RESUME
PERSFEKTIF PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ANAK TUNADAKSA
Tentang
IDENTIFIKASI DAN ASESMEN ANAK TUNADAKSA
OLEH
TUTI SISMONITA: 23003281
DOSEN PENGAMPU Dr. NURHASTUTI, M.Pd
PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
IDENTIFIKASI DAN ASESMEN ANAK TUNADAKSA
A. Pengertian Identifikasi dan Asesmen
Identifikasi merupakan kegiatan awal yang mendahului proses asesmen. Identifikasi adalah kegiatan mengenal atau menandai sesuatu, yang dimaknai sebagai proses penjaringan atau proses menemukan anak apakah mempunyai kelainan/masalah, atau proses pendeteksian dini terhadap anak yang di duga memiliki berkebutuhan khusus. Identifikasi mempunyai dua konsep yaitu konsep penyaringan (screening) dan identifikasi aktual (actual identification). Menurut Wardani (1995) dalam Gunawan (2016) identifikasi merupakan langkah awal dan sangat penting untuk menandai munculnya kelainan atau kesulitan.
Asesmen adalah proses pengumpulan informasi menyeluruh, valid, dan relevan tentang kekuatan dan kebutuhan anak yang berguna untuk membantu perencanaan pendidikan dan penyelenggaraan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi anak yang meliputi penempatan, intervensi dan akomodasi (Marlina, 2015)
Asesmen adalah proses atau kegiatan penting yang dilakukan secara sistematis untuk mengumpulkan informasi yang digunakan untuk menentukan layanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan siswa sebagai upaya meningkatkan kompetensinya (termasuk anak tunadaksa) (Isti Nurhayati, 2016).
Ronald L. Taylor. 1984 (choiri, 1995) yang dimaksud dengan asesmen adalah proses pengumpulan informasi/data tentang penampilan individu yang relevan untuk pembuatan keputusan. Baik yang dilakukan oleh guru umum, guru pendidikan khusus, psikolog pendidikan,spesialis, terapis dan personal lain yang berkepentingan dengan program pendidikan anak. Aplikasi dari defenisi tersebut dalam pendidikan bagi anak tunadaksa bahwa semua kegiatan yang bermaksud untuk memperoleh informasi tentang anak tunadaksa yang bermanfaat dalam pembuatan
keputusan yang berhubungan dengan program pendidikan dan rehabilitasi anak, termasuk kegiatan asesmen.
Menurt Ronald T. Taylor (Choiri, 1995) program-program di bidang pendidikan yang memerlukan informasi dan harus disediakan melalui kegiatan asesmen adalah:
1. Identitas anak
2. Program dan strategi pembelajaran
3. Tingkat kemampuan dan kebutuhan pendidikan anak
4. Klasifikasi dan program-program penempatan anak
5. Perencanaan pengajaran individual.
Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa asesmen merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh suatu informasi dengan cara mengumpulkan informasi yang diperoleh mengenai kekuatan, kelemahan, dan kebutuhan anak, sehingga memudahkan dalam pemberian layanan bagi anak yang memiliki hambatan tersebut.
B. Tujuan Identifikasi dan Arah Asesmen anak Tunadaksa 1. Tujuan Identifikasi
Gunawan (2016) Secara umum tujuan identifikasi adalah untuk menghimpun informasi apakah seorang anak mengalami kelainan/penyimpangan (fisik, intelektual, social, emosional, dan/atau sensoris neurologis) dalam pertumbuhan/
perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya (anak-anak normal), yang hasilnya akan dijadikan dasar untuk penyusunan program pembelajaran sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
2. Tujuan Asesmen
Tujuan asesmen untuk anak tunadaksa adalah untuk mengenal dan memahami anak tunadaksa, termasuk tentang kemampuan dan ketidak
mampuan anak baik fisik maupun mental dalam lingkungannya (Musjafak Assajari, 1996).
Sedangkan menurut Muhammad Sugiarmin tujuan asesmen secara umum adalah:
 Memperoleh informasi tentang kondisi objektif anak dan lingkungannya secara akurat dan komperehensif.
 Mengetahui hambatan dan kemampuan yang dialami anak, kebutuhan-kebutuhan khususnya, dan daya dukung lingkungan yang dibutuhakan anak.
 Menentukan layanan dalam rangka memenuhi kebutuhan- kebutuhan khususnya dan memonitor kemajuannya.
3. Arah (kegunaan) Asesmen Anak Tunadaksa
Menurut John Silvia &James E. Yssdyke (1981) dalam Choiri, 1995 kegunaan hasil asesmen adalah untuk:
a. Screening anak
b. Klasifikasi aatau penemnpatan anak c. Perencanaan program
d. Evaluasi program
e. Asesmen kemajuan individu anak
Untuk anak tunadaksa, kegunaan dari hasil asesmen anak antara lain adalah untuk:
a. Klasifikasi, identifikasi dan data dasar anak tunadaksa
b. Pembuatan keputusan program penempatan pendidikan anak
c. Pembuatan keputusan program rehabilitasi anak
d. Pengembangan program pengajaran individual anak
C. Teknik Pelaksanaan Asesmen Anak Tunadaksa
Setiap individu dapat diasesmen dengan metode/teknik tertentu seperti:
 Inspeksi adalah memeriksa secara lengkap di setiap daerah tubuh penderita atau yang biasa disebut observasi untuk mengetahui bentuk tubuh, fungsi organ gerak tubuh.
 Palpasi adalah mengasesmen anak dengan cara meraba di setiap daerah tubuh yang perlu diraba untuk mendapatkan informasi tertentu yang diperlukan.
 Perkusi adalah cara yang dilakukan dengan mengetok-ngetok suatu daerah tubuh tertentu, untuk mendengarkan suara yang ditimbulkan, merasakan kelainan yang jumpai pada daerah tubuh tersebut.
 Auskultasi adalah teknik dengan cara menangkap dan mengenali suara yang berasal daro organ tubuh, dengan mendengarkan permukaan tubuh baik langsung atau dengan memepergunakan stetoskop.
 Uji laboratorium yaitu merupakan cara yang lebih detail. Metode 1 dan ke 2 relatif dapat dilakukan oleh seselorang yang bukan profesi medis, asal telah mendapatkan pelatihan sebelumnya.
Sedangkan menurut Munawir Yusuf metode yang digunakan untuk asesmen anak adalah, sebagai berikut:
 Observasi
Suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan dari luar mengenai indera dan menarik perhatian akan dilanjutkan dengan adanya pengamatan.
Pengamatan adalah suatu prosedur yang bencana. Dalam observasi bukan hanya mengunjungi dan melihat atau menonton saja tetapi disertai keaktifan jiwa atau perhatian khusus dan melakukan pencatatan-pencatatan.
 Tes
Metode tes untuk asesmen anak tunadaksa berupa sejumlah item yang berfungsi sebagai alat untuk:
 Mengetahui atau menentukan kemampuan otot, baik dalam hal potensi anak dalam system dan mekanisme gerakannya (kemampuan gerak).
 Mengetahui kemampuan gerak sendi tertentu melalui tes gerak halus maupun kasar, seperti kemampuan gerak sendi jari tangan dan kaki, siku, bahu, pinggul, lutut, peregelangan tangan dan kaki.
 Metode tes kemampuan koordinasi sensori motoric, misalnya koordinasi mata dengan gerak tangan dan gerak kaki.
 Untuk mengetahui bakat, minat, sikap, kadar intelegensi, ddan sebagainya.
 Tes prestasi belajar kadang dipergunakan juga untuk mengetahui kemampuan akademik yang sudah dimiliki anak.
D. Jenis-jenis Asesmen untuk Tunadaksa 1. Asesmen pendidikan
Asesmen pendidikan juga biasa disebut asesmen perkembangan. Pada asesmen pendidikan minimal terdapat 5 aspek perkembangan yang harus diasesmen meliputi:
 Aspek perkembangan kognitif
 Aspek perkembangan sosial
 Aspek perkembangan emosi
 Aspek perkembangan motorik
 Aspek keterampilan menolong diri 2. Asesmen medis
Project Imprint (Fallen & Umansky dalan Sunardi dan Sunaryo, 2007:
103) menjelaskan tujuan medis meliputi:
 Untuk mendeteksi atau menentukan ada tidaknya kerusakan organ
 Untuk menilai kondisi badan anak dengan maksud untuk mengidentifikasi factor-faktor yang dapat mempengaruhi potensi perkembangan anak dan kemampuan belajarnya.
 Untuk menyediakan informasi yang relevan dalam perencanaan bidang pendidikan
 Untuk mengidentifikasi kecacatan anak.
3. Asesmen sosiokultural
Ialah untuk memperoleh informasi tentang kehidupan keluarga, dengan tujuan utama untuk mengidentifikasi factor-faktor lingkungan (keluarga, sekolah, dan mayarakat) dan pengaruhnya terhadap perilaku dan perkembangan anak.
4. Asesmen Psikologis
Asesmen psiologis dilakukan untuk memperoleh informasi yang terkait dengan kemampuan mental atau kognitif anak dan penampilannya dibandingkan dengan standart normative yang telah diterapkan. Tujuan dilakukannya asesmen psikologis yaitu untuk mengukur kemampuan intelegensi dan factor-faktor lain dari keperibadian anak serta untuk menetukan gaya belajar anak.
E. Intrumen, Cara Penafsiran Hasil dan Prosedur Tes Untuk Anak Tunadaksa
1. Instrumen dan Cara Penafsiran Hasil Asesmen
Pada umumnya, instrument yang digunakan untuk asesmen anak tunadaksa bukan instrument yang distandarisasikan, kecuali beberap instrument untuk mengetahui keadaan psikologi anak (seperti, tes kpribadian, tes intelegensi, tes bakat, minat, sikap dan kemampuan dasar).
Beberapa pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan instrumen telah banyak dibahas dalam literature, diantaranya adalah:
 Tujuan diadakan asesmen
 Obyek /aspek sasaran asesmen
 Metode asesmen yang dipilih
 Kemampuan profesi pelaksana asesmen
2. Prosedur Asesmen
Prosedur asesmen adalah urutan kegiatan asesmen. Ditinjau dari tahap kegiatan, prosedur asesmen dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
a. Persiapan, tahap persiapan ini meliputi:
 Perumusan program asesmen
 Persiapan instrument asesmen
 Persiapan alat-alat. Sasaran asesmen, dan sosialisasi program asesmen
b. Pelaksanaan, tahap ini meliputi:
 Pengisian formulir identitas anak dan keluarganya
 Pengecekan identitas oleh petugas asesmen
 Asesmen riwayat anak
 Observasi kondisi fisik anak
 Tes kemampuan fisik secara umum
 Pelaksanaan tes kemampuan gerak
 Pelaksanaan tes neurologi
 Pelaksanaan tes kecacatan penyerta
c. Diagnosis dan tindak lanjut
Tahap diagnosis merupakan prosedur penentuan macam kecacatan utama dan macam kecacatan penyerta yang dialami anak.
Contoh instrument asesmen tunadaksa
I. IDENTITAS ANAK
Nama subjek : Jenis kelamin : Alamat : Agama : Cita-Cita : Pendidikan : Anak urutan ke : Orang tua : AYAH
Nama : Usia : Pendidikan : Pekerjaan : Alamat :
IBU
Nama : Usia : Pendidikan : Pekerjaan : Alamat : ASESMEN MOTORIK
No Kompone
n Sub
Komponen Indikator PENILAIAN Ke
Ma t.
mpu
Mam pu
Tida k
deng an Bant
uan
Ma mpu
1
2
3
Jalan
Lari
Loncat
a. Jalan lurus
b. Jalan melingk ar
c. Jalan zigzag
a. Lari lurus
b. Lari melingk ar
c. Lari zigzag
a. Loncat ditempa t
Melakukan jalan lurus mengikuti garis lurus, dengan tidak
menginjak garis Melakukan jalan melingkar, mengikuti arah garis yang melingkar, dengan tidak menginjak garis Melakukan jalan zigzag mengikuti arah garis zigzag,dengan tidak menginjak garis Melakukan lari lurus, mengikuti garis lurus, dengan tidak mengijak garis
Melakukan lari melingkar, mengikuti arah garis yang melingkar, dengan tidak menginjak garis Melakukan lari zigzag, dengan mengikuti garis zigzag , dengan tidak menginjak garis Melakukan loncat di tempat, dengan tidak keluar dari garis pijakan.
Melakukan loncat ke depan, dengan pendaratan ke dua kaki berbarengan.
Melakukan loncat ke belakang, dengan
4
5
Berguli ng
Mengej ar bola bergera k
b. Loncat ke depan
c. Loncat ke belakan g
d. Loncat ke samping
a. Berguli ng ke kanan
b. Berguli ng ke kiri
a. Menge jar bola bergera k, bola besar b. Menge
jar bola bergera k, bola
pendaratan ke dua kaki bersamaan.
Melakukan loncat ke samping, dengan pendaratan ke dua kaki bersamaan.
Melakukan berguling ke a rah kanan, dengan posisi tangan dan kaki rapat dibadan, dengan tidak keluar jalur.
Melakukan berguling kea rah kiri, dengan posisi tangan dan kaki rapat dibadan, dengan tidak keluar jalur.
Melakukan mengejar bola bergerak, dengan bola besar.
Melakukan mengejar bola bergerak, dengan bola kecil
kecil
ASESMEN AKADEMIK Instrument Asesmen Membaca
No Kompetensi Dasar Mampu Mampu
Dengan Bantuan
Tidak
Mampu Ket A.
1.
Kemampuan membaca lisan
Anak bisa menyebutkan jenis huruf a. Vokal.
A, I, U, E, O b. Konsonan.
B, C, D, F, G, H, J, K, L, M, N, P, Q, R, S, T, V, W, X, Y, Z.
c. Semua huruf.
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V,W, X, Y, Z.
2. Anak bisa membedakan huruf yang bentuknya hampir sama.
b dan d d dan p b dan p m dan n u dan v k dan t
3 Anak dapat melafalkan huruf diftong.
- nya - nga - kha
4 Anak dapat melafalkan gabungan huruf konsonan dan vokal.
- ke - di - ba - bi - bu - ku - da
5 Anak dapat membaca kata dengan tepat.
a. abi, abu, aba, abe, ab o.
b. nana, nani, mami, dari, dadu.
6 Anak dapat menyebutkan huruf vokal rangkap
- aan - iin
- uun - een - oon
7 Anak dapa membaca kata yang mengandung
"ny"
a. nyanyi b. nyamuk c. nyuci
8 Anak bisa membaca kata yang mengandung
"ng"
a. Nangka b. Mangga c. Minggu d. Pisang
9 Anak dapat membaca kata dengan dua suku kata yang di pisah.
a. ma - ma b. pa - pa c. bu - ku d. ma - kan e. ni – lai
10 Anak dapat membaca kata dengan tiga suku kata yang di pisah.
a. ber - ma - in b. ke-ran-jang c. me-nya-nyi d. me - ngi – gau
11 Anak dapat membaca lancer - Ini Ibu Ani.
- Ibu Budi pergi ke pasar.
12 Anak dapat membaca kalimat dengan dua kata.
a. Makan roti.
b. Pergi sekolah.
13 Anak dapat membaca kalimat dengan tiga kata.
a. Saya pergi ke sekolah.
b. Kucing dikejar anjing.
c. Adik bermain bola.
14
Anak dapat membaca kalimat dengan lebih dari tiga kata.
a. Kucing mengejar anjing di atas loteng.
b. Budi memancing ikan di kolam c. Polis mengjar pencuri dijalan B Membaca Pemahaman
Mengingat isi bancaan.
Mencari informasi tertera dalam bacaan.
Membaca sepintas.
Mengenal ide pokok dalam bacaan.
Mambaca dengan ekspresi sesuai isi bacaan.
Membaca tanpa harus menunjuk setiap baris bacaan.
Menunjukkan ketertarikan dalam membaca C Mengenal Tanda Baca.
[,] koma [.] titik [!] seru [?] tanya ["] kutip
Jumlah Catatan:
Kemampuan membaca anak ditetapkan baik jika jawaban Bisa 60 – 100 % Kemampuan membaca anak ditetapkan baik jika jawaban Bisa 0 – 59 % Persentase Kemampuan (Bisa) = Skor perolehan (Bisa) x 100% =
Skor maksimal = ... x 100 % ...
= ...%
Instrument Asesmen Berhitung
No Kemampuan Dasar Mampu
Mampu Dengan Bantuan
Tidak
Mampu Ket A Kesiapan Berhitung
a. Mengenal urutan bilangan angka angka dengan baik seperti: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
b. Anak dapat menyebutkan angka 1-100 yang ditunjuk tester secara acak
c. Anak dapat berhitung dengan lancar dan tepat
d. Anak dapat menghitung benda yang diberikan oleh tester (gambar)
e. Anak mampu membaca dan menulis angka (sepuluh = 1O)
f. Anak mampu menuliskan huruf angka (15 = lima belas)
g. Anak dapat menulis lambang dan bilangan angka yang disebutkan tester (19 = sembilan belas)
h. Anak mampu mengisi angka-angka yang dikosongkan dalamtabel (1-100)
i. Memahami nilai tempat (satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan)
j. Anak mampu mengurutkan angka- angka dari yang kecil ke yang besar yang disusun secara acak
B Konsep hitungan
a. Mengenal dan memahami lambang operasi hitung seperti:
1) Tambah (+) 2) Kurang (-) 3) Kali (x)
• BagiC)
4) Bagi (:)
• Besar (>) 5) Besar (>)
Kecil (<)
Sama dengan (=)
b. Memahami dan meng enal konsep hitungan seperti:
penambahan Pengurangan pembagian
Penentuan tanda besar Penentuan tanda kecil Penentuan sama dengan
C Kompetensi Penjumlahan
a. Anak dapat membaca angka dan simbol penjumlahan (3 + 2 = tiga tarn bah dua = .... )
b. Anak dapat menjumlahkan angka <
10
c. Anak dapat menjumlahkan angka yang sifatnya puluhan
d. Anak dapat mengisi angka yang dikosongkan dalam sebuah penjumlahan (6 + ...= 10)
e. Anak dapat menyeiesaikan soal dengan teknik menyimpan * 19 3 30+
…..
2. Pengurangan
a. Anak dapat membaca angka dan simbol pengurangan (2 - 1 = dua kurang satu)
b. Anak dapat mengurangkan angka < 10 c. Anak dapat mengurangkan angka yang sifatnya puluhan
d. Anak dapat mengisi angka yang dikosongkan dalam sebuah pengurangan (...+ 4 = 9)
e. Anak dapat menyelesaikan soal dengan teknik meminjam
*21 3-
3. Perkalian
a. Anak dapat membaca angka dan symbol perkalian (2x1 = dua kali satu b. anak dapat menghitung perkalian angka
< 10
c. anak mampu mengisi angka yang dikosongkan dalam sebuah perkalian (2x...= 8)
4. Pembagian
a. Anak dapat membaca angka dan simbol pembagian ( 4 : 2 = empat bagi dua)
b. anak dapat menghitung pembagian angka <10 c. anak mampu mengisi angka yang
Jumlah Catatan:
Kemampuan berhitung anak ditetapkan baik jika jawaban Bisa 60 – 100 % Kemampuan berhitung anak ditetapkan baik jika jawaban Bisa 0 – 59 %
Persentase Kemampuan (Bisa) = Skor perolehan (Bisa) x 100% = Skor maksimal
= ... x 100 % ...
= ...%
Instrument Asesmen Menulis
No Kompetensi Dasar Ya Tidak
1 Dapat menirukan huruf (instrumen)
2 Dapat menulis dengan tekanan yang cukup 3 Dapat menulis huruf kapital (instrumen)
4 Dapat membedakan dalam menulis huruf vokal/konsonan 5 Dapat menulis kata tanpa pengurangan huruf
6 Dalam menulis kalimat tidak terjadi pengurangan huruf
7 Dapat menulis lurus pada kertas yang bergaris (disiapkan lembaran kertas yang bergaris)
8 Dapat menulis lurus pada kertas tidak bergaris (disiapkan lembaran kertas tidak bergaris)
9 Menggunakan spasi ketika menulis/ tulisan 10 Dapat menulis dengan rapi/bisa dibaca 11 Tidak terbalik ketika menulis huruf k
12 Dapat menulis angka 1 sampai 30 (instrumen) 13 Dapat menjiplak gambar
14 Dapat menulis indah/tegak bersambung 15 Dapat menggunakan tanda baca dalam menulis 16 Dapat memegang pensil dengan benar
17 Dapat menulis simbol tanda baca (instrumen) 18 Dapat menuliskan nama dari gambar yang ada 19 Dapat mendikte dengan benar
20 Dapat membuat kalimat dengan kata-kata yang ada 21 Dapat menirukan suatu paragraf sederhana
Jumlah
Instrumen Kemampuan Menulis Huruf kecil
No Huruf Hasil Tulisan Anak BS TB
1 a
2 b
3 c
4 d
5 e
6 f
7 g
8 h
9 i
10 j
11 k
12 1
13 m
14 n
15 o
16 P
17 q
18 r
19 s
20 t
21 u
22 v
23 w
24 x
25 y
26 z
Jumlah
Instrumen Kemampuan Menulis Huruf Kapital
No Huruf Hasil Tulisan Anak BS TB
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
6 F
7 G
8 H
9 I
10 J
11 K
12 L
13 M
14 N
15 O
16 P
17 Q
18 R
19 S
20 T
21 U
22 V
23 W
24 X
25 Y
26 Z
Jumlah
Instrumen Kemampuan Menulis Kata
No Kata Hasil Tulisan Anak BS TB
1 bola
2 buku
3 pena
4 baju 5 celana 6 pensil
7 minum
8 makan
9 kakak
10 adik
Jumlah
Instrumen Kemampuan Menulis Kalimat
No Kalimat Hasil Tulisan Anak BS TB
1 ini buku budi 2 adik minum susu 3 ibu masak nasi 4 ayah baca koran 5 kakak main bola 6 ani menyiratn bunga 7 nenek datang ke rumah 8 kakek minum kopi 9 bibi menyapu halaman 10 paman pergi bekerja
Jumlah
Instrumen Kemampuan Menulis Tanda Baca dan Simbol
No Tanda Baca Hasil Anak BS TB
1 [•]
2 [,]
3 [?]
4 [!]
5 [/]
6 [“…..”]
7 [;]
8 [( ] 9 [ ) ] 10 [=]
11 [+]
12 [—]
13 [:]
14 [X]
15 [%]
Jumlah Catatan:
Kemampuan menulis anak ditetapkan baik jika jawaban Bisa 60 – 100 % Kemampuan menulis anak ditetapkan baik jika jawaban Bisa 0 – 59 % Persentase Kemampuan (Bisa) = Skor perolehan (Bisa) x 100% =
Skor maksimal = ... x 100 % ...
= ...%
ASESMEN SOSIAL
No Indikator Ya Tidak Ket
I Interaksi Sosial
1. Anak mau diajak bermain oleh tester
2. Anak mau bergabung dengan temannya yang sedang bermain
3. Anak tidak suka bermain sendiri 4. Anak menatap wajah tester 5. Anak membalas senyum tester
6. Anak marah saat mainannya diambil tiba-tiba oleh tester
7. Anak mengucapkan terima kasih bila diberi sesuatu
8. Anak mengucapkan terima kasih bila ditolong 9. Anak suka menolong tester
10. Anak mau berbagi makanan dengan tester 11. Anak meminta izin saat ingin meminjam barang orang lain
12. Anak peduli terhadap orang lain JUMLAH SKOR Catatan:
Kemampuan Sosial anak ditetapkan baik jika jawaban Ya 60 – 100 % Kemampuan Sosial anak ditetapkan buruk jika jawaban Tidak 0 – 59 % Persentase Kemampuan (Jawaban Ya) = Skor perolehan x 100% =
Skor maksimal = ... x 100 %
...
= ...%
No Indikator Ya Tidak Ket
II Perilaku Adaptif
1. Anak membalas senyum tester 2. Anak membalas jabatan tangan tester 3. Anak menatap tester saat berbicara
4. Anak bersikap tenang saat diajak berbicara 5. Anak tidak melompat-lompat saat berbicara 6. Anak tidak mondar mandir saat berbicara 7. Anak tidak melamun saat diajak berbicara 8. anak konsentrasi saat berbicara
9. Anak bersalaman saat berangkat kesekolah
10. Anak membantu orang tua ketika ada waktu luang 11. Anak mendengarkan orang tua saat berbicara 12. Anak menghormati tamu yang berkunjung kerumah
13. Anak ikut sholat berjamaah saat dimesjid 14. Anak meminta izin saat akan keluar rumah atau pergi bermain bersama temannya
15. Anak mengerjakan tugas sekolah dirumah 16. Anak membaca alquran selesai sholat
17. Anak bersalaman dengan guru saat tiba disekolah 18. Anak bersalaman dengan guru saat pulang sekolah 19. Anak mengerjakan perintah guru
20. Anak melaksanakan piket mingguan dengan rutin 21. Anak berbagi makanan dengan temannya
22. Anak membantu temannya yang kesulitan 23. Anak belajar dengan baik saat proses belajar mengajar sedang berlangsung
24. Anak menyerahkan tugas yang telah diberikan sebelumnya
25. Anak menyapa saat bertemu seseorang JUMLAH SKOR
No Indikator Ya Tidak Ket
II Emosional
1. Anak menunjukkan ekspresi senang saat berkenalan dengan tester
2. Anak tidak pernah marah-marah tanpa sebab 3. Anak tidak pernah menangis tanpa sebab 4. Anak mau ditinggalkan orang tua atau gurunya 5. Anak tidak marah saat mainannya diambil tiba-tiba oleh tester
6. Anak ramah dengan orang yang baru dikenalnya 7. Anak tidak gelisah saat keinginannya tidak terpenuhi
8. Anak dapat mengontrol emosinya JUMLAH SKOR
Catatan:
Prilaku anak ditetapkan baik jika jawaban Ya 60 – 100 % Prilaku anak ditetapkan buruk jika jawaban Tidak 0 – 59 %
Persentase Kemampuan (Jawaban Ya) = Skor perolehan x 100% = Skor maksimal = ... x 100 %
...
= ...%
DAFTAR PUSTAKA
Asjari, Musjafak. 1995. Ortopedagogik anak Tunadaksa. Bandung: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Choiri, Salim. 1995. Ortopedagogik Anak Tunadaksa. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Marlina. 2015. Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus. Padang: UNP Press
Sunardi & Sunaryo. 2007. Intervensi Dini Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta:
Depdiknas