, khususnya pelayanan Kesehatan ibu dan anak.
Continuity Of Care (COC) merupakan hal mendasar dalam model praktik kebidanan untuk memberikan asuhan yang holistic, membangun kemitraan
2
2
2
15
yang berkelanjutan untuk memberikan dukungan, dan membina hubungan saling percaya antara bidan dan klien.
Asuhan kebidanan komprehensif merupakan asuhan yang diberikan secara menyeluruh yang dimulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonates dan sampai pada keluarga berencana. Asuhan kebidanan ini bertujuan untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas (angka kesakitan dan kematian) dalam Upaya menyelamatkan ibu dan bayi yang berfokus pada Upaya promotive dan preventif ( Saifuddin, 2015).
Dapat diketahui bahwa Asuhan kebidanan komprehensif bertujuan agar penyediaan pelayanan pada ibu hamil dapat membantu selama proses kehamilan hingga persalinan, tak hanya itu asuhan kebidanan komprehensif juga membantu memberikan informasi yang bijak selama masa kehamilan hingga bayi baru lahir selama periode postpartum, asuhan kebidanan komprehensif akan terus terealisasikan (Dartiwen dan Nurahayati, 2019).
Program ini menerapkan pendekatan Respecful Midwifey Care dapat mencegah komplikasi melalui 6 pilar yakni :ibu segera mencari pertolongan persalinan, tenaga kesehatan melakukan prosedur penanganan yang sesuai seperti penggunaan partograf, dan pelaksanaan manajemen aktif kala III, tenaga kesehatan mampu mendeteksi dini komplikasi, apabila terjadi komplikasi tenaga kesehatan dapat memberikan pertolongan pertama sebelum melakukan rujukan, proses rujukan efektif, pelayanan di
17 20
rs yang cepat. bidan memberikan layanan yang berpusat pada perempuan, dengan mengimplementasikan asuhan kebidanan melalui proses komunikasi, konseling, memberikan pemenuhan kebutuhan perempuan terkait kesehatan seskual dan reproduksinya, dan menjaga perempuan agar tetap dalam keadaan sehat.(IBI,2020)
B. Ruang Lingkup Asuhan
Ruang lingkup asuhan kebidanan komprehensif meliputi :
Dapat dipahami bahwa Asuhan Kebidanan menyeluruh untuk Ny "R" di area UPTD Puskesmas Gu mencakup perawatan selama kehamilan trimester ketiga, perawatan saat melahirkan, perawatan masa nifas, dan perawatan untuk bayi yang baru lahir. Semua ini pastinya telah disesuaikan mengikuti prosedur manajemen kebidanan tujuh langkah Varney dan dicatat menggunakan metode SOAP.
C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengobservasi hasil dari melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny ”R” di wilyah kerja UPTD Puskesmas Gu, dengan menerapkan prinsip Manajemen Asuhan Kebidanan 7 langkah varney serta melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP.
2. Tujuan Khusus
2 5 19
a. Melakukan asuhan kebidanan antenatal pada Ny “R “sesuai dengan prosedur manajemen kebidanan 7 langkah varney dan melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP
a. Melakukan asuhan kebidanan pada persalinan pada Ny “R “ sesuai dengan prosedur manajemen kebidanan 7 langkah varney dan di dokumentasikan dengan metode SOAP
b. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas pada Ny
“R “ sesuai dengan prosedur manajemen kebidanan 7 langkah varney dan di dokumentasikan dengan metode SOAP
c. Melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir pada bayi Ny “R“ sesuai dengan prosedur manajemen kebidanan 7 langkah varney dan didokumentasikan dengan metode SOAP
D. Manfaat Penulisan 1. Manfaat Teoritis
Laporan ini berguna untuk memahami teori dengan cara memperdalam pengetahuan tentang pola asuh kebidanan secara lengkap selama masa kehamilan, proses persalinan, periode nifas, dan untuk bayi yang baru lahir. Semua ini dianalisis melalui prosedur manajemen kebidanan Varney dan pencatatan yang menggunakan metode SOAP.
3
4 5 10
10
10
10
2. Manfaat Praktis
a. Untuk Profesi Bidan
Laporan ini berfungsi sebagai referensi dan sumber informasi yang dapat mendukung bidan dalam mengoptimalkan pelayanan.
b. Untuk Institusi
Laporan ini bisa menjadi rujukan dalam pendidikan untuk pengembangan pengetahuan di sekolah dan universitas, serta sebagai sumber informasi untuk menerapkan praktik langsung di lapangan terkait asuhan kebidanan bagi ibu hamil, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir dengan pendekatan manajemen kebidanan Varney dan dokumentasi dengan metode SOAP.
c. Untuk Tempat Praktek
Laporan ini bisa dimanfaatkan sebagai sarana penilaian untuk memperbaiki pelayanan kesehatan bagi Ibu dan Anak (KIA), sekaligus untuk mengevaluasi mutu layanan di tempat itu. Ini juga berfungsi sebagai pedoman bagi puskesmas dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi Ibu dan Anak (KIA).
d. Untuk Klien
Laporan ini dapat memberikan informasi penting yang berkaitan dengan kebutuhan wanita hamil, termasuk saat melahirkan, masa setelah melahirkan, dan untuk bayi yang baru lahir dengan memanfaatkan pendekatan
20
manajemen kebidanan Varney dan metode pencatatan SOAP.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar
1) Kehamilan a. Pengertian
Kehamilan adalah sebuah proses yang alami dan berkaitan dengan fungsi tubuh. Semua wanita yang memiliki organ reproduksi yang normal, jika sudah mendapatkan menstruasi dan berhubungan seksual dengan pria yang juga memiliki organ reproduksi yang sehat, memiliki peluang tinggi untuk hamil. Apabila kehamilan direncanakan, akan memberi rasa bahagia dan penuh harapan, tetapi disisi lain diperlukan kemampuan bagi wanita untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi selama kehamilan, baik perubahan yang bersifat fisiologis maupun psikologis (Nunuk et al., 2023)
b. Proses terjadinya kehamilan
Menurut (kasmiati et al., 2023) proses terjadinya kehamilan yakni 1) Ovulasi
Ovulasi adalah suatu kejadian pelepasan sel ovum (folikel yang sudah matang) dari ovarium ke uterus. Dalam satu siklus menstruasi sekitar 10 – 20 folikel akan dirangsang untuk tumbuh oleh FSH. Namun, dalam perjalanannya hanya satu yang dapat bertahan dan matang untuk melepaskan satu sel telur yang siap
1
dibuahi, sedangkan yang lainnya akan mengalami degenerasi.
Sel ovum dapat bertahan selama 24 jam mulai dari pelepasan.(kasmiati et al., 2023)
2) Fertilisasi
Fertilisasi atau pembuahan adalah proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum yang sudah matang atau spermatozoa membuahi ovum yang bertempat di tuba fallopi yang menghasilkan zigot, zigot membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan, enam belas, dan seterusnya.(kasmiati et al., 2023)
C. Tanda Dan Gejala Kehamilan
Tanda dan Gejala Kehamilan diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu
a) Tanda dan gejala kehamilan pasti
Tanda dan gejala kehamilan pasti, antara lain:
1) Ibu merasakan gerakan kuat bayi di dalam perutnya.
Sebagian besar ibu mulai merasakan tendangan bayi pada usia kehamilan lima bulan.
2) Bayi dapat dirasakan di dalam Rahim. Semenjak umur kehamilan 6 atau 7 bulan.
3) Denyut jantung bayi dapat terdengar. Saat usia kehamilan menginjak bulan ke-5 atau ke-6 denyut jantung bayi terkadang
1
6
dapat didengar menggunakan instrument yang dibuat untuk mendengarkan, seperti stetoskop atau fetoskop.
4) Tes kehamilan medis menunjukkan bahwa ibu hamil. Tes ini dilakukan dengan perangkat tes kehamilan di rumah atau di laboratorium dengan urine atau darah ibu(Nunuk et al., 2023) b) Tanda dan gejala kehamilan tidak pasti
1) Ibu tidak menstruasi
Banyak wanita mengalami ini sebagai kehamilan pertama mereka. Jika situasi ini muncul, bisa jadi ibu yang hamil dapat menehui bahwa tanda berhentinya menstruasi adalah sinyal bahwa sel telur telah dibuahi oleh sperma.
Beberapa faktor lain yang mungkin menyebabkan tanda tersebut adalah kurangnya nutrisi, masalah emosional, atau menopause. (berhenti haid).
2) Mual atau ingin muntah
Banyak ibu hamil yang merasakan mual di pagi hari (morning sickness), namun ada beberapa ibu yang mual sepanjang hari. Kemungkinan penyebab lain dari mual adalah penyakit
3) Payudara menjadi peka
Payudara lebih lunak, sensitive, gatal dan berdenyut seperti kesemutan dan jika disentuh terasa nyeri. Hal ini
menunjukkan peningkatan produksi hormone esterogen dan progesterone.
4) Ada bercak darah dan keram perut
Adanya bercak darah dank ram perut disebabkan oleh implantasi atau menempelnya embrio ke dinding ovulasi atau lepasnya sel telur matang dari Rahim. Hal ini merupakan keadaan yang normal.
5) Ibu merasa letih dan mengantuk sepanjang hari
Rasa lelah dan kantuk sering dialami pada bulan ketiga atau keempat kehamilan. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon serta kerja ginjal, jantung, dan paru- paru yang semakin meningkat untuk ibu dan bayi. Faktor lain yang mungkin memicu gejala ini adalah anemia, kekurangan gizi, masalah emosional, dan beban kerja yang berlebihan..
6) Sakit kepala
Sakit kepala terjadi karena lelah, mual, dan tegang serta depresi yang disebabkan oleh perubahan hormone tubuh saat hamil. Meningkatnya pasokan darah ke tubuh juga membuat ibu hamil pusing setiap ganti posisi.
7) Ibu sering berkemih
Tanda ini terjadi pada 3 bulan pertama dan 1 hingga 2 bulan terakhir kehamilan. Kemungkinan penyebab lain
tanda ini adalah stress, infeksi, diabetes, ataupun infeksi saluran kemih. Sambelit
8) Sambelit
dapat disebabkan oleh peningkatan kadar hormon progesteron. Selain melemaskan otot rahim, hormon tersebut juga merelaksasi otot-otot dinding usus, sehingga memperlambat pergerakan usus agar penyerapan nutrisi bagi janin menjadi lebih optimal.
9) Sering mengeluarkan air liur
Mengeluarkan air liur dengan frekuensi tinggi atau hipersalivasi terjadi akibat fluktuasi kadar estrogen.
10)Perut ibu membesar
Setelah 3 atau 4 bulan kehamilan biasanya perut ibu tampak cukup besar sehingga terlihat dari luar.
Kemungkinan penyebab lain tanda ini adalah ibu mengalami kanker atau pertumbuhan lain di dalam tubuhnya (Nunuk et al., 2023)
c. Tanda Mungkin Hamil 1) Tanda Hegar
Ditemukan pada usia kehamilan antara 6 hingga 12 minggu yaitu terdapat rahim bagian bawah yang lebih lembut dibandingkan dengan bagian lainnya.
2) Tanda Chadwick
6
Adanya perubahan warna pada serviks dan vagina menjadi kebiru-biruan.
3) Tanda Piscaseck
Yaitu adanya tempat yang kosong rongga uterus karena embrio biasanya terletak disebelah atas, dengan bimanual akan terasa benjolan yang asimetris (Hatijar, 2020)
d. Perubahan Anatomi Fisiologi pada Ibu Hamil 1.) Perubahan Sistem Payudara
Payudara akan mengalami pembesaran dan ketegangan karena pengaruh hormon somatomatropin, estrogen, dan progesteron, tetapi belum mengeluarkan susu. Selama kehamilan, lemak akan terbentuk yang menyebabkan payudara semakin besar, dan areola juga akan mengalami perubahan warna. Di trimester terakhir kehamilan, perkembangan kelenjar mammae akan membuat ukuran payudara semakin bertambah. Pada usia kehamilan 32 minggu, warna cairan yang keluar terlihat agak putih seperti susu yang sangat encer. Sejak minggu ke-32 kehamilan hingga kelahiran, cairan yang dihasilkan menjadi lebih kental, berwarna kuning, dan kaya akan lemak. Cairan ini dikenal dengan nama kolostrum. (kasmiati et al., 2023)
2.) Perubahan Sistem Endokrin/Hormon
Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang mengirimkan hasil
6
6
sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut dengan hormon. (kasmiati et al., 2023) 3) Perubahan Sistem Imun Dan Sistem Urine
Perubahan pada sistem imun ditandai dengan peningkatan umum kekebalan bawaan (respons inflamasi dan fagositosis) serta penekanan kekebalan adaptif (respons protektif terhadap antigen asing tertentu) yang terjadi selama masa kehamilan.
Perubahan imunologis ini membantu mencegah sistem kekebalan ibu (kasmiati et al., 2023)
4) Perubahan Sistem Gastrointestinal
Sistem pencernaan terpengaruh dalam berbagai aspek akibat kehamilan. Peningkatan hormon progesteron mengubah keseimbangan cairan dalam tubuh, meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, serta memperkuat kontraksi otot polos.
Ukuran rahim yang semakin besar akan menekan rektum dan usus bagian bawah yang menyebabkan terjadinya sembelit.
Kondisi sembelit ini semakin parah karena gerakan otot di dalam usus melambat akibat tingginya kadar progesteron. (kasmiati et al., 2023)
5) Perubahan Sistem Muskuloskeletal
Kenaikan kadar rileksin selama masa kehamilan membantu persiapan kelahiran dengan melemaskan serviks, menghambat
4
kontraksi uterus, dan relaksasi dari simphisis pubis serta sendi pelvik. Relaksasi ligamen menyebabkan peningkatan risiko terjadinya cedera punggung, kemudian dapat berkontribusi dalam insidensi nyeri punggung dalam kehamilan. Peningkatan hormon, adanya pertumbuhan janin, peningkatan berat badan ibu, menjadi faktor penyebab terjadinya perubahan sistem muskuloskeletal pada masa kehamilan. (kasmiati et al., 2023) e. Perubahan Psikologi Pada Ibu Hamil
1. Perubahan Psikologis pada Trimester I (1-3 bulan).
Segera setelah konsepsi, kadar hormon progesterone dan estrogen dalam tubuh akan meningkat. Hal ini akan menyebabkan timbulnya mual muntah pada pagi hari,lemah,Lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya. Pada trimester pertama,seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil.
2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (4-6 bulan).
Pada trimester ini biasanya ibu sudah merasa sehat. Tubuh ibu telah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Ibu telah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energy serta pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu mampu merasakan gerakan rasa tidak nyaman seperti yang
dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan naiknya libido
3. Perubahan Psikologis Pada Trimester III (7-9 bulan)
Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayainya. Ibu sering merasa khawatir bila bayinya lahir sewaktu-waktu. Ibu sering merasa khawatir jika bayinya lahir tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan cenderung menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayi. (Hatijar, S.ST. & Irma Suryani Saleh S.ST., M.Kes, Lilis Candra Yanti S.St ., 2020) f. Perubahan Sistem Reproduksi
1) Uterus
Pada uterus terjadi pertambahan ukuran sel-sel otot uterus dan terjadi lightening pada akhir-akhir kehamilan. Hal tersebut mendapatkan pengaruh hormon estrogen dan progesteron sebagaimana berikut.
a) Hipertrofi dan dilatasi otot.
b) Penumpukan jaringan fibrosa dan elastis untuk menambah kekuatan dinding uterus.
c) Penambahan jumlah dan ukuran pembuluh darah vena.
d) Dinding uterus semakin lama semakin menipis.
e) Uterus kehilangan kekakuan dan menjadi lunak serta tipis
bersamaan dengan bertambahnya umur kehamilan (kasmiati et al., 2023)
2) Serviks
Serviks mengalami peningkatan pembuluh darah dan menjadi lebih lembut, yang dikenal sebagai tanda Goodell. Kelenjar endoservikal juga tumbuh dan menghasilkan lebih banyak cairan lendir. Karena adanya pertumbuhan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya berubah menjadi kebiru-biruan, yang disebut dengan tanda Chadwick. (kasmiati et al., 2023)
3) Vagina dan perineum
Selama masa kehamilan, terjadi peningkatan pembuluh darah dan aliran darah di kulit serta otot-otot perineum dan vulva, dengan pelunakan pada jaringan ikat yang terletak di bawahnya.
Peningkatan aliran darah ini sangat memengaruhi vagina dan mengubah warnanya menjadi ungu (tanda Chadwick). Dinding vagina mengalami transformasi yang signifikan sebagai persiapan untuk mengembang saat melahirkan dan proses kelahiran. (kasmiati et al., 2023)
d.) Standar Komponen Pelayanan ANC Dalam melaksanakan pemeriksaan
antenatal, petugas kesehatan perlu memberikan layanan yang berkualitas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan yaitu .
3
3 6
1) Timbang berat badan
Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin. Penambahan berat badan yang kurang dari sembilan kilogram selama kehamilan atau kurang dari satu kilogram setiap bulannya menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin.(kasmiati et al., 2023)
Tabel 1. Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil Indeks
Masa Tubuh (IMT Pra-
hamil
IMT ( Kg/m2 )
WHO
Rentang Total Penambahan
BB
Kecepatan Pertambahan BB Trimester
II & III ( Kg/minggu
) BB
rendah
< 18,5 13-18 0,5 – 0,6
BB normal 18,5 – 34,9
11-16 0,4 – 0,5 kg
BB berlebih
25-29,9 7 - 11 0,2 – 0,3 Kg
Obesitas ≥ 30 5 - 9 0,2 – 0,3 Kg Sumber : (KasmiatI et all, 2023)
2) Ukur tinggi badan
Pengukuran ini dilaksanakan untuk mengetahui adanya faktor risiko pada kehamilan yang berkaitan dengan rongga panggul.
3) Ukur lingkar lengan atas (LILA)
Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama skrining ibu hamil yang berisiko kurang energi kronis (KEK). Maksud dari kurang energi kronis di sini ibu hamil yang mengalami kekurangan nutrisi yang sudah terjadi dalam waktu yang lama (beberapa bulan hingga tahun) di mana LiLA berada di bawah 23,5 cm. Wanita hamil yang mengalami KEK berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir yang rendah (BBLR)
4) Ukur tekanan darah
Pengukuran tekanan darah dilakukan pada setiap kunjungan antenatal untuk mengidentifikasi adanya hipertensi (tekanan darah: 140/90 mmHg) selama kehamilan dan preeklampsia (hipertensi yang disertai dengan pembengkakan pada wajah atau kaki serta adanya protein dalam urine).
5) Ukur tinggi fundus uteri
Pengukuran tinggi fundus saat setiap kunjungan antenatal dilakukan untuk mengetahui apakah pertumbuhan janin sesuai dengan usia kehamilan. Apabila tinggi fundus tidak sesuai dengan usia kehamilan, maka bisa jadi ada masalah dalam pertumbuhan janin.
4
4
4
Tabel 2. Tinggi Fundus Uteri
Usia Kehamilan Tinggi Fundus Uteri 1 22-28 minggu 24-25 cm diatas simfisis 2 28 minggu 26-27 diatas simfisis 3 30 minggu 29,5-30 cm diatas simfisis 4 32 minggu 29,5-30 cm diatas simfisis 5 34 minggu 31 cm diatas simfisis 6 36 minggu 32 cm diatas simfisis 7 38 minggu 33 cm diatas simfisis 8 40 minggu 37,7 diatas simfisis
Sumber. Apriliani (2020)
6) Hitung denyut jantung janin (DJJ)
Penilaian Detak Jantung Janin (DJJ) dilakukan pada akhir trimester pertama dan kemudian setiap kali melakukan kunjungan antenatal dengan menggunakan alat lenec atau dopler. DJJ yang normal berada dalam rentang 120 hingga 160 denyut per menit. DJJ yang rendah, yaitu di bawah 120 denyut per menit, atau DJJ yang tinggi, yaitu di atas 160 denyut per menit, dapat mengindikasikan adanya kondisi gawat janin.
7) Tentukan presentasi janin
Menetapkan posisi janin dilakukan pada akhir trimester kedua dan seterusnya pada setiap kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini
2 2 4
4
4
bertujuan untuk mengidentifikasi posisi janin. Jika pada trimester ketiga bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum berada di panggul, maka ada kemungkinan kelainan posisi, panggul sempit, atau masalah lainnya.
8) Beri imunisasi tetanus toksoid (TT)
Untuk menghindari munculnya tetanus neonatorum, wanita hamil perlu mendapatkan vaksin TT. Pada saat kunjungan pertama, status vaksinasi TT wanita hamil akan diperiksa. Pemberian vaksin TT untuk wanita hamil disesuaikan dengan keadaan imunisasi terkini.
Tabel 3. Jadwal Pemberian TT
Antigen Interval
(selang wkatu minimal)
Lama perlind-
ungan
TT1 Pada kunjungan antenatal pertama
-
TT2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun TT3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun TT4 1 tahun setelah TT 3 10 Tahun
4
6
TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun/
seumur hidup
Sumber (Hatijar, 2020)
9) Pemberian tablet tambah darah minimum 90 tablet selama kehamilan
10) Temu wicara dan konseling (kasmiati et al., 2023) e.) Menentukan Umur Kehamilan
1) Berdasarkan tinggi fundus uteri (menurut leopold) a) Sebelum minggu ke 11 fundus belum teraba dari luar b) 12 minggu 1-2 jari atas simfisis
c) 16 minggu pertengahan antara simfisis – pusat.
d) 20 minggu fundus uteri 3 jari bawah pusat.
e) 24 minggu setinggi pusat.
f) 28 minggu 3 jari atas pusat.
g) 32 minggu pertengahan Px-pusat.
h) 36 minggu 3 jari dibawah Px
i) 40 minggu pertengahan Px dan pusat
2) Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri dalam cm (menurut Mc- Donald)
Rumus :
a) Ukuran Tinggi Fundus (cm) x 2/7 = (durasi kehamilan dalam bulan )
1 2 2 10
b) Tinggi Fundus (cm) x 8/7 = (durasi kehamilan dalam minggu)
c) Tinggi Fundus uteri dalam sintimeter (cm), yang normal harus sama dengan umur kehamilan dalam minggu yang ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir.(Hatijar, 2020)
3) Mempergunakan Rumus Neagle
Rumus Neagle menghitung bahwa masa kehamilan berlangsung selama 288 hari. Cara perhitungannya dimulai dari hari pertama menstruasi terakhir hingga saat ini, kemudian ditambahkan 288 hari, sehingga estimasi biasanya ditentukan. Rumus Neagle :
Bulan Januari – Maret : +7 hari, +9 bulan, + 0 tahun Bulan April – Desember : + 7 hari, -3 bulan + 1 tahun
Contoh : HPHT tanggal 17 Januari 2020 maka perhitungan perkiraan kelahiran adalah : 17+7 = 24, 1 + 9 = 10, hingga perkiraan persalinan adalah 24 oktober 2020. (Hatijar,2020) f). Menghitung Tafsiran Berat Janin
Terdapat dua metode yang dapat dilakukan untuk menghitung TBJ yaitu menggunakan USG dan kalkulasi TFU. Bila USG tidak tersedia, maka cara mudah yang dapat dilakukan untuk mengetahui TBJ adalah dengan mengukur TFU kemudian menghitung dengan menggunakan formula tertentu. Formula
6
6
TBJ yang masih sering dipakai sampai sekarang adalah Rumus Johnson-Toshack yang dinyatakan sebagai BB (Berat Badan Bayi) = (TFU – N) x 155. BB diukur dalam gram dan nilai N yaitu 11, 12, atau 13 disesuaikan dengan posisi kepala bayi.(Dr. Linda Lestari, 2021)
g) Pemeriksaan Laboratorium 1.) Pemeriksaan hemoglobin
Tujuannya adalah untuk mengetahui kadar Hb dalam darah dan menentukan anemia atau tidak. Penilainan haemoglobin dapat digolongkan sebagai berikut: Hb 11 gr % : tidak anemi ,Hb 9-10 gr % , anemi ringan , Hb 7-8 gr % : anemi sedang Hb < 7% adalah anemi berat.
2.) Pemeriksaan golongan darah
Dilakukan untuk mengetahui golongan darah ibu 3.) Pemeriksaan Hbs Ag
i). Tanda Bahaya Kehamilan a). Perdarahan per Vaginam
Perdarahan pervaginam dalam kehamilan jarang yang normal/fisiologis. Pada awal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan sedikit/spotting disekitar waktu pertama terlambat haidnya.
b). Sakit kepala yang hebat
17
Sakit kepala yang hebat dapat terjadi selama kehamilan dan sering kali merupkan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sebagai berikut : 1. Sakit kepala hebat 2.
Sakit kepala menetap 3. Tidak hilang dengan istrahat Terkadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilannya adalah gejala dari preeklamsia.
c). Penglihatan kabur
Masalah Penglihatan Kabur. Penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan (minor) adalah normal.
Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot) dan berkunang-kunang.
d) . Bengkak pada muka dan tangan
Edema adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.
e) Nyeri perut yang hebat
6
6
6
6
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristrahat. Hal ini bisa berarti apendisitis,kehamilan ektopik,aborsi, penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis, abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi.
f.) Gerakan janin yang berkurang
Gerakan janin merupakan fenomena yang umum dijumpai selama masa kehamilan, khususnya pada usia kehamilan antara 20 hingga 24 minggu. Yang terpenting, ibu hamil harus memperhatikan jumlah gerakan janin dan harus segera melaporkan jika terdapat penurunan atau berhentinya gerakan janin..
g.) Kejang
h.) Ketuban pecah dini
Dikenal sebagai ketuban yang pecah lebih awal ketika itu terjadi sebelum proses melahirkan, biasanya disebabkan oleh melemahnya dinding membran atau peningkatan tekanan pada rahim. Selain itu, infeksi bisa menjadi penyebab yang berasal dari area vagina dan serviks, yang dapat dievaluasi melalui cairan ketuban yang ada di vagina.
Peristiwa pecahnya selaput ketuban dapat terjadi baik pada
6
kehamilan preterm di usia 37 minggu maupun kehamilan aterm. ( Hatijar,2020)
2. Persalinan
Persalinan merupakan tahap di mana hasil konsepsi yang mampu bertahan di luar rahim dikeluarkan melalui vagina ke lingkungan. Proses ini dapat dianggap sebagai normal atau spontan apabila bayi yang dilahirkan berada dalam keadaan sehat. posisi letak belakang kepala dan berlangsung tanpa bantuan alat alat serta tidak melukai ibu dan bayi. Pada umumnya proses ini berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam (Amelia & Cholifah, 2019)
Kelahiran merupakan sebuah proses di mana janin dan kantung ketuban dikeluarkan melalui saluran lahir. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa persalinan adalah serangkaian kejadian yang dimulai dari kontraksi hingga keluarnya hasil konsepsi, termasuk janin, plasenta, kantung ketuban, dan cairan ketuban dari rahim ke luar melalui jalan lahir dengan bantuan atau dengan tenaga sendiri. (Fitriahadi &
Utami, 2019)
a) Jenis persalinan
1) Persalinan spontan, persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir
2) Persalinan normal, persalinan normal merupakan metode
2 5
kontraksi, otot otot disekitar vagina biasanya akan meregang dan melebar sehingga bisa dilewati bayi. Proses melahirkan normal umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.
3) Persalinan caesar, operasi caesar umumnya dilakukan ketika persalinan normal dikatakan tidak mungkin dilakukan. Operasi caesar dapat dilakukan apabila ada masalah darurat yang dapat mengancam nyawa ibu dan bayi.
4) Persalinan anjuran (induksi), persalinan anjuran adalah persalinan yang baru dapat berlangsung setelah permulaannya dianjurkan dengan suatu perbuatan atau tindakan, misalnya dengan pemecahan ketuban atau diberi suntikan oksitosin.
Persalinan anjuran bertujuan untuk merangsang otot rahim berkontraksi sehingga persalinan berlangsung serta membuktikan ketidakseimbangan antara kepala janin dengan jalan lahir (Indryani, 2024)
b) Teori penyebab persalinan 1) . Estrogen
Berfungsi untuk meningkatkan sensitivitas otot rahim serta memudahkan penerimaan rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, prostaglandin dan mekanis, serta menyebabkan otot rahim dan otot polos relaksasi (Indryani, 2024)
2) Progesteron
Berfungsi untuk menurunkan sensitivitas otot rahim, menghambat rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, prostaglandin dan mekanis, serta menyebabkan otot rahim dan otot polos relaksasi. Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat penurunan progesteron tertentu (Amelia
& Cholifah, 2019)
3) Teori oksitosin internal
Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis pars posterior.
Perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron dapat mengubah sensivitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi. Menurunannya konsentrasi progesteron akibat tuanya kehamilan maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitas sehingga persalinan dimulai (Indryani, 2024)
4) Teori Prostaglandin
Kadar prostaglandin mulai meningkat setelah usia kehamilan 15 minggu, yang berasal dari desidua. Pemberian prostaglandin selama masa kehamilan dapat menyebabkan kontraksi otot rahim yang dapat memicu proses persalinan. Prostaglandin dipercaya sebagai faktor yang memicu terjadinya persalinan.(Indryani, 2024)
5) His (Power)
Kontraksi otot rahim pada persalinan atau his palsu merupakan peningkatan kekuatan his saat hamil yang disebut kontraksi
Braxton Hicks tanpa terasa sakit dan akan menghilang bila dibawa istirahat dan terjadi sebelum kehamilan mencapai cukup bulan. His persalinan mempunyai tanda dominan di daerah fundus rahim, terasa sakit intervalnya makin pendek dan kekuatannya makin meningkat, juga menimbulkan perubahan dengan mendorong janin menuju jalan lahir, menimbulkan pembukaan mulut rahim, memberikan tanda 5 persalinan (pengeluaran lendir, pengeluaran lendir bercampur darah, pengeluaran air atau selaput janin pecah). (Indryani, 2024).
c) Sebab Terjadinya Persalinan
Sebab terjadinya persalinan dikarena banyak faktor. Pada masa kehamilan, plasenta yang memproduksi hormone semakin tua.
Hormone presteron yang berfungsi untuk relaksasi rahim berkurang sedangkan hormone oksitosin meningkat.
Meningkatnya hormone oksitosin ini memicu kontraksi pada rahim dan menyebabkan persalinan. Pada akhir kehamilan juga, plasenta yang menua memicu inflamasi pada rahim dan menyebabkan produksi prostaglandin. Produksi prostaglandin meningkatkan kontraksi uterus. Inflamasi ini juga menyebabkan selaput ketuban menjadi lemah dan akhirnya pecah. Persalinan umunya terjadi pada kehamilan umur 40 minggu namun rentang persalinan normal pada usia kehamilan 37 – 42 minggu.
(Indryani, 2024)
d) Tanda tanda persalinan
1) Terjadinya His Persalinan Karakter dari his persalinan.
a) Pinggang terasa sakit menjalar ke depan.
b) Sifat his teratur, interval makin pendek, dan kekuatan makin besar.
c) Terjadi perubahan pada serviks.
d) Jika pasien menambah aktivitasnya, misalnya dengan berjalan, maka kekuatannya bertambah
2) Pengeluaran Lendir dan Darah (Penanda Persalinan).
Dengan adanya his persalinan, terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan :
a) Pendataran dan pembukaan.
b) Pembukaan menyebabkan selaput lendir yang terdapat pada kanalis servikalis terlepas.
c) Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah.
3) Pengeluaran Cairan.
Sebagian pasien mengalami keluarnya cairan amniotik akibat robeknya kantung ketuban. Setelah ketuban pecah, diharapkan persalinan dapat terjadi dalam waktu 24 jam. Namun, jika hal ini tidak terjadi, maka persalinan akan diakhiri dengan cara tertentu,
10
10
seperti ekstraksi menggunakan alat vakum, atau operasi caesar.
(Amelia & Cholifah, 2019)
e) Hormon yang Berperan dalam Persalinan
Proses persalinan adalah rangkaian peristiwa yang rumit yang dikendalikan oleh sejumlah hormon yang berperan penting dalam mempersiapkan tubuh ibu dan bayi untuk kelahiran. Hormon- hormon tersebut bekerja bersama-sama untuk merangsang kontraksi rahim, melunakkan serviks, dan memfasilitasi proses persalinan. (Amelia & Cholifah, 2019)
1). Oksitosin:
Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipotalamus dalam otak dan disimpan di kelenjar hipofisis posterior. Oksitosin adalah hormon utama dalam persalinan karena merangsang kontraksi rahim. Selama persalinan, oksitosin dilepaskan dalam jumlah besar, memicu kontraksi otot-otot rahim untuk membantu mendorong bayi ke dalam jalan lahir. (Amelia & Cholifah, 2019) 2). Prostaglandin
Prostaglandin adalah hormon yang dihasilkan oleh jaringan di dalam rahim. Hormon ini berperan dalam merangsang kontraksi rahim dan mempersiapkan serviks (leher rahim) untuk membuka. Prostaglandin juga membantu melunakkan jaringan-jaringan yang diperlukan untuk memfasilitasi kelahiran bayi. (Amelia & Cholifah, 2019)
3). Estrogen
Selama kehamilan, kadar hormon estrogen meningkat secara signifikan. Hormon ini memainkan peran penting dalam mempersiapkan rahim untuk persalinan dengan merangsang pertumbuhan rahim dan aliran darah ke rahim. Estrogen juga mempengaruhi sensitivitas rahim terhadap oksitosin. (Amelia &
Cholifah, 2019) f) Tahapan persalinan
Tahapan kelahiran terbagi menjadi empat fase, yaitu fase I (fase pembukaan), fase II (fase pengeluaran), fase III (fase pelepasan plasenta), dan fase IV (fase pemantauan).
a) Kala I ( Kala Pembukaan )
Pasien dikatakan dalam tahapan persalinan kala I, jika sudah terjadi pembukaan serviks dan kontraksi terjadi teratur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik.
Pada fase I, serviks mulai membuka hingga mencapai pembukaan 10 cm, yang juga dikenal sebagai fase pembukaan. Secara klinis, proses persalinan di mulai ketika kontraksi muncul disertai dengan keluarnya lendir dan darah.
Lendir bercampur darah tersebut dihasilkan dari lendir pada saluran serviks karena serviks mulai melebar atau merata.
Sementara itu, darah tersebut berasal dari pecahnya pembuluh kapiler yang berada di sekitar saluran serviks akibat
4
pergerakan saat serviks membuka.
Proses membukanya serviks sebagai akibat his dibagi dalam 2 fase:
a) Fase laten : berlangsung selama 8 jam dari pembukaan 1-3 cm, his masih lemah dengan frekuensi jarang, pembukaan terjadi sangat lambat
b) Fase aktif : berlangsung selama 7 jam dan terbagi menjadi 3 yaitu
1) Fase akselerasi, lamanya 2 jam dimulai dari pembukaan 3 menjadi 4 cm
2) Fase dilatasi maksimal, lamanya 2 jam dan pembukaan berlangsung sangat cepat dari pembukaan 4 menjadi 9 cm
3) Fase deselerasi, pembukaan menjadi lambat sekali. Dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi 10 cm. his tiap 3-4 menit selama 45 detik.
Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida, pada multigravida pun terjadi demikian, akan tetapi fase laten, fase aktif dan fase deselerasi terjadi lebih pendek.
Pada primigravida kala I berlangsung kira-kira 13 jam, sedangkan multigravida kira-kira 7 jam. (Amelia & Cholifah, 2019)
4
4
4 17
b) Kala II (Kala pengeluaran janin)
Kala II adalah kala pengeluaran bayi. Kala atau fase yang dimulai dari pembukaan lengkap (10cm) sampai dengan pengeluaran bayi. Setelah membuka lengkap, janin akan segera keluar. Pada kala ini his menjadi lebih kuat dan cepat kurang lebih 2-3 menit sekali. (Amelia & Cholifah, 2019)
c) Kala III (Pelepasan plasenta)
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat. Beberapa menit kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah. Proses lepasnya plasenta dapat diperkirakan dengan mempertahankan tanda- tanda di bawah ini :
1) Uterus menjadi bundar.
2) Uterus terdorong ke atas karena plasenta dilepas ke segmen bawah rahim.
3) Tali pusat bertambah panjang.
1
1 3 3
4 5
5
4) Terjadi semburan darah tiba-tiba (Amelia & Cholifah, 2019)
d) Kala IV (Observasi)
Kala IV dimulai ketika plasenta lahir, berlangsung
antara 1 hingga 2 jam, atau fase
setelah lahirnya plasenta dan selaput ketuban hingga 2 jam pasca persalinan. Fase ini terutama bertujuan untuk melakukan pemantauan, karena perdarahan pasca persalinan paling sering terjadi dalam 2 jam pertama. Volume darah yang keluar saat perdarahan harus diukur dengan cermat. Kehilangan darah saat persalinan umumnya disebabkan oleh luka saat pelepasan plasenta dan robekan pada serviks serta perineum. Rata-rata jumlah perdarahan yang dianggap normal adalah 250 cc, dengan rentang biasanya antara 100 hingga 300
cc. Apabila perdarahan melebihi 500 cc, maka dianggap
abnormal, sehingga penting untuk
menelusuri penyebabnya. (Amelia & Cholifah, 2019) g) Faktor yang mempengaruhi persalinan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses persalinan normal (5P) yaitu : Power, Passage. Passenger, Psikis ibu bersalin dan Penolong.
1
35
1) Power
Kekuatan (HIS) His merupakan proses kontraksi pada rahim yang terjadi ketika otot-otot polos di dalamnya berfungsi secara efisien dan optimal. Karakteristik his yang baik meliputi kontraksi yang simetris, dominasi pada fundus, terkoordinasi, serta adanya relaksasi. Meskipun his adalah kontraksi yang bersifat fisiologis, ia bertentangan dengan jenis kontraksi fisiologis yang menyakitkan lainnya, setiap his dimulai sebagai gelombang dari salah satu sudut di mana tuba terhubung dengan dinding rahim.
Di lokasi itu terdapat suatu pemicu yang menjadi asal mula gelombang tersebut.(Indryani, 2024)
2) Passage (Jalan Lahir)
Jalan kelahiran meliputi panggul ibu, yang terdiri dari struktur tulang yang kuat, dasar panggul, vagina, dan lubang luar vagina.
Bidang hodge: Bidang hodge merupakan area hipotetik yang digunakan sebagai acuan untuk menilai perkembangan persalinan, yaitu sejauh mana kepala bayi turun saat dilakukan pemeriksaan dalam atau vaginal toucher (VT). Berikut adalah bidang hodge yang dimaksud:
a) Hodge I : Bidang yang setinggi dengan Pintu Atas Panggul (PAP) yang dibentuk oleh promontorium, artikulasio-iliaca, sayap sacrum, linea inominata, ramus superior os pubis, tepi atas symfisis pubis
1 2
b) Hodge II : Bidang setinggi pinggir bawah symfisis pubis berhimpit dengan PAP (Hodge I)
c) Hodge III : Bidang setinggi spina ischiadika berhimpit dengan PAP (Hodge I)
d) Hodge IV : Bidang setinggi ujung os soccygis berhimpit dengan PAP (Hodge I). (Indryani, 2024)
3). Pasagger
Keadaan janin, plasenta, dan cairan amnion. Cara janin atau penumpang bergerak saat melewati jalan lahir dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti ukuran kepala janin, presentasi, posisi, sikap, dan letak janin. Dalam persalinan normal, faktor-faktor yang berpengaruh pada penumpang meliputi ukuran kepala janin serta presentasi, posisi, dan sikap janin. Plasenta juga harus melewati jalan lahir, dengan penempatan plasenta yang normal berada di bagian fundus rahim, sehingga dalam proses persalinan normal biasanya tidak menghambat kelahiran.(Indryani, 2024)
4) Psikologis
Wanita yang sedang melahirkan umumnya akan menyampaikan kegelisahannya ketika ditanya. Tingkah laku dan tampilan wanita serta pasangan mereka adalah petunjuk penting mengenai tipe dukungan yang diperlukan.(Amelia & Cholifah, 2019)
4
5) Penolong
Penolong persalinan, Tugas penolong persalinan adalah untuk memprediksi dan mengatasi masalah yang mungkin timbul pada ibu dan janin. Dalam konteks ini, kelancaran proses sangat bergantung pada seberapa siap penolong tersebut dalam menghadapi persalinan.(Indryani, 2024)
Kebutuhan Dasar Ibu selama Persalinan a. Kebutuhan fisiologis
a. Oksigen
b. Makan dan minum
c. Istirahat selama tidak ada his
d. Kebersihan badan terutama genetalia e. Buang air kecil dan buang air besar f. Pertolongan persalinan yang terstandar
g. Penjahitan perineum bila perlu (Indryani, 2024) b. Kebutuhan rasa aman
a. Memilih tempat dan penolong persalinan
b. Informasi tentang proses persalinan atau tindakan yang akan dilakukan
c. Posisi tidur yang dikehendaki ibu d. Pendampingan oleh keluarga e. Pantauan selama persalinan
3
c. Kebutuhan dicintai dan mencintai
a. Pendampingan oleh suami/keluarga b. Kontak fisik (memberi sentuhan ringan) c. Masase untuk mengurangi rasa sakit
d. Berbicara dengan suara yang lemah, lembut dan sopan (Indryani, 2024)
d. Kebutuhan harga diri
a. Merawat bayi sendiri
b. Asuhan kebidanan dengan memperhatikan privacy ibu c. Pelayanan yang bersifat empati dan simpati
d. Informasi bila akan melakukan tindakan
e. Memberikan pujian pada ibu terhadap tindakan positif yang ibu lakukan (Indryani, 2024)
e. Kebutuhan aktualisasi diri
a. Memilih tempat dan penolong sesuai keinginan b. Memilih pendamping selama persalinan
c. Bounding and attachment
d. Ucapan selamat atas kelahirannya (Fitriahadi & Utami, 2019) G. Mekanisme Persalinan
a) Engagement
Engagement pada primigravida terjadi pada bulan terakhir kehamilan sedangkan pada multigravida dapat terjadi pada awal
1
Persalinan. Engagement merupakan keadaan ketika diameter biparetal (jarak antara dua tulang parietal) melewati bagian atas panggul dengan sutura sagitalis berorientasi melintang atau miring di dalam saluran lahir dan sedikit dalam keadaan fleksi. Proses masuknya kepala akan mengalami kesulitan jika terjadi pemasukan ke dalam panggul dengan sutura sagitalis dalam posisi antero posterior.
Apabila kepala memasuki pintu atas panggul dengan sutura sagitalis pada posisi melintang di saluran lahir, di mana tulang parietal kanan dan kiri berada pada ketinggian yang sama, maka kondisi ini dikenal sebagai sinklitismus. Ketika kepala melewati pintu atas panggul, dapat juga terjadi situasi di mana sutura sagitalis lebih dekat ke promontorium atau simfisis, kondisi ini disebut asinklitismus.
(suryaningsih et al., 2023) b) Penurunan kepala ·
1) Kekuatan yang mendukung yaitu:
2) Tekanan cairan amnion
3) Tekanan langsung fundus ada bokong 4) Kontraksi otot-otot abdomen
5) Ekstensi dan pelurusan badan janin atau tulang belakang janin (suryaningsih et al., 2023)
c) Fleksi
1) Gerakan fleksi di sebabkan karena janin terus didorong